Chapter 12

Ada tiga fraksi politik atau kami menyebutnya sebagai organisasi yang berkembang di tengah masyarakat. Ketiganya, berasal dari organisasi Mafia yang dulunya sempat berjaya di dunia bawah.

Sekarang, keberadaan mereka secara resmi telah diakui oleh pemerintah dan calon Perdana Menteri baru nantinya berasal dari organisasi tersebut. Walaupun begitu, kekhawatiranku akan organisasi kriminal atau tindakan ilegal yang mungkin saja akan mereka lakukan dikemudian hari selalu menjadi ketakutanku tersendiri.

Menteri Pertahanan kita yang baru diangkat bernama Suketno mengambil alih garis pertahanan di sekitar Ibukota dan memukul mundur banyak separatis Elf yang tersisa. Bahkan, dirinya berhasil mengambil alih sebuah Kastil milik Kerajaan Elf di kaki gunung sebagai gerbang utama antara dunia luar dan Hutan Suci.

Para Elf yang bertahan di dalam Kastil menyerah tanpa memberikan perlawanan. Takut akan kutukan yang menimpa mereka terjadi lagi seperti sebelum-sebelumnya.

Kini, Kastil itu telah kami ubah sebagai garis pertahanan utama jika suatu saat nanti Pasukan Kerajaan Elf datang untuk kedua kalinya dalam rangka menyelamatkan sang Ratu.

Hanya saja, karena wilayah pegunungan bersalju menjadi medan yang sulit dijangkau. Kami mengurungkan niat untuk melakukan ekspedisi lanjutan dan berfokus pada pembangunan kembali kota dan beberapa distrik baru.

"Kenapa rel kereta api ini dibuat berliku? Kenapa tidak langsung lurus saja?" tanyaku ragu.

Sedangkan Menteri Dalam Negeri bernama Kylos dan beberapa Teknik Sipil lainnya terlihat menunggu pertanyaan itu keluar dari mulutku.

"Distrik baru ini terdiri dari perbukitan dan karena keterbatasan teknologi saat ini, membelah bukit akan memakan biaya yang sangat mahal. Itulah kenapa rel kereta api dibangun dengan cara memutar," jawab Menteri Dalam Negeri Kylos.

"Namun jika seperti itu jadinya, bukankah akan memakan waktu yang lebih panjang dan tak efisien?" tanyaku.

"Benar. Walaupun begitu hanya ini satu-satunya cara yang paling murah," jawab Kylos.

Saat ini kami berencana untuk membangun distrik perumahan, komersial, dan industri di luar Ibukota agar tertata rapi dengan sangat baik.

Namun karena keterbatasan bahan bakar dan pabrik penyulingan bahan bakar nyaris kehabisan cadangan minyaknya. Memaksa kami untuk lebih berhemat dalam penggunaan kendaraan berat dan lapis baja.

Saat ini, Dokter Octo bersama dengan timnya sedang mencari cadangan minyak mentah di berbagai titik di Hutan Suci namun tak kunjung mendapatkan kabar baik. Bahkan mereka juga tengah melakukan berbagai macam penelitian untuk dapat menciptakan kendaraan dan kereta listrik.

Apalagi pembangkit listrik kita berasal dari sihir Evan yang entah bagaimana aku juga tak begitu paham, dirinya dapat menciptakan sebuah energi panas yang ramah lingkungan dan karena itu kami dapat menciptakan listrik gratis bagi masyarakat.

Sisanya, Penyihir tua telah berhasil menemukan masalah pada aliran Energi Mana yang terjadi pada sebagian orang. Mereka yang secara kebetulan tidak mengerti apa itu Energi Mana akan berakibat pada fluktuasi pada alirannya sehingga otot-otot mereka akan saling berkontraksi dan menimbulkan perasaan sakit yang teramat sangat.

Itulah kenapa nantinya kelas khusus Penyihir akan dibuka atau setidaknya masuk ke dalam kurikulum baru pendidikan kita.

"Aku menolak!" ucap Doni. "Elf tak seharusnya masuk sekolah," lanjutnya.

"Namun jika mereka terpelajar. Maka produksi kita akan lebih efisien dan efektif," ucapku.

"Apa kau tak tahu apa yang terjadi di koloni kita dulu? Kita sudah mendidik mereka hingga menjadi seorang Sarjana, lalu apa yang mereka berikan? Benar! Gerakan nasionalis muncul dan pemberontakan terjadi dimana-mana," jelas Doni.

"Itu karena penggiringan opini yang dilakukan oleh musuh-musuh kita," sahut Evan.

"Izin menambahkan," ucap Victor. "Bagaimana jika kita memperbolehkan para Elf untuk masuk ke sekolah hingga tingkatan tertentu. Biasanya kurikulum kita berisi banyak materi propaganda yang diajarkan sedari kecil," jelas Victor.

"Benar aku setuju dengan ucapannya," balas Menteri Propaganda bernama Mehmed yang kemudian di iyakan oleh beberapa orang lainnya yang setuju.

Menurut informasi yang aku dapatkan. Kerajaan Elf saat ini tengah diambil alih oleh Pangeran kedua yang berarti keberadaan Ratunya tak akan pernah di pedulikan lagi karena masalah internal Kerajaan.

Apalagi akan sangat mustahil untuk menjadi seorang pemimpin Kerajaan Elf jika dirimu terlahir sebagai seorang pria.

"Sepertinya ada kesempatan bagi kita untuk membuka hubungan diplomatik dengan Kerajaan Elf," ucapku.

"Benar karena masalah internal yang terjadi di Kerajaan itu--" ucap Menteri Luar Negeri bernama Alice namun terpotong.

"Sebelum mengirim delegasi resmi, kami berencana untuk mengirimkan agen mata-mata kami untuk mengetahui kondisi terkini Kerajaan tersebut. Jelas Ratu mereka bisa menjadi alat diplomasi penting bagi kedaulatan negara ini," potong Menteri Pertahanan bernama Suketno.

"Jika diplomasinya berjalan lancar. Kami berencana untuk membuka keran ekspor dan impor barang-barang tertentu. Kesepakatan yang seperti ini suatu saat nanti dapat membuat mereka menjadi satelit ekonomi dan politik bagi negara kita," jelas Menteri Keuangan bernama Samuel.

"Hmm menarik..." gumamku. "Baiklah kalau begitu kita akhiri pertemuan kita pada hari ini," lanjutku.

"Terima kasih atas kesempatannya."

"Huh~ Makasih."

Kemudian hasil rapat yang terjadi pada hari ini langsung diumumkan dikemudian hari dan yang paling mencolok adalah pendidikan bagi para Elf diperbolehkan hingga tingkatan tertentu. Namun rencana untuk membuka keran diplomasi baru kita urungkan selama beberapa saat hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!