Anak buah Kevin datang ke kantor untuk melaporkan tentang Elisa.
"jadi dia sekarang tinggal di penthouse" gumam Kevin.
Kevin lalu mengirimkan pesan kepada William untuk segera menemui Elisa.
William membaca pesan dari Ayahnya, dia mengusap wajahnya dengan kasar, disatu sisi dia ingin menikah dengan Elisa karena memang dia mencintainya sejak lama, tapi dia juga tidak ingin pernikahan tanpa adanya cinta.
"Apa yg harus aku lakukan sekarang? " gumamnya bingung.
akhirnya dia pun memutuskan untuk menemui Elisa dan membicarakan nya baik baik.
.
.
Aku baru selesai mengecek email yg masuk ke laptopku, meskipun aku pergi dari perusahaan tapi masih saja ada kerjaan yg masuk ke emailku membuatku pening.
"Masa sih aku harus bertemu Ayah untuk menyerahkan proposal ini, benar benar merepotkan" gumamku sambil bersandar di sofa.
Aku melirik jam sudah pukul 17:00, Samy masih belum kembali pikirku, selama dia pergi aku hanya bisa memesan makanan dari luar melalui online.
"Kok aku kangen masakan Samy ya? " ucapku sambil melamun, tiba-tiba bel apartemen ku berbunyi menyadarkan ku.
"siapa yg datang? tidak mungkin kalau Samy, dia kan tau pasword pintu nya" tanya ku heran.
Aku berjalan ke arah pintu, saat melihat layar di dinding aku terkejut karena yg ada di luar adalah William.
"mau apa dia kesini? dan tau darimana aku disini? " tanya ku kebingungan.
Aku menarik nafas panjang, lalu menghembuskan nya perlahan. ku bukakan pintu untuk nya.
William tersenyum saat melihat ku membukakan pintu.
"Hai Elisa" sapanya.
"Hai Will, kok kamu bisa ada disini? " tanyaku penasaran.
"bisa kita bicara di dalam? " ucap William.
"oh iya, maaf. ayo masuk" seruku.
William pun masuk ke dalam dan melihat sekeliling.
"Besar juga ya penthouse mu" gumamnya.
"Ahh tidak, masih besar milikmu Will, silahkan duduk" ajakku.William duduk lalu aku mengambilnya minuman yg ada di kulkas.
"Ada apa? apa Ayahmu yg memintamu kesini? " tebak ku.
"Iya, kau sangat paham Ayahku kan. jujur sebenarnya aku tak ingin menganggumu tapi akupun bingung Elisa" ujarnya dengan tatapan sendu.
Aku merasa kasihan dengan William, kami berteman sejak lama dan dia selalu saja di paksa melakukan hal hal yg tidak dia inginkan sama seperti ku, nasib kami hampir sama.
"Apa kau bahagia dengan Samy? " tanyanya tiba-tiba. aku menoleh ke arahnya lalu aku membuang pandangan ku ke samping.
"Aku bahagia Will, sangat bahagia. dia selalu masak untuk ku setiap hari, dan sekarang dia sudah mempunyai pekerjaan yg baru untuk menghidupi ku" jawabku sambil menatap televisi.
William menghela nafasnya berat, dalam hatinya pasti sakit saat aku mengatakan hal tentang Samy, tapi aku terpaksa bilang seperti itu agar William berhenti mengejarku.
"Aku ikut bahagia untuk mu Elisa, semoga Ayahku bisa menerima hubungan kalian" ucap William sambil berdiri.
"Maafkan aku Will" ucapku ikut berdiri dan menatapnya sendu.
lalu tiba-tiba saja William memelukku.
Aku terpaku saat William memelukku, aku dapat merasakan hatinya yg terluka saat ini karena perasaan nya tak berbalas olehku. dan Aku hanya menganggap pelukan ini adalah pelukan perpisahan darinya kepadaku. aku pun membalas memeluknya.
"semoga kau bahagia Elisa, jika dia menyakitimu maka aku akan merebutmu darinya" ucap William mengancam.
"Dia takkan menyakitiku Will, tidak akan" jawabku.
"Elisa..!! teriak seseorang membuatku terkejut lalu segera melepaskan pelukan William.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
Sammy yang datang
2024-04-18
0
Aerik_chan
siapa yang teriak woyyy bikin kaget
2023-08-28
1