Setelah mencoba berkomunikasi dengan data analyst, Abidzar segera melaporkan pada Tuan muda Elmar . Laki-laki itu tidak akan berhenti mengejarnya, jika dia belum mendapat feed back dari perintahnya terakhir. Melihat tuan mudanya sudah mengalihkan fokus perhatian pada dirinya, akhirnya..
"Tuan Elmar ... ternyata data analyst itu belum bisa datang ke Jakarta. Ada alasan yang digunakannya, karena data analyst itu sedang mempersiapkan kelahiran putranya. Jika tuan Raymond berkenan, perempuan itu mengundang kita untuk datang ke Sapporo.." Abidzar melaporkan.
"Hempphh... seorang perempuan hamil bisa membuat analisa data, dan memberikan rekomendasi sebagus itu. Pasti perempuan itu bukan seorang ibu biasa... Kita berikan waktu padanya saja, karena Sapporo ada di salah satu pulau kecil yang ada di negara Jepang. Aku pernah beberapa kali menikmati objek wisata di kota itu.. Biarkan perempuan itu memberikan yang terbaik untuk putranya. Tambahkan bonus untuk perempuan itu.." Abidzar terkejut, karena laki-laki itu sudah sangat bermurah hati, pada karyawan free lancenya. Padahal mereka belum pernah berjumpa.
"Siap tuan.. secepatnya akan saya kondisikan." Abidzar segera menyanggupi perintah tersebut.
Abidzar tidak mengira, jika dengan perempuan hamil ternyata hati boss nya langsung luluh. Sekian lama mendampingi tuan muda Elmar , selalu kekerasan hati dan pendirian yang sering dilihatnya. Namun di luar itu, Abidzar juga tahu jika tuan mudanya menjadi penyantun resmi sebuah panti asuhan di bilangan Jawa Barat. Tiba-tiba asisten itu melihat tuan mudanya berdiri..
"Tuan Elmar apakah ada agenda lain..?" merasa tidak memiliki agenda keluar, Abidzar melakukan konfirmasi.
"Aku butuh untuk bersenang senang kali ini. Aku akan ke club, kondisikan perusahaan." tanpa memperhatikan asistennya, laki-laki muda itu segera melangkahkan kaki keluar dari ruang kerjanya.
Abidzar hanya melongo, tapi karena sudah paham sikap dan karakter dari tuan mudanya, laki-laki itu hanya memakluminya.
*********
Dalam perjalanan menuju ke lounge, tuan muda Elmar menyetir sendiri dengan perlahan. Laki-laki itu seakan menikmati lalu lintas yang macet, dan ketika traffict light menunjukkan lampu merahpun, laki-laki itu juga berhenti. Perlahan tangan laki-laki itu membuka dash board mobil, kemudian menarik keluar sebuah laminating berisi 10 lembar uang ratusan ribu, dan juga selembar kertas.
"Hempphh... gadis, kenapa sangat sulit aku menemukanmu. Apakah kita memang belum berjodoh di kehidupan ini.." laki-laki itu mengangkat dan memberikan ciuman di atas lembaran laminating itu.
Senyum pahit keluar dari bibirnya, kemudian tangannya mengambil bross kecil yang ditemukan di kamar tempatnya bermalam kala itu. Beberapa kali, Tuan muda Elmar akan melakukan hal sepele itu. Dan biasanya, rasa galau dan gelisah di hatinya akan menghilang.
"Ups.. lampunya sudah kembali hijau.." dengan cekatan, kaki kanan Elmar menginjak pedal gas, dan mobilnya melaju perlahan.
Tanpa kata, laki-laki itu fokus mengarahkan mobilnya menuju ke Starlife Club, tempat biasanya berkumpul dengan circle nya. Meskipun club itu hanya buka untuk umum pada malam hari, namun Elmar dan komunitasnya sering menggunakan untuk berkumpul pada siang hari. Bahkan jika mereka sedang berkumpul, mereka sering lupa waktu. begitu tengah malam, mereka baru teringat untuk kembali pulang ke rumah.
"Ada mobilnya Jack sepertinya.." melihat ada mobil jeep Rubicon terparkir, laki-laki itu bergumam.
Jack adalah sahabat baik laki-laki itu, yang memiliki kantor di Singapura. Tetapi jika anak muda itu sedang berada di Indonesia, selalu menyempatkan waktu untuk menemuinya. Melihat ada mobil teman baiknya, Raymond segera menempatkan mobil di sebelah kanan mobil tersebut.
"Biar saya bantu untuk parkirkan lurus tuan muda..." terlihat ada petugas parkir club datang untuk membantu laki-laki itu.
"Okay... nanti simpan kunci mobil di receptionis.." laki-laki muda itu segera keluar dari dalam mobil, dan petugas parkir segera masuk untuk memarkirkan mobil tersebut.
Tuan muda Elmar segera masuk ke dalam, dan mengetahui siapa yang datang pemandu club langsung mengantarkannya masuk.
"Apakah tuan Elmar akan bertemu dengan Tuan Jack..?? Jika iya, akan saya bawa ke VVIP Room, di Anyelir satu.." seorang pemandu club laki-laki dengan senang hati mengantar laki-laki itu ke sebuah ruangan.
Pemandu club perempuan jarang ada yang mau mengantarkan laki-laki itu, karena sering berakhir dengan keributan. Tuan muda Elmar selalu menolak ada perempuan asing yang mendekatinya, sehingga lebih aman untuk pemandu laki-laki yang mengantarkan. Bahkan isu jika tuan muda Elmar adalah gay, menyebar cepat di perusahaan. Dan laki-laki muda itu tidak pernah mengeluarkan statement untuk mempermasalahkannya.
'Silakan masuk tuan Elmar ... tuan Jack sudah ada di dalam.." dengan hati-hati, pemandu laki-laki itu mempersilakan Elmar masuk ke dalam.
Dengan murah hati, Elmar menarik dua lembar ratusan ribu, kemudian memberikannya sebagai tip pada laki-laki itu.
"Terima kasih tuan.." dengan senang hati, pemandu club itu kemudian meninggalkan tuan muda Elmar , yang langsung melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan.,
Tatapan Elmar terlihat jijik, ketika melihat Jack sedang memandu dua LC di pangkuannya. Satu LC menyuapi, dan yang satunya tanpa ragu memberikan ciuman dan belaian di tubuhnya.
"Ha.. ha.. ha..., sahabatku Elmar datang untuk menemuiku ternyata.. Bagaimana, apakah kamu perlu LC juga, tipe apa yang layak untuk memberimu pelayanan.." Jack berteriak menyambut kedatangan sahabatnya.
"Menjijikkan.... jika kamu berani mengantarkan untukku, aku tidak akan segan untuk memutilasinya.." dengan nada mengancam. Elmar segera duduk di sofa.
Mendengar perkataan laki-laki muda itu, LC lainnya menyingkir menjauh dari tuan muda Elmar .
"Aku sampai tidak tahu, tipe perempuan mana yang akan bisa membangunkan senjatamu Elmar . Atau kamu bisa berkunjung ke clubku yang ada di Singapura. Ubekiztan..., Turkministan, Tiongkok, Thailand.. semuanya tersedia untukmu sobat. Atau kamu mau main ekstrim, aku akan menyiapkan gadis India untukmu..." Jack tidak berhenti henti mengganggunya.
"Tutup mulut busukmu Jack.. atau aku akan menyumbatmu dengan bantal kursi. Mana minuman untukku..., sajikan segera..." Tuan muda Elmar bereaksi keras.
Tampak waiters laki-laki segera membawakan minuman wine putih untuk anak muda itu. Orang-orang di club ini sudah sangat hafal dengan apa yang disukai, ataupun yang tidak disukai oleh Tuan muda Elmar . Mereka selalu memperhatikan dan mengingatnya, daripada akan ada akibat fatal pada mereka.
Begitu waiters menuangkan white wine ke sloki miliknya, Elmar langsung menenggak habis. Laki-laki itu memang memiliki toleransi yang kuat untuk minuman yang mengandung alkohol. Dan jikapun laki-laki itu mabuk, sebagai premium member, pemilik akan menempatkan di VVIP room yang twersedia di club tersebut.
"Kamu tidak pernah berubah El .., masih sama. Aku hanya ingin melihatmu bisa meniduri perempuan, sama dengan laki-laki lain.." dari sebelahnya, Jack berkomentar tentang anak muda itu.
"Tutup mulutmu Jack... aku tidak menginginkannya. Hanya gadis itu yang akan bisa memuaskanku, tidak yang lainnya..." omongan Elmar semakin ngelantur.
Jack terdiam, dan hanya tersenyum mendengar ceracauan laki-laki itu. Dia tahu persis bagaimana sahabatnya, dia akan sulit untuk dekat dengan perempuan manapun, tetapi jika hatinya sudah terjerat, maka akan sulit untuk melepaskan.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Lutfie Wachad
Elmar ternyata tidak mudah untuk menerima perempuan asing....tapi ketika sudah menyukai perempuan akan terus dikejar sampai dapat. 🤣🤣
2023-11-10
0