Sesaat setelah pelayan mempersilahkan Alistie masuk dan menyuruhnya menunggu diruang tamu yang cukup mewah dengan gaya interior eropa, gadis itu berucap dalam batinnya, "Duhh, Pak Andre mau gak ya." seketinya nyalinya menciut, ia gugup dan malah ketakutan.
"Tunggu sebentar, Neng. Pak Andre akan turun." ucap pelayan setelah turun memanggilkan Andre.
Beberapa menit berlalu, dengan sorot mata yang mengabsen setiap titik sekitaran tempat tersebut, Alistie mulai mendengar suara langkah kaki dari lantai atas yang sedikit nyaring menuruni tangga. Alistie memalingkan wajahnya, dengan mata yang sedikit tidak awas gadis itu menegaskan tatapannya menatap seorang pria bertubuh jangkung, dengan bentuk yang proporsional. mengenakan kemeja putih dan setelan celana hitam.
Alistie sama sekali tidak bisa mengedipkan matanya saat pria tersebut yang tidak lain adalah Andre benar-benar menghampirinya, dan berdiri didepannya.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanya Andre, tentu Andre pun bersikap lembut pada tamunya, terlebih ini adalah kali pertama ia bertemu dengan Alistie dan belum mengetahui dengan pasti apa tujuan wanita tersebut mencarinya.
"Aku... eh maksudnya saya..." Alistie benar-benar gugup, jauh dari apa yang dibayangkan, pikiran liarnya mulai mengembara. "Ini sih namanya duren!" gumam gadis itu dalam batinnya.
Andre mendudukan bokongnya diatas sofa, tepat dihadapan Alistie. keduanya hanya saling memandang satu sama lain dengan imajinasi pikiran yang berbeda.
Alistie yang sedikit gugup dan bingung harus memulainya dari mana, sedangkan Andre sendiri belum mengetahui dengan jelas siapa wanita cantik yang berada dihadapanya sekarang, dan apa tujuan gadis ini sebenarnya.
"Pak Andre saya... anu saya..."
"Gak usah gugup, ngomong ajah." ucap pria itu yang terlihat lebih santai.
"Saya Alistie, saya... saya..."
Andre mengerutkan dahinya, ia mulai merasa apa dia adalah wanita yang sedang mengejarnya. tentu Andre memiliki pikiran seperti itu, karna setelah hidup menduda, tidak sedikit wanita yang mengejarnya.
Sejenak Alistie menghela nafasnya, agar sedikit lebih rilex. "Maafkan saya sudah menganggu waktu bapak, sebelumnya saya ingin bertanya apa benar bapak adalah mantan suami dari, Halisa?" tanya Alistie.
Raut wajah Andre langsung dingin tidak berekspresi, "Ya. kenapa?" sahut pria itu dingin.
"Halisa udah ngerebut pacar saya, hubungan mereka dimulai saat Halisa bilang sama pacar saya kalo dia udah diselingkuhin sama, Bapak."
Andre berdecih, kemudian berakata, "Urusannya sama saya?"
Raut wajah Alistie berubah, ia sedikit mengerucutkan bibirnya dan menjawab. "Bapak harus bantuin saya yakinin pacar saya, kalo semua yang Halisa itu bohong." tegas Alistie penuh penekanan.
Andre beranjak dari duduknya, ia terlihat tidak memperdulikan ucapan Alistie. "Maaf, saya gak punya waktu." ucapnya sambil berlalu.
Alistie mengekor dibelakang pria jangkung itu, ia tidak menyerah sambil terus mengoceh. "Pokonya bapak harus bantuin saya."
"Apa hak kamu mengatur saya?"
Alistie terdiam, ia tertunduk dengan raut wajah memelas dan berkata. "Saya gak punya hak, tapi sebagai orang yang sama-sama jadi korban perselingkuhan harusnya bapak ngerti posisi saya sekarang."
Andre tertegun, langkahnya terhenti. ia langsung memandang Alistie dan mendekatinya. "Apa mau kamu?"
"Cuma mau bapak bantuin yakinin pacar saya ajah, gak lebih!"
"Kenapa kamu lakuin hal ini?" tanya Andre penuh penekanan.
"Harga diri."
"Harga diri?" sahut Andre kebingungan.
Alistie mendongak dengan mata yang menggenang menatap wajah tampan Andre dengan jarak yang cukup dekat. "Harga diri saya sebagai seorang gadis dipertaruhkan, masa saya kalah sama janda." celetuk Alistie yang terdengar sedikit menggelikan ditengah suasana yang penuh keseriusan tersebut.
"Saya gak ada waktu." Tegas Andre sekali lagi, setelah merasa jika alasan Alistie kali ini benar-benar terdengar sangat bodoh.
"Saya mohon." ucap gadis itu dengan sangat menggemaskan mengerucutkan bibirnya.
"Maaf, saya gak ada waktu!"
Alistie menarik tangan Andre dan bersimpuh dihadapannya, "Pliss. kali ini ajah bantuin saya, saya mohon. harga diri saya dipertaruhkan, saya mohon Pak Andre." pekik gadis itu merengek.
Astaga, baru kali ini Andre dipertemukan dengan seorang yang menurutnya sedikit tidak waras, gadis yang bersaing dengan seorang janda yang tidak lain adalah mantan istrinya.
"Oke, lepasin saya. kamu gak perlu kaya gini." celetuk pria tersebut mencoba melepaskan dirinya dari Alistie.
"Saya gak bakal lepasin bapak, sebelum bapak setuju mau bantuin saya!" tegas Alistie masih dengan keadaan memohon.
"Iya! oke, lepasin saya sekarang."
Alistie kembali berdiri, senyum cantiknya terukir, ia terus menatap Andre penuh kemenangan.
"Loli..."
Alistie mengerutkan dahi, Andre berteriak memanggil seseorang bernama Loli, tentu dalam pikirannya sekarang itu adalah seorang wanita simpanan Andre, atau kekasih barunya, atau mungkin istri barunya.
"Iya, Papa..." teriak suara anak kecil entah dari mana asalnya, yang langsung membuat Alistie melihat sekeliling mencari keberadaan seseorang dengan suara tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
May Keisya
ayo Al ma duren aja...duren sawit lagi n penyayang🤣🤣
2024-11-07
0
💕febhy ajah💕
buahhhhh duren ganteng ini mah
andre buat kamu aja al
ngak usah mikirin si farhan
ngintilin ajah tu si duren
duda nga papa yg penting duanya kek pak andre, ya nga al 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭
2023-06-03
0
Yuli Purwa
duren asli 😍😍😍😍
2022-12-13
0