Bab. 16 Data Analyst

Mengetahui jika Bramantya teman baik, yang juga mengatakan menganggapnya sebagai adik sudah mengetahui jika dirinya hamil, kehidupan Arine semakin damai. Gadis itu bahkan tidak segan segan meminya tolong pada laki-laki itu, dan terkadang karena sudah malam keduanya juga sering menginap bersama, meskipun tetap beda ranjang. Arine betul betul seperti menemukan keluarga baru di Sapporo, sampai melupakan keadaan papanya di Jakarta.

"Arine.. aku akan berangkat ke laboratorium, dan mungkin hari ini aku tidak akan ke rumah. Aku ada lembur, dan sekitar jam 23 p,m mungkin baru akan selesai. Kamu baik baik ya di rumah.." Bramantya yang kebetulan tadi malam terpaksa menginap di rumah gadis itu karena ketiduran, memberi tahu Arine.

"Tidak apa Bram.., kamu tahu bukan, aku sudah terbiasa. Perhatianmu aku khawatirkan malah akan membuatku jatuh cinta kepadamu nantinya... Ha.. ha.. ha.." Arine malah bercanda.

"Lah... masak kamu tega padaku Arine.. Seharusnya kamu membantuku untuk mencarikan gadis perawan untukku, masak aku akan menikah dengan gadis yang sudah hamil.." tanpa kikuk, Bramantya menimpali candaan itu.

"Bram saja yang buta.. Lihat tuh.. ada dokter Keiko yang selalu memperhatikanmu Aku tahu kak, dokter itu ada rasa denganmu. Masak jika aku pas kontrol dengannya, selalu saja hanya namamu yang diperbincangkan. Aku yakin, dokter itu memiliki kriteria sesuai dengan keinganmu Bram..." gadis itu malah menyinggung tentang dokternya.

"Sudah tahu.." Bramantya hanya menanggapi singkat.

Laki-laki itu malah segera menghabiskan minumannya. Setelah itu Bramantya berdiri, dan bersiap untuk berangkat ke laboratorium. Arine hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat sikap laki-laki itu. Bramantya akan selalu mengalihkan perhatian, jika dirinya menyinggung masalah gadis untuk dijodohkan kepadanya.

"Aku berangkat dulu Arine.., jaga keponakanku dengan baik." akhirnya laki-laki itu benar benar meninggalkan Arine sendiri.

"Baik kak Bram... Arine dan baby akan baik-baik saja." mendengar kata-kata gadis itu, Bramantya menghentikan langkahnya. Sambil tersenyum, Bramantya menoleh ke belakang dan mengacungkan ibu jari pada Arine.

Arine terkejut dengan respon dari laki-laki itu, tapi akhirnya gadis itu menyimpulkan jika Bramantya menyukai jika dipanggilnya sebagai kakak.

"Hempphh... mulai nanti, aku akan memanggilmu sebagai kakak Bram... Sangat menyenangkan ketika tahu, akhirnya aku memiliki kakak yang menyayangiku.." Arine merasa senang.

Gadis itu segera membereskap peralatan makan yang kotor, dan membersihkannya. Karena dari perusahaan yang menggunakan jasanya, beberapa ingin hasilnya segera dikirimkan, Arine segera kembali membuka laptop, dan fokus pada pekerjaannya.

*********

Jakarta..,

Tuan muda Elmar sangat kesal, karena merasa semua yang bekerja dengannya tidak bisa diharapkan. Data-data yang dimintanya selalu mengalami delay, dan ada saja alasan yang dibuat oleh para karyawan. Sebenarnya bukan hanya itu, belum berhasilnya orang-orang menemukan keberadaan gadis yang menghabiskan satu malam dengannya. selalu membuatnya marah.

"Tuan Elmar ... sepertinya anda perlu untuk berlibur, yah.., sekedarlah untuk menenangkan diri,. Karena beberapa kali, saya mengamati jika tuan Elmar selalu uring uringan.." asisten Abidzar berusaha mengambil hati laki-laki itu.

"Apa pedulimu... Bidzar.. Jangan gunakan saranmu itu, hanya untuk mempengaruhiku menagih semua kerjaanmu. Aku mau berlibur, atau mau tetap berada di Jakarta, itu semua bukan urusanmu. Temukan segera, gadis yang malam itu bersamaku itu saja.." Abidzar mengambil nafas, selalu hal itu yang ditanyakan oleh tuan muda Elmar.

Berbagai cara diambil asisten Abidzar untuk membuat bos nya lupa akan gadis yang bersama dengannya, namun hanya amarah yang selalu didapatkannya. Akhirnya asisten itu hanya diam, kemudian menempatkan berkas hasil print out di depan laki-laki itu.

Beberapa saat, tuan Elmar seperti terlupakan dengan pembahasannya tadi. Saat ini, tatapan matanya dengan penuh minat mengamati hasil analisa data, dan tanggapan yang dibuat oleh data analyst. Perlahan senyuman laki-laki itu mengembang, ketika membahas notifikasi privat yang sepertinya dituliskan oleh data analyst.

"Bukan masalah data yang tidak lengkap, yang menjadi penyebab kekacauan. Tapi tenangkan kekacauan hatimu, maka semua akan terselesaikan... ; April; Sapporo.."

"Bidzar... siapa yang menjadi data analyst perusahaan kita. Apakah kamu bisa memanggilnya untuk datang ke perusahaan, aku ingin mewawancarainya.. siapa tahu, dia mau bergabung dengan Javanica Group." tertarik dengan hasil kerja dari data analyst itu, senyuman tuan muda Elmar mengembang.

"Nanti akan saya telusur tuan muda... Kami mendapatkan profil data analyst tersebut dari Linktree.. Melihat port folio project project yang pernah dikerjakannya, akhirnya saya memberikan kontrak free lance padanya. Tapi.. saya juga belum pernah berjumpa langsung sih, kami hanya komunikasi secara online. Dan yang bersangkutan selalu menyembunyikan gambar profilnya.." Abidzar menjelaskan.

Laki-laki itu berpikir seperti ada yang tidak beres, karena tidak biasanya tuan muda itu menunjukkan ketertarikan pada seseorang. Tapi kali ini, Abidzar mendengarnya sendiri, tuan muda Elmar bertanya tentang profil pekerja data analyst.

"Kenapa harus nanti, saya akan minta sekarang.." dengan suara tegas, tuan muda Elmar memberinya perintah.

"Siap tuan .." tanpa berpikir lagi, selain menjawab Siap, Abidzar segera meraih gadget di tangannya.

Tangan Abidzar dengan cepat melakukan penelururan, dan mengamati data data karyawan free lance di perusahaan itu. Untung saja, laki-laki itu dengan rapi menyimpan data base setiap karyawannya, sehingga tidak merasa kesulitan ketika tuan mudanya meminta data secepatnya.

"Hi..." dengan cepat Abidzar memulai chat percakapan dengan data analyst.

"Hi juga... ada apa tuan? Apakah ada tugas baru buatku, aku lagi butuh banyak cuan nih... Yah.., untuk persiapan kelahiran baby ku.." Abidzar tersenyum melihat keterus terangan lawan chattingnya.

Tuan muda Elmar mengerutkan kening, melihat ekpresi asistennya yang diberinya tugas itu..

"Abidzar... apakah kamu mengabaikanku. Bukankah aku memerintahkanmu, untuk membawa data analyst ke perusahaan. Tetapi kamu malah mengacuhkanku, dan senyum senyum sendiri sambil chatting.." dengan nada tinggi, Elmar menegur asistennya.

"Saya tidak berani tuan Elmar .. saat ini, saya sedang menjalankan pekerjaan yang barusan tuan berikan. Ini saya baru basa basi mengajaknya komunikasi tuan.." Abidzar segera menjelaskan.

Laki-laki itu terdiam, kemudian mengarahkan pandangan keluar jendela kaca, Bangunan gedung tinggi bertingkat, terlihat jelas dari posisi duduknya saat ini. Sedangkan Abidzar kembali melanjutkan chat nya.

"Sorry terputus, boss ku sedang memberiku perintah. Miss Abony..., bisakah dalam waktu dekat, perusahaan mengundangmu untuk datang ke Jakarta miss.. Boss ku tertarik untuk berbincang denganmu.." Abidzar mulai masuk pada apa yang ingin dibicarakan.

"Mmmpphh... maaf tuan Abidzar... Dalam waktu dekat ini, atau mungkin beberapa tahun ke depan, saya belum bisa menginjak lagi kota Jakarta, dengan alasan yang tidak bisa saya ungkapkan. Tapi.. jika tuan ingin bertemu denganku, mungkin kita bisa bertemu di Sapporo, pulau Hokkaido. Saat ini, aku lagi fokus untuk persiapan melahirkan buah hatiku, jadi aku tidak bisa kemana-mana.." dengan jujur, lawab chat Abidzar menjelaskan.

Membaca keterus terangan data analyst itu, senyum hormat muncul di bibir Abidzar. Laki-laki itu sama sekali tidak menyangka, jika seorang perempuan yang mempersiapkan kelahiran putranya, menjadi data analyst yang handal untuk perusahaan tempatnya bekerja.

"Okay Miss Abony...., akan saya sampaikan pada Boss. Semoga sehat selalu, dan putranya juga terlahir sehat.." sudah mendapatkan jawaban, akhirnya Abidzar mengakhiri chatting nya.

"Terima kasih..."

***********

Terpopuler

Comments

Lutfie Wachad

Lutfie Wachad

Anizar belum tau nih kalau data analys yang dikontrak adalah Arien perempuan yang sedang dicari Elmar.... bakalan terkejut kalau Elmar tau 🤣🤣

2023-11-10

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!