Chapter 5 : Lomba Berhadiah!

Siang itu sekitar jam 1 setelah makan siang di meja makan, Dian mendapat telepon dari adiknya.

"Kak, tolong ke toserba beliin lem sama kertas Manila warna biru dong. Ini lagi kerkel tiba-tiba habis." Ucap Adiknya.

"Lah, kenapa ga beli sendiri? kan bisa sama temen-temenmu.." Balas Dian.

"Ga mau ah, cape! Soalnya udh 2 jam duduk terus jadi mager." Keluh adiknya.

"Yehhh, gitu aja udh cape, entar kalau udah kerja gimana coba?"

"Kalau kerja ya beda, sekarang ya sekarang."

"Iya deh iya...jangan lupa ganti uangnya nanti ya." Dian mengingatkan.

"Siap kakak tercinta!" Telepon dimatikan setelah ucapan terakhir dari adiknya.

"Ibu, Dian pergi ke toserba dulu buat beliin Mira lem sama kertas Manila ya Bu, biasa anak males." Ledek Dian.

"Iya, hati-hati di jalan ya." Ucap ibunya.

"Oke Bu!" Balas Dian.

Setelah mengambil dompet dan memakai sandalnya, Dian pun berjalan menuju toserba dekat yang berada tidak jauh dari rumahnya.

...----------------...

Wah, ko rame banget ya..." Ucap Dian.

Setelah sampai di depan toserba, Dian melihat sebuah keramaian yang mengumpul di lapangan kosong sebelah kiri toserba.

Merasa kepo, Dian pun datang mendekat untuk melihat, ia melihat sebuah meja resepsionis di depan dan sebuah panggung di belakangnya yang ditutupi tirai hitam.

Karena penasaran apa yang sedang terjadi, Dian pun bertanya kepada salah satu bapak yang sedang berdiri diam menunggu. "Permisi pak, ini ada acara apa ya di sini?" Tanya Dian kepada salah satu bapak-bapak yang sedang menunggu.

Bapak-bapak itu mengalihkan mukanya ke Dian yang berada di sebelahnya dan menjawabnya.

"Ah itu, ada lomba masak yang diadain di sini, dan katanya hadiahnya 1 juta." Ucap bapak tersebut.

"Eh? 1 juta?!" Pikir Dian terkejut.

Otak Dian seketika langsung memproses apa yang dia dengar. Dan entah kenapa ia berpikir bahwa ini adalah kesempatan emas untuk dirinya.

Dirinya baru saja mendapat sebuah sistem yang membuatnya bisa mahir hanya dalam sekejap, dan menurut masakan yang ia lakukan untuk ibunya siang tadi, sepertinya ini adalah kesempatan yang bagus untuk melakukannya di lomba apalagi mendapat hadiah 1 juta.

Darah Dian tanpa sadar mendidih saat dia memikirkannya.

"Maaf pak, tapi apa pendaftarannya masih terbuka?" Tanya Dian.

"Ah, mereka mengatakan bahwa masih ada 1 tempat tersisa.." Jawab Bapak tersebut.

Mendengar bahwa masih ada satu tempat sisa, Dian bersyukur dan langsung buru-buru menuju ke depan untuk mendaftar "Oh begitu ya, oke pak, terima kasih." Ucap Dian sebelum berlari menuju tempat resepsionis.

Setelah sampai, Dian langsung bertanya ke perempuan resepsionis yang sedang duduk.

"Permisi mbak, ini saya ingin mendaftar untuk ikut lomba, apakah bisa?" Tanya Dian.

Seorang wanita berambut hitam melihat ke arah Dian yang sedang berdiri depan mejanya. "Ah, mas mau ikut? Kalau gitu silahkan duduk dulu di sini dan isi biodata dulu ya mas." Jawab mbak resepsionis.

"Oke mbak." Jawab Dian.

Dian pun mengisi biodata dirinya dan menyerahkannya kepada mbak resepsionis di depannya. "Sudah mbak." Ucap Dian.

"Oke mas, tunggu sebentar ya." Mbak Resepsionis pergi meninggalkan kursinya untuk menuju belakang panggung.

Setelah beberapa saat, mbak tersebut kembali ke kursinya dan memberikan suatu lencana kepada Dian. "Ini mas, lencana buat penanda peserta. Mas adalah peserta nomer 4 ya mas. entar silahkan ditunggu sebentar sampai namanya dipanggil." Ucap mbak resepsionis.

Dian menerima lencananya. "Oh begitu ya, oke mbak, terima kasih." Dian berdiri dari kursi resepsionis dan maju mendekat ke panggung.

Setelah beberapa menit menunggu, Tirai di panggung dibuka dan memperlihatkan satu orang pembawa acara dan sebuah dapur kecil di kedua sisinya.

Pembawa acara tersebut adalah laki-laki gendut yang mengenakan kemeja hitam dan celana jeans, setelah mengetuk mic beberapa kali untuk mengetes, pembawa acara tersebut pun memulai sambutannya.

"Hadirin semua, selamat datang di acara lomba masak 1.4!!" Sambut pembawa acara.

*(Suara tepuk tangan)

*(Suara tepuk tangan)

*(Suara tepuk tangan)

"Kali ini, kita akan mengadakan lomba memasak bertema masakan ala barat nih, dan kita mempunyai peserta sebanyak 4 orang, dan hadiah dengan total satu juta rupiah! Menggiurkan bukan?" Ucap Pembawa acara.

*(Suara tepuk tangan)

*(Suara tepuk tangan)

*(Suara tepuk tangan)

"Kalau gitu, daripada menunggu lama. Mari kita mulai aja acaranya, lomba babak pertama. Peserta 1 dan 2 silahkan naik ke panggung!" Panggil pembawa acara.

Seorang laki-laki muncul dari sisi kiri panggung, sedangkan seorang perempuan muncul dari sisi kanan panggung. Penonton sekali lagi bertepuk tangan ketika melihat kedua peserta.

"Oke, jadi hari ini. Dengan tema masakan Barat, kalian akan diminta untuk membuat makanan Barat sesuai petunjuk Host. Kalian akan diberikan bahan-bahan sesuai masakan yang akan kalian buat, dan akan diberikan timer sebagai batas waktu. Ketika sudah selesai, masakan kalian akan dinilai oleh juri dan yang menang akan masuk ke babak final. Apa kalian mengerti?"

Kedua peserta mengangguk sebagai jawaban.

"Karena sudah mengerti, mari kita mulai lombanya! Untuk babak pertama lomba ini, kalian akan diminta untuk membuat cheese burger dan French fries. Silahkan panitia acara untuk membawakan bahan-bahannya ke panggung."

Dari kedua sisi panggung, muncul seorang panitia yang memberikan keranjang berisi bahan-bahan masakan untuk kedua peserta

Untuk bumbu-bumbu dapur dan penyedap, semuanya sudah disediakan di dapur kecil peserta masing-masing.

"Kalau begitu, waktu kalian adalah 15 menit. Dimulai dari.......sekarang!"

Terpopuler

Comments

SweetiePancake

SweetiePancake

kasian tuh bang Adek si MC bukannya lagi disuruh beli kertas Manila🗿

2024-02-18

0

SweetiePancake

SweetiePancake

"Kalau aja si author ga kasih jalur belakang, udah gue tolak pendaftaran ni MC." batin Bapak tersebut

2024-02-18

0

Izhar Assakar

Izhar Assakar

apa tidak cukup dengan menulis,,,pok,,pok,pookk,,sja thooorr,,tpi di kasih narasi dikit,,biar kgak terkesan sbgai novel translet

2023-12-17

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2 Chapter 2 : Mendapat Sistem
3 Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4 Chapter 4 : Rasa Ini?!
5 Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6 Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7 Chapter 7 : Babak Final
8 Chapter 8 : Lupa
9 Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10 Chapter 10 : Aku mengenalnya
11 Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12 Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13 Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14 Chapter 14 : Coba Buatkan
15 Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16 Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17 Chapter 17 : Rekening Bank
18 Chapter 18 : Membeli Motor
19 Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20 Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21 Chapter 21 : Paman Casey
22 Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23 Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24 Chapter 24 : Bertani
25 Chapter 25 : Pasar Tirta
26 Chapter 26 : Wanto
27 Chapter 27 : Membeli Peternakan
28 Chapter 28 : Deal Pertama
29 Chapter 29 : +1 Peternakan
30 Chapter 30 : Membeli Transportasi
31 Chapter 31 : Fendy
32 Chapter 32 : Sunbright Supplier
33 Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34 Chapter 34 : Rencana Licik
35 Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36 Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37 Chapter 37 : Gangguan lainnya
38 Chapter 38 : Jangan-jangan...
39 Chapter 39 : Permanent Partnership
40 Chapter 40 : Jamuan
41 Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42 Chapter 42 : Senyuman Licik
43 Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44 Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45 Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46 Chapter 46 : Masuk ke dalam
47 Chapter 47 : Pembalasan Dian
48 Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49 Chapter 49 : Ayah dan Anak
50 Chapter 50 : Rencana
51 Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52 Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53 Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54 Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55 Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56 Chapter 56 : Membentuk Otot
57 Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58 Chapter 58 : Persiapan
59 Chapter 59 : Joy
60 Chapter 60 : Ala Karte
61 Chapter 61 : Rencana Dian
62 Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63 Chapter 63 : Informasi Valid
64 Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65 Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66 Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67 Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68 Chapter 68 : Penawaran Maria
69 Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70 Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71 Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72 Chapter 72 : Rose
73 Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74 Chapter 74 : Perlawanan
75 Chapter 75 : Deklarasi Perang
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Chapter 1 : Keluarga Sederhana
2
Chapter 2 : Mendapat Sistem
3
Chapter 3 : Memperoleh Exp! Tingkat Kemahiran ditingkatkan!
4
Chapter 4 : Rasa Ini?!
5
Chapter 5 : Lomba Berhadiah!
6
Chapter 6 : Lomba Memasak Babak 2
7
Chapter 7 : Babak Final
8
Chapter 8 : Lupa
9
Chapter 9 : Seorang perempuan dan ketiga berandalan
10
Chapter 10 : Aku mengenalnya
11
Chapter 11 : Senyuman Mematikan
12
Chapter 12 : Tamu yang mengejutkan
13
Chapter 13 : Ajakan dan Angka yang Fantastis
14
Chapter 14 : Coba Buatkan
15
Chapter 15 : Bau Yang Menggoda
16
Chapter 16 : Stok Habis! Penghasilan Yang Menakjubkan!
17
Chapter 17 : Rekening Bank
18
Chapter 18 : Membeli Motor
19
Chapter 19 : Motor Siapa Itu?
20
Chapter 20 : Rencana Beasiswa
21
Chapter 21 : Paman Casey
22
Chapter 22 : Tantangan Mengejutkan
23
Chapter 23 : Ding! Ding! Ding!
24
Chapter 24 : Bertani
25
Chapter 25 : Pasar Tirta
26
Chapter 26 : Wanto
27
Chapter 27 : Membeli Peternakan
28
Chapter 28 : Deal Pertama
29
Chapter 29 : +1 Peternakan
30
Chapter 30 : Membeli Transportasi
31
Chapter 31 : Fendy
32
Chapter 32 : Sunbright Supplier
33
Chapter 33 : Kemampuan Berkendara+1
34
Chapter 34 : Rencana Licik
35
Chapter 35 : Segitu Doang? Lemah
36
Chapter 36 : Senyuman Puas Hakiki
37
Chapter 37 : Gangguan lainnya
38
Chapter 38 : Jangan-jangan...
39
Chapter 39 : Permanent Partnership
40
Chapter 40 : Jamuan
41
Chapter 41 : Kenyataan yang tidak terduga
42
Chapter 42 : Senyuman Licik
43
Chapter 43 : Plan Kedepan Dan Telepon
44
Chapter 44 : Perbuatan Yang Keterlaluan
45
Chapter 45 : Perayaan dan Rasa Khawatir
46
Chapter 46 : Masuk ke dalam
47
Chapter 47 : Pembalasan Dian
48
Chapter 48 : Cerita yang sebenarnya
49
Chapter 49 : Ayah dan Anak
50
Chapter 50 : Rencana
51
Chapter 51 : Negosiasi dan Telepon Kepanikan
52
Chapter 52 : Protes dan Mafia?
53
Chapter 53 : Dian dan rencana mengenai Mafia
54
Chapter 54 : Melunasi Hutang, Beatrice Bergabung Dalam Tim
55
Chapter 55 : Membuat Jaringan Mafia, Tanggerang.
56
Chapter 56 : Membentuk Otot
57
Chapter 57 : Transformasi Dian menjadi Pria Sejati
58
Chapter 58 : Persiapan
59
Chapter 59 : Joy
60
Chapter 60 : Ala Karte
61
Chapter 61 : Rencana Dian
62
Chapter 62 : Uang adalah kekuatan
63
Chapter 63 : Informasi Valid
64
Chapter 64 : Pistol yang menempel di Dahi
65
Chapter 65 : Dian dan Ketakutan Roy
66
Chapter 66 : Dian menjadi pemimpin tertinggi White Boys
67
Chapter 67 : Perkembangan dan Berita Mengejutkan
68
Chapter 68 : Penawaran Maria
69
Chapter 69 : Rencana pembuatan Kasino
70
Chapter 70 : Bisnis Casino dan Badai baru
71
Chapter 71 : Kerusuhan di Kasino
72
Chapter 72 : Rose
73
Chapter 73 : Yeremiah dan Pengkhianatan
74
Chapter 74 : Perlawanan
75
Chapter 75 : Deklarasi Perang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!