Bab 11. Moerenuma Park

Bramantya tersenyum melihat kemandirian gadis yang baru dikenalnya selama beberapa hari itu. Sambil membawa dua tentengan, dengan segera laki-laki itu mengikuti Arine masuk ke dalam. Melihat gadis itu, rasa kehilangan yang membuatnya menyepi di kota ini, seakan pudar tergusur. Tidak tahu kenapa, sejak tadi malam, kakinya seakan menuntunnya untuk datang ke tempat ini..

"Bram... aku ingin membalas kebaikanmu selama ini. Tinggallah sebentar ya, aku akan memasakkanmu, dan temani aku untuk makan siang... Tapi.., aku juga belum mandi sih,,, he.. he.." setelah melihat laki-laki itu meletakkan barang belanjaan di atas meja makan, Arine segera mengajak laki-laki itu bicara.

"Mmmpph... padahal niatku kemari mendatangimu, untuk mengajakmu keluar mencari makan Arine. Aku pikir, karena baru beberapa hari tinggal di tempat ini, kamu belum terbiasa. Malahan ternyata kamu sudah curi start, dan menawarkanku untuk makan bersama.. Ya pastilah... aku tidak akan menolaknya." laki-laki itu menyambut baik.

"Iya kemarin Bram... aku betul betul kelaparan. Untung saja aku sudah mempersiapkan diri, dengan membawa beberapa Indomie goreng dari Indonesia. Jadilah... kemarin tiga kali aku memasak mie untuk mengenyangkan perutku.." tanpa malu, Arine menceritakan keadaan hari kemarin.

"Iyakah... maaf Rin... Aku ada schedull mendadak kemarin, jadi harus menyelesaikan pekerjaanku. Karena hari ini aku agak longgar, aku bermaksudmu untuk mengajakmu berputar putar kota ini, agar kamu lebih mengenalnya.." tidak mau hanya duduk  saja menanti masakan, laki-laki itu berdiri dan mendatangi Arine.

Arine menoleh dan berniat untuk menghentikan laki-laki itu, Tapi Bramantya mengangkat jari telunjuk, dan meletakkan di depan mulutnya. Gadis itu hanya menghela nafas, tetapi kemudian membiarkan laki-laki itu membantunya.

"Sudah ada magic jar.., aku akan membantumu menanak nasi saja. Apakah kamu sudah membeli beras Rin...?" melihat Arine memotong pak coy, dan mengupas bawang bombay, Bramantya mencari pekerjaan lain.

"Ada Bram... di box berwarna putih itu.." tanpa beranjak dari tempatnya berdiri, Arine memberi tahu tempat penyimpanan berasnya.

Tanpa bertanya lagi, dengan piawai laki-laki itu segera menakar beras, kemudian mencucinya. Arine tersenyum melihat Bramantya yang tanpa rikuh melakukan pekerjaan perempuan.

"Kenapa kamu tersenyum melihatku Arine...? Apakah aneh bagimu, melihat laki-laki bisa mencuci beras..?" Bramantya malah menggoda gadis itu.

"He.. he.. he.. tidak sih. Tapi hanya geli saja... jujur.." Arine tertawa kecil.

"Aku menyukai pekerjaan ini Arine, dan sudah terbiasa melakukannya. Ketika di camp, aku membantu pengungsi untuk merawat kesehatan mereka, aku juga sering memasak sendiri.." Bramantya menjelaskan.

Arine terkejut, karena belum pernah bertanya tentang aktivitas atau pekerjaan dari laki-laki itu. Tetapi ketika mendengar ada kata merawat kesehatan dalam kalimatnya...

"Bram... maaf nih.. kamu seorang dokter ya.." untuk menghilangkan keraguan, Arine memberanikan diri untuk melakukan konfirmasi. Gadis itu menatap ke arah laki-laki itu..

"Bukan Arine.. yah, hanya membantu kecil kecilan di laboratorium. Tetapi karena lingkungan yang menuntutku, akhirnya... terkadang menjalankan peran sebagai tenaga kesehatan juga.." laki-laki itu tampak merendah.

Gadis itu terdiam, dan karena piranti untuk memasak sudah lengkap, Arine segera menyalakan kompor dan meletakkan wajan di atasnya. Tidak lama kemudian, bau harum masakan pakcoy bumbu bawang dan saos tiram sudah memenuhi ruangan itu

"Hemmmppp... baunya sangat menggugah selera. Aku pasti akan makan banyak Arine.." membaui hasil masakan gadis itu, Bramantya memberikan komentar.

Arine tidak menjawab, sambil mengaduk masakan, gadis itu mengacungkan ibu jari. Bramantya tersenyum, dan ikut mengacungkan jari telunjuknya.

**********

Beberapa Saat kemudian...

Setelah kedua anak muda itu menyelesaikan makan pagi mereka, tidak lama kemudian mereka sudah berada di Moerenuma Park. Tempat ini merupakan taman publik yang memiliki reputasi tinggi, dan dirancang oleh Isamu Noguchi. Taman ini dibuat dengan memadukan alam Sapporo yang begitu luas dan sentuhan seni modern. Bramantya memilih objek wisata ini menjadi tempat yang dikunjunginya dengan Arine pertama kali.

"Bram..., aku sangat menyukai taman ini, memiliki fasilitas publik yang sangat luas. Ada kebun bunga sakura, bukit, bahkan pantai buatan juga terpadu dengan fasilitas modern. Satu hari tidak akan cukup untuk kita habiskan di tempat ini.." Arine tanpa malu menunjukkan kekagumannnya pada laki-laki yang membawanya.

"Awalnya tempat ini adalah tempat penimbunan sampah di kota Sapporo, dan menjadi tempat yang dihindari oleh warga. Syukurlah, kedatangan Isamu Noguchi di tahun 1982, merubah semuanya. Dengan kemampuan mendesain, laki-laki itu merubah tempat penimbunan sampah ini menjadi sebuah taman publik, dengan berbagai tempat yang terkoneksi. Bahkan berbagai penghargaan atas desain yang unik dan cantik ini juga sudah diperoleh." Bramantya membantu menjelaskan.

"Iya  Bram... tempat ini memang layak untuk mendapatkan penghargaan. Sebuah karya anak manusia yang spektakuler. Aku ingin ke tempat pohon-pohon sakura yang sedang berbunga itu Bram, maukah kamu menemaniku.." melihat pohon sakura dengan bunga berwarna pink keunguan yang sedang bermekaran. Arine ingin mengajak kesana.

"Okelah.. kita juga bisa mengambil beberapa foto di tempat itu.." laki-laki itu mengikuti jalan cepat Arine.

Beberapa kali, tanpa sepengetahuan Arine, laki-laki itu melakukan pengambilan foto secara hidden. Wajah Arine terlihat sangat cantik, berpadu dengan cantiknya bunga sakura. Tanpa sadar, Bramantya tersenyum sendiri mengagumi kecantikan gadis itu.

"Bram... kemarilah. kita bisa melakukan pengambilan foto selfie berdua. Kamu tidak ada yang marah kan..?" tiba-tiba terdengar suara Arine memanggil laki-laki itu.

Sebelum mendatangi Arine, laki-laki itu mengatur tripot yang sejak tadi dibawanya. Beberapa saat, timer diset pada kamera yang dibawanya. Setelah itu, laki-laki itu berlari mendekat ke arah Arine..

"Siap diambil gambarnya Arine... bersiaplah.." baru saja laki-laki itu sampai di samping Arine, kamera yang dipasang timer itu sudah mengabadikan berbagai pose gambar.

Dua orang itu tanpa sadar tertawa terbahak-bahak.., merasakan kegilaan mereka. Setelah merasakan kelelahan, akhirnya Bramantya mengakhiri sesi foto-foto selfie mereka.

"Kita cari minuman dulu yuk Rine.. aku sudah mulai kehausan.." melihat jam tangan di pergelangan tangan sudah menunjukkan pukul satu p,m, Bramantya mengajak gadis itu untuk beristirahat.

"Okay... tapi tidak perlu ke food court centre yah, di depan ada booth penjual makanan tuh.." melihat di tengah hutan sakura, ada booth kedai makanan dan minuman, Arine mengajak Bramantya untuk menuju kesana.

Laki-laki itu segera menggandeng tangan Arine, dan keduanya segera mendatangi penjual tersebut.

"Takoyaki dan Daigaku imo dua porsi ya, Untuk minuman sajikan green tea hangat.." Bramantya segera memesan meal dan minuman untuk mereka berdua.

Arine masih fokus mengambil beberapa gambar dengan menggunakan kamera ponsel miliknya. Pemandangan yang indah, di tempat yang bersih dan tertata sangat sayang untuk dilewatkan. Dengan segera, gadis itu mengganti profil dan status whattapps nya dengan keindahan tempat tersebut. Dari tempat duduknya, Bramantya membiarkan gadis itu untuk menikmati pemandangan.

***********

Terpopuler

Comments

Nuryanti

Nuryanti

lanjut thor 😊

2023-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!