Bab. 19 Aku Tidak Berurusan

Raffi memijit mijit samping kepalanya, karena tiba-tiba saja laki-laki itu bingung apa yang akan dilakukan, Dengan ramah dan sopan, laki-laki yang menerimanya mempersilakan masuk ke dalam, dan menyuguhkan green tea kepadanya. Dan yang lebih membuatnya bingung, dengan santai laki-laki itu malah memintanya untuk menunggu sampai Arine kembali ke rumah.

"Kenapa laki-laki ini baik sekali padaku.. Aku tidak mungkin, akan bisa menghancurkan pernikahannya dengan Arine.. Oh my God..." Raffi mengusap muka dengan menggunakan kedua telapak tangannya.

Tampak laki-laki yang duduk di depannya itu, mengamati setiap perilakunya.

"Oh ya mas..., by the way bagaimana anda bisa mengenal Arine..?" tiba-tiba laki-laki itu malah bertanya tentang hubungan mereka.

"Kami teman SMA mas.., dan bisa dikatakanlah, pernah menjalin cinta monyet juga dengannya." Raffi tidak bisa berbohong. Laki-laki itu berbicara jujur, menjelaskan hubungannya dengan Arine.

"Wow... sangat keren ya. Masih duduk di bangku SMA, ternyata sudah mulai mengenal cinta. Wah kalian bisa diapresiasi nih... Aku tidak menyangka saja, Arine yang kalem, ternyata menyembunyikan masa lalu yang so sweet.." tidak ada kemarahan dalam ucapan laki-laki itu. Raffi malah tambah merasa serba salah.

Raffi ikut tersenyum pias.. Kata-kata yang sudah dihafalnya sejak tadi malam, ketika nanti bertemu dengan Arine lenyap sudah tidak berbekas.

"Halah itu hanya cerita anak SMA saja, tidak ada artinya. Buktinya, di jaman sekarang, sudah banyak yang satu pihak melupakan hubungan di masa lalu, padahal pihak satunya masih menginginkan untuk berlanjut." tanpa sadar, Raffi memposisikan hubungannya dengan Arine.

"Tidak juga sebenarnya mas.. Tergantung, bagaimana kita bisa memupuk rasa itu, tidak saling menyakiti, dan juga saling mengecewakan.." Raffi merasa tersindir dengan ucapan laki-laki di depannya itu.

"Oh ya.. sejak tadi kita belum berkenalan ya.. Namaku Bramantya mas, panggil saja dengan sebutan Bram.." tiba-tiba laki-laki itu mengulurkan tangan ke arah Raffi.

"Raffi.." dengan terpaksa Raffi ikut mengenalkan dirinya.

Dua laki-laki itu kemudian saling berbincang tentang banyak hal, bahkan sampai pekerjaan mereka, dan tempat tinggal Raffi saat ini ikut disinggungnya.

"Okay... kapan-kapan aku akan mengajak Arine ke Tokyo... Kasihan sekali, seharusnya ibu hamil itu. lebih banyak healing dan refreshing, sehingga menghadapi persalinan nanti bisa lebih rileks. Aku yakin, mas Raffi akan menerima kami bukan.." laki-laki bernama Bram itu menyampaikan pertanyaan.

"Tentu saja mas Bram.., apalagi kita sama sama berasal dari negara yang sama. Oh ya.. kalian berdua mungkin bisa bergabung, dengan komunitas penduduk Indonesia yang ada di negara Jepang.. Sangat mengasyikkan, karena sering ada festival kuliner Nusantara, dan berbagai barang kebutuhan dari Indonesia juga tersedia disana,.." akhirnya Raffi terpancing untuk bicara banyak.

"Baiklah Mas.. kebetulan aku juga sering menghindari acara acara seperti itu. Tetapi kalau sudah ada teman, aku akan mengagendakan di lain waktu... By the way.. ini sudah satu jam lebih, tapi kenapa Arine belum juga datang ya.." tiba-tiba Bramantya kembali menyinggung tentang Arine.

Raffi yang tadi sempat melupakan apa yang dicarinya, karena terlalu seru mengobrol jadi mengingat lagi apa yang dicarinya. Laki-laki itu langsung terdiam..., tapi kemudian menimbulkan ide untuk kembali pulang.

"Iya mas Bram.., kebetulan saya juga ada janji untuk bertemu dengan kolega di kota ini juga pada pukul 10 a,m. Kalau begitu, saya balik dulu ya, dan nitip salam untuk Arine. Sampaikan saja jika saya berada di kota ini, dan menginap di Nikko hotel.." tiba-tiba Raffi langsung berdiri.

Bramantya terlihat terkejut dengan pamitnya Raffi secara tiba-tiba. Dan ketika laki-laki itu menitipkan bunga untuk diberikan pada Arine, barulah Bramantya tersadar.

"Oh baiklah mas Raffi... jika Arine sudah sampai kembali ke rumah, pasti akan aku sampaikan. Hati-hati di jalan, semoga merasa nyaman menikmati udara kota Sapporo." Bramantya menerima buket bunga dari tangan Raffi, dan ikut mengantarkan sampai di depan pintu rumah.

**********

Begitu sampai kembali di hotel, Raffi membanting tubuhnya di atas ranjang. Gambaran kebaikan laki-laki yang tinggal satu rumah dengan Arine, sangat mempengaruhi psikisnya. Melihat bagaimana laki-laki bernama Bramantya dengan begitu baiknya merawat Arine, laki-laki itu menjadi malu sendiri.

"Apa inilah isyarat yang disampaikan Arine, ketika terakhir kali gadis itu bertemu denganku di depan apotik. Dan sampai gadis itu meninggalkan Indonesia, melupakan papanya untuk bertemu dengan laki-laki yang telah membuatnya hamil.." berbagai tuduhan pada Arine, tercetak rapi dalam pikiran Raffi.

Niat untuk membawa kembali Arine menjadi miliknya, seakan luluh lantak ketika teringat dengan sikap dan perlakuan laki-laki yang berada di rumah mantan kekasihnya itu,.

"Arine.. aku akan memupus asaku padamu... Aku ikhlas melepaskanmu, dan kamu memang pantas mendapat yang lebih baik dariku. Selamat Arine.., congatulation... kamu telah menemukan laki-laki yang tepat." kembali Raffi bergumam sendiri.

Laki-laki itu tampak lemah dan putus asa, ketika bayangan pikirannya kembali memikirkan Arine. Gadis ceria, mandiri yang pernah menjalin cerita dengannya, kini sudah tidak mungkin lagi untuk diharapkan. Tidak terasa, akhirnya Raffi tertidur..

**********

Nikko Blok...

Bramantya tersenyum melihat Arine datang dari berjalan pagi, dengan membawa paper bag di tangan kanannya, Berkali-kali Bramantya berpesan untuk tidak membawa barang belanjaan sendiri, namun gadis itu selalu mengulanginya. Laki-laki itu turun ke halaman, dan membantu membawa paper bag di tangan Arine.

"Tumben... lumayan lama kamu sampai di rumah Arine, apakah kamu mampir ke suatu tempat.." sambil berjalan masuk, Bramantya bertanya pada gadis itu.

"Biasalah Bram... perempuan itu kan suka lapar mata. Ada promo pembukaan gerai perlengkapan bayi di dekat pasar malla, barangnya murah-murah. Aku sudah memesan beberapa, dan mungkin nanti siang baru akan diantarkan ke rumah ini.." sambil tetap berjalan, Arine menjawab pertanyaan Bramantya.

Laki-laki itu segera masuk ke dalam, dan ketika melihat Arine duduk di kursi, Bramantya mengambil air mineral kemudian memberikan pada gadis itu.

"Terima kasih Bram.." Arine segera meminum habis, air mineral itu.

Bramantya menunggu sampai Arine betul betul sudah memulihkan staminanya. Karena dengan kehamilan di perut, perempuan akan mudah merasa lelah.  Apalagi usia kehamilan gadis itu sudah mendekati HPL, sehingga harus lebih berhati-hati. Setelah Arine terlihat rileks..

"Arine... apakah kamu kenal dengan laki-laki bernama Raffi.." mendengar pertanyaan itu, Arine merasa terkejut.

Wajahnya nampak pias.., dan Arine kembali melihat ke arah laki-laki itu. Beberapa saat, gadis itu tampak berusaha menenangkan diri, dan kemudian..

"Apakah ada yang kamu sembunyikan dariku Bram.. Jangan sebut nama itu lagi, begitu laki-laki itu pergi dan meninggalkanku tanpa pesan, semua rasa hormat dan respect ku sudah hilang. Aku sudah tidak mau berurusan lagi dengannya.." Bramantya menjadi kaget.

Dalam pikirannya, Bramantya sampai berpikir apakah Raffi adalah laki-laki yang menghamili gadis itu. Tapi melihat keadaan Arine yang tampak naik emosinya, akhirnya Bramantya menghentikan rasa ingin tahunya. Laki-laki itu akan berusaha untuk mencari tahu sendiri, ada hubungan apa sebenarnya antara gadis itu dan laki-laki bernama Raffi.

**********

Terpopuler

Comments

Evy

Evy

Ternyata Rafi salah paham...

2024-09-05

0

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

wkwkwkaaa...dua laki-laki yang bertemu di tempat tinggal Arien jadi saling berprasangka yang menghamilin Arien 🤣🤣

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!