Jakarta...
Raffi merasa tidak ppercaya dengan informasi yang diberikan Claudia, yang mengaku sebagai adik Arine. Sejak kecil mengenal Arine.., gadis itu tidak pernah menyimpang perilakunya, apalagi sampai mau melakukan hubungan intim tanpa ikatan pernikahan. Tapi kepergian gadis itu, betul betul mengejutkannya.
"Arine... apa yang sebenarnya terjadi padamu,,? Aku datang kembali ke Jakarta, dengan harapan untuk kembali menemukanmu, dan merajut kembali kisah kita yang sempat terputus oleh keadaan.." tampak Raffi meratapi kesedihannya.
Laki-laki muda membuka ponsel di tangannya, dan koleksi foto kala SMA dengan gadis itu menunjukkan keceriaan dan kewajaran. Tapi... kesalahan yang dilakukannya, tanpa berpamitan secara resmi, dirinya tiba-tiba pergi dan menghilang. Keadaan kala itu yang menuntutnya seperti itu,
"Tuan Abraham... kenapa aku tidak mencari tahu dari papa Arine.. Sampai mengijinkan putrinya pergi, pasti laki-laki itu tahu kebenaran di baliknya. Lewat laki-laki itu, aku akan mendapatkan informasi yang jelas, tentang kejadian sebenarnya yang telah melatar belakangi kepergian Arine.." akhirnya Raffi memutuskan untuk melakukan konfirmasi dengan papa Arine,
Tanpa banyak membuang waktu, laki-laki itu segera berdiri dan mengambil kunci mobil, Tidak tahu mengapan, hanya saja Raffi berpikir jika Arine membutuhkan pertolongan. Melihat jam di pergelangan tangan masih berada di angka pukul dua siang, laki-laki itu memutuskan untuk menuju ke perisahaan milik tuan Abraham.
"Untung saja jalanan belum begitu macet, jadi aku tidak banyak menghabiskan waktu di jalan.. Setelah aku ketemu dengan Tuan Abraham, aku akan menggunakan semua koneksi dan keahlian meretas, untuk melacak jejak digital Arine. Kamu tidak akan pernah bisa pergi denganku Arine.." sambil mengemudi, laki-laki muda itu terus berpikir. Harapan untuk diterima oleh papa Arine sangat diharapkannya, karena laki-laki itu ingin mencari tahu lebih lanjut apa yang dialami oleh mantan kekasihnya.
Tidak lama berkendara, akhirnya Raffi sudah memasuki lobby sebuah gedung bertingkat. Tampak seorang security mencegatnya, dan anak muda itu membuka kaca mobil..
"Permisi kak... apakah ada keperluan di perusahaan..?" dengan sopan, security bertanya pada Raffi.
"Ya pak... jika Tuan Abraham di tempat, apakah saya bisa dipertemukan dengan beliau." tidak mau menghabiskan waktu untuk berbasa basi, Raffi menyampaikan maksud kedatangan.
Security itu tampak berpikir sebentar, tetapi kemudian...
"Kita bantu parkirkan mobil dulu pak, biar tidak menghalangi pengunjung yang lain. Bapak bisa mengisi list di meja front line, dan akan disambungkan oleh customer service pada Tuan Abraham.." security menjelaskan.
Raffi segera membuka pintu mobil, dan petugas security mengambil alih kunci mobil. Laki-laki muda itu segera diarahkan oleh security lainnya di meja front line. Seperti yang diarahkan, Raffi segera mengisi list kedatangan. Teman baik Arine dituliskan dengan jelas oleh Raffi, untuk bisa menggerakkan hati Tuan Abraham agar menerimanya.
"Tunggu sebentar ya mas.., akan saya konfirmasi dengan Tuan Abraham. Semoga saja beliau berkenan untuk menerima tamu, karena sejak pagi tuan Abraham agak menutup diri mas.." petugas customer service segera mengambil telepon dan menyambungkan dengan sekretaris perusahaan.
Beberapa saat menunggu di kursi tunggu, petugas customer service kembali mendatangi Raffi.
"Syukurlah mas... tuan Abraham bersedia menemui mas Raffi.. Mari saya antarkan ke ruang kerja Tuan Abraham mas.." dengan sopan perempuan itu memberi tahu Raffi.
"Terima kasih mbak atas bantuannya.." Raffi segera berdiri, kemudian mengikuti perempuan itu masuk ke dalam.
**********
Ruang kerja Tuan Abraham..
Raffi duduk di sofa dalam ruangan, dan perlahan tuan Abraham berjalan dari belakang meja kerjanya menuju ke sofa tempat Raffi berada. Untuk kesopanan, laki-laki muda itu berdiri, kemudian mengulurkan tangan untuk menjabat tangan laki-laki paruh baya itu.
"Duduklah kembali mas Raffi... sudah lama saya tidak melihatmu.." tuan Abraham tampak memaksakan senyum.
"Terima kasih pak.." anak muda itu segera mengikuti kata-kata laki-laki di depannya. Perlahan Raffi kembali duduk. beberapa saat mereka terdiam, kemudian...
"Apakah maksud kedatangan mas Raffi ke perusahaan, apakah ada kaitannya dengan putriku Arine..?" tampak ada kesedihan dalam kata-kata tuan Abraham.
Raffi menghela nafas,
"Benar pak Abraham. Mungkin bapak juga paham bagaimana hubungan saya dengan putri bapak, karena empat tahunan yang lalu, saya masih memiliki status sebagai kekasih Arine pak. Namun karena situasi, kami harus berpisah, dan saya ke Tokyo untuk bersama dengan papa dan mama saya.." Raffi menjelaskan.
"Dan sekarang saya kembali ke Jakarta pak, untuk berusaha merajut hubungan kami yang sempat tertunda. Namun.... betapa terkejutnya, karena saya mendengar informasi jika.." laki-laki muda itu tidak melanjutkan kata-katanya, karena khawatir akan menyinggung laki-laki di depannya.
Terlihat emosi mulai menghampiri Tuan Abraham, tapi laki-laki paruh baya itu berusaha untuk menekannya. Melihat ada air mineral di atas meja, tuan Abraham mengambil dan meminumnya beberapa teguk. Kemudian...
"Nak Raffi... sebagai papa Arine, mungkin penyesalanku datang terlambat. Karena emosiku, secara impulsive Arine telah pergi meninggalkanku, tanpa kejelasan tentang apa yang terjadi sebenarnya. Aku emosi kala itu., karena dengan lantang Arine mengatakan jika dirinya telah hamil..." tampak air mata keluar dari sudut mata Tuan Abraham.
"Dan karena kondisiku, sesaat aku seperti kehilangan keseimbangan, dan aku drop saat itu. Setelah aku sadar, aku sudah kehilangan putri kandungku satu-satunya.. Aku telah gagal menjaga amanah mamanya nak Raffi.." lanjut laki-laki paruh baya itu.
Laki-laki muda itu terdiam, menunggu sampai tuan Abraham bisa kembali menguasai emosinya. Setelah melihat laki-laki di depannya sudah bisa stabil...
"Pak Abraham... ada dua hal yang bisa diambil dari perilaku Arine pak.., karena sedikit banyak saya mengenal Arine. Bisa jadi, karena ada stimulus yang menekan Arine, dan untuk menghentikan justifikasi, Arine memang sengaja melakukannya. Gadis itu mengatakan jika dirinya hamil, agar orang berhenti berpendapat tentangnya. Atau bisa jadi kemungkinan yang kedua pak, ataukah Arine betul-betul sedang mengandung. Tapi... siapa laki-laki yang telah menghamilinya, dan bagaiman adik tirinya, mohon maaf.., bisa sampai tahu. Tidak mungkin bukan, jika seorang gadis mengalami kehamilan tanpa suami, akan membuka aib yang dimilikinya.." pikiran Raffi bisa diterima.
Tampak tuan Abraham tampak meresapi kata-kata Raffi, kemudian mengangkat wajahnya dan menatap ke arah laki-laki muda di depannya..
"Kamu sudah membuka mataku nak Raffi... apapun yang terjadi dengan Arine, sebagai papanya aku akan menerimanya. Memang, sejak pernikahanku kembali dengan istri sekarang, perilaku dan sikap Arine menjadi tertutup dan berubah. Beberapa kali, aku ingin merubahnya, namun lagi- lagi kesibukanku mengalahkan niatan itu.. Tapi sekarang., Arine sudah pergi meninggalkanku.." kembali air mata tampak membasahi pipi tuan Abraham.
Raffi yang menjadi terdiam, berusaha memahami emosi papa Arine. Kemudian..
"Pak Abraham.., mohon ijin pak. Tadi barusan saya mendengar dari Bi Minah, jika Arine berpamitan dengan perempuan itu pada malam sebelum Arine pergi. Arine mengatakan jika akan pergi ke negara Jepang. mohon ijin pak, saya akan menggunakan koneksi data di KBRI dan Dinas Kependudukan untuk dapat menemukan informasi tentang Arine pak.." tuan Abraham kaget dengan pernyataan Raffi.
Muncul harapan di depannya, jika akan dipertemukan lagi dengan putri satu satunya.
"Aku memberikanmu ijin nak Raffi... tolong dan bawa kembali putriku kesini. Apapun keadaannya, aku akan menerima semua dengan ikhlas, dan tidak akan pernah mengungkit kesalahan yang mungkin pernah dilakukannya.." ternyata tuan Abraham bisa berpikir lebih bijak.
Raffi tersenyum dan menganggukkan kepala. Ada setitik harapan pada anak muda itu, untuk kembali merajut kisah cinta mereka yang pernah tertunda,
*************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Lutfie Wachad
penyesalan selalu datang dibelakang tuan Abraham.... berdoa saja semoga bisa ketemu lagi dengan Arien 🤣🤣
2023-11-10
0