Keesokan harinya Andre pun tidak mengerti kenapa ia mendatangi rumah Alistie. padahal bisa dikatakan jika urusan keduanya sudah benar-benar selesai.
"Ini rumah Tante Alistie pah?" tanya Loli menarik-narik celana ayahnya.
Andre hanya mengangguk, kemudian menekan dan mengetuk pintu rumah besar tersebut.
Tidak lama kemudian, sesosok wanita paruh baya yang tidak lain adalah Rosa membukakan pintu dan bertanya. "Cari siapa yah?" tanya Rosa kikuk, sebab dirinya sendiri tidak mengenali Andre ataupun Loli.
"Emmm... saya temennya Alistie, Alistienya ada?" ucap Andre.
"Ohhh, temennya Alistie." Ucap Rosa melebarkan senyumnya, kemudian membuka pintu tersebut lebih lebar yang berarti menyuruh Andre dan anak kecil yang bersamanya tersebut untuk masuk. "Ayo masuk, Alistienya gak dirumah."
Andre masih masih mematung, dengan mata yang melirik kedalam rumah. "Kemana ya Tente?" tanyanya kemudian.
"Biasalah, penulis mah gitu. gak betah dirumah maunya jalan-jalan terus cari inspirasi ceunah." celetuk Rosa menjelaskan.
"Kalo gitu saya pamit deh,"
"Eh kenapa buru-buru, atau ada hal penting?" ucap Rosa mencona menanyakan apa maksud dan tujuan Andre datang.
"Enggak, tadi saya cuma kebetulan lewat sini. kirain Alistienya ada." sahut Andre tersenyum tipis.
Rosa mengangguk, kemudian melirik kearah Loli dan mencubit hidung kecilnya. "Hallo... cantik banget sih kamu." ucap Rosa menggoda Loli.
Gadis kecil itu terlihat merona, ia langsung memeluk sebelah kaki jenjang ayahnya dan berkata. "Papa, aku mau ketemu Tante Alistie."
"Ehhh, dia anak kamu. kirain adenya," celetuk Rosa senada bercanda.
"I... iya, dia anak saya." sahut Andre gugup.
"Ehh padahal kamu masih muda, berapa umur kamu?"
Rosa memang terbilang cerewet, ia selalu menjalin keakraban dengan begitu mudahnya kepada seluruh teman-teman Alistie.
"Ni... nikah muda, Tante. umur saya baru 27." ucap Andre, entah mengapa ia lebih merasa sedang diintrogasi oleh ibu dari wanita yang akan ia pilih sebagai istrinya. seketika tubuhnya menjadi panas dingin, gugup dan takut semuanya menjadi satu.
"Oh, duda yahhh..." celetuk Rosa yang sangat blak-blakan.
"Iya, kok Tante tau."
"Ya masa iya suami orang nyamper-nyamperin Alistie, kan aneh." ucap Rosa diiringi tawa kecil.
Andre membisu, ia benar-benar sudah kehabisan kata-kata, kegugupannya membuat Andre tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Masuk dulu ajah yu, didalem ada ayahnya Aliste." ajak Rosa meraih tangan Loli.
Loli menggelengkan kepala, ia mengerucutkan bibir dan semakin mengeratkan lilitan tangannya dikaki sang ayah. "Aku mau Tante Alistie."
"Cari ajah di kantornya mungkin, disana pasti ada Hana." ucap Rosa pada Andre.
"I... iya Tante, kalo gitu saya pamit."
Andre langsung mengangkat tubuh sang buah hati dan berlalu pergi dari hadapan Rosa.
***
Andre dan Loli dibawa keruang tunggu oleh salah satu seorang pegawai di kantor penerbitan tempat Alistie menjalin kontrak disana.
"Silahkan duduk, Tuan. saya akan panggilkan ibu Hana sebentar." ucap seseorang tersebut.
Andre hanya tersenyum tipis dan mengangguk, sedangkan Loli asik memainkan boneka berbentuk wortel kesayangnnya.
"Cari saya?" tanya Hana yang sukses mengejutkan Andre.
"Enggak, saya cari Alistie." sahutnya santai.
Jawaban Andre benar-benar menjengkelkan, membuat Hana sedikit kesal. "Alistie gak ada disini." celetuk gadis tersebut.
"Saya tahu, itu sebabnya saya datang buat nanyain keberadaan Alistie sama kamu."
Jawaban yang menurut Hana lempeng-lempeng saja. entah apa maksud dan tujuan pria ini menanyakan keberadaan gadis yang sudah ia anggap seperti adiknya sediri tersebut.
"Buat apa kamu nanyain dia?" tanya Hana cetus.
"Tante..." Loli menarik-narik pakaian yang Hana kenakan. "Dimana Tante Alistie?"
Hana tertegun, betapa menggemaskannya gadis kecil yang sedang berbicara padnaya tersebut. "Alistie gak ada disini, tadi pagi dia udah terbang ke Jojga."
"Papa, Jogja itu dimana?" tanya Loli dengan bibir yang mengerucut.
"Buat apa dia kesana?" ucap Andre pada Hana.
"Biasa, galaunya Alistie kaya gitu. dia pengen lupain masalahnya sambil cari inspirasi buat tulisannya." celetuk Hana.
Dari sanalah Andre memahami apa pekerjaan gadis itu, ternyata Alistie adalah penulis. pantas saja kemarin Alistie keluar dari gedung besar ini saat Andre menjemputnya.
"Papa aku mau Tante Alistie," rengek Loli memeluk sang Ayah.
Hana cukup mengerti, melihat anak seukuran tersebut yang memang sedang nakal-nakalnya, pada akhirnya ia memberikan sebuah bukti transaksi hasil pemesanan tiket pesawat dan hotel yang Alistie minta semalam. "Percuma kamu terus ngehubungin Alistie, dia gak bakalan aktifin ponselnya sebelum dia bener-bener dapet ketengan." ucap Hana.
Andre mengerti, ia langsung mengangguk dan pergi bergitu saja meninggalkan Hana membawa Loli yang saat itu terus merengek.
"Ini sih namanya beli satu gratis satu," celetuk Hana senada meledek Alistie. sambil memperhatikan Andre dan Loli berlu dari hadapannya.
LIKE KOMEN DAN VOTENYA...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Arin
Kayak tukeran pasangan jadinya😁😁😁
2025-04-03
0
Yuli Purwa
yg penting ga disconan 😂😂
2022-12-13
0
Sharina Villa
duren wak ekke jg mao
2022-01-02
0