JANGAN LUPA JEMPOLNYA YA, NGGA KASIH GIFT PUN TAK APA😁
Ibuku turun ke lantai bawah menuju dapur, sejak pagi beliau tak bersemangat akan tetapi saat Ayahku bilang jika dia sudah menemukan keberadaan ku Ibuku jadi kembali bersemangat.
Ibu membantu bi Enoh menyiapkan makan malam seperti biasa, tak lama Ayahku turun dan duduk di kursinya, Ibuku mengambilkan makanan dan minuman seperti biasa meskipun hatinya masih kesal akan tetapi Ibu sadar, melayani suami adalah suatu kewajiban yg tak boleh Ia tinggalkan meskipun hatinya sedang tak baik-baik saja.
Mereka berdua makan tanpa adanya perbincangan dan obrolan, Ibuku fokus dengan makanannya dan Ayahku sesekali melirik ke arah Ibuku sambil menyuap makanan ke mulutnya, setelah selesai Ayahku langsung pergi ke ruang baca sedangkan Ibuku masih duduk di ruang makan.
"Nyonya, bagaimana kabarnya Nona Elisa? " tanya bi Enoh sambil berdiri di samping tempat Ibuku duduk.
"Entahlah bi, saya berharap Samy bisa menjaga dan membahagiakan Elisa. Tuan berkata bahwa mereka sekarang tinggal di apartemen milik Elisa" jawab Ibuku sambil menatap ke depan.
"Nona Elisa punya apartemen, Nyonya? " tanya nya kembali dengan ekspresi terkejut dan Ibuku hanya mengangguk.
"Anak itu memang selalu bisa membuat orang tuanya terkejut, apapun yg dia lakukan selalu membuat saya bangga bi Enoh, dia tak pernah merengek minta ini itu sedari kecil, bahkan setelah lulus kuliah dia diam-diam bekerja dan mengumpulkan uang sendiri tanpa sepengetahuan kami. sayangnya Tuan tak pernah mengerti tentang putrinya sendiri, Tuan selalu memaksakan kehendaknya kepada Elisa karena dia putri kami satu-satunya" jawab Ibuku panjang lebar sambil menahan suaranya yg agak serak karena saat menceritakan tentang ku hati Ibuku terasa sakit dan sedih.
Aku dulu pernah kuliah di Amerika, saat masih kuliah aku diam-diam bekerja paruh waktu di sebuah coffee shop untuk mengusir rasa sepiku, gajinya lumayan besar karena mereka membayar nya dengan dollar, aku simpan uang gajiku sebagai tabungan darurat jika suatu saat aku menginginkan sesuatu, pikir ku dulu aku ingin membeli sebuah pulau kecil untuk ku jadikan tempat tinggal saat aku merasa jenuh dengan kesibukan ku, hal pertama yg aku lakukan adalah membeli sebuah apartemen mewah untuk jaga-jaga jika nanti Ayah mengusir ku dari rumah dan ternyata benar saja.
Saat Ayahku mengetahui bahwa aku bekerja paruh waktu, Ayahku sangat murka dan sempat menyuruhku untuk berhenti, akan tetapi aku menolak keras permintaan Ayahku. pikir ku apa salahnya jika aku bekerja meskipun orang tuaku kaya tapi aku ingin menjadi orang yg mandiri, akan tetapi Ayahku sangat menentangku dan mengatakan jika aku tak boleh kerja diluar tanpa izin darinya, kami sempat bertengkar argumen dan akhirnya aku mengalah, setelah 5 tahun bekerja dengan tabungan yg ku rasa lumayan besar akhirnya aku putuskan untuk resign dari tempat kerjaku dan menuruti Ayahku untuk pulang ke Indonesia.
Dulu sewaktu kuliah aku sangat dekat dengan William, karena kami satu kampus dan kami tinggal di apartemen yg sama disana. Will setiap hari mengantar dan menjemput ku karena perintah Ayahku, awalnya aku tak tahu kalau aku di jodohkan dengan William, setelah aku mengetahui nya aku pun mulai menjaga jarak dengan William karena aku tak ingin memberikan harapan palsu kepada William.
"Aku dan Will hanya berteman, Ayah. aku tak akan pernah setuju ayah menjodohkan aku dengan Will" tolak ku suatu hari.
"Pokoknya Ayah ngga mau tahu, kamu harus bertunangan dan menikah dengan Will. " seru Ayahku dengan tegas.
"Kalau ayah suka kenapa tidak Ayah saja yg bertunangan dengan Will? " ucapku ketus membuat Ayahku murka.
"ELISA! " teriak Ayahku sambil melotot, aku yg enggan mendengarkan langsung berlari masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu. rasanya capek hati kalau sudah berdebat dengan Ayahku, beliau tak pernah mau mendengarkan penjelasan ku, beliau selalu saja memaksakan egonya sendiri.
Ibuku menghela nafasnya dan bangkit dari duduknya, bi Enoh menatap Ibuku dengan tatapan iba lalu dia merapihkan meja makan dan sisa makanan yg ada di meja.
.
.
Malam semakin larut, aku masih belum bisa memejamkan mataku, ku buka laptopku dan membuka artikel di google tentang hal dan kewajiban suami istri, entah kenapa aku jadi penasaran karena omongan Samy tadi sore. aku membaca laman demi laman sambil menggigit bibirku, aku tak bisa membayangkan jika sampai Samy meminta ku untuk melayaninya di ranjang, ahhh rasanya jantungku ini ingin loncat, aku merasa malu lalu menutup wajahku dengan kedua tanganku. badanku tiba-tiba menggidik ngeri saat membayangkan tangan Samy yg perlahan menyentuh tubuhku dari atas sampai bawah, bibirnya yg menciumi tubuhku dan pusakanya yg tiba-tiba masuk ke lubang goa ku.
"ARRGHHH!!! " teriakku tiba-tiba saat aku membayangkan hal itu. tiba-tiba terdengar ketukan pintu berkali-kali dan suara Samy yg memanggilku.
"Elisa.. Elisa.. ada apa? apa kau baik-baik saja? buka pintunya Elisa! " teriaknya sambil terus mengetuk pintu, aku membekap mulutku dengan kedua tanganku karena teriakanku Samy jadi salah paham, akupun langsung loncat dari tempat tidur dan langsung membukakan pintu. saat pintu terbuka tampak Samy dengan tatapan yg begitu khawatir. dia langsung masuk ke dalam kamarku dan melihat sekeliling, karena tak menemukan sesuatu yg janggal dia pun menghela nafasnya dengan lega.
"Kenapa kau berteriak malam-malam begini? " tanya nya merasa heran.
" Emmm... itu gak apa-apa kok, aku hanya sedang membaca artikel lalu aku terkejut, hehe..." jawabku sambil menggaruk belakang leherku, aku merasa tak enak kepada Samy yg sudah salah sangka sampai segitu khawatir nya langsung menghampiriku.
"Apa yg kau baca? " tanya nya penasaran lalu menghampiri laptopku, aku segera tersadar lalu menghalanginya.
"Bukan apa-apa" jawabku segera menutup laptop ku, Samy memicingkan alisnya tidak percaya lalu memaksa merebut laptop ku, aku tak bisa menahannya karena tenaganya lebih besar.
"Kembalikan laptopku! " seruku sambil berusaha merebut laptop dari tangannya, Samy berjalan mutar-mutar di dalam kamarku sambil membuka laptopku, seketika dia melotot dan melirik ke arahku dengan tatapan tak percaya.
"Untuk apa kau membaca ini? " tanyanya sedikit meledekku, aku merebut laptop yg ada di tangannya lalu menyembunyikan di belakang tubuhku.
"Bukan urusanmu, sebaiknya kau keluar dari kamarku! " titah ku kepadanya sambil membuang wajahku yg sudah bersemu merah karena menahan malu. Ide jahil Samy pun muncul lalu dia berjalan mendekatiku, aku yg melihatnya langsung mundur hingga terjatuh duduk di atas ranjang.
Samy mengukung tubuhku dengan tubuh kekarnya, dia menatapku sedangkan aku tak berani menatapnya, jantungku masih berdetak kencang karena membaca artikel tadi dan kini orangnya malah ada di hadapanku.
"Apa kau sedang mencoba menggodaku? kau ingin melayani ku dan bertindak selayaknya seorang istri yg baik? " tanya nya menyelidik, aku berusaha menelan ludah ku dengan susah payah, aku sama sekali tak berani menatapnya.
"Jangan ge er, aku hanya membaca bukan berarti aku ingin melakukannya" jawabku terbata, Samy semakin mendekatkan wajahnya ke wajahku membuatku sedikit sulit bernafas.
"Oh ya? tadinya ku pikir kau sudah siap untuk ku makan? " ucapnya sambil mengusap anak rambutku ke sela telingaku, sentuhan jari Samy di telingaku membuat desiran aneh di tubuhku, aku memejamkan mataku, suaraku seakan tertahan di tenggorokan ku. Samy tersenyum miring melihat kegugupan ku 'Dia sangat imut 'pikir Samy dalam hatinya.
"Kau ini sangat mesum ya, memangnya apa yg harus dilakukan oleh sepasang suami istri hah? " tanyaku sarkas tapi seketika aku tersadar dan langsung membekap tubuhku, Samy yg sudah tidak bisa menahan langsung merebahkan tubuhku di ranjang dan menindih ku, aku terteriak sambil membekap mulutku sendiri dan menatap Samy, tatapan kami berdua saling bertemu, Samy menarik tanganku dan dia kembali mencium bibirku, kali ini ciumannya begitu nafsu dan bergairah membuatku tak bisa mengimbanginya. tangannya mulai meraba kebagian gunung kembarku membuatku mendesah, Samy memperdalam ciumannya lalu dia mengangkat bajuku dan terpampang 2 gundukan yg indah dimatanya.
Samy menelan ludahnya dengan kasar, lalu mulai memainkan dengan lidahnya, aku menggelinjang merasakan desiran dalam tubuhku, setiap sentuhan dan kecupan nya membuatku candu, rasanya aku ingin lebih.
"Ahhh Samy.... " rintihku membuat Samy semakin ganas memainkan nya, saat tangannya hendak membuka celanaku tiba-tiba saja dia berhenti dan langsung berdiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
kenapa Sammy teringat kontraknya ya.. haha 🤭🤣🤣
2024-04-18
0
Aerik_chan
Lebih baik jadi teman ya...
2023-08-20
1