Chapter 6 Pamit Pergi

Hummingbird House 

Sesampainya di rumah, Arine segera mengambil piring dan menuangkan rujak serta lotis ke atas dua piring. Melihat ART senior di rumahnya, gadis itu memanggil perempuan itu. Perempuan paruh baya itu menoleh ke sekeliling, dan setelah memastikan tidak ada orang di sekitarnya, perempuan itu segera mendatangi Arine.

"Apakah ada yang bisa Bibi bantu non Arine..?" dengan sopan dan sikap hormat, perempuan itu mengajukan pertanyaan.

Arine tersenyum, kemudian...

"Iya Bi... bisakan Bibi membuatkanku es kuwut, tiba-tiba saja aku merindukannya Bi.. Teringat ketika mama masih ada, mama selalu membuatkan es kuwut ketika siang hari.." perempuan paruh baya itu terkejut mendengar perkataan nona muda keluarga ini.

Karena keegoisan ibu dan adik tirinya, diri dan juga para ART lainnya sering mengabaikan keberadaan nona itu. Bibi Minah menghela nafas, dan berjanji pada dirinya sendiri untuk mengabaikan perintah tidak masuk akal dari istri baru tuannya.

"Tunggu sebentar ya Non.., bibi akan membuatkan. Tidak akan lama kok, kebetulan di lemari pendingin semua bahan sudah ada.." dengan cepat perempuan itu menyanggupi permintaan Arine.

"Terima kasih Bi Minah... Bibi memang selalu baik pada Arine.." sepeninggalan ART senior itu, Arine segera menikmati rujak, dan sesekali tangannya juga mencomot potongan buah yang di atas piring satunya. Tampak kenikmatan dirasakan oleh gadis itu, bahkan ketika buah kedondong dan mangga muda yang masih mengkal,. dan terasa masam seperti tidak dirasakan.

Tidak lama kemudian, Bi Minah sudah kembali dan membawakan satu gelas besar berisi es kuwut. Warna hijau menyegarkan, dan potongan es batu tampak menambah kesegaran es itu.

"Ini non Arine... es kuwutnya sudah siap. Ngomong-ngomong Non Arine sudah makan siang belum, jika belum saya akan siapkan di meja makan Non.." setelah mengantarkan es kuwut, Bi Minah tidak segera meninggalkan Arine sendiri.

"Sebentar lagi Bi... tapi kenapa aku ingin makan sayur asem ya Bi, dan jika ada sekalian gereh layur goreng, sama tempe panas panas.." Arine juga heran dengan dirinya sendiri.

Tanpa memikirkannya, es kuwut dan makanan yang dipilihnya keluar saja dari dalam pikirannya.  Tetapi gadis itu tidak mengabaikan..

"Siap Non... segera Bibi siapkan. Tunggu sebentar ya non .." perempuan paruh baya itu segera berjalan meninggalkan Arine sendiri.

Arine kembali fokus dengan makanan yang ada di depannya. Sesekali dengan menggunakan sendok, es kuwut yang disiapkan Bi Minah diseruputnya. Saking fokusnya menikmati makanan dan minuman itu, Arine tidak sadar jika ada Claudia yang mengamatinya sejak tadi. Tiba-tiba gadis itu mendekat, dan senyum sendiri melecehkan perilaku Arine.

"Hemppphh..., apa yang kamu nikmati siang ini, betul betul membuatku curiga Arine... He.. he.. he.., kamu bunting ya.." Arine kaget mendengar kata yang melecehkan dirinya.

Tetapi sesaat dirinya juga tersadar, dan mengusap perutnya perlahan,

"Ha.. ha.. ha..., benar kan kataku. Ternyata kamu memang perempuan kotor, yang tidak menjaga kehormatan diri sebagai seorang perempuan.." ucapan Claudia semakin ngelantur.

Arine berpikir untuk menambah kesenangan gadis itu menindasnya. Tiba-tiba muncul keberanian dalam diri  gadis itu...

"Putraku... sabar ya nak... Abaikan ocehan nenek sihir, mommy akan menjagamu sayang..." sambil mengusap perutnya ke atas dan ke bawah, Arine memberikan tanggapan. Senyuman manis juga dilakukan ketika mengusap perutnya tersebut.

"Mama... mama... kemari ma.. Ada gadis kotor, bejat dan najis ma... Bunting di luar nikah.." tiba-tiba Claudia seperti orang kesurupan. Gadis itu berteriak memanggil mamanya..., tapi Arine mengabaikan dan tidak peduli dengan hal itu.

Tiba-tiba nyonya Sarah datang dan menghampiri putri kesayangannya..

"Ada apa kamu berteriak teriak seperti itu Claudia, Mama baru beristirahat.." nyonya Sarah memberikan teguran pada putrinya.

"Itu ma... Arine.." Claudia menunjuk ke arah Arine.

"Ada apa dengan gadis kampungan itu, abaikan saja, Tidak bakalan gadis itu bisa menyamaimu sayang. Bahkan papanya sendiri sudah tidak menginginkannya, terbukti semua sumber daya saat ini semua terfokus padamu bukan.." perempuan paruh baya itu menyindir Arine dengan nada sarkasme.

"Bukan itu ma .., lihatlah Arine ma. Arine hamil ma, dan tidak malu malu menunjukkan pada Claudi.." mendengar tuduhan sepihak padanya, Arine tidak berusaha untuk membela diri. Gadis itu berpikir percuma berbicara pada mereka, karena selalu dirinya akan menjadi yang dipersalahkan. Berpikir jika besok siang sudah akan meninggalkan rumah, dan berangkat ke Sapporo, membuat Arine menjadi lebih tenang.

"Arine... jawab pertanyaan mama.. Apakah yang dikatakan Claudi benar adanya.." tidak diduga intonasi suara Nyonya Sarah tiba-tiba meningkat.

Merasa jika rujak dan lotis sudah ludes dari piringnya, gadis itu segera berdiri dan membawa piring kotor itu ke tempat cucian piring.

"Kamu berani mengabaikan mama....,  Arine..." perempuan paruh baya itu mengejar Arine ke dapur.

Bi Minah yang melihat ketegangan itu hanya diam, tidak berani untuk memberikan pertolongan apapun.

"Nyonya Sarah... jika memang apa yang ada dalam pikiran dan perkataan Claudi itu benar, ya sudah anggap saja hal itu memang kebenarannya. Aku hamil saat ini.." dengan cepat Arine menjawab dengan ketus, karena ingin segera mengakhiri semuanya.

Gadis itu segera berjalan masuk ke dalam kamarnya, untuk mempersiapkan semua perlengkapan yang akan dibawa ke Sapporo yang ada di pulau Hokaido.

**********

Keesokan Paginya...

Arine mendengar keributan dari arah ruang tengah, namun gadis itu mengabaikannya. Gadis itu malah segera masuk ke kamar mandi, dan harus berangkat ke bandara karena jam 11.00 jadwal penerbangannya. Tidak sampai satu jam berlalu, Arine sudah siap untuk berangkat.

"Tok.. tok.. tok.., Arine keluar dari kamar.. Buka pintunya.." tiba-tiba terdengar suara papanya dengan nada tinggi.

Arine masih santai dan menghela nafas, kemudian...

"Pasti berita kehamilan itu sudah sampai ke telinga papa. Dan aku harus bersiap menerima dan membiarkan papa untuk memarahiku.." Arine menenangkan diri.

"Buka pintu kamar atau aku dobrak sekarang Arine.." kembali suara dengan nada tinggi terdengar di balik pintu kamar.

Dengan santai, Arine menarik trolly bag, dan membuka pintu dengan santai.

"Plak..." tiba-tiba tamparan dari papanya bersarang di rahang gadis itu.

Rasa sakit tamparan itu tidak seberapa, tapi ada rasa nyeri ketika papanya sudah melakukan tanpa bertanya ataupun melakukan klarifikasi padanya.

"Terima kasih pa, tamparan cinta papa untuk anak papa ini..." dengan mata yang menggenang, Arine memberanikan diri menatap ke arah mata papanya. Tapi gadis itu masih berusaha untuk tersenyum. Tuan Abraham tampak kaget dengan reaksinya sendiri. Di belakang laki-laki itu, tampak nyonya Sarah dan Claudia tersenyum dengan penuh kemenangan.

"Katakan padaku Arine.. apakah benar yang dikatakan mama  dan juga adikmu.." tidak melanjutkan kata katanya, tuan Abraham mengurangi intonasi suaranya.

"Hempphh.. Arine tidak bisa untuk membela maupun menyangkalnya pa.. Karena Arine sendiri juga tida tahu.. Tapi jika kedua orang itu, yang tadi papa menyebut sebagai mama, dan juga Claudi sudah membuat tebakan, Arine akan menerimanya. Mereka mengatakan Arine hamil, yah... Arine akan mengakui jika Arine hamil pa..." dengan mengulum senyum, meskipun ada rasa nyeri di ulu hati, Arine mencoba untuk tetap tegar.

"Plak..." kembali tamparan tangan tuan Abraham mendarat di rahangnya.

Tidak ada pembelaan dari gadis itu. Arine menerima semua perlakuan buruk dari papa kandungnya, dan akhirnya...

"Papa... ijin Arine untuk pergi meninggalkan rumah pa.. Daripada keberadaan Arine di rumah ini, membuat dan mencoreng nama papa... Tapi dimanapun Arine berada pa, Arine akan tetap mendoakan papa.." gadis itu mengambil telapak tangan papanya, dan memberinya ciuman kemudian meninggalkan laki-laki itu dengan membawa trolly bag nya.

Tubuh tuan Abraham limbung ke belakang, dan untungnya Sarah dan Claudia tepat di belakang, sehingga bisa memegangi laki-laki paruh baya itu.

***********

Terpopuler

Comments

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

sabar Arine....pada waktunya Sara dan Claudia akan terbuka boroknya..

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!