Setelah merasa cukup menghabiskan waktu bersama teman-temannya, Alistie memutuskan untuk pulang lebih dulu meskipun yang lainnya masih terlihat asik bergosip ria. bukan tanpa alasan, setelah Rara mengatakan sesuatu tentang masa lalu Farhan gadis itu mulai gelisah. bahkan kegelisahannya membuat Alistie sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih.
"Bagaimana jika itu benar?" gumam Alistie sambil mengemudikan kendarannya.
Perasaannya menjadi tidak karuan, ia meraih ponsel dan langsung mencoba menghubungi Farhan sang kekasih.
"Sial! Whatsapp gue juga gak dibales-bales dari tadi siang."
Seketika Alistie kembali teringat ucapan Lana, "Sekali lagi gue ingetin, dia mantannya Farhan. dan pacar lo sekarang bisnisnya lagi lancar-lancarnya! jagain sebelum lo nyesel."
Tanpa pikir panjang Alistie langsung memutar balik arah tujuannya, ia benar-benar sedang dihantui rasa takut akan kehilangan cintanya, mengingat sang kekasih memang sangatlah sering membuatnya kecewa. tetapi Alistie masih bertahan dan tetap mempertahankan hubungan cintanya dengan Farhan sampai detik ini.
Tanpa henti gadis itu menghubungi Farhan, ketakutannya semakin mendalam lantaran seharian ini sang kekasih tak kunjung memberikan kabar padanya. bahkan beberapa pesan yang Alistie kirimkan pun tidak dibalas sama sekali.
"Han, kamu kemana sihh!" gumamnya dengan raut wajah khawatir.
Alistie mendengus kesal dan memukul kemudi mobilnya. cukup menyebalkan memang jika berkendara di Jakarta pada sore hari, hal yang memang tidak bisa dihindarkan yaitu kemacetan. Di antara semua kawasan di Jakarta, Jakarta Selatan merupakan daerah dengan titik kemacetan terbanyak. alasannya mungkin memang karna ukuran jalanan yang sempit dan beberapa angkutan umum yang terhenti di pinggir jalan membuat kemacetan tersebut memang sangatlah sulit untuk dihindarkan.
Ada beberapa anak kecil penjual tisu dan pengamen mendekati mobilnya, Alistie biasanya selalu mengamati mereka semua. sesuatu yang berada di sekitarnya untuk menambah inspirasi ide tulisannya, tapi kali ini tidak ia lakukan karna rasa takut dan cemasnya akan sang kekasih benar-benar telah melumpuhkan otaknya, membuat dirinya sangat kesulitan untuk berpikir.
Huh... Alistie menghela nafasnya untuk sedikit lebih rilex, "Astaga Al, kenapa lo jadi gak bisa ngontrol diri gini sih."
Dari menit kemenit pun berlalu, perlahan Alistie mulai bisa melajukan kembali mobilnya setelah cukup lama ia terjebak oleh kemacetan Jakarta.
Drtt... Drtt... ponsel gadis itu bergetar, pertanda ada sebuah pesan yang masuk. dengan cepat Alistie menyentuh sebuah aplikasi yang bericon warna hijau tersebut didalam ponselnya.
"Al maafin aku, aku ketiduran.
Alasan seperti itulah yang selalu Farhan lemparkan kepada Alistie setiap kali pria tersebut menghilang selama beberapa waktu.
"Yakin ketiduran?" balas Alistie dengan cepat.
Tidak secepat Alistie, Farhan bahkan langsung tidak mengaktifkan kembali ponselnya, dan setiap kali Alistie meminta penjelasan Farhan akan selalu mengatakan jika dirinya tidak ingin bertengkar dengan Alistie. itu sebabnya ia mematikan ponselnya.
Alistie menghentikan kendarannya sembarangan, tidak perduli mobil yang ia kemudikan menghalangi jalan atau tidak. ia langsung menyentuh nomor ponsel kakak perempuan dari Farhan untuk menanyakan pria tersebut.
"Iya, Al?"
"Kak, Farhannya ada?" tanya Alistie.
"Belum pulang Al, kirain pergi sama kamu."
Deg... batinnya semakin menjerit, saat mendengar ucapan kakak dari kekasihnya tersebut. entah dimana pria jangkung itu berada, kenapa ia sampai membohongi Alistie.
"Yaudah kak, aku tutup dulu." sahut Alistie penuh kehati-hatian, kepada calon kakak iparnya tersebut.
"Iya, Al."
Alistie memutuskan panggilannya, wajahnya memanas. dengan mata yang mulai mengembun, karna jujur Alistie memang sangat benci jika dirinya dibohongi oleh Farhan. pria itu memang tidak pernah tanggug-tanggung jika menyakiti Alistie, meskipun begitu dengan ikhlas dirinya selalu memaafkan kesalahan sang kekasih mengingat hubungan tersebut memang sudah terjalin dari keduanya masih terduduk dibangku sekolah.
"Dia pasti ke apartemen."
Alistie memutuskan untuk mencari Farhan di apartemen yang baru dibeli oleh lelaki tersebut beberapa minggu lalu. pikiran gadis pencemburu memang sangatlah rentan, seorang gadis seperti itu pasti akan selalu membayangkan hal-hal yang memang tidak seharusnya mereka pikirkan. terkadang Alistie sering kalut dan menjadi korban dari pikiran buruknya sendiri, yang belum tentu benar-benar Farhan lakukan.
Posesif, Overprotektif mungkin itulah sifat Alistie. bukan sengaja, itu semua bisa dibilang karna mungkin hal tersebut sudah menjadi kebiasaan. Farhan yang awalnya memang pecemburu, selalu melarang Alistie melakukan banyak hal bahkan sekedar bertemu teman-temannya saja tidak pernah Alistie lakukan jika tanpa persetujuan Farhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Yuli Purwa
waduh bucin akut tuh
2022-12-13
0
fatimah azzahra sari
dr pd makan hati bikin pusing dan sakit hati tinggalin aja cari yg lebih menghargai suatu hubungan dan setia.....
2021-10-12
0
🌸Mom NailaAthaR⃟🌸
lelaki kaya gitu buang aja kelaut
2021-09-19
0