Cely menyalahkan kembali kuda besinya.
"Ayo cepat naik, biar aku buktikan kalau gedung megah itu milikku!" Cely sudah siap-siap jalan, Jihan yang masih terbengong dengan ucapan Cely pun langsung ikut naik.
"Awas ya Cel kalau kamu bohong, aku bakalan gak percaya kamu selamanya!" ancam Jihan, karena dia paling benci dengan orang pembohong.
Cely tidak menjawab, perlahan dia memacu kuda besinya menuju pintu gerbang yang dijaga oleh security. Setelah sampai dipintu gerbang Cely membuka kaca helmnya dan menyapa security yang sedang berjaga.
"Assalamu'alaikum pak...! selamat pagi...!" dengan ramahnya Cely mengucapkan salam pada security tersebut.
"E iya boss,, wa'alaikumussalam..! pagi juga boss!" buru-buru security itu membuka pintu gerbangnya, dan tampak bapak itu menghormati Cely.
"Waaa...! tumben oss datangnya pagi sekali..?" tampak riang bapak security itu menyapa, seraya badannya agak membungkuk.
"Iya pak tadi kami dari melihat matahari terbit dibukit, sekalian singgah kemari, oiya bapak sehatkan?" ucap Cely menjelaskan.
"Oo gitu boss, iya saya sehat kok boss, mari boss silahkan. Motornya biar saya aja boss yang parkirkan," dengan antusias bapak security itu menunggu Cely dan Jihan turun dari motornya, setelah turun langsung motor itu dituntun dengan sopan kearah parkiran boss secara khusus.
"Gila..! ini benar-benar gila...! kirain hanya difilm atau sinetron aja ada seorang boss muda nan cantik, kaya raya dan belum menikah, ternyata... Sumpah aku gak bisa ngomong lagi Cel, fiks aku percaya 100%!" Jihan berkata lirih, takut dibilang norak oleh karyawan Cely, karena sepanjang mereka berjalan, karyawan Cely selalu menyapa mereka berdua dan memperhatikan mereka.
Jihan menggandeng Cely dan langkahnya tidak berani mendahului Cely.
"Biasa aja lah Jihan, ini semuanya cuma titipan Tuhan, apa lagi ini juga cuma harta warisan dari Ayah Ibuku. Aku cuma meneruskannya aja Han," Cely begitu bijak sikapnya, tidak kebanyakan seperti anak-anak orang kaya yang sifat dan kelakuannya sombong sekali.
Tidak berapa lama mereka sampai loby
Cely dan Jihan duduk diatas sofa, dua orang karyawan pria dan wanita mendatangi mereka. Sepertinya dua orang itu salah seorang karyawan dengan jabatan tertinggi diperusahaan Cely.
"Selamat pagi Ibu Cely, kok tidak nelfon buk kalau mau datang, biar saya jemput!" dengan ramah karyawan pria itu menyapa Cely.
"O gak apa-apa pak Israr, kami kebetulan tadi lewat sini dan singgah ingin istirahat sejenak, tolong rapikan kamar saya pak!" Cely lumayan tegas juga jika berbicara dengan karyawannya.
Israr melirik wanita muda disampingnya, wanita itu pun langsung tanggap, segera dia menelepon seseorang.
"Dan satu hal lagi, ini saudari saya, Jihan. Jika dia mengalami masalah dimana saja dan kalian melihatnya, tolong bantu dia," Cely tegas memberikan amanat.
"Senang bertemu denganmu boss Jihan, jangan sungkan jika boss mengalami masalah hubungi kami. Saya Israr selaku manager dan orang kepercayaan boss Cely, siap melayani anda." Dua orang petinggi itu membungkuk sedikit, memberikan hormat pada Jihan
"Aah gak usah repot-repot, jika aku ada masalah aku cukup senang merepotkan temanku, e e e maksudnya saudariku ini!" sambil berkata Jihan memencet hidung Cely, Cely menampik tangan Jihan, ingin rasanya membalasnya tapi waktunya tidak tepat, karena saat ini dia ada didepan karyawannya.
Dua petinggi itu pun tersenyum melihat tingkah Jihan.
"Buk..! kamar Ibu Cely uda siap!" Seyla tiba-tiba memotong candaan Jihan, ternyata nama petinggi wanita itu bernama Seyla, usianya kira-kira sedikit lebih tua dari Jihan dan Cely.
"Ok, kami langsung kekamar!" Cely dan Jihan bangkit, Israr memberikan dua kendaraan canggih sejenis sekuter.
Mereka perlahan meninggalkan loby, Cely mengajak Jihan berkeliling mengitari gedung megah itu, tiba melewati sebuah ruangan yang sangat besar dan berdinding kaca, Cely dan Jihan berhenti.
Cely menatap lekat-lekat kedalam ruangan itu. Sepertinya ada sesuatu yang mengingatkan dia tentang ruangan yang besar itu, Cely menghela nafas kasar, pandangannya sayup.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments