Jihan Pulang...
Setelah Jihan pulang dari caffe, dia langsung masuk rumah tanpa bicara sepatah kata pun. Dari sore hingga malam Jihan tidak ada keluar lagi dari kamarnya, sikap Jihan membuat seluruh penghuni rumah bertanda tanya. Jihan mengunci diri dikamarnya hingga esok hari.
Keesokan hari
'Ada apa dengan Jihan?' Asraf bergumam, setelah berkali-kali mengetuk pintu kamarnya Jihan tidak dibuka-buka. Saling bergantian mereka, tapi tidak kunjung berhasil.
Asraf dibuat bingung oleh Jihan, sebelumnya Jihan belum pernah bersikap seperti ini.
Asraf, Lolita, Inka, dan bik Endah silih berganti mengetuk-ngetuk pintu kamar Jihan, tapi hasilnya nihil semuanya. Hingga akhirnya Inka kefikiran untuk menelfon sahabatnya Jihan, yaitu Flora dan Anggi.
'tuut... tuut... tuut '
Terdengar suara panggilan diponsel Inka
("Assalamu'alaikum.., ya ini siapa?") terdengar suara Flora dari arah seberang sana, sepertinya dia baru bangun tidur, karena terdengar suaranya berat sekali.
"Wa'alaikumussalam.., kak! kak ini saya Inka adik kak Jihan, saya mau tanya sesuatu tentang kak Jihan," Inka berharap pada Flora, semoga Flora bisa membantu memberikan jawaban atas sikap kakaknya, Jihan.
("Oo Inka, Sehat Ka?") Flora malah masih berbasa-basi pula.
"Sehat kak, kak Flora sehat juga kan?" sebenarnya Inka sudah tidak sabar, ingin keintinya saja. Tapi berhubung Flora masih berbasa-basi, maka Inka harus sabar menjawabnya.
("Iya sehat juga, e e Inka mau tanya apa tadi?") Kedengaran dari arah seberang, Flora mulai serius menanggapi pertanyaan Inka tadi.
"Gini kak, kak Jihan sejak pulang dari kampus kemarin sampai sekarang mengurung diri dikamar, kira-kira kakak tau gak penyebabnya apa? Kami seluruh penghuni rumah ini dibuat bingung oleh sikapnya. Atau kakak bisa bantu kami gak? kakak datang kemari untuk membujuk dia keluar dari kamar..!" Inka berharap sekali, kiranya sahabat kakaknya ini tau akar permasalahan kak Jihan hingga dia mengurung diri dan tidak mau berbicara pada mereka.
("Ha?? Jihan mengurung diri..!?") Flora sedikit heran, dan sedikit menambahkan volume handphonenya.
"Iya kak..!" Inka tampak cemas dari raut wajahnya, khawatir akan terjadi apa-apa dengan kakaknya.
("Hemm..., ya udah Ka aku kesana sekarang bareng Anggi yaa..., assalamu'alaikum! ") Flora buru-buru menutup telfonnya, dan terlihat kembali dia sibuk menscroll kontaknya mencari nama Anggi.
"O iya kak makasih sebelumnya.., wa'alaikumussalam..!" Inka juga langsung mematikan ponselnya dan berjalan menghampiri Asraf dan Lolita.
"Kak Flora dan kak Anggi sebentar lagi datang Bi Mi." Inka memberikan info tentang akan kedatangan sahabat kakaknya itu pada Asraf dan Lolita.
"Oo syukurlah kalau mereka mau datang membantu kita..!" Sahut Lolita yang sejak tadi cemas tentang keadaan Jihan didalam kamar, entah apa yang terjadi dengan putri sulungnya itu, fikirannya kacau. Karena Jihan adalah buah hati pertama yang membuatnya bahagia saat dia menginginkan seorang bayi pada saat itu dan kehadiran dia itu sungguh tepat waktu.
Bahkan Lolita hampir lupa kalau Jihan adalah anak adopsi mereka, itu dikarenakan cintanya begitu tulus pada Jihan.
Satu jam kemudian..,
Terdengar suara motor matic Flora yang berboncengan dengan Anggi, memasuki halaman rumah Asraf. Flora parkirkan didepan pintu garasi mobil keluarga Asraf.
Lolita yang sejak tadi khawatir tentang Jihan, langsung keluar menyambut sahabat putri sulungnya itu. Senyum merekahnya kelihatan sekali diwajahnya Lolita, meskipun itu terlihat agak terpaksa, karena terlihat lebih menonjol wajahnya yang khawatir.
Flora dan Anggi pun menghampiri Lolita
"Assalamu'alaikum Buk," Flora dan Anggi berbarengan mengucapkan salam, Flora dan Anggi lalu menyalim sambil mencium tangan Flora, sebagai bentuk penghormatan pada orang yang lebih tua, terlebih-lebih itu orang tua sahabatnya.
"Wa'alaikumussalam.., nak Flora nak Anggi..! tolongi Jihan ya nak..!" seraya Lolita langsung memeluk Flora, butiran bening dari balik kelopak korneanya pun mulai menetes membasahi pipinya.
"Iya buk..! ibuk jangan khawatir..!" Flora melepaskan pelukan Lolita, menatap wajah Lolita dengan tersenyum dan tanpa sadar jemari Flora menghapus butiran bening yang menetes dari sudut mata Lolita.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments