Chapter 11 : Senyuman Mematikan

"Bukankah kamu, peserta nomer 2 yang mengikuti ujian memasak sebelumnya?!" Ucap Dian dengan terkejut.

Setelah melihat wajah perempuan di depannya, Dian terkejut karena perempuan yang ia lihat adalah wanita yang ia kalahkan sebelumnya di lomba memasak.

Dian memang merasa seperti tidak asing dengan pakaian yang ia lihat. Namun karena saat itu wajah perempuan itu tidak terlihat, dia masing kurang yakin sebelumnya.

"Eh, jadi apakah kamu itu..." Perempuan itu mulai menyadari siapa Dian.

"Ya, aku adalah peserta nomer 4. Orang yang memenangkan lomba memasak sebelumnya." Beritahu Dian.

Perempuan itu melebarkan matanya mengetahui bahwa Dian adalah peserta 4. Hatinya makin berdegup kencang. Aslinya dia memang dikalahkan sebelumnya, namun dia tidak memikirkan itu. Hal yang ia pikirkan adalah orang yang menyelamatkannya ternyata adalah orang yang luar biasa.

"N-namamu kalau boleh tahu?" Tanya perempuan itu.

"Dian, panggil saja Dian." Jawab Dian.

"Be-begitu ya...kalau begitu namaku Lara, kalau boleh tahu. Apa yang sedang dilakukan D-dian di gang kecil sempit seperti ini?" Tanya Lara.

Hati Lara masih berdegup kencang melihat ke arah Dian. Maka dari itu matanya tidak menatap ke arah mata Dian melainkan dahinya. Bahkan mengucapkan namanya saja sudah membuat ia gugup.

Namun sepertinya Dian tidak menyadari itu sama sekali, "Ah, aku baru saja membeli es krim di sekitar sini." Jawab Dian.

"Es krim? Apa maksudmu itu es krim gunung yang berada di ujung gang?" Tanya Lara.

"Eh? Iya benar. Apakah kamu pernah membelinya juga?" Tanya Dian balik.

Entah kenapa, Lara tersenyum puas mendengar perkataan Dian barusan. Dia pun merapikan penampilannya sebentar sebelum bertanya ke pada Dian. "Jadi? Bagaimana rasanya?" Tanya Lara.

"Eh? Apa maksudmu es krimnya? Ah, aku belum mencobanya. Sebenarnya aku membelinya hanya untuk adikku saja karena dia ngambek." Jawab Dian.

Dian pun berbalik dari Lara, dan berjalan ke belakang gang untuk mengambil es krim yang ia sembunyikan sebelumnya karena takut itu jatuh jika dia membawanya sambil berkelahi tadi.

Namun sesudah dia mengambilnya, terlihat plastik putih yang sudah basah dan wadah es krim yang menyusut didalamnya.

Dian pun seketika panik mengetahui bahwa es krim yang ia bawah meleleh. "Gawat, malah meleleh jadinya." Keluh Dian.

Dian pun berlari melewati Lara, dan menuju ke luar gang untuk segera pulang ke rumahnya.

"Maaf ya Lara, tapi aku harus cepet-cepet balik ke rumah kalau engga adikku bakal marah!" Ucap Dian kepada Lara yang berada dibelakangnya.

Lara yang melihat Dian pergi dengan terburu-buru, tertawa kecil. "Hihihi, sepertinya es krimnya meleleh.." Ringis Lara.

...----------------...

Setelah berlari selama 5 menit, Dian sampai ke rumahnya dan segera masuk.

"D-dian pulang..." Ucap Dian sambil menarik napas.

Adiknya yang sedang duduk di kursi meja makan, melihat ke arah Dian dengan wajahnya yang lebih kesal dari sebelumnya.

"Kakak~~~ko lama banget sih beliin es krim doang?" Ucap Mira sambil tersenyum.

Buku kuduk Dian menggigil melihat adiknya yang tersenyum, dia tahu bahwa senyuman itu bukan berarti baik. Namun itu karena adiknya sedang sangat marah padanya.

"M-maaf! Tadi kakak ketemu preman dijalan dan harus ngambil jalan mutar biar ga di peras!" Dian mencoba beralasan.

"Oh gitu? Jadi? Mana es krimnya kak? Mira udah cape nih nungguin 30 menit semenjak pulang dari sekolah.." Ucap Mira.

Dian, yang tahu es krim yang ia beli meleleh. Dengan muka yang pasrah, menyerahkan kantong plastik yang ia bawa kepada adiknya.

Adiknya menerima kantong plastik itu dengan perlahan, dan ketika ia tahu bahwa bagian bawah plastik itu basah. Mukanya tetap tersenyum namun suaranya menjadi semakin berat.

"Kakak....jangan bilang ini meleleh?" Ucap Mira dengan senyuman mencengkamnya.

Terpopuler

Comments

Jun_Ho

Jun_Ho

*masih

2023-08-26

1

Jun_Ho

Jun_Ho

lomba

2023-08-26

1

deria

deria

cih gak ada sopan2nya sama kakaknya,, udh capek2 beliin bukanya trimakasih malah marah 😡 jelek banget karakter adiknya thor,, udh ya nyusahin malah ngelunjak👊

2023-08-23

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2 Chapter 2 : Mendapat Sistem
3 Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4 Chapter 4 : Rasa Ini?!
5 Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6 Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7 Chapter 7 : Babak Final
8 Chapter 8 : Lupa
9 Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10 Chapter 10 : Aku mengenalnya
11 Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12 Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13 Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14 Chapter 14 : Coba Buatkan
15 Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16 Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17 Chapter 17 : Rekening Bank
18 Chapter 18 : Membeli Motor
19 Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20 Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21 Chapter 21 : Paman Casey
22 Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23 Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24 Chapter 24 : Bertani
25 Chapter 25 : Pasar Tirta
26 Chapter 26 : Wanto
27 Chapter 27 : Membeli Peternakan
28 Chapter 28 : Deal Pertama
29 Chapter 29 : +1 Peternakan
30 Chapter 30 : Membeli Transportasi
31 Chapter 31 : Fendy
32 Chapter 32 : Sunbright Supplier
33 Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34 Chapter 34 : Rencana Licik
35 Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36 Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37 Chapter 37 : Gangguan lainnya
38 Chapter 38 : Jangan-jangan...
39 Chapter 39 : Permanent Partnership
40 Chapter 40 : Jamuan
41 Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42 Chapter 42 : Senyuman Licik
43 Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44 Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45 Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46 Chapter 46 : Masuk ke dalam
47 Chapter 47 : Pembalasan Dian
48 Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49 Chapter 49 : Ayah dan Anak
50 Chapter 50 : Rencana
51 Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52 Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53 Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54 Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55 Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56 Chapter 56 : Membentuk Otot
57 Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58 Chapter 58 : Persiapan
59 Chapter 59 : Joy
60 Chapter 60 : Ala Karte
61 Chapter 61 : Rencana Dian
62 Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63 Chapter 63 : Informasi Valid
64 Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65 Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66 Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67 Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68 Chapter 68 : Penawaran Maria
69 Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70 Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71 Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72 Chapter 72 : Rose
73 Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74 Chapter 74 : Perlawanan
75 Chapter 75 : Deklarasi Perang
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2
Chapter 2 : Mendapat Sistem
3
Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4
Chapter 4 : Rasa Ini?!
5
Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6
Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7
Chapter 7 : Babak Final
8
Chapter 8 : Lupa
9
Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10
Chapter 10 : Aku mengenalnya
11
Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12
Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13
Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14
Chapter 14 : Coba Buatkan
15
Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16
Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17
Chapter 17 : Rekening Bank
18
Chapter 18 : Membeli Motor
19
Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20
Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21
Chapter 21 : Paman Casey
22
Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23
Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24
Chapter 24 : Bertani
25
Chapter 25 : Pasar Tirta
26
Chapter 26 : Wanto
27
Chapter 27 : Membeli Peternakan
28
Chapter 28 : Deal Pertama
29
Chapter 29 : +1 Peternakan
30
Chapter 30 : Membeli Transportasi
31
Chapter 31 : Fendy
32
Chapter 32 : Sunbright Supplier
33
Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34
Chapter 34 : Rencana Licik
35
Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36
Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37
Chapter 37 : Gangguan lainnya
38
Chapter 38 : Jangan-jangan...
39
Chapter 39 : Permanent Partnership
40
Chapter 40 : Jamuan
41
Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42
Chapter 42 : Senyuman Licik
43
Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44
Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45
Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46
Chapter 46 : Masuk ke dalam
47
Chapter 47 : Pembalasan Dian
48
Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49
Chapter 49 : Ayah dan Anak
50
Chapter 50 : Rencana
51
Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52
Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53
Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54
Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55
Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56
Chapter 56 : Membentuk Otot
57
Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58
Chapter 58 : Persiapan
59
Chapter 59 : Joy
60
Chapter 60 : Ala Karte
61
Chapter 61 : Rencana Dian
62
Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63
Chapter 63 : Informasi Valid
64
Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65
Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66
Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67
Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68
Chapter 68 : Penawaran Maria
69
Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70
Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71
Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72
Chapter 72 : Rose
73
Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74
Chapter 74 : Perlawanan
75
Chapter 75 : Deklarasi Perang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!