"Papahh..." Loli berlari menghampiri Andre yang baru saja pulang dari kantornya.
Andre yang merasa putri kecilnya adalah obat untuk rasa lelahnya pun langsung memeluk mencium dan membawa Loli kedalam gendongannya. "Gimana tadi sama Tante Alistie?" tanya Andre penuh kelembutan.
"Tapi Papah janji ya, jangan marah." sahut gadis itu mengerucutkan bibir.
Merasa heran, dan penasaran mendengar jawaban sang buah hati. akhirnya Andre pun menganguk mengiyakan ucapan Loli.
"Tante Alistie baik banget, semua kemauan aku Tante Alistie turutin. dia sama sekali gak marah kaya pacar-pacar Papa yang cuma baik pas ada Papa doang. aku di beliin ayam goreng, kentang, sama burger." ucap Loli penuh kejujuran.
Bak menelan ludah getir, sedikit kesal karna Alistie telah membawa sang buah hati ke sebuah restoran cepat saji. tapi tidak bisa dipungkiri, Loli benar-benar menyukai gadis itu dan terus saja membanggakannya.
"Udah ketemu sama Mama?" tanya Andre.
Loli menggeleng dengan mata yang berbinar.
"Kenapa gitu?"
"Pas di apartemen Tante Alistie nyuruh aku nunggu dia di ujung lorong, terus aku liat dia buka pintu apartemen itu masuk sendirian." sahut Loli polos.
Sulit untuk Andre mengerti, bawasannya untuk apa Alistie pergi bersama Loli. jika kenyataannya gadis itu tidak mempertemukan anaknya dengan Halisa dan juga Farhan.
"Gak lama Tante Alistie keluar lagi, langsung gendong aku dan bawa aku pergi. di mobil aku baru sadar kalo Tante Alistie nangis, tapi dia coba nutupin itu dari aku." celetuk Loli menjelaskan.
Andre pun membawa Loli menuju kamarnya, dan menyuruh salah seorang pelayan khusus yang menjaganya menidurkan sang buah hati. benaknya masih mengganjal, apa sebenarnya yang terjadi pada Alistie? kenapa ia tidak mmepertemukan Loli? dan mengapa setelah itu ia malah menangis.
Andre mengirimkan sebuah pesan singkat pada gadis tersebut, "Ada hal yang ingin saya bicarakan, bisa kita bertemu?" tulis isi pesan yang Andre kirimkan kepada Alistie.
Dan 10 menit kemudian, akhirnya Alistie membalas. "Bisa. ketemu dimana?"
Dengan cepat Andre langsung membalas. "Kirimin alamatnya, biar saya yang jemput kamu."
Dan Alistie pun langsung mengirimkan sebuah share lokasi kepada Andre, dengan letak yang tidak cukup jauh dari komplek perumahan elitnya. setelah Andre membersihkan diri, bergaya dengan ciri khasnya, pria itu langsung meraih ponsel dan kunci mobilnya untuk segera menemui Alistie.
Setelah memakan waktu kurang lebih 15 menitan, Andre menghentikan laju kendaraannya di sebuah perusahaan penerbit. dan ia sendiri pun bingung kenapa Alistie mengirimkan titik lokasi disini padanya, detikan waktu kemudian Andre melihat seorang gadis mengenakan mini dres berwarna kuning pucat menghampiri mobilnya kemudian mengetuk jendela.
Tok... tokk... tok... Andre langsung membuka kaca mobil tersebut, dan dapat terlihat dengan jelas oleh mata kepalanya jika gadis itu adalah Alistie.
"Udah lama ya?" tanya Alistie dengan wajah kikuk.
"Barusan kok," sahut Andre yang tiba-tiba juga merasakan gugup.
Alistie langsung memasuki mobil sport berwarna putih milik Andre. saat mobil mulai berjalan dengan kecepatan sedang, mereka masih saja terdiam, saling menunggu salah satunya memulai percakapan.
"Saya." ucap Andre dan Alistie secara berbarengan.
"Kamu duluan," kata Andre.
Alistie mengangguk, ia menatap wajah Andre kemudian berkata, "Pak Andre mau ngomong apa?" tanya gadis itu.
"Kenapa kamu gak nemuin Loli sama Halisa?" sahutnya kembali bertanya.
Raut wajah Alistie berubah seketika, ia langsung menghela nafas sambil mengalihkan wajahnya kearah lain. "Saya rasa itu gak perlu!"
"Kenapa? kan kamu sendiri yang mohon-mohon kemarin."
Alistie tersenyum kecut, entah kenapa ia terus saja menyembunyikan wajahnya dari Andre, hingga pria tersebut langsung menghentikan laju kendaraannya dipinggir jalan.
"Al?"
"Gapapa, kamu bener. buat apa saya buang-buang waktu buat yakinin Farhan yang sama sekali gak ada untungnya." sahut Alistie datar.
Andre menatap mata Aliste, wajah gadis itu terlihat merona dengan mata yang mengembun. "Kamu nangis?" tanya Andre.
Alistie langsung menggelengkan kepalanya, dan langsung menutupi wajahnya dengan tangan.
Ucapan Andre sangat tepat, ia langsung mencoba menyentuh tangan Alistie, menyingkirkan tangan tersebut yang menutupi wajahnya. "Jawab jujur!" ucap Andre penuh penekanan.
Alistie sejenak menghentikan tangisannya, ia menarik nafasnya dalam-dalam kemudian mulai menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. "Saya takut kalo Loli ngeliat hal-hal yang gak pantes dia liat, maka dari itu pas saya sama Loli tiba di apartemen saya nyuruh Loli nunggu di sudut lorong sebentar. dan bener aja," Alistie kembali menjatuhkan air matanya tertunduk malu dihadapan Andre.
"Apa yang kamu liat?"
"Gak perlu saya jelasin, tentu Pak Andre ngerti apa maksud dari hal-hal yang gak pentes diliat sama anak seumuran Loli." tegas Alistie.
Andre menghela nafasnya kasar, tentu ia mengerti apa maksud dari ucapan Alistie. dan dinilai dari tindakannya sepertinya Alistie bukanlah seseorang yang ceroboh. ia bahkan langsung menghapus air mata diwajah Alistie, "Saya tau apa yang kamu rasain. kamu cantik, diluar sana pasti banyak pria yang ngejar-ngejar kamu."
"Tapi..."
Andre langsung meletakan telunjuknya dibibir Alistie menyeka ucapan gadis tersebut dengan begitu intens. "Gak ada tapi-tapian, saya juga pernah ada diposisi kamu."
Alistie terkejut, matanya membulat. bukan karna mendengar ucapan Andre, ia terkejut karna tindakan Andre yang begitu intens bahkan menyentuh bibirnya secara terang-terangan.
LIKE KOMEN VOTE YANG PANJANGG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Sesye Pattiasina
duda lebih menggoda
2023-10-06
0
Yuli Purwa
halalin bang 🤭🤭🤭
2022-12-13
0
👑 ☘s͠ᴀᴍʙᴇʟ͢ ᴍᴀᴛᴀʜ💣
aq baca lg nih, tor 😁
2022-08-08
0