Bab 9 Undangan Jamuan

Dengan kekuatan sumber dayanya, Elmar hanya tahu jika pesawat yang ditumpangi gadis itu membawanya ke negara Jepang. Karena tidak tahu kemana tujuan kota lanjutannya, Elmar akhirnya memutuskan untuk menunggu kepulangan gadis itu kembali ke Indonesia. Laki-laki muda itu merencanakan untuk mengatur pertemuannya dengan gadis itu, dan memerintahkan pada saat itu juga pada petugas bandara untuk mengamati pergerakan Arine di bandara itu.

"Tuan Elmar... ijin Bidzar mengingatkan tuan. Malam ini tuan William mengirimkan undangan makan malam di Lounge in The Sky tuan.. Dan tuan besar, beberapa kali mengingatkan pada saya untuk memastikan kedatangan tuan Elmar di restoran tersebut..." melihat urusan di bandara sudah selesai, Abidzar berbisik pada Elmar.

"Apa yang kamu katakan Bidzar... tidak bisakah kamu melakukan penjadwalan ulang.. Moodku kali ini sedang tidak baik, bahkan aku mungkin bisa makan orang.." laki-laki muda itu menggeram, dan tatapan tajam tampak menusuk ke mata Abidzar.

"Ampun Tuan Elmar.., jamuan makan malam kali ini, bukan saya yang membuat pengaturan tuan muda... Semua diatur oleh nyonya dan tuan besar, jadi saya tidak bisa berkutik. Tolong selamatkan saya tuan, jika sampai tuan muda malam ini tidak datang, habis sudah nasibku tuan..." Abidzar berusaha melemah, karena beberapa kali mama Elmar sudah memastikan atas jamuan malam ini.

Elmar memiringkan kepalanya, dan kembali menatap tajam ke arah asisten pribadinya.

"Kamu memaksaku kali ini Bidzar..." dengam ekspresi wajah datar, Elmar kembali bertanya pada Abidzar.

"Bukannya seperti itu Tuan Elmar.. Kali ini saya betul betul takut dengan peringatan tuan besar dan juga nyonya. Beberapa kali dalam hari ini, tuan dan nyonya telah mengingatkan saya atas acara jamuan nanti malam. Saya berharap, tuan Elmar kali ini tidak menyepelekan undangan ini.." dengan penuh harap, Abidzar terus memberanikan diri menanggapi ucapan tuan mudanya,

"Hempphh .. betul betul kalian telah berkonspiracy untuk menjebakku. Aku juga banyak urusan, sampai kapan kalian akan terus menjebakku seperti ini.." tanpa memperhatikan asisten pribadinya, tuan muda Elmar segera membalikkan badan dan berjalan cepat meninggalkan tempat tersebut,

"Tuan... jangan begitulah Tuan.. Sejak kapan saya berani untuk mengingatkan Tuan muda seperti ini, hanya kali ini saja Tuan.. Itupun, saya berani melakukannya, karena desakan dari Tuan dan Nyonya besar. Tolong Bidzar Tuan..." asisten pribadi itu terkejut, ketika tuan mudanya sudah berjalan terlebih dulu meninggalkannya sendiri.

Para penjaga keamanan bandara, dan pengawal Elmar hanya saling berpandangan. Mereka tidak berani untuk mengajukan pertanyaan, atau mengkonfirmasi hal tersebut. Abidzar terus mengejar langkah cepat tuan mudanya, dan sampai di depan pintu kelar, akhirnya asisten pribadi itu baru bisa menjejeri langkah kaki tuan mudanya. Mereka melihat mobil yang membawa mereka ke tempat itu..

"Bagaimana Tuan Elmar... akankah kita langsung menuju ke restoran...?? Atau Tuan mau kembali ke mansion dulu, untuk bersiap.." mendengar perkataan asisten pribadinya, yang terus mendesaknya, laki-laki CEO Perusahaan itu menatap tajam ke arah Abidzar.

"Kali ini, bisa tidak kamu diam untuk sementara ABidzar. Atau akan aku potong bonus bulananmu bulan ini selama enam bulan.." merasa risih dengan kata-kata Abidzar, Elmar bicara dengan seringai pada asistennya itu.

"Baik Tuan.. tapi ingat janji dengan tuan dan nyonya besar malam ini.." dengan wajah takut, Abidzar tidak berhenti bicara.

"Kamu tidak diam lagi, sebentar lagi kamu akan dijahit rahangmu di rumah sakit.." mendengar ancaman dari tuan mudanya, mendadak Abidzar menutup mulutnya rapat-rapat.

*************

Restoran Lounge in The Sky

Dengan langkah tegap, tuan Elmar memasuki restoran, dan empat orang memberinya pengawalan. Tampak receptionist restaurant segera berdiri memberikan penyambutan, melihat siapa yang datang. Abidzar menemui dan berbicara sebentar dengan receptionis, dan tidak lama kemudian seorang waiters menyambut dan membawa mereka ke dalam. Tidak lama kemudian...

"Silakan masuk Tuan muda Elmar... disinilah tempat jamuan dilaksanakan.." dengan membungkukkan badan, waiters mempersilakan laki-laki itu masuk.

Tidak ada respon dari laki-laki muda itu, dan begitu orang-orang menyadari kedatangannya, tampak tuan Edward si pengundang, berdiri menyambutnya. Tampak di samping laki-laki paruh baya itu, seorang perempuan yang merupakan istrinya yaitu Nyonya Elsa, dan juga putrinya yang terlihat cantik. Namun sedikitpun, anak muda itu tidak melirik keberadaan gadis itu.

"Selamat datang tuan Elmar... ternyata papamu tidak membohongiku. Sejak tadi papamu mengatakan jika putranya pasti akan datang, dan ternyata semua benar adanya. Silakan duduk tuan Elmar,.., oh ya kenalkan. Ini putriku Stevia,.,, dia lulusan Harvard University dengan jurusan Digital Marketing." putri Tuan Edward mendekat ke arah Elmar, tapi laki-laki segera mundur ke belakang, dan mengangkat kedua telapak tangan ke depan dadanya.

"Stevi... ajak tuan Elmar untuk menempati tempat duduknya..." tuan Edward kembali duduk dikursinya.

"Ikuti saya tuan Elmar, saya sudah menyiapkan tempat duduk untuk anda.." Stevia segera mengajak laki-laki itu untuk duduk di sampingnya.

Tapi melihat keberadaan papa dan mamanya, Elmar melenggang meninggalkan Stevia, dan menghampiri kedua orang tuanya. Di depan pandangan orang-orang, anak muda itu terlihat sopan karena menemui kedua orang tuanya terlebih dahulu. Padahal...

"Akal bulus apa lagi pa.. untuk menjerat putra tertampan ini..:" ternyata Elmar berbisik dengan menggeramkan gigi, di telinga papanya.

"Gadis itu sangat cantik ELmar.., mengalahlah. Papa ingin segera memiliki cucu..." tidak mau kalah, sambil menepuk punggung putranya, tuan William menggoda putrinya.

"Bagus... apakah papa tidak sadar jika putra papa ini mencintai sesama jenis.. He.. he.." sambil melepaskan pelukan, Elmar membalas ucapan papanya.

Mata tuan William melotot, dan menatap tajam. Tapi dengan cepat Elmar menghampiri mamanya... Di depan perempuan itu, anak muda itu lebih patuh dan menurut. Laki-laki muda itu mencium punggung tangan mamanya kemudian melakukan cipika cipiki.

"So sweet..." dari tempat duduknya, kekaguman Stevia pada Elmar meningkat tajam.

Demikian pula pandangan semua orang yang ada di dalam ruangan. Tampan, mapan, sukses, dan memiliki etika serta tata krama melekat pada penampilan tuan Elmar. Tidak lama kemudian, untuk menyenangkan orang-orang yang sudah hadir, Elmar kembali duduk menempatkan diri di samping Stevia. Ketika melihat gadis itu menyajikan minuman di depannya..

"Maaf non Stevi.. kebetulan saya sedang diet, dan berpantang makanan serta minuman yang manis manis. Saya air mineral saja.." Elmar mengambil botol air mineral, kemudian menuangkan sendiri ke gelan minumannya. Di depan semua orang, anak muda itu menenggak habis semua air yang sudah dituang di gelasnya.

Berkali-kali setiap Stevia menawarkan makanan atau minuman, dengan berbagai cara laki-laki itu menolaknya. Akhirnya gadis itu memutuskan untuk menyerah, dan tidak mengambilkan makanan untuk Elmar. Dari tempat duduknya, terlihat tuan William terlihat geram melihat ke arah putranya. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan, karena setiap kali kedua orang tua itu berusaha mendekatkan putranya dengan seorang gadis, selalu hal seperti itu yang terjadi.

**********

Terpopuler

Comments

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

Elmar sudah punya target sendiri...
ga bakalan tertarik dengan perempuan-perempuan ditawarkan oleh orangtuanya 🤣🤣

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!