Ketika perang dunia ke tiga terjadi. Bom nuklir untuk pertama kalinya meledak tepat di pusat ladang minyak yang baru ditemukan di wilayah Balkan.
Dalam sekejap, asap beracun menyebar dan menutupi seluruh dunia.
Akibatnya, 80% populasi dunia tewas dalam semalam dan berbagai macam anomali terjadi setelahnya. Bahkan perangkat elektronik pada waktu itu tak dapat digunakan dan suhu dunia turun hingga ke titik terendahnya.
Namun kisah itu terputus begitu saja. Karena mereka yang ada di bumi kembali lagi ke zaman purba. Hanya keturunan murni dari para Elit Global saja yang mengetahui bahwa ini adalah kali kedua peradaban manusia berkembang.
Sedangkan satu-satunya saksi hidup adalah seorang kakak beradik yang tengah hidup di dalam sebuah satelit yang mengorbit bumi.
Hingga tak lama kemudian mereka turun ke bumi dan memulai lagi peradaban baru. Kini, kisah mereka yang di usir dari surga untuk kedua kalinya dapat terdengar.
...-...
...--...
...-...
Setelah peradaban di reset, perang dunia ke dua terjadi lagi. Kali ini wilayah Pasifik terdiri dari daratan utuh sedangkan wilayah Eropa terdiri dari berbagai macam kepulauan sehingga medan perang yang terjadi kali ini berada di wilayah Pasifik.
Walaupun kami memiliki cetak biru tentang senjata canggih yang biasa digunakan di masa lalu seperti jet hipersonik, bom nuklir, atau bahkan laser sekalipun. Namun karena keterbatasan teknologi pada waktu itu, kami tak dapat menciptakan senjata yang sama.
Nyatanya, karena ketidakmampuan kami dalam beradaptasi malah menjerumuskan kami pada banyak sekali kekalahan dan penderitaan selama perang berlangsung.
Namun siapa sangka jika ada seorang Dokter gila yang telah melakukan serangkaian eksperimen secara rahasia dan berkala. Karenanya, kami semua telah berpindah ke dunia baru tempat dimana sihir dan monster berada.
"Buto Ijo adalah Goblin dan Wewe Gombel adalah Orc, apakah kau percaya dengan ucapanku barusan?" tanya Dokter Octo memecah lamunan kami semua. "Konon katanya mereka hidup di dunia Jin tempat dimana kita tak dapat melihat mereka. Itulah mengapa, selama eksperimen berlangsung aku selalu mencari-cari. Sebuah dimensi yang bahkan iblis sekalipun hidup berdampingan dengan mahluk lainnya," jelas Dokter Octo.
"Jadi ... maksudmu kita sedang ada di dunia astral sekarang?" ucap Doni yang tak lama kemudian mulai menyalakan cerutunya.
"Entahlah," jawab Dokter Octo secara singkat.
Bahkan langit malam di dunia ini berwarna ungu tua. Sehingga banyak orang menjadi panik sekaligus syok saat pertama kali melihatnya. Itulah mengapa, esok hari aku akan mengumumkan kepada masyarakat luas jika saat ini kita sudah tak lagi berada di bumi.
"Prajuritku banyak yang terluka," ujar Doni setelah menghisap cerutunya.
"Lalu?" tanyaku penasaran.
"Mereka menyerang kami dengan cara mengendap-endap dan setiap orang yang kami lawan adalah para gadis," jawab Doni.
"Sepertinya pesawat yang kita kirim beberapa hari yang lalu menarik perhatian para Elf di sekitar. Walaupun senjata mereka sedikit primitif namun gadis-gadis itu adalah Kesatria Elit," jelas Dokter Octo.
"Hmm ... alih-alih bertahan dari sergapan mereka di malam hari, apakah ada cara lain untuk menyerang mereka?" tanyaku ragu.
Biasanya yang memberikan berbagai macam siasat adalah Evan. Namun saat ini dirinya tengah berada di Pusat Pembangkit Listrik Cadangan untuk bereksperimen dengan sihirnya.
"Saat ini Ibukota berada di tengah Hutan Suci yang menjadi tempat suci bagi para Elf. Wilayah ini terdiri dari berbagai macam suku Elf yang menolak modernisasi sehingga sifat mereka sedikit agresif terhadap pendatang baru seperti kita," jelas Dokter Octo.
"Oh Konfederasi ya?" gumamku. "Kalau begitu kita bakar saja hutan ini," ucapku.
"M-maaf memotong," ucap Penyihir tua. "Ada Kerajaan Elf di balik pegunungan. Kerajaan mereka adalah sekat bagi Hutan Suci dengan dunia luar, jika hutan ini terbakar aku khawatir jika Pasukan Kerajaan akan melakukan ekspedisi ke tempat ini. Belum lagi Hutan Suci memiliki banyak sekali peziarah setiap tahunnya," jelas Penyihir tua.
"Apakah mereka bisa terbang?" tanyaku.
"Siapa ... Elf? Tentu saja tidak. Elf tak bisa terbang," jawab Penyihir tua.
"Bagus! Kalau begitu ekspedisi militer akan segera di laksanakan," ucapku optimis.
"Akhirnya Pasukanku tak menua..." sahut Doni merasa senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
calliga
Lanjut thor mangat ta
2023-07-12
0