Chapter 10 : Aku mengenalnya

*Dak!

Batu yang dilempar Dian melesat dengan cepat dan mengenai tepat di dahi berandalan yang berlari ke arahnya.

[Ding! Kemampuan melempar+1]

Pada awalnya, akurasi lemparannya benar-benar buruk, bahkan walau batu itu mungkin mengenai tubuh berandalan tersebut. Itu hanya akan terasa sakit sedikit dan tidak memberikan dampak besar apapun.

Namun setelah suara yang muncul di benaknya setelah lemparan pertama, situasinya berubah..

"CK! sialan kau!" Berandalan itu seketika merintih sakit sambil memegangi dahinya.

Tanpa melewatkan kesempatan sedikitpun, Dian langsung berlari mendekat ke arah berandalan yang ia lempari batu sebelumnya, dan melihat dia masih sibuk memegangi dahinya. Dian dengan cepat melayangkan tinju kanannya ke arah pipi kiri berandalan tersebut.

*Buk!

Berandalan itu pun terjatuh setelah menerima pukulan tersebut.

[Ding! Mendeteksi Host memukul...Kemampuan memukul+1 peningkatan saat ini (1/10), level kemampuan : 'Rendah']

Melihat berandalan yang dipukulinya masih mencoba untuk berdiri, Dian pun berjongkok dan melancarkan satu pukulan lagi ke wajahnya.

*Buk!

Kali ini, pukulan yang dilakukannya cukup keras hingga membuatkan berandalan dibawahnya tidak sadarkan diri dan mengeluarkan darah dari hidungnya.

"K-kau!" Kedua berandalan yang masih berada di kejauhan, menatap ke arah Dian dengan tatapan terkejut dicampur amarah.

Tidak terima salah satu teman mereka di pukuli, Mereka pun dengan cepat langsung berlari ke arah Dian secara bersamaan untuk menyerangnya menggunakan senjata tajam mereka.

Dian, yang melihat dua berandalan yang tersisa berlari ke arahnya, mengambil batu yang berada di bawah tanahnya lagi dan melemparkannya ke arah berandalan di depannya secara bertubi-tubi.

*Wush wush wush.

[Ding Kemampuan melempar +1]

[Ding Kemampuan melempar+1]

[Ding! Level kemampuan melempar ditingkatkan ke level menengah! peningkatan saat ini (4/50)]

Kemudian, perasaan akrab itu muncul di benaknya sekali lagi, kemampuannya telah ditingkatkan ke level menengah. intuisinya mengatakan kepadanya bahwa lemparannya sebagian besar akan mengenai tubuh berandalan di depannya dan bahkan akan terasa lebih menyakitkan.

Dengan pemikiran itu, Dian melemparkan batu di tangannya dengan kekuatan besar, batu itu pun melesat dengan cepat ke arah berandalan di depannya seperti anak panah.

*Dak!

Tidak seperti sebelumnya, kecepatan batu itu jelas dua kali lipat dibandingkan dengan lemparan sebelum mencapai tingkat menengah. Suara tabrakan yang dihasilkan cukup keras dan menghantam salah satu mata berandalan hingga membuatnya menjerit kesakitan.

"Aghhh!! mataku!" Rintihnya berandal tersebut.

[Ding Kemampuan melempar+1]

[Ding! Kemampuan melempar+1]

[Ding! Kemampuan melempar +1]

Tanpa mempedulikan berapa banyak batu yang ia lempar, Dian hanya terus melemparinya hingga membuat berandal di depannya kesusahan untuk mendekatinya.

Terlepas dari itu, kedua berandal yang terus menerus dilempari batu oleh Dian, mendidih karena amarah. Mereka tidak habis pikir bahwa mereka benar-benar akan dibuat terpojok hanya karena seorang murid SMA kurus lemah sepertinya.

Dengan itu, kedua berandal menerobos ke arah Dian dengan kekuatan maksimal mereka.

Dian, tidak merasa takut. Melainkan dia merasa bahwa saat ini dia sudah cukup untuk melawan kedua berandal tersebut.

Dengan senyuman percaya dirinya, Dian memegangi kedua batu di kedua tangannya, dan tidak seperti sebelumnya dimana dia hanya melemparnya secara membabi-buta, Dian membidik ke arah tembok. Dan ketika sudah yakin, dia melempari kedua batu tersebut dan batu itu memantul di antara tembok dengan suara keras.

*Tak tak tak

Saat bebatuan itu terus memantul, kedua batu itu dengan tepat mendarat di antara paha kedua berandal dengan keras.

Wajah dari kedua preman yang tersisa pun merosot ketika mereka merasakan sensasi sakit perut dibalut sesak napas sambil memegangi ************ mereka dengan membungkuk.

Dengan ide yang dibuat oleh Dian, dia telah mendapatkan pukulan fatal ke ************ pria dimana itu adalah titik terbesar kelemahan laki-laki.

[Ding Kemampuan melempar+1]

[Ding Kemampuan melempar+1]

Dengan waktu kurang dari 2 menit, ketiga berandalan sudah tersungkur di tanah dan kehilangan semangat mereka untuk terus melanjutkan perkelahian.

Perempuan itu, yang tersungkur di sudut gang, terpesona melihat ke Dian dan menatapnya tercengang seolah-olah dia adalah pangeran berkuda putih.

Terpikat dengan kemampuan dan keberanian Dian, dia benar-benar lupa tentang ketakutannya tadi.

Apa yang bisa dilakukan seorang pria muda SMA melawan 3 berandalan? itulah yang dipikirkan olehnya sebelumnya. Namun saat ini, berapapun jumlah berandalan yang datang ke pria tersebut kemungkinan akan dapat dikalahkannya dengan mudah.

Di sisi lain, Dian merasa lega dan puas. Karena sejak kecil, dia tidak mempunyai keberanian untuk menolong orang apalagi melawan berandalan. Bahkan jika dia dibully, dia tidak akan berani membalas.

Tapi kali ini, dia sudah melawan 3 berandal yang membawa Sajam dan berhasil menang melawan mereka. Lebih jauh lagi, dia telah menyelamatkan nyawa seseorang.

Rasa pencapaian dan kepuasannya sangatlah banyak hingga dia sendiri bingung harus merasa apa.

Setelah berhasil mengalahkan para berandal, Dian berjalan mendekat ke arah perempuan lemah yang masih tersungkur di tanah.

Ia lalu membungkuk untuk melihat lebih dekat, dan ketika perempuan itu memerah karena malu melihat wajah Dian di depannya, perempuan itu memalingkan wajahnya dari arah Dian.

Hatinya berdegup sangat kencang ketika melihat pria yang menyelamatkannya berada tepat dihadapannya. Dia mencoba untuk kembali ke akal sehatnya dan menenangkan dirinya.

"Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Dian khawatir.

"I-iya, terima kasih karena telah menyelamatkanku barusan." Balas Perempuan itu.

Dian mengulurkan tangan kanannya untuk membantu perempuan di depannya berdiri, perempuan itu menerimanya, Dian merasakan tangannya sangatlah lembur dan dingin secara bersamaan.

Setelah berdiri kembali, rambut perempuan itu tanpa sadar terbelai ke belakang, Dian pun dapat melihat ke wajah perempuan di depannya dengan jelas.

Namun ketika ia dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas, Dian seketika terkejut dan melebarkan matanya. "Eh? bukankah kamu itu.."

Terpopuler

Comments

· Ƙαιɾαʋ.

· Ƙαιɾαʋ.

ouchh.... innalilahi

2023-10-31

1

Jun_Ho

Jun_Ho

*Lembut

2023-08-26

1

Ikhsan

Ikhsan

ngilu

2023-08-20

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2 Chapter 2 : Mendapat Sistem
3 Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4 Chapter 4 : Rasa Ini?!
5 Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6 Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7 Chapter 7 : Babak Final
8 Chapter 8 : Lupa
9 Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10 Chapter 10 : Aku mengenalnya
11 Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12 Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13 Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14 Chapter 14 : Coba Buatkan
15 Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16 Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17 Chapter 17 : Rekening Bank
18 Chapter 18 : Membeli Motor
19 Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20 Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21 Chapter 21 : Paman Casey
22 Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23 Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24 Chapter 24 : Bertani
25 Chapter 25 : Pasar Tirta
26 Chapter 26 : Wanto
27 Chapter 27 : Membeli Peternakan
28 Chapter 28 : Deal Pertama
29 Chapter 29 : +1 Peternakan
30 Chapter 30 : Membeli Transportasi
31 Chapter 31 : Fendy
32 Chapter 32 : Sunbright Supplier
33 Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34 Chapter 34 : Rencana Licik
35 Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36 Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37 Chapter 37 : Gangguan lainnya
38 Chapter 38 : Jangan-jangan...
39 Chapter 39 : Permanent Partnership
40 Chapter 40 : Jamuan
41 Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42 Chapter 42 : Senyuman Licik
43 Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44 Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45 Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46 Chapter 46 : Masuk ke dalam
47 Chapter 47 : Pembalasan Dian
48 Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49 Chapter 49 : Ayah dan Anak
50 Chapter 50 : Rencana
51 Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52 Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53 Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54 Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55 Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56 Chapter 56 : Membentuk Otot
57 Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58 Chapter 58 : Persiapan
59 Chapter 59 : Joy
60 Chapter 60 : Ala Karte
61 Chapter 61 : Rencana Dian
62 Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63 Chapter 63 : Informasi Valid
64 Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65 Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66 Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67 Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68 Chapter 68 : Penawaran Maria
69 Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70 Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71 Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72 Chapter 72 : Rose
73 Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74 Chapter 74 : Perlawanan
75 Chapter 75 : Deklarasi Perang
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2
Chapter 2 : Mendapat Sistem
3
Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4
Chapter 4 : Rasa Ini?!
5
Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6
Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7
Chapter 7 : Babak Final
8
Chapter 8 : Lupa
9
Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10
Chapter 10 : Aku mengenalnya
11
Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12
Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13
Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14
Chapter 14 : Coba Buatkan
15
Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16
Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17
Chapter 17 : Rekening Bank
18
Chapter 18 : Membeli Motor
19
Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20
Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21
Chapter 21 : Paman Casey
22
Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23
Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24
Chapter 24 : Bertani
25
Chapter 25 : Pasar Tirta
26
Chapter 26 : Wanto
27
Chapter 27 : Membeli Peternakan
28
Chapter 28 : Deal Pertama
29
Chapter 29 : +1 Peternakan
30
Chapter 30 : Membeli Transportasi
31
Chapter 31 : Fendy
32
Chapter 32 : Sunbright Supplier
33
Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34
Chapter 34 : Rencana Licik
35
Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36
Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37
Chapter 37 : Gangguan lainnya
38
Chapter 38 : Jangan-jangan...
39
Chapter 39 : Permanent Partnership
40
Chapter 40 : Jamuan
41
Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42
Chapter 42 : Senyuman Licik
43
Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44
Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45
Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46
Chapter 46 : Masuk ke dalam
47
Chapter 47 : Pembalasan Dian
48
Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49
Chapter 49 : Ayah dan Anak
50
Chapter 50 : Rencana
51
Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52
Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53
Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54
Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55
Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56
Chapter 56 : Membentuk Otot
57
Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58
Chapter 58 : Persiapan
59
Chapter 59 : Joy
60
Chapter 60 : Ala Karte
61
Chapter 61 : Rencana Dian
62
Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63
Chapter 63 : Informasi Valid
64
Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65
Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66
Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67
Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68
Chapter 68 : Penawaran Maria
69
Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70
Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71
Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72
Chapter 72 : Rose
73
Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74
Chapter 74 : Perlawanan
75
Chapter 75 : Deklarasi Perang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!