Sementara itu Jihan..
"Kakak ada distasiun Naga!" jawab Cely tersenyum ramah, tangannya terlihat mendekap beberapa buku.
"Kakak mau kemana?" imbuh Cely, Cely terus memandanginya Jihan agak keheranan.
Jihan merasa tidak enak dipandangi terus.
"Allahuakbar..!" Jihan kaget melihat penampilannya sendiri, baru sadar pakaiannya sangat berantakan.
"Kak..!" Cely membuka jaketnya, lalu dipakaikan ke Jihan. Karena baju Jihan terlihat sedikit terbuka
"E e e maaf ya kak, saya lancang..!" Cely khawatir Jihan tidak suka atas sikapnya.
"Hemm.. e gak apa-apa kok, malahan saya berterimakasih banget..!" jawab Jihan, merasa lebih tidak enakan.
Cely menarik Jihan untuk duduk dibangku tunggu, Cely mengambil air mineral dari dalam tasnya lalu diberikan pada Jihan.
"Minum dulu kak biar tenang, kelihatannya kakak sedang bingung," Cely rupanya cukup memperhatikan Jihan sejak tadi.
Jihan langsung menenggak habis air pemberian Cely tanpa basa-basi.
Cely cuma tersenyum saja melihatnya, lesung pipitnya pun terlihat begitu indah menawan.
"Oiya...! kenalin kak, nama saya Cely Olivia, biasa dipanggil Cely!" Cely mengulurkan tangan pada Jihan, Jihan sedikit tersentak karena dia masih menikmati sisa-sisa air minum pemberian Cely.
"O e e iya.. Nama saya Jihan Taylor, biasa dipanggil Jihan," Jihan tersenyum dan menerima salam dari Cely.
"Senang berkenalan denganmu Cely!" Jihan tersenyum dan sambil melepaskan jabatan tangan mereka.
"Hem.. Kak Jihan sebenarnya mau kemana dan dari mana kak? kok sepertinya kelihatan asing bagi saya!" Cely untuk yang beberapa kalinya bertanya dan penuh hati-hati.
"O Saya dari Sumatera Utara kak dan saya mau ke....!? ke kota Binjai kak, kak Cely bisa bantu saya?" wajah Jihan penuh kebingungan dan berharap Cely bisa membantu.
"Panggil saja saya Cely aja kak, sepertinya kita seumuran kok..!" Cely terasa sungkan jika terus-terusan dipanggil kakak.
"Kak Jihan dari kota Binjai??? Itu daerah mana ya kak? Kok sepertinya saya baru dengar..!" Cely merasa aneh dengan tujuan Jihan.
"Panggil juga saya Jihan aja ya, biar sama enaknya!" tutur Jihan lembut
"O iya kak, maksudnya Jihan.. hehe..!" dengan cepat Cely menimpali.
Akhirnya mereka saling setuju saling memanggil nama saja.
"Itu lho Cel masa kamu gak tau kota Binjai, kota yang berdekatan dengan kota Medan..!" Cely berusaha menjelaskan, sambil tangannya sibuk memeriksa kantong celananya untuk mencari handphonenya. Akan tetapi tidak menemukannya, ia baru teringat saat melakukan ritual bersama Flora dan Anggi, handphonenya diletakkan dimobil dan teringat juga bahwa dirinya telah mengalami telefortasi kedunia lain.
Tiba-tiba Jihan syok dengan keadaan yang menimpahnya
"Allahuakbar... Ya Tuhan... Sejauh inikah perjalananku..?" Jihan yang tadinya berdiri saat mencari handphone disaku celananya, mendadak lemas tak berdaya hingga terduduk dilantai.
Tangannya ia tutupkan dimukanya, perlahan buliran bening menetes dari sela jari-jarinya yang menutupi korneanya.
Terdengar isak tangisnya, sehingga mengundang perhatian orang-orang yang melewatinya.
"Jihan..! Apa yang terjadi..!?" dengan sigap Cely menahan tubuh Jihan yang semakin melemas, sepertinya akan pingsan. Jihan benar-benar syok berat.
"Cely...! Cel...! Tolong aku...!" perlahan pandangan Jihan mulai buram, suara orang-orang disekitarnya sudah mulai tidak terdengar lagi.
"Astaghfirullahuladzim...! Jihan Jihan...!" Cely tampak kebingungan, Cely mencoba membopong Jihan untuk dibaringkan dibangku tunggu stasiun.
Beberapa orang yang lewat pun membantu Cely.
"Pak tolong panggilkan taxi!" Cely meminta pertolongan pada seorang bapak paruh baya yang ikut membantu Cely membopong tubuh Jihan.
"Iya bentar ya..!" seorang bapak itu bergegas pergi keluar dari stasiun untuk mencari taxi.
Beberapa menit kemudian bapak itu datang bersama dengan supir taxi.
"Ayo kita angkat!" beberapa laki-laki petugas stasiun membantu membopong tubuh Jihan menuju taxi.
Setelah didalam taxi
"Apa perlu kita kerumah sakit buk?" supir taxi itu bertanya sebelum menyalahkan mesin mobil.
"Saya cek dulu pak."
"Sepertinya tidak pak, teman saya ini cuma kelelahan pak," Ucap Cely setelah memeriksa denyut nadi Jihan.
"Alhamdulillah..! kemana tujuan kita buk?" sang supir bertanya dan sudah menyalakan mesin mobil dan mulai melaju perlahan.
"Ke Apartemen Angkasa pak!" Cely memberikan alamat tempat tinggalnya.
"OK buk..!" jawab supir.
"""
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments