Bab 12. Harapan

Jakarta...

Raffi merasa tidak ppercaya dengan informasi yang diberikan Claudia, yang mengaku sebagai adik Arine. Sejak kecil mengenal Arine.., gadis itu tidak pernah menyimpang perilakunya, apalagi sampai mau melakukan hubungan intim tanpa ikatan pernikahan. Tapi kepergian gadis itu, betul betul mengejutkannya.

"Arine... apa yang sebenarnya terjadi padamu,,? Aku datang kembali ke Jakarta, dengan harapan untuk kembali menemukanmu, dan merajut kembali kisah kita yang sempat terputus oleh keadaan.." tampak Raffi meratapi kesedihannya.

Laki-laki muda membuka ponsel di tangannya, dan koleksi foto kala SMA dengan gadis itu menunjukkan keceriaan dan kewajaran. Tapi... kesalahan yang dilakukannya, tanpa berpamitan secara resmi, dirinya tiba-tiba pergi dan menghilang. Keadaan kala itu yang menuntutnya seperti itu,

"Tuan Abraham... kenapa aku tidak mencari tahu dari papa Arine.. Sampai mengijinkan putrinya pergi, pasti laki-laki itu tahu kebenaran di baliknya. Lewat laki-laki itu, aku akan mendapatkan informasi yang jelas, tentang kejadian sebenarnya yang telah melatar belakangi kepergian Arine.." akhirnya Raffi memutuskan untuk melakukan konfirmasi dengan papa Arine,

Tanpa banyak membuang waktu, laki-laki itu segera berdiri dan mengambil kunci mobil, Tidak tahu mengapan, hanya saja Raffi berpikir jika Arine membutuhkan pertolongan. Melihat jam di pergelangan tangan masih berada di angka pukul dua siang, laki-laki itu memutuskan untuk menuju ke perisahaan milik tuan Abraham.

"Untung saja jalanan belum begitu macet, jadi aku tidak banyak menghabiskan waktu di jalan.. Setelah aku ketemu dengan Tuan Abraham, aku akan menggunakan semua koneksi dan keahlian meretas, untuk melacak jejak digital  Arine. Kamu tidak akan pernah bisa pergi denganku Arine.." sambil mengemudi, laki-laki muda itu terus berpikir. Harapan untuk diterima oleh papa Arine sangat diharapkannya, karena laki-laki itu ingin mencari tahu lebih lanjut apa yang dialami oleh mantan kekasihnya.

Tidak lama berkendara, akhirnya Raffi sudah memasuki lobby sebuah gedung bertingkat. Tampak seorang security mencegatnya, dan anak muda itu membuka kaca mobil..

"Permisi kak... apakah ada keperluan di perusahaan..?" dengan sopan, security bertanya pada Raffi.

"Ya pak... jika Tuan Abraham di tempat, apakah saya bisa dipertemukan dengan beliau." tidak mau menghabiskan waktu untuk berbasa basi, Raffi menyampaikan maksud kedatangan.

Security itu tampak berpikir sebentar, tetapi kemudian...

"Kita bantu parkirkan mobil dulu pak, biar tidak menghalangi pengunjung yang lain. Bapak bisa mengisi list di meja front line, dan akan disambungkan oleh customer service pada Tuan Abraham.." security menjelaskan.

Raffi segera membuka pintu mobil, dan petugas security mengambil alih kunci mobil. Laki-laki muda itu segera diarahkan oleh security lainnya di meja front line. Seperti yang diarahkan, Raffi segera mengisi list kedatangan. Teman baik Arine dituliskan dengan jelas oleh Raffi, untuk bisa menggerakkan hati Tuan Abraham agar menerimanya.

"Tunggu sebentar ya mas.., akan saya konfirmasi dengan Tuan Abraham. Semoga saja beliau berkenan untuk menerima tamu, karena sejak pagi tuan Abraham agak menutup diri mas.." petugas customer service segera mengambil telepon dan menyambungkan dengan sekretaris perusahaan.

Beberapa saat menunggu di kursi tunggu, petugas customer service kembali mendatangi Raffi.

"Syukurlah mas... tuan Abraham bersedia menemui mas Raffi.. Mari saya antarkan  ke ruang kerja Tuan Abraham mas.." dengan sopan perempuan itu memberi tahu Raffi.

"Terima kasih mbak atas bantuannya.." Raffi segera berdiri, kemudian mengikuti perempuan itu masuk ke dalam.

**********

Ruang kerja Tuan Abraham..

Raffi duduk di sofa dalam ruangan, dan perlahan tuan Abraham berjalan dari belakang meja kerjanya menuju ke sofa tempat Raffi berada. Untuk kesopanan, laki-laki muda itu berdiri, kemudian mengulurkan tangan untuk menjabat tangan laki-laki paruh baya itu.

"Duduklah kembali mas Raffi... sudah lama saya tidak melihatmu.." tuan Abraham tampak memaksakan senyum.

"Terima kasih pak.." anak muda itu segera mengikuti  kata-kata laki-laki di depannya. Perlahan Raffi kembali duduk. beberapa saat mereka terdiam, kemudian...

"Apakah maksud kedatangan mas Raffi ke perusahaan, apakah ada kaitannya dengan putriku Arine..?" tampak ada kesedihan dalam kata-kata tuan Abraham.

Raffi menghela nafas,

"Benar pak Abraham. Mungkin bapak juga paham bagaimana hubungan saya dengan putri bapak, karena empat tahunan yang lalu, saya masih memiliki status sebagai kekasih Arine pak. Namun karena situasi, kami harus berpisah, dan saya ke Tokyo untuk bersama dengan papa dan mama saya.." Raffi menjelaskan.

"Dan sekarang saya kembali ke Jakarta pak, untuk berusaha merajut hubungan kami yang sempat tertunda. Namun.... betapa terkejutnya, karena saya mendengar informasi jika.." laki-laki muda itu tidak melanjutkan kata-katanya, karena khawatir akan menyinggung laki-laki di depannya.

Terlihat emosi mulai menghampiri Tuan Abraham, tapi laki-laki paruh baya itu berusaha untuk menekannya. Melihat ada air mineral di atas meja, tuan Abraham mengambil dan meminumnya beberapa teguk. Kemudian...

"Nak Raffi... sebagai papa Arine, mungkin penyesalanku datang terlambat. Karena emosiku, secara impulsive Arine telah pergi meninggalkanku, tanpa kejelasan tentang apa yang terjadi sebenarnya. Aku emosi kala itu., karena dengan lantang Arine mengatakan jika dirinya telah hamil..." tampak air mata keluar dari sudut mata Tuan Abraham.

"Dan karena kondisiku, sesaat aku seperti kehilangan keseimbangan, dan aku drop saat itu. Setelah aku sadar, aku sudah kehilangan putri kandungku satu-satunya.. Aku telah gagal menjaga amanah mamanya nak Raffi.." lanjut laki-laki paruh baya itu.

Laki-laki muda itu terdiam, menunggu sampai tuan Abraham bisa kembali menguasai emosinya. Setelah melihat laki-laki di depannya sudah bisa stabil...

"Pak Abraham... ada dua hal yang bisa diambil dari perilaku Arine pak.., karena sedikit banyak saya mengenal Arine. Bisa jadi, karena ada stimulus yang menekan Arine, dan untuk menghentikan justifikasi, Arine memang sengaja melakukannya. Gadis itu mengatakan jika dirinya hamil, agar orang berhenti berpendapat tentangnya. Atau bisa jadi kemungkinan yang kedua pak, ataukah Arine betul-betul sedang mengandung. Tapi... siapa laki-laki yang telah menghamilinya, dan bagaiman adik tirinya, mohon maaf.., bisa sampai tahu. Tidak mungkin bukan, jika seorang gadis mengalami kehamilan tanpa suami, akan membuka aib yang dimilikinya.." pikiran Raffi bisa diterima.

Tampak tuan Abraham tampak meresapi kata-kata Raffi, kemudian mengangkat wajahnya dan menatap ke arah laki-laki muda di depannya..

"Kamu sudah membuka mataku nak Raffi... apapun yang terjadi dengan Arine, sebagai papanya aku akan menerimanya. Memang, sejak pernikahanku kembali dengan istri sekarang, perilaku dan sikap Arine menjadi tertutup dan berubah. Beberapa kali, aku ingin merubahnya, namun lagi- lagi kesibukanku mengalahkan niatan itu.. Tapi sekarang., Arine sudah pergi meninggalkanku.." kembali air mata tampak membasahi pipi tuan Abraham.

Raffi yang menjadi terdiam, berusaha memahami emosi papa Arine. Kemudian..

"Pak Abraham.., mohon ijin pak. Tadi barusan saya mendengar dari Bi Minah, jika Arine berpamitan dengan perempuan itu pada malam sebelum Arine pergi. Arine mengatakan jika akan pergi ke negara Jepang. mohon ijin pak, saya akan menggunakan koneksi data di KBRI dan Dinas Kependudukan untuk dapat menemukan informasi tentang Arine pak.." tuan Abraham kaget dengan pernyataan Raffi.

Muncul harapan di depannya, jika akan dipertemukan lagi dengan putri satu satunya.

"Aku memberikanmu ijin nak Raffi... tolong dan bawa kembali putriku kesini. Apapun keadaannya, aku akan menerima semua dengan ikhlas, dan tidak akan pernah mengungkit kesalahan yang mungkin pernah dilakukannya.." ternyata tuan Abraham bisa berpikir lebih bijak.

Raffi tersenyum dan menganggukkan kepala. Ada setitik harapan pada anak muda itu, untuk kembali merajut kisah cinta mereka yang pernah tertunda,

*************

Terpopuler

Comments

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

penyesalan selalu datang dibelakang tuan Abraham.... berdoa saja semoga bisa ketemu lagi dengan Arien 🤣🤣

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!