Setelah memarkirkan kendaraannya di garasi secara sembarangan, Alistie berjalan masuk kedalam rumahnya perlahan. kepala yang terasa berat akibat hanya menghabiskan waktu malamnya untuk menagis menjadi penyebab utama Alistie terlihat seperti sedang dalam pengaruh Alkohol.
Rosa sang Mama menghela nafasnya dengan kasar begitu melihat anak gadisnya baru saja kembali. wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu langsung menghampiri sang buah hati tercintanya. "Al, kamu tuh anak gadis, jangan suka kebiasaan gak pulang," celetuk Rosa sejenak mengamati penampilan kusus Alistie. "Mata bengkak, rambut berantakan!"
Gadis itu terlihat menghiraukan ucapan sang Mama, ia malah menjatuhkan dirinya diatas sofa dan kemudian memejamkan matanya.
"Kamu pasti berantem sama, Farhan."
Tidak ada respon yang keluar dari mulut Aliste, membuat dirinya semakin meyakini jika anak gadisnya benar-benar sedang bertengkar dengan Farhan, kekasihnya.
"Kalo ada masalah tuh selesaikan baik-baik dong, Al. kasian Farhan semalem dia sampe ketiduran disini nungguin kamu, hubungan kalian tuh bukan cuma sehari dua hari, tapi udah bertahun-tahun."
Seketika mata Alistie terbuka lebar dengan dahi yang mengerut, ia langsung menajamkan tatapannya pada sang Mama, "Serius? Farhan? disini semalem?"
Rosa mengangguk, mengiyakan hal yang Alistie lontarkan.
"Oke!" ucap gadis cantik tersebut, dan langsung berlalu begitu saja meninggalkan sang Mama menuju kamar.
Rosa tidak pernah banyak ikut campur mengenai urusan Alistie, ia tentu sangat mengenal anak gadisnya. jangankan hanya masalah sepele, masalah yang melibatkan polisi saja Alistie tidak pernah berterus terang pada sang Mama.
Alistie langsung menyalakan ponselnya begitu ia sudah berada didalam kamar. baru beberapa detik ponsel tersebut aktif, getaran dan suara notic dari dalam ponsel tersenyt terdengar sangat ramai. puluhan panggilan tak terjawab dan ratusan pesan yang Farhan kirimkan kepada Alistie semalam.
"Farhan ternyata nyariin gue." Alistie mengerucutkan bibirnya sambil menyecroll dan membaca pesan-pesan yang Farhan kirimkan. sangat banyak meskipun isi dari pesan tersebut hanyalah kalimat ungkapan permohonan maaf saja.
Drt... Drt... baru saja Alistie akan membalas pesan-pesan dari Farhan, pemuda itu ternyata langsung menghubungi Alistie begitu ia menyadari jika sang gadis sudah mengaktifkan kembali ponselnya.
"Al, kamu dimana? aku khawatir. maafin aku, sumpah aku gak macem-macem, Al. percaya sama aku, aku sayang sama kamu!"
Senyum cantik Alistie tercipta, dalam hal ini ia memang belum bisa membuktikan apapun mengenai kecurigaannya, "Aku dirumah."
"Aku minta maaf, aku salah."
Alistie menghembuskan nafasnya perlahan, "Aku cuma trauma, Han. aku takut kamu ngelakuin kesalahan yang sama lagi." ucap gadis itu terdengar lirih.
"Oke. aku ngerti, sebagai permintaan maaf aku gimana kalo kita jalan?" ajak Farhan dengan nada menenangkan.
Wanita mana yang bisa menolak? tentu saja Alistie langsung mengiyakan ajakan Farhan. "Okey!"
"Satu jam lagi aku jemput kamu!"
"Siap bos!" sahut Alistie kemudian memutuskan panggilannya.
Enggan beradaptasi dengan pria lain mungkin bisa dikatakan sebagai alasan kenapa Alistie selalu mempertahankan cintanya, yang sudah bertahun-tahun terjalin. kedua keluarga sudah saling mengenal dan bahkan Alistie sangat disukai oleh keluarga Farhan, tidak hanya cantik Alistie juga cukup pintar, bisa diandalkan dan bahkan sudah berpenghasilan tetap. Rencana pernikahan memang belum ditetapkan, akan tetapi semua itu sudah direncanakan oleh kedua keluarga tersebut. setelah kakak perempuan dari Farhan menemukan tambatan hatinya, mereka akan langsung mengurus pernikahan untuk Alistie dan Farhan.
Alistie mengisi air di bathub dan mengatur suhu air tersebut, pakaian yang ia kenakan pun satu persatu terhempaskan. dengan lantunan lagu yang menenangkan, Alistie memainkan ponselnya sambil memanjakan tubuh indahnya.
Hana : Woy bangun...
Senyum Alistie kembali terpancar saat mendapatkan pesan singkat dari temannya yang sudah ia anggap seperti kakak kandungnya sendiri. Hana adalah editor khusus Alistie, orang pertama yang membaca novelnya sebelum pada akhirnya novel-novel Alistie dilemparkan ke tim editor lainnya. Segala sesuatunya bahkan selalu Alistie tanyakan kepada Hana, menyangkut rencana tulisan, alur, isi, dan bahkan kontrak kerja dengan beberapa penerbit pun selalu ia diskusikan terlebih dahulu dengan Hana sebelum pada akhirnya menjalin kontrak.
LIKE KOMEN DAN VOTENYA DONG :')
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Yuli Purwa
perempuan dirayu dikit aja langsung meleleh 😔😔😔
2022-12-13
0
Sharina Villa
bodoh nya gampang amat percaya
2022-01-02
0
fatimah azzahra sari
alistie kamu itu mudah banget luluh jd dimanfaatkan oleh farhan....gampang di bujuk dan mudah dibohongi.....klau kamu lemah semakin di permainkan farhan
2021-10-13
0