Chapter 7 Kenyataan Pahit

Soekarno Hatta Airport...

Dengan menahan rasa sesak di dada, dan air mata yang ingin keluar dari pelupuk matanya, Arine antri di barisan untuk memberikan barang bagasi ke tempat check in. Tidak lama kemudian...

"Miss Arine Aalisha Abony... tujuan Sapporo dan akan transit di bandara Nagoya Jepang. Perjalanan  diperkirakan ditempuh dalam waktu satu hari, lebih dari setengah hari.." petugas check in menyampaikan rencana perjalanan.

"Yap.. ini passport dan visa. Untuk bagasi saya hanya membawa satu trolly bag saja.." setelah melakukan verifikasi data, akhirnya Arine diperbolehkan untuk masuk ke ruang tunggu.

Gadis itu hanya membawa tas selempang berisi identitas dan semua perlengkapan pribadi. Scarf, dan jaket sudah disiapkan untuk berjaga jika mengalami kedinginan di dalam pesawat. Melihat ada satu tempat duduk kosong, Arine segera menuju ke tempat tersebut kemudian segera duduk di atasnya.

"Aku tidak mengira akan sekejam ini perpisahanku dengan papa.. Perempuan itu sudah terlalu meracuni papa, sehingga sedikitpun tidak ada pikiran positif papa untukku.." perlahan Arine memejamkan matanya. Dan di tempat ini, tanpa bisa air mata yang sudah ditahannya sejak pagi, mengalir deras.

Punggung Arine sampai terguncang karena hebatnya tangisannya, dan tidak sadar jika dirinya saat ini sedang berada di tempat umum. Beberapa orang yang duduk di sekitarnya tampak trenyuh dan prihatin melihat keadaan itu. Namun tidak ada yang bisa dilakukan oleh mereka.. Tiba-tiba...

"Excuce Miss... apakah ada yang bisa saya bantu...?" tiba-tiba terdengar suara laki-laki muda bertanya pada Arine.

Gadis itu membuka mata, dan melihat ke depannya. Seorang laki-laki tampan tampak memberikan perhatian, dengan mengulurkan tissue kepadanya. Perlahan Arine mengusap air mata, dengan tissue yang diberikan oleh laki-laki itu.

"Terima kasih.." dengan terbata, Arine mengucapkan terima kasih.

"Your welcome... apakah anda sedang ada masalah. Ijinkan aku membantumu, karena aku tidak tega ada gadis cantik menjadi tontonan di ruang tunggu.." sambil tersenyum, laki-laki itu mengajaknya bicara.

"Tidak ada tuan..., hanya belum siap saja berpisah dengan papa, karena saya harus melanjutkan hidup di Sapporo.. " Arine mencoba menutupi masalahnya.

Tiba-tiba laki-laki itu tersenyum, dan mengulurkan tangan pada gadis itu.

"Bram... lebih lengkapnya Bramantya.. Kebetulan aku juga memiliki tujuan yang sama denganmu, kita bisa menjadi teman di Sapporo." laki-laki itu mengenalkan dirinya.

"Mmmppph .. Arine, tolong bantu saya untuk beradaptasi di negara tersebut. Aku akan menjadi penduduk baru disana, untuk berapa lama, aku belum bisa mengatakannya kepadamu Bram.." tidak tahu mengapa, tiba-tiba Arine merasa akrab dengan laki-laki yang duduk di depannya itu.

Bersama dengan laki-laki itu, tiba-tiba saja Arine merasa aman, dan seperti mendapatkan perlindungan.

"Sebuah nama yang bagus, sebagus yang memilikinya.." Bramantya menggoda Arine.

"Anda bisa saja, dan sangat pintar membuatku menghilangkan kesedihanku. Ke depan, aku mungkin akan terlalu sering untuk merepotkan anda Bram..." Arine terus terang pada laki-laki itu.

"He.. he.. he.., dengan senang hati, dan aku akan menunggu untuk selalu kamu repotkan Arine.." ternyata Bramantya menyenangkan untuk dijadikan sebagai teman bicara.

Dua orang itu terlibat dalam pembicaraan panjang dan serius. Sampai tanpa sadar, pengumuman untuk segera melakukan boarding sudah terdengar. Mereka baru tersadar ketika ada last call.. yang memanggil manggil nama keduanya..

"Arine... rupanya pesawat kita sudah boarding. Kita terlalu asyik bicara, sampai tidak mendengarkan pengumuman.." Bramantya tiba-tiba mengajak Arine untuk bersiap.

Kedua orang itu segera bergegas menuju ke ruang pemeriksaan terakhir tiket mereka.

*********

Hummingbird House 

Seorang laki-laki tampan berdiri di depan pintu tempat tinggal Arine. Laki-laki itu adalah Raffi, mantan pacar Arine ketika mereka masih duduk di bangku SMA. Di tangan laki-laki itu, ada buket berisi bunga mawar pink dan putih, yang terlihat sangat indah, Beberapa kali Raffi sudah menekan bel pintu, tapi belum ada yang membukanya. Tapi ketika laki-laki itu akan membalikkan badan, tiba-tiba pintu dibuka dari dalam..

"Bi Minah..." Raffi yang mengenal ART lama di tempat Arine menyapa perempuan paruh baya itu.

"Tuan Raffi... silakan  masuk tuan.." dengan sikap ramah, ART tua itu mempersilakan Raffi untuk duduk.

"Aku duduk di luar saja Bi... Jika Arine ada di rumah, sampaikan padanya jika aku datang, dan menunggu di teras Bi.." laki-laki itu segera menyampaikan maksud kedatangannya.

Mendengar perkataan laki-laki itu, Bibi Minah tiba-tiba terdiam. Perempuan paruh baya itu teringat, telah terjadi keributan tadi pagi, dan berakhir dengan perginya non Arine. Tetapi tadi malam, ketika semua penghuni rumah semuanya sudah tertidur, Arine menemukan dan menyampaikan maksud untuk pergi meninggalkan Jakarta.

"Ada apa Bi..., kenapa bibi terdiam. Apakah Arine belum pulang Bi, jika begitu aku akan menunggunya. Sebenarnya kemarin siang, saya sempat bertemu Arine Bi.. di depan apotik. Tapi sepertinya Arine memiliki aktivitas penting yang lain, jadi gadis itu meninggalkanku.." Raffi mengejar ART keluarga itu.

"Non Arine sudah pergi tuan..., dan kapan kembalinya tidak ada yang tahu.." akhirnya mengetahui hubungan nona muda dengan laki-laki muda di depannya itu, Bibi Minah mengatakan kepergian Arine,

"Maksud Bibi... kemana Arine pergi Bi.." tampak Raffi terkejut, dan kembali mengejar pertanyaan pada perempuan itu,

"Untuk jelasnya apa yang menjadi penyebab Non Arine pergi, Bibi tidak tahu Tuan.. Hanya saja, tadi malam non Arine menemui saya, dan mengatakan jika akan pergi ke negara Jepang, untuk menetap di negara tersebut. Dan ternyata keributan besar tadi pagi, telah membawa kepergian non Arine tuan. " tampak kesedihan terlihat di wajah perempuan itu.

Mendengar ucapan perempuan itu, Raffi terkejut. Laki-laki itu ingin terus mendapatkan informasi tentang Arine, namun tiba-tiba saja bibi Minah menjauh darinya. Belum sempat Raffi mengejar perempuan paruh baya itu, tiba-tiba..

"Wow ada tamu nih... mau ketemu siapa nih.." Claudia yang baru saja datang, tampak terpesona melihat ketampanan wajah Raffi. Dengan penuh minat, gadis itu mendekati laki-laki itu. Namun Raffi tampak menjaga jarak, dan memundurkan diri ke belakang.. Kening laki-laki itu berkerut, mencari tahu siapa perempuan itu.

"Jangan takut kak... aku nona di keluarga ini. Siapa yang akan kamu cari, papa.., mama ataukah diriku.." dengan tidak tahu malu, Claudia berusaha kembali mendekati Raffi.

"Mohon maaf, aku mencari keberadaan Arine. Tapi tadi sudah mendengar dari Bi Minah, jika Arine sudah pergi dari rumah ini.." mendengar pengakuan gadis itu, dengan cepat Raffi membuat kesimpulan apa yang terjadi di negara ini. Laki-laki itu segera membalikkan badan, dan melempar buket bunga dari tangannya ke tempat sampah.

"Oh... jadi kakak mencari perempuan bunting tak ada suaminya itu... Perempuan itu sudah pergi..." dengan judes, Claudia memberikan tanggapan.

Raffi menghentikan langkah kakinya sebentar, tapi segera berlalu dari tempat itu. Laki-laki itu tidak menoleh lagi ke belakang, tapi langsung masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah Arine.

************

Terpopuler

Comments

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

kacian loh Claudia deket-deket Raffi tapi dicuekin 🤣🤣

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!