HAPPY READING🥰
Pagi hari menyapa, aku terbangun dan mengerjapkan kedua mataku perlahan. Ku renggangkan tubuhku yg terasa sangat pegal, tiba-tiba aku tersadar ternyata aku berada di tempat tidur, aku melihat sekeliling dan ku lihat Samuel yg masih tertidur di sofa.
Aku beranjak dari tempat tidur lalu masuk ke dalam kamar mandi, ku bersihkan diriku lalu ku salin baju dengan pakaian yg ada di lemari khusus di kamar tersebut. Iya memang aku sengaja membawa beberapa baju ganti agar aku tak perlu repot pulang ke rumah hanya untuk berganti baju. Setelah selesai aku pun keluar dari ruang ganti, ku lihat Samuel sudah bangun dan tengah duduk sambil mengumpulkan nyawanya yg masih melanglang buana.
" selamat pagi, Nona. " sapa Samy kepadaku.
" pagi Sam, makasih ya semalam kamu sudah memindahkan ku ke tempat tidur. " balas ku sambil mengucapkan terima kasih kepada nya. Samy hanya mengangguk seperti biasa. Dia lalu izin ke kamar mandi kepadaku lalu akupun langsung pergi ke ruangan kerja ku kembali sedangkan Samy membersihkan dirinya di dalam kamar mandi. Aku menelpon OB untuk minta di bawakan sarapan untuk ku dan untuk Samy. Lalu aku duduk di sofa yg ada di sudut ruangan kerjaku sambil memainkan ponselku.
Tak lama OB pun datang membawakan sarapan, aku meminta nya meletakkan di atas meja. Setelah menaruh makanan OB tersebut meminta izin keluar dari ruangan ku. Tak lama Samy keluar dengan tampilan nya yg sangat rapih dan maskulin. Wangi parfum yg dia pakai terkadang membuat ku merasakan desiran yg aneh. Entah kenapa aku sangat menyukai wanginya itu, aku melirik ke arah Samy lalu menyuruhnya untuk sarapan bersama dengan ku. Samy mengangguk dan duduk di samping ku dan kami mulai menikmati sarapan tanpa ada komunikasi di antara kami, kami hanya terdiam dengan pikiran masing-masing. Sesekali aku melirik Samy lewat ekor mataku, bodyguard ku ini sebenarnya sangat tampan. Akan tetapi dia sangat dingin terhadap wanita, bahkan dia tak segan menolak mentah-mentah wanita yg menyatakan perasaan padanya.
" apa yg Nona sedang pikirkan? " tanya Samy tiba-tiba membuyarkan lamunan ku.
" ahh, tidak. Aku sudah selesai makan. Kamu lanjutkan saja. " ucapku sedikit beralibi karena ketahuan sedang memikirkan tentangnya. Aku lalu berjalan menuju meja kerjaku dan melihat jadwal ku hari ini. Ada beberapa meeting dengan beberapa relasi dan makan malam bersama dengan Will.
Aku menghela nafas dengan kasar, jujur aku tidak ingin bertemu Will untuk saat ini karena aku masih belum bisa menerima perjodohan ini. Ku banting perlahan buku jadwal ku dan ku sandarkan tubuhku di kursi. Aku melamun sambil memainkan pulpen di mejaku. Tatapan ku menerawang jauh memikirkan cara agar aku bisa membatalkan perjodohan ku dengan Will.
"Sam, apa kau ada ide untuk ku, agar aku bisa membatalkan perjodohan ku dengan Will? " tanyaku kepada Samy sambil terus menatap kedepan.
" Saya tidak berani membantah keinginan Tuan Alex, Nona. Bisa- bisa saya di bunuh olehnya. " jawab Samy sambil tersenyum menampilkan giginya yg putih dan rapih.
" jika Ayah berani membunuhmu maka aku yg akan memasang badan untuk mu. " ucapku sambil terkekeh. Samy tersenyum kecut mendengar penuturan ku. Dia mungkin merasa kasihan kepada ku akan tetapi dia tidak bisa melawan Ayahku karena kekuasaan yg Ayahku miliki bisa saja langsung menghancurkan diri Samy jika ketahuan Samy membangkang kepadanya.
" apapun keputusan yg Nona ambil, saya hanya bisa berharap yg terbaik. Pesan saya hanya satu, jangan memaksakan sesuatu yg kita tidak sanggup untuk menanggung nya. Karena sakitnya akan tiada terkira. " ucap Samy kemudian membuat ku sedikit tertegun. Akhirnya sebuah ide muncul di otakku, sebuah ide konyol yg mungkin akan membuat Ayahku murka. Akan tetapi aku hanya ingin kebebasan ku, aku tak ingin menikah tanpa adanya rasa cinta. Aku hanya ingin menikah dengan orang yg aku cintai dan hidup dengan damai. Sudah ku putuskan akan aku jalankan ideku itu saat acara pertunangan nanti. Apapun resikonya akan aku ambil, aku yakin suatu saat Ayah akan luluh hatinya.
Malam pun tiba, aku bersiap dengan gaun hitam selutut dan juga rambut yg di curly bagian bawahnya. Aku berangkat ke salah satu restoran dengan di temani oleh bodyguard ku Samy, Samy memang tak pernah tidak ikut kemanapun aku pergi karena itu sudah tugas nya. Sepanjang jalan aku hanya diam saja sambil menatap kearah luar jendela. Samy melirik ke arahku lewat ekor matanya lalu kembali fokus menyetir. Tak lama kami pun tiba di restoran XX, Samy membukakan pintu untuk ku dan aku tersenyum menyambut uluran tangannya. Aku berjalan di depan sedangkan Samy di belakangku mengikuti ku dengan tubuh yg tetap dan gagah berani. Ku lihat Will sudah berada di mejanya dan dia langsung berdiri saat melihat kedatangan ku. Dia tersenyum sangat tampan tapi sayang nya aku tidak tertarik melihat ketampanan nya. Aku menghampiri nya dan Samy menarik kursi untuk ku duduk. Aku tersenyum ke arah Samy dan Samy hanya menganggukkan kepala nya saja lalu dia berdiri tepat di belakang ku.
Will menatap Samy dengan tatapan tak suka, akan tetapi dia mencoba menutupinya agar aku tak mengetahui nya. Will pun lalu memesan makanan dan juga minuman, lalu dia melirik ke arah Samy.
" apakah aku perlu memesan juga untuk dia? "Tanya Will sambil menunjuk ke arah Samy, aku mengerti maksud perkataan nya dan kemudian aku menarik ujung jari Samy.
" kau duduklah disana lalu pesanlah makanan yg kau mau, aku aman disini. " ucapku kepada Samy sambil menunjuk salah satu meja yg tak jauh dariku. Samy mengangguk lalu dia berjalan menuju meja tersebut, pelayan restoran menghampiri nya dan memberikan buku menu.
" aku langsung to the point saja Elisa, aku hanya ingin memastikan kau mau menerima perjodohan kita sesuai dengan permintaan om Alex. Aku tau mungkin saat ini kau belum bisa mencintai ku, tetapi aku sangat yakin suatu saat nanti kau akan mencintai ku dan kita akan hidup bahagia. " ucap Will dengan penuh keyakinan, jujur aku rasa nya ingin muntah mendengar ocehannya. Akan tetapi aku harus bersabar sampai tiba waktu perjodohan nanti.
" iya semoga saja. " jawabku singkat. Lalu ku melirik ke arah Samy, ternyata Samy pun sedang melirik ke arahku. Tatapan kami saling bertemu dan aku dapat melihat sorot mata nya yg dalam, hatiku mendadak berdetak kencang saat melihat tatapan nya yg tidak bisa aku artikan.
Aku segera membuang pandangan ke arah lain, karena jujur aku merasa gugup saat Samy menatap ku tadi.
'Ada apa ini? Kenapa aku sangat gugup saat melihat matanya? ' ucapku dalam hati.
Tak lama makanan kami pun datang, kami menikmati makan malam kami tanpa adanya obrolan, hanya terdengar suara alunan pisau dan garpu yg beradu dan suara alunan musik dari band yg sedang memainkan alat musiknya di restoran tersebut. Terdengar sangat romantis akan tetapi aku tak merasakan itu saat ini. Pikiran ku justru mengarah kepada Samy sedari tadi, entah apa yg aku rasakan ini aku pun tak tahu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
jatuh cinta karena .. cinta.. hehe 🤭😍
2024-04-17
0
Jana
meleyotttt maakkk
2023-10-11
1
Aerik_chan
Salting brutal....
2023-08-06
1