17. Misteri Tanda Lahir Jihan

Setelah Jihan dan Cely mandi, mereka beristirahat. Tidak lama kemudian datang, para pelayan mengantarkan breakfast mereka. Mereka benar-benar kenyang, pagi ini 2x sarapan.

"Cel.. Maa Syaa Allah banget ya Cel, sekali menjentikkan jari, pelayan langsung datang," Jihan benar-benar terkagum.

"Astaghfirullahuladzim Jihan, semua ini tidak ada artinya jika kita tidak bersyukur, apa lagi hidup sendiri Han," Cely mengingatkan Jihan.

"Iya dech buk Ustadzah..!" Jihan malah meledek.

"Kamu ini lho kalau di kasih tau..!" Cely berusaha memencet hidung Jihan, tapi Jihan kabur lari keluar.

"Cel..! ayo keportal, aku masih penasaran, aku pengen mengetahui rahasia tanda lahirku!" tanpa menunggu persetujuan Cely, Jihan langsung melangkah keluar menuju portal.

Cely cuma geleng-geleng saja.

Sesampai diLab portal, Cely terlihat berbincang-bincang sejenak pada kepala lab, sesekali mereka melirik Jihan. Jihan terlihat memandangi setiap sudut ruangan itu.

Cely sepertinya sedikit memaksa, karena ini demi Jihan. Jihan ingin mengungkapkan tanda lahirnya agar bisa juga menemukan orang tuanya.

Akhirnya para petugas lab mau tidak mau menuruti keinginan Cely. Dengan tersenyum lebar Cely mendatangi Jihan.

"Han..! mereka sudah menyetujuinya, tapi kamu harus sabar dulu. Kamu akan dicek dulu kesehatannya dan untuk tanda lahir itu, akan ada team khusus yang memeriksanya, bagaimana kamu setuju?" Cely antusias menjelaskan prosedur jika ingin mencoba menggunakan mesin portal.

Sebenarnya mesin portal ini tercipta dari sesuatu yang tidak masuk akal, ayah Cely seorang ilmuwan dan religius. Ayah Cely lah yang membuat mesin portal tersebut, ayah Cely berusaha mengilmiahkan dari sesuatu yang ghaib menjadi nyata yang bisa dilihat semua orang. Dia mencoba menciptakan alat yang dapat menghantarkan orang dari alam kealam lain.

Namun penemuannya kala itu belum sempurna, sehingga banyak terjadi kegagalan, kegagalan terbesar adalah saat kembaran Cely, ibunya, bahkan ayahnya sang pencipta mesin portal itu pun terkena imbasnya, yaitu bisa melewati portal itu tapi tidak bisa kembali, bahkan tujuannya kemana orang yang melewati portal itu pun tidak tahu.

***

Tujuh hari kemudian pun hasil cek kesehatannya Jihan sudah keluar, Jihan dinyatakan sehat. Dan untuk mengkaji tanda lahir Jihan, hari ini akan dilakukan.

"Siap-siap Han...! sebentar lagi kita ke lab, team yang akan mengkaji tanda lahir mu sudah menunggu!" Cely memberi tahu saat Jihan masih mengecek hasil lab tentang kesehatannya.

"Ok! aku uda siap kok, yuuk berangkat!" sahut Jihan, sambil menyambar roti tawar diatas meja.

"Kalau masih mau makan, duduk dulu Han, gak baik makan sambil berdiri!" Cely mengingatkan

"Iya ya, nih uda duduk!" Jihan dengan malas menuruti perintah Cely.

Setelah Jihan makan, mereka pun bergegas berangkat ke lab dengan mengendarai motor matic favorit Cely. Tidak butuh waktu lama, mereka pun uda sampai digedung megah Cely dan langsung menuju lab dengan mengendarai skuter.

Sesampainya

"Maaf kami terlambat," Cely ikut bergabung dengan team dan diikuti Jihan.

"Gak apa-apa kok, ini yang bernama Jihan?" kepala team menebak.

"Iya pak! saya yang bernama Jihan," Jihan langsung bersalaman dengan kepala team.

"Saya Rans!"

"Senang berkenalan dengan mu Jihan, hemm.. Yuuk langsung aja, maaf Jihan boleh saya lihat tanda lahirnya?" Rans bertanya tanpa basa-basi.

"Oh bisa pak," Jihan langsung mengulung lengan baju panjangnya yang sebelah kiri.

Rans dan team dengan antusias memeriksa tanda lahir Jihan, para ahli itu terlihat sibuk mengkajinya. Hampir dua jam kegiatan itu, Jihan hanya sesekali berbicara ketika ditanyai saja.

"Hemm..! Jihan! setelah kami mengkajinya dan berdasarkan pengalaman cerita dan penjelasan kamu juga, bahwasanya tanda lahir ini bereaksi ketika ada sesuatu kalimat ghaib yang ditujukan dengan tanda lahirmu" Rans menjelaskan sambil matanya terus memperhatikan tanda lahir itu.

"Contohnya ketika teman kamu waktu itu membacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an, dengan tuntunan ritual khusus. Maka tanda lahirmu bereaksi dan membuka pintu ghoib, yang bisa membawa kamu kemana saja. Seandainya saja kamu bisa mengendalikannya. Sepertinya tanda lahirmu itu terhubung keseseorang, dia mencoba berkomunikasi dengan mata bathinnya dengan kamu, tapi karena kamu belum bisa menguasahinya, maka terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sepertinya yang mencoba menghubungi kamu itu, lebih dari satu orang!" panjang lebar Rans menjelaskan.

"Apa mungkin mereka orang tuaku yang mencoba berkomunikasi denganku?" Jihan berguman lirih dan merasa semangat.

"Kemungkinan besar iya," dengan cepat Rans menyahut.

Cely yang dari tadi melihat dan mendengarkan aktivitas team yang mengkaji tanda lahir Jihan, tiba-tiba berdiri mendekati mereka.

"Pak..! tolong bantu Jihan sampai menemukan apa yang dicarinya!" Cely memohon, karena Cely ingin sahabat barunya itu bisa bertemu orang tua kandungnya.

"Jangan khawatir Cely, kami akan selalu bantu semampu kami sama seperti halnya saat ayah kamu masih berada disini, membantu membuat proyek besar ini," terlihat netranya Rans berkaca-kaca.

"Kamu ini sudah saya anggap seperti putri saya sendiri, jika ada apa-apa, jangan sungkan datang kerumah saya," ucapan Rans.

"Makasih pak atas kesetiaannya," Cely terlihat wajahnya sendu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!