Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar

Hummingbird House 

Di dalam kamar, Arine merasa sepi dan sendiri. Bayangan kejadian beberapa minggu yang lalu di Suites room hotel, kembali teringat jelas dalam benaknya. Beberapa waktu terakhir, gadis itu lebih sering menghabiskan waktu di dalam rumah, atau sesekali nongkrong di cafe. Hal itu dilakukan, karena merasa takut dan khawatir jika tanpa sadar bertemu dengan orang yang telah melakukan one night stand dengannya. Apalagi Arine juga tidak mengenali laki-laki itu, dan juga tidak teringat wajahnya meski hanya siluet.

"Aku bisa gila sendiri, jika terus berada di kota ini. Dengan pekerjaan freelance sebagai data analyst, aku bisa mengerjakan pekerjaanku dimanapun." gadis itu mulai berpikir sendiri.

"Mmmpphh... mungkin negara Jepang sangat cocok untukku. Apalagi di negara itu, meskipun warga negaranya workholic, namun sangat tinggi sifat individu dan sok tahunya. Perlahan-lahan aku akan menyesuaikan diri dengan keadaan di negara itu, dan melupakan masa laluku yang kelam." kembali pikiran Arine melayang.

Kejadian malam di hotel itu, menjadi motivasi utama yang menggerakkan niat untuk pergi meninggalkan nagara ini. Negara Jepang, menjadi negara yang menarik, dan akan dikunjunginya. Perlahan Arine membuka gadget, dan melihat masa berlaku passport nya. Senyuman terbit dari bibir gadis itu..

"Untunglah baru beberapa bulan lalu aku memperpanjang passport elektronik. Aku tinggal mengurus visa tinggal, Sebenarnya jika hanya untuk tinggal satu bulan saja, negara itu tidak membutuhkan visa, cukup hanya passport saja, tapi aku harus berjaga-jaga.."

Setelah memastikan diri dan menetapkan negara Jepang akan menjadi tujuan kedatangan, Arine segera masuk ke website https://visa-online.imigrasi.go.id/, untuk mengajukan persetujuan pembuatan visa online. Beberapa data segera diisikan oleh gadis itu. Dan setelah membuat tanggal kapan akan melakukan wawancara, beserta tempatnya, akhirnya Arine mengakhiri proses loginnya.

"Dengan pengalaman beberapa kali berkunjung ke negara-negara Eropa, aku yakin negara Jepang akan meloloskan permohonan visaku. Sekarang aku harus menyiapkan tempat tinggal, karena tidak mungkin aku hanya akan menjadi back packer di negara tersebut."

Beberapa saat kemudian, Arine sudah difokuskan dengan memasuki website Urban Renaissance Agency, untuk mendapatkan property yang akan ditempatinya. Untung saja, uang saku yang dikumpulkan sejak mamanya masih hidup, ditambah dengan penghasilan dari kerja secara freelance, gadis itu memiliki tabungan yang tidak sedikit. Arine tidak terbiasa hidup boros, dan hanya membeli sesuatu yang memang dia butuhkan.

"Akhirnya aku bisa mendapatkan property di kota Sapporo yang ada di pulau Hokaido. Kota itu sangat tenang, dan memiliki spot wisata terbaik di negara Jepang. Selain hal tersebut, kota itu masih relatif lebih sepi, jika dibandingkan dengan Tokyo ataupun kota-kota besar lainnya." akhirnya Arine berhasil mendapatkan property terbaik.

Beberapa saat, akhirnya Arine membayar down payment untuk property tersebut, dan akan melunasi setelah visa tinggal di negara tersebut didapatkannya. Merasa kelelahan, Arine kemudian merebahkan tubuhnya kembali ke atas ranjang. Tapi baru merebahkan tubuh beberapa saat, tiba-tiba gadis itu merasa mual.. Secepat kilat, Arine beranjak bangun dan berlari ke arah wastafel di dekat bath room.

"Hoek.. hoek.." beberapa kali Arine memuntahkan cairan dari dalam perut. Air mata sampai mengalir keluar dari pelupuk matanya.

"Mungkin aku masuk angin karena kurang tidur tadi malam.." gadis itu bergumam sendiri, kemudian dengan berpegangan pada dinding kamar mandi, Arine mencoba kembali ke atas ranjang,.

Melihat ada aroma theraphy peppermint Young living, gadis itu mengusapkan di pusar, dan meneteskan ke atas masker kemudian mengenakannya. Aliran uap hangat menghangatkan areal sekitar perut, dan juga hidungnya. Beberapa saat merasakan kesegaran dan ketenangan itu, tiba-tiba mata Arine terbuka lebar.

"Mmmmppphh... jangan jangan.." tanpa sengaja, pikiran Arine kembali melayang kejadian di Suites room beberapa minggu yang lalu,

"Mungkinkan aku... aku hamil.." tenggorokan gadis itu seperti tercekat, karena tiba-tiba saja Arine teringat jika bulan ini belum mendapatkan menstruasi.

Keringat dingin langsung keluar di sekujur tubuh gadis itu, dan tiba-tiba rasa mual kembali menyerangnya. Sontak, Arine kembali bangkit dan berjalan cepat menuju kamar mandi lagi..

***********

Beberapa saat kemudian...

Dengan sembunyi-sembunyi, karena khawatir jika ada yang melihatnya, Arine keluar dari apotik dengan membawa test pack di tangannya. Gadis itu segera memasukkan test pack tersebut ke dalam tas, dan akan menguji urinnya setelah sampai di rumah. Tapi baru beberapa langkah keluar dari apotik...

"Arine.. is that you..?" suara laki-laki muda mengejutkan gadis itu.

Perlahan Arine berhenti dan menoleh ke belakang. Tampak laki-laki yang pernah menjalin kedekatan dengannya ketika masih duduk di bangku SMA itu tersenyum, dan berjalan mendekatinya. Gadis itu terlihat sangat terkejut.

"Raffi... kenapa kamu disini. Bukankah kamu berada di Tokyo.." sekilas Arine teringat dengan keberadaan Raffi. Karena harus mengikuti keluarganya pindah ke negara Jepang kala itu, membuat hubungan mereka harus terpisah. Arine tidak mau menjalin Long distance relationship, meskipun kala itu Raffi tidak mau menyetujuinya.

"Aku kembali ke Jakarta Arine, itu semua karenamu.." sambil mengulum senyum, Raffi menatap balik mata Arine yang tengah menatapnya.

Jantung Arine berdegup kencang, dan seakan komitmen mereka empat tahun yang lalu itu muncul kembali dalam ingatannya. Namun ketika mengingat juga bagaimana keadaannya saat ini, Arine menjadi mengalihkan pandangan.

"Kenapa kamu tidak mau menatap mataku Arine.. Tapi baiklah... tidak akan bijak jika kita berbincang sambil berdiri di depan apotik. Ikutlah denganku.." tanpa mampu menolak, Arine mengikuti langkah Raffi, karena laki-laki itu menarik pergelangan tangannya.

Ternyata laki-laki itu mengajak Arine untuk masuk ke cafe, yang kebetulan ada di samping apotik tersebut. Kedua orang itu kemudian saling duduk berhadapan. Ketika ada waiters datang menghampiri mereka,..

"Coklat panas satu, Americano brown sugar satu.. Dua sandwich tuna dengan tambahan mayonaise.." seperti mengingat minuman kesukaan Arine, Raffi langsung memesan dua minuman sekaligus.

Arine hanya terdiam, tidak ikut bersuara. Gadis itu mencoba mengendalikan diri dari degup jantungnya yang tidak kunjung reda.

"Arine... kamu semakin cantik dan semakin dewasa.. Aku masih menyukaimu.." tanpa malu, Raffi menggenggam tangan Arine, dan menyatakan perasaannya.

Arine kaget dengan keterus terangan mantan pacarnya itu. Dengan kikuk Arine berusaha menarik tangannya, namun laki-laki itu malah memeganginya dengan erat, dan tidak mau melepaskannya. Akhirnya..

"Maafkan aku Raffi..., masa itu sudah lewat. Keadaan saat ini sudah berubah Raff... kamu harus tahu itu. Kisah kita di masa lalu, anggap saja itu sebuah kenangan cinta  monyet, yang tidak akan pas lagi untuk kita lanjutkan saat ini.." Arine cukup tahu diri,

Keadaannya yang sudah berbeda, dimana dia sudah kehilangan pengalaman pertama dengan laki-laki asing yang tidak dikenalnya, membuat gadis itu harus berhati-hati. Akan menjadi tidak fair, jika Arine menutup statusnya dari laki-laki itu.

"Tidak Arine... kamu tidak bisa berbohong kepadaku. Sirat dan tatapan matamu ketika bertemu kembali denganku sangat hidup dan bersinar, kamu masih merindukanku Arine.." tapi Raffi juga tidak mau mengalah. Anak muda itu masih mengotot untuk menyambung kembali ikatan mereka yang sudah terputus.

"Aku tidak bisa Raffi... semuanya sudah berubah.." dengan suara serak, Arine mengulang lagi kata-katanya.

Kedua anak muda itu terdiam, dan Arine hanya menundukkan kepala, tidak berani untuk beradu pandang dengan Raffi. Tapi laki-laki itu terus memandanginya, dan ingin memeluk tubuh gadis di depannya itu,.

*************

Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!