Siang itu sekitar jam 1 setelah makan siang di meja makan, Dian mendapat telepon dari adiknya.
"Kak, tolong ke toserba beliin lem sama kertas Manila warna biru dong. Ini lagi kerkel tiba-tiba habis." Ucap Adiknya.
"Lah, kenapa ga beli sendiri? kan bisa sama temen-temenmu.." Balas Dian.
"Ga mau ah, cape! Soalnya udh 2 jam duduk terus jadi mager." Keluh adiknya.
"Yehhh, gitu aja udh cape, entar kalau udah kerja gimana coba?"
"Kalau kerja ya beda, sekarang ya sekarang."
"Iya deh iya...jangan lupa ganti uangnya nanti ya." Dian mengingatkan.
"Siap kakak tercinta!" Telepon dimatikan setelah ucapan terakhir dari adiknya.
"Ibu, Dian pergi ke toserba dulu buat beliin Mira lem sama kertas Manila ya Bu, biasa anak males." Ledek Dian.
"Iya, hati-hati di jalan ya." Ucap ibunya.
"Oke Bu!" Balas Dian.
Setelah mengambil dompet dan memakai sandalnya, Dian pun berjalan menuju toserba dekat yang berada tidak jauh dari rumahnya.
...----------------...
Wah, ko rame banget ya..." Ucap Dian.
Setelah sampai di depan toserba, Dian melihat sebuah keramaian yang mengumpul di lapangan kosong sebelah kiri toserba.
Merasa kepo, Dian pun datang mendekat untuk melihat, ia melihat sebuah meja resepsionis di depan dan sebuah panggung di belakangnya yang ditutupi tirai hitam.
Karena penasaran apa yang sedang terjadi, Dian pun bertanya kepada salah satu bapak yang sedang berdiri diam menunggu. "Permisi pak, ini ada acara apa ya di sini?" Tanya Dian kepada salah satu bapak-bapak yang sedang menunggu.
Bapak-bapak itu mengalihkan mukanya ke Dian yang berada di sebelahnya dan menjawabnya.
"Ah itu, ada lomba masak yang diadain di sini, dan katanya hadiahnya 1 juta." Ucap bapak tersebut.
"Eh? 1 juta?!" Pikir Dian terkejut.
Otak Dian seketika langsung memproses apa yang dia dengar. Dan entah kenapa ia berpikir bahwa ini adalah kesempatan emas untuk dirinya.
Dirinya baru saja mendapat sebuah sistem yang membuatnya bisa mahir hanya dalam sekejap, dan menurut masakan yang ia lakukan untuk ibunya siang tadi, sepertinya ini adalah kesempatan yang bagus untuk melakukannya di lomba apalagi mendapat hadiah 1 juta.
Darah Dian tanpa sadar mendidih saat dia memikirkannya.
"Maaf pak, tapi apa pendaftarannya masih terbuka?" Tanya Dian.
"Ah, mereka mengatakan bahwa masih ada 1 tempat tersisa.." Jawab Bapak tersebut.
Mendengar bahwa masih ada satu tempat sisa, Dian bersyukur dan langsung buru-buru menuju ke depan untuk mendaftar "Oh begitu ya, oke pak, terima kasih." Ucap Dian sebelum berlari menuju tempat resepsionis.
Setelah sampai, Dian langsung bertanya ke perempuan resepsionis yang sedang duduk.
"Permisi mbak, ini saya ingin mendaftar untuk ikut lomba, apakah bisa?" Tanya Dian.
Seorang wanita berambut hitam melihat ke arah Dian yang sedang berdiri depan mejanya. "Ah, mas mau ikut? Kalau gitu silahkan duduk dulu di sini dan isi biodata dulu ya mas." Jawab mbak resepsionis.
"Oke mbak." Jawab Dian.
Dian pun mengisi biodata dirinya dan menyerahkannya kepada mbak resepsionis di depannya. "Sudah mbak." Ucap Dian.
"Oke mas, tunggu sebentar ya." Mbak Resepsionis pergi meninggalkan kursinya untuk menuju belakang panggung.
Setelah beberapa saat, mbak tersebut kembali ke kursinya dan memberikan suatu lencana kepada Dian. "Ini mas, lencana buat penanda peserta. Mas adalah peserta nomer 4 ya mas. entar silahkan ditunggu sebentar sampai namanya dipanggil." Ucap mbak resepsionis.
Dian menerima lencananya. "Oh begitu ya, oke mbak, terima kasih." Dian berdiri dari kursi resepsionis dan maju mendekat ke panggung.
Setelah beberapa menit menunggu, Tirai di panggung dibuka dan memperlihatkan satu orang pembawa acara dan sebuah dapur kecil di kedua sisinya.
Pembawa acara tersebut adalah laki-laki gendut yang mengenakan kemeja hitam dan celana jeans, setelah mengetuk mic beberapa kali untuk mengetes, pembawa acara tersebut pun memulai sambutannya.
"Hadirin semua, selamat datang di acara lomba masak 1.4!!" Sambut pembawa acara.
*(Suara tepuk tangan)
*(Suara tepuk tangan)
*(Suara tepuk tangan)
"Kali ini, kita akan mengadakan lomba memasak bertema masakan ala barat nih, dan kita mempunyai peserta sebanyak 4 orang, dan hadiah dengan total satu juta rupiah! Menggiurkan bukan?" Ucap Pembawa acara.
*(Suara tepuk tangan)
*(Suara tepuk tangan)
*(Suara tepuk tangan)
"Kalau gitu, daripada menunggu lama. Mari kita mulai aja acaranya, lomba babak pertama. Peserta 1 dan 2 silahkan naik ke panggung!" Panggil pembawa acara.
Seorang laki-laki muncul dari sisi kiri panggung, sedangkan seorang perempuan muncul dari sisi kanan panggung. Penonton sekali lagi bertepuk tangan ketika melihat kedua peserta.
"Oke, jadi hari ini. Dengan tema masakan Barat, kalian akan diminta untuk membuat makanan Barat sesuai petunjuk Host. Kalian akan diberikan bahan-bahan sesuai masakan yang akan kalian buat, dan akan diberikan timer sebagai batas waktu. Ketika sudah selesai, masakan kalian akan dinilai oleh juri dan yang menang akan masuk ke babak final. Apa kalian mengerti?"
Kedua peserta mengangguk sebagai jawaban.
"Karena sudah mengerti, mari kita mulai lombanya! Untuk babak pertama lomba ini, kalian akan diminta untuk membuat cheese burger dan French fries. Silahkan panitia acara untuk membawakan bahan-bahannya ke panggung."
Dari kedua sisi panggung, muncul seorang panitia yang memberikan keranjang berisi bahan-bahan masakan untuk kedua peserta
Untuk bumbu-bumbu dapur dan penyedap, semuanya sudah disediakan di dapur kecil peserta masing-masing.
"Kalau begitu, waktu kalian adalah 15 menit. Dimulai dari.......sekarang!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
SweetiePancake
kasian tuh bang Adek si MC bukannya lagi disuruh beli kertas Manila🗿
2024-02-18
0
SweetiePancake
"Kalau aja si author ga kasih jalur belakang, udah gue tolak pendaftaran ni MC." batin Bapak tersebut
2024-02-18
0
Izhar Assakar
apa tidak cukup dengan menulis,,,pok,,pok,pookk,,sja thooorr,,tpi di kasih narasi dikit,,biar kgak terkesan sbgai novel translet
2023-12-17
1