Chapter 2 : Mendapat Sistem

Setelah berangkat dari rumahnya dan berjalan selama kurang lebih 5 menit, Dian pun sampai di depan sekolahnya, Ia pun berpisah dengan adiknya setelah memasuki gerbang sekolah.

Itu karena kelas Mira berada di gedung A, dan kelas Dian berada di gedung B.

Gedung A adalah tempat dimana kelas 10 berada, dan gedung B adalah tempat dimana kelas 11-12 berada.

Sebenarnya, semua kelas dulunya dijadikan satu di dalam satu gedung, namun karena saat itu pernah terjadi kebakaran dan banyak kelas yang rusak, sekolah terpaksa membuat gedung baru dimana ruang kelas 10 dibuat kembali.

Kantin dan UKS pun juga dibuat di gedung baru, itu dikarenakan murid kelas 10 perlu berjalan cukup jauh untuk menuju kantin di gedung lama.

Tentu saja fasilitas di gedung A jauh lebih bagus dan baru dibandingkan gedung B, Toiletnya pun masih bersih dan catnya masih baru. Itu belum lama dibangun sekitar satu setengah tahun lalu.

Namun untuk ukuran dan besar, gedung B masihlah jauh lebih luas dibandingkan gedung A, itu karena populasi di gedung B jauh lebih besar dibandingkan gedung A.

Untuk lapangan, hanya terdapat 1 dan itu terletak di tengah-tengah sekolah. Upacara dan kegiatan olahraga dilaksanakan di sana dan dipakai oleh seluruh angkatan kelas.

*****

Berjalan dengan santainya menuju ruang kelasnya yang terletak di lantai 2 gedung sekolahnya, Dian tiba-tiba dikejutkan dengan suara bel masuk yang

berbunyi.

Dian pun secara reflek langsung mencepatkan langkahnya, walau ia tahu ia tidak akan telat karena sudah melewati gerbang.

Setelah berjalan selama kurang lebih 30 detik, Dian sampai di depan ruang kelasnya dimana para murid sudah mulai masuk untuk segera melaksanakan ujian.

Ia pun segera menyusul masuk dan mengambil duduk sesuai nomor kartu ujiannya

Dian juga tidak lupa untuk mengambil peralatan tulisnya, dan menaruh tasnya di bawah papan tulis.

"Baiklah, karena semuanya sudah masuk, mari kita segera mulai ujiannya." Ucap pengawas ujian.

Setelah menutup pintu kelas, Pengawas ujian segera membagikan soal dan lembar jawaban kepada setiap peserta ujian.

Posisi tempat duduk Dian berada di belakang pojok kiri ruangan, Dian adalah orang terakhir yang diberi soal dan lembar jawab.

Setelah semuanya selesai diberi soal dan lembar jawaban ujian, 10 detik kemudian bel pertanda ujian dimulai pun berbunyi.

Semua murid termasuk Dian pun segera membuka soal untuk segera memulai mengerjakan.

"Eh? Ini..."

Setelah membuka lembar soalnya, Dian langsung merasa terkejut setelah melihat mata pelajarannya

Itu karena jadwal pelajaran yang ia kira hari ini akan muncul yaitu Ilmu sosial dan Fisika, ternyata adalah Matematika dan Bahasa Inggris.

"Duh, gimana nih...malah salah belajar lagi, ck." Gumam Dian.

Dian adalah orang yang berniat untuk mengikuti program beasiswa agar dapat bersekolah di universitas impiannya. Hal yang diperlukan untuk mengikuti program itu salah satunya adalah dengan mendapat nilai bagus di setiap mata pelajaran.

Dian sebenarnya bukanlah orang yang pintar ataupun jenius, dia adalah orang dengan standar belajar rata-rata dan nilai rata-rata juga. Karena itu nilai jelek akan sangat berdampak bagi nilai Dian.

Ujian yang Dian ikuti kali ini adalah ujian kenaikkan kelas, dan termasuk salah satu ujian yang paling mempengaruhi nilai rapot akhir yang akan ia terima sebelum mendaftar kuliah.

Maka dari itu Dian aslinya berniat untuk mendapat nilai maksimal di ujian kenaikan ini, namun baru saja masuk ke hari 2 ujian, Dian sudah tertimpa kesialan dimana ia salah melihat jadwal.

"Hadehhh, sial-sial.." Keluh Dian pelan.

Dian pun dengan pasrah hanya bisa menghela napas dan mulai menulis nama di lembar jawabnya sebelum memulai menjawab soalnya dengan jawaban seadanya.

[Target ditemukan...mengikat Host...sistem Peningkatan Ilahi berhasil diikat ke Host]

"?!"

Dian tiba-tiba mendengar suara aneh keras di dekatnya. Ia pun reflek memutar kepalanya untuk melihat apakah ada yang berbicara padanya.

"A-apa itu tadi? Suara barusan..." Dian bingung karena di sekitarnya hanya ada murid yang fokus ke ujian mereka.

Tidak ada satupun murid yang bereaksi terhadap suara itu kecuali dirinya, Dian pun menggaruk kepalanya sekali dan kembali melihat ke lembar jawabnya.

"Apa aku cuman menghayal? Mungkin aku masih mengantuk..." Pikir Dian.

Dian pun sekali lagi kembali menulis nama dan nomor absen di lembar jawabnya, ia mencoba untuk tidak memikirkan kejadian tadi dan menganggap itu hanya halusinasi belaka.

Setelah selesai menulis nama dan absennya, Dia langsung melihat ke soal nomor 1 di lembar soalnya. Tentu saja, Dian sama sekali tidak tahu cara mengerjakannya.

Namun 5 detik setelah Dian melihatnya, pada saat yang sama, suara tadi terdengar di benaknya sekali lagi...

[Ding! Menganalisis soal matematika... Kemampuan matematika ditingkatkan +1, Peningkatan saat ini (1/10), Level kemampuan : 'Rendah']

Dian melebarkan matanya tidak percaya dengan apa yang dia lihat, meskipun dia sama sekali tidak mengerti soal di bawahnya sebelumnya, tiba-tiba dia merasa seperti mengerti cara pengerjaannya.

Dia merasa seolah-olah, dia menghapal banyak rumus matematika di dalam kepalanya.

Dian pun mengambil lembar coretannya yang terletak di belakang lembar jawabannya, dan mulai menghitung sesuai rumus yang dia tahu di kepalanya.

Dan setelah mengerjakannya selama 10 detik, Dian menemukan jawabannya.

"I-ini..."

Seperti keajaiban, Dian berhasil menjawab soal matematika dengan mudahnya.

Ia padahal tidak belajar sama sekali sebelumnya, namun dia merasa dia tau betul rumus yang diperlukan di kepalanya.

Tanpa berpikir panjang, Dian langsung menuju ke soal berikutnya.

Sama seperti sebelumnya, Dian langsung tahu cara pengerjaannya dengan mudah.

Dengan begitu, Dian mulai menyelesaikan soal demi soal...

[Ding! Kemampuan Matematika +1...]

[Ding! Kemampuan Matematika +1...]

[Ding! peningkatan saat ini : 7/50, kemampuan matematika ditingkatkan ke level menengah]

Mengalir seperti air, Dian mengerjakan soalnya tanpa perlu berpikir keras seperti yang biasanya ia lakukan.

Kemampuan motoriknya dengan cepat berjalan setiap kali ia melihat soal tanpa perlu berpikir, Dian merasa seolah-olah soal dihadapannya saat ini sangatlah mudah, itu karena rumus setiap soal terlihat jelas di benaknya.

Dalam waktu kurang dari 10 menit, dengan total 50 soal pilihan ganda, Dian berhasil menyelesaikan soalnya paling awal daripada teman-temannya yang masih berpikir keras.

"K-kenapa terasa sangat mudah ya?" Pikir Dian dalam hatinya.

Dian tidak tahu pasti apa yang terjadi padanya barusan, namun setelah dia mendengar suara aneh itu di kepalanya, dia merasa seperti mendapat penglihatan ilahi dari surga.

1 jam dengan cepat berlalu, bel yang menandakan ujian pertama sudah selesai pun berbunyi.

"Baiklah semua, silahkan angkat tangan kalian dari atas meja, dan keluar dari ruangan dengan tertib. Ujian selanjutnya akan di mulai 10 menit kemudian." Ucap Pengawas ujian.

Masih berpikir keras tentang yang terjadi pada dirinya, Dian keluar dari kelasnya dengan percaya diri bahwa ujian matematikanya kali ini akan mendapat nilai sempurna.

Terpopuler

Comments

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

gw juga pernah ngalamin kek gini, di jabwal IPA eh malah bahasa inggris karna soal IPA bermasalah 🗿

2024-12-23

0

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

𝕲𝖔𝖊𝖘 𝕼𝖚𝖒𝖎𝖊𝖟

mantab, lanjutkan

2024-12-22

0

alisya damia

alisya damia

lanjut thor

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2 Chapter 2 : Mendapat Sistem
3 Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4 Chapter 4 : Rasa Ini?!
5 Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6 Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7 Chapter 7 : Babak Final
8 Chapter 8 : Lupa
9 Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10 Chapter 10 : Aku mengenalnya
11 Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12 Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13 Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14 Chapter 14 : Coba Buatkan
15 Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16 Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17 Chapter 17 : Rekening Bank
18 Chapter 18 : Membeli Motor
19 Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20 Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21 Chapter 21 : Paman Casey
22 Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23 Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24 Chapter 24 : Bertani
25 Chapter 25 : Pasar Tirta
26 Chapter 26 : Wanto
27 Chapter 27 : Membeli Peternakan
28 Chapter 28 : Deal Pertama
29 Chapter 29 : +1 Peternakan
30 Chapter 30 : Membeli Transportasi
31 Chapter 31 : Fendy
32 Chapter 32 : Sunbright Supplier
33 Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34 Chapter 34 : Rencana Licik
35 Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36 Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37 Chapter 37 : Gangguan lainnya
38 Chapter 38 : Jangan-jangan...
39 Chapter 39 : Permanent Partnership
40 Chapter 40 : Jamuan
41 Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42 Chapter 42 : Senyuman Licik
43 Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44 Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45 Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46 Chapter 46 : Masuk ke dalam
47 Chapter 47 : Pembalasan Dian
48 Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49 Chapter 49 : Ayah dan Anak
50 Chapter 50 : Rencana
51 Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52 Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53 Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54 Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55 Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56 Chapter 56 : Membentuk Otot
57 Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58 Chapter 58 : Persiapan
59 Chapter 59 : Joy
60 Chapter 60 : Ala Karte
61 Chapter 61 : Rencana Dian
62 Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63 Chapter 63 : Informasi Valid
64 Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65 Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66 Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67 Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68 Chapter 68 : Penawaran Maria
69 Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70 Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71 Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72 Chapter 72 : Rose
73 Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74 Chapter 74 : Perlawanan
75 Chapter 75 : Deklarasi Perang
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2
Chapter 2 : Mendapat Sistem
3
Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4
Chapter 4 : Rasa Ini?!
5
Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6
Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7
Chapter 7 : Babak Final
8
Chapter 8 : Lupa
9
Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10
Chapter 10 : Aku mengenalnya
11
Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12
Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13
Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14
Chapter 14 : Coba Buatkan
15
Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16
Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17
Chapter 17 : Rekening Bank
18
Chapter 18 : Membeli Motor
19
Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20
Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21
Chapter 21 : Paman Casey
22
Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23
Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24
Chapter 24 : Bertani
25
Chapter 25 : Pasar Tirta
26
Chapter 26 : Wanto
27
Chapter 27 : Membeli Peternakan
28
Chapter 28 : Deal Pertama
29
Chapter 29 : +1 Peternakan
30
Chapter 30 : Membeli Transportasi
31
Chapter 31 : Fendy
32
Chapter 32 : Sunbright Supplier
33
Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34
Chapter 34 : Rencana Licik
35
Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36
Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37
Chapter 37 : Gangguan lainnya
38
Chapter 38 : Jangan-jangan...
39
Chapter 39 : Permanent Partnership
40
Chapter 40 : Jamuan
41
Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42
Chapter 42 : Senyuman Licik
43
Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44
Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45
Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46
Chapter 46 : Masuk ke dalam
47
Chapter 47 : Pembalasan Dian
48
Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49
Chapter 49 : Ayah dan Anak
50
Chapter 50 : Rencana
51
Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52
Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53
Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54
Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55
Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56
Chapter 56 : Membentuk Otot
57
Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58
Chapter 58 : Persiapan
59
Chapter 59 : Joy
60
Chapter 60 : Ala Karte
61
Chapter 61 : Rencana Dian
62
Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63
Chapter 63 : Informasi Valid
64
Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65
Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66
Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67
Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68
Chapter 68 : Penawaran Maria
69
Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70
Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71
Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72
Chapter 72 : Rose
73
Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74
Chapter 74 : Perlawanan
75
Chapter 75 : Deklarasi Perang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!