Dengan kekuatan sumber dayanya, Elmar hanya tahu jika pesawat yang ditumpangi gadis itu membawanya ke negara Jepang. Karena tidak tahu kemana tujuan kota lanjutannya, Elmar akhirnya memutuskan untuk menunggu kepulangan gadis itu kembali ke Indonesia. Laki-laki muda itu merencanakan untuk mengatur pertemuannya dengan gadis itu, dan memerintahkan pada saat itu juga pada petugas bandara untuk mengamati pergerakan Arine di bandara itu.
"Tuan Elmar... ijin Bidzar mengingatkan tuan. Malam ini tuan William mengirimkan undangan makan malam di Lounge in The Sky tuan.. Dan tuan besar, beberapa kali mengingatkan pada saya untuk memastikan kedatangan tuan Elmar di restoran tersebut..." melihat urusan di bandara sudah selesai, Abidzar berbisik pada Elmar.
"Apa yang kamu katakan Bidzar... tidak bisakah kamu melakukan penjadwalan ulang.. Moodku kali ini sedang tidak baik, bahkan aku mungkin bisa makan orang.." laki-laki muda itu menggeram, dan tatapan tajam tampak menusuk ke mata Abidzar.
"Ampun Tuan Elmar.., jamuan makan malam kali ini, bukan saya yang membuat pengaturan tuan muda... Semua diatur oleh nyonya dan tuan besar, jadi saya tidak bisa berkutik. Tolong selamatkan saya tuan, jika sampai tuan muda malam ini tidak datang, habis sudah nasibku tuan..." Abidzar berusaha melemah, karena beberapa kali mama Elmar sudah memastikan atas jamuan malam ini.
Elmar memiringkan kepalanya, dan kembali menatap tajam ke arah asisten pribadinya.
"Kamu memaksaku kali ini Bidzar..." dengam ekspresi wajah datar, Elmar kembali bertanya pada Abidzar.
"Bukannya seperti itu Tuan Elmar.. Kali ini saya betul betul takut dengan peringatan tuan besar dan juga nyonya. Beberapa kali dalam hari ini, tuan dan nyonya telah mengingatkan saya atas acara jamuan nanti malam. Saya berharap, tuan Elmar kali ini tidak menyepelekan undangan ini.." dengan penuh harap, Abidzar terus memberanikan diri menanggapi ucapan tuan mudanya,
"Hempphh .. betul betul kalian telah berkonspiracy untuk menjebakku. Aku juga banyak urusan, sampai kapan kalian akan terus menjebakku seperti ini.." tanpa memperhatikan asisten pribadinya, tuan muda Elmar segera membalikkan badan dan berjalan cepat meninggalkan tempat tersebut,
"Tuan... jangan begitulah Tuan.. Sejak kapan saya berani untuk mengingatkan Tuan muda seperti ini, hanya kali ini saja Tuan.. Itupun, saya berani melakukannya, karena desakan dari Tuan dan Nyonya besar. Tolong Bidzar Tuan..." asisten pribadi itu terkejut, ketika tuan mudanya sudah berjalan terlebih dulu meninggalkannya sendiri.
Para penjaga keamanan bandara, dan pengawal Elmar hanya saling berpandangan. Mereka tidak berani untuk mengajukan pertanyaan, atau mengkonfirmasi hal tersebut. Abidzar terus mengejar langkah cepat tuan mudanya, dan sampai di depan pintu kelar, akhirnya asisten pribadi itu baru bisa menjejeri langkah kaki tuan mudanya. Mereka melihat mobil yang membawa mereka ke tempat itu..
"Bagaimana Tuan Elmar... akankah kita langsung menuju ke restoran...?? Atau Tuan mau kembali ke mansion dulu, untuk bersiap.." mendengar perkataan asisten pribadinya, yang terus mendesaknya, laki-laki CEO Perusahaan itu menatap tajam ke arah Abidzar.
"Kali ini, bisa tidak kamu diam untuk sementara ABidzar. Atau akan aku potong bonus bulananmu bulan ini selama enam bulan.." merasa risih dengan kata-kata Abidzar, Elmar bicara dengan seringai pada asistennya itu.
"Baik Tuan.. tapi ingat janji dengan tuan dan nyonya besar malam ini.." dengan wajah takut, Abidzar tidak berhenti bicara.
"Kamu tidak diam lagi, sebentar lagi kamu akan dijahit rahangmu di rumah sakit.." mendengar ancaman dari tuan mudanya, mendadak Abidzar menutup mulutnya rapat-rapat.
*************
Restoran Lounge in The Sky
Dengan langkah tegap, tuan Elmar memasuki restoran, dan empat orang memberinya pengawalan. Tampak receptionist restaurant segera berdiri memberikan penyambutan, melihat siapa yang datang. Abidzar menemui dan berbicara sebentar dengan receptionis, dan tidak lama kemudian seorang waiters menyambut dan membawa mereka ke dalam. Tidak lama kemudian...
"Silakan masuk Tuan muda Elmar... disinilah tempat jamuan dilaksanakan.." dengan membungkukkan badan, waiters mempersilakan laki-laki itu masuk.
Tidak ada respon dari laki-laki muda itu, dan begitu orang-orang menyadari kedatangannya, tampak tuan Edward si pengundang, berdiri menyambutnya. Tampak di samping laki-laki paruh baya itu, seorang perempuan yang merupakan istrinya yaitu Nyonya Elsa, dan juga putrinya yang terlihat cantik. Namun sedikitpun, anak muda itu tidak melirik keberadaan gadis itu.
"Selamat datang tuan Elmar... ternyata papamu tidak membohongiku. Sejak tadi papamu mengatakan jika putranya pasti akan datang, dan ternyata semua benar adanya. Silakan duduk tuan Elmar,.., oh ya kenalkan. Ini putriku Stevia,.,, dia lulusan Harvard University dengan jurusan Digital Marketing." putri Tuan Edward mendekat ke arah Elmar, tapi laki-laki segera mundur ke belakang, dan mengangkat kedua telapak tangan ke depan dadanya.
"Stevi... ajak tuan Elmar untuk menempati tempat duduknya..." tuan Edward kembali duduk dikursinya.
"Ikuti saya tuan Elmar, saya sudah menyiapkan tempat duduk untuk anda.." Stevia segera mengajak laki-laki itu untuk duduk di sampingnya.
Tapi melihat keberadaan papa dan mamanya, Elmar melenggang meninggalkan Stevia, dan menghampiri kedua orang tuanya. Di depan pandangan orang-orang, anak muda itu terlihat sopan karena menemui kedua orang tuanya terlebih dahulu. Padahal...
"Akal bulus apa lagi pa.. untuk menjerat putra tertampan ini..:" ternyata Elmar berbisik dengan menggeramkan gigi, di telinga papanya.
"Gadis itu sangat cantik ELmar.., mengalahlah. Papa ingin segera memiliki cucu..." tidak mau kalah, sambil menepuk punggung putranya, tuan William menggoda putrinya.
"Bagus... apakah papa tidak sadar jika putra papa ini mencintai sesama jenis.. He.. he.." sambil melepaskan pelukan, Elmar membalas ucapan papanya.
Mata tuan William melotot, dan menatap tajam. Tapi dengan cepat Elmar menghampiri mamanya... Di depan perempuan itu, anak muda itu lebih patuh dan menurut. Laki-laki muda itu mencium punggung tangan mamanya kemudian melakukan cipika cipiki.
"So sweet..." dari tempat duduknya, kekaguman Stevia pada Elmar meningkat tajam.
Demikian pula pandangan semua orang yang ada di dalam ruangan. Tampan, mapan, sukses, dan memiliki etika serta tata krama melekat pada penampilan tuan Elmar. Tidak lama kemudian, untuk menyenangkan orang-orang yang sudah hadir, Elmar kembali duduk menempatkan diri di samping Stevia. Ketika melihat gadis itu menyajikan minuman di depannya..
"Maaf non Stevi.. kebetulan saya sedang diet, dan berpantang makanan serta minuman yang manis manis. Saya air mineral saja.." Elmar mengambil botol air mineral, kemudian menuangkan sendiri ke gelan minumannya. Di depan semua orang, anak muda itu menenggak habis semua air yang sudah dituang di gelasnya.
Berkali-kali setiap Stevia menawarkan makanan atau minuman, dengan berbagai cara laki-laki itu menolaknya. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk menyerah, dan tidak mengambilkan makanan untuk Elmar. Dari tempat duduknya, terlihat tuan William terlihat geram melihat ke arah putranya. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan, karena setiap kali kedua orang tua itu berusaha mendekatkan putranya dengan seorang gadis, selalu hal seperti itu yang terjadi.
**********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Lutfie Wachad
Elmar sudah punya target sendiri...
ga bakalan tertarik dengan perempuan-perempuan ditawarkan oleh orangtuanya 🤣🤣
2023-11-10
0