Beberapa Saat kemudian ...
Setelah mendapatkan lampu hijau dari tuan Abraham, begitu laki-laki itu pergi, Claudia dan nyonya Sarah langsung bersiap. Kedua perempuan itu meminta sopir keluarga untuk mengantarkan mereka untuk menuju ke dealer langganan keluarga itu. Ketika dua perempuan itu akan berjalan keluar rumah, mereka berpapasan dengan Arine yang akan menuju ke arah dapur. Tatapan mata perempuan paruh baya itu berkilat, dan memindai putri tirinya itu.
"Sudah puaskah menjual dirimu tadi malam Arine... Kamu seharusnya tidak layak untuk berada dan tinggal di rumah ini, dengan keliaran dan kebejatanmu.. Tubuhmu sudah kotor dan najis.. " tiba-tiba dengan sinis, nyonya Sarah menegur Arine.
Arine yang merasa disebut namanya tersenyum, dan kemudian berjalan mendekati dua perempuan itu. Dengan mengatakan hal itu kepadanya, Arine tahu siapa yang berada di balik kejadian tadi malam yang dialaminya. Kemudian, dengan berani Arine menatap balik ke mata mama tirinya ...
"Hempphh... apa yang kamu katakan perempuan culas.. Mungkin kali ini, papaku terbuai dengan mulut manis kalian, tapi lihat saja... Tidak akan lama lagi, aku akan membawa kalian berdua keluar dari rumah ini.. Dan apa yang kamu katakan dan tuduhkan padaku, aku mengiyakan. Ternyata sangat enak dan menyenangkan bisa tidur dengan laki-laki kaya, he.. he.. he.. " bukannya merasa terpojok, Arine malah memberikan tanggapan sambil tersenyum sinis pada perempuan paruh baya itu.
Tatapan mata gadis itu seakan menelanjangi dua perempuan di depannya. Claudia merasa ngeri dan begidik melihat ekspresi Arine, dan gadis itu merapat ke arah mamanya. Tetapi dengan tatapan beringas, nyonya Sarah tampak tidak berkenan dengan ucapan putri tirinya. Perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik dan seksi itu mendekat, dan mengangkat tangannya untuk memukul Arine. Tetapi ....
"Ooppss.. apa yang akan kamu lakukan nyonya Sarah..? Jangan kamu pikir, aku akan tinggal diam ketika kamu akan menindasku. Hanya di depan papa saja, aku akan pura-pura memperhatikanmu. Tetapi di belakangnya, aku akan bermain denganmu, aku masih sanggup untuk meladeni permainan kalian berdua .." dengan berani Arine menangkap pergelangan tangan mama tirinya, kemudian dengan sekuat tenaga menghempaskan ke bawah.
"Kamu... " nyonya Sarah merasa kesakitan, dan segera menarik tangannya kembali, kemudian mengusap tangan serta lengannya.
Melihat mamanya kesakitan, Claudia mendekat dan membantu mamanya dengan ikut mengusap-usap lengan tersebut.
"Dasar gadis urakan, tidak punya tata krama dan etika. Aku akan membalasmu, dan mengadukan pada papa tentang sifat urakanmu, yang tidak bisa menghargai mama selaku orang tua.." Claudia berteriak pada Arine. Tatapan mata Claudia seakan mau meloncat keluar dari kelopak matanya.
Tapi Arine bukanlah gadis yang mudah untuk mereka tindas. Tanpa kata, Arine malah berjalan meninggalkan kedua perempuan itu untuk menuju ke arah dapur. Di luar sepengetahuan gadis itu, nyonya Sarah sudah memerintahkan pada para ART untuk menyembunyikan semua lauk yang sudah disiapkan. Dan bagi ART yang ketahuan memberikan pelayanan pada Arine, akan diberikan hukuman oleh perempuan paruh baya itu.
"Sudahlah Claudia, kita tinggalkan saja gadis tidak berguna itu. Mumpung papamu baru berkata tadi pagi, kita harus segera berangkat menuju ke dealer. Kamu akan bisa memilih mobil sesukamu, dan bisa memamerkan pada ****** itu.." merasa tidak bisa berargumentasi dengan Arine, akhirnya nyonya Sarah memilih untuk mengalah.
"Baik ma.." akhirnya kedua orang itu segera berjalan menuju ke arah pintu keluar.
Di garasi, pak Bahar sudah menunggu kedua perempuan itu untuk mengantarkan mereka pergi.
*********
Di perjalanan...
"Claudia... coba kamu hubungi dua preman yang kamu bayar untuk memperkosa Arine tadi malam. Mama curiga, dua preman itu gagal melakukannya, karena gadis itu masih terlihat seperti tidak terjadi sesuatu padanya.." tidak melihat ada keanehan dalam perilaku Arine, nyonya Sarah meminta putrinya untuk mencari informasi.
"Baik ma.. tunggu sebentar.,"
Claudia segera menggulir ponsel di tangannya, dan tidak lama kemudian gadis itu melakukan panggilan keluar. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya..
"John... bagaimana dengan tadi malam. Apakah kamu dan temanmu berhasil melakukan apa yang sudah kita rencanakan..?" tanpa basa-basi, Claudia mengajukan pertanyaan.
Dari belakang kemudi, pak Bahar sopir keluarga yang sudah lama mengabdi pada keluarga Abraham, hanya bisa menghela nafas. Laki-laki itu sangat paham, bagaimana mama Arine yang bernama Arimbi sangat menyayangi dan memperhatikan putrinya. Demikian juga dengan tuan Abraham.. Tapi kecelakaan sudah mengambil nafas perempuan baik itu duluan..
"Target lepas non... maafkan kami. Pada saat gadis itu keluar dari club, kami sudah mengikutinya. Tapi tahu-tahu gadis itu sudah hilang dari pantauan kami, dan beberapa saat mencari, kami tidak bisa menemukannya non.." peryataan yang disampaikan John membuat gadis itu terkejut.
"Dasar bego... aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk membayarmu.. Tapi dengan mudahnya, kalian melepaskan buruan yang sudah ada di depan mata. Pembayaran tahap kedua akan aku tahan. sebelum kalian bisa merealisasikan rencana itu. Jangan muncul dulu di depanku, atau aku akan menghabisimu dengan tanganku sendiri.." gadis itu berteriak marah. Wajah Claudia dan nyonya Sarah terlihat sangat kecewa.
"Baik non... maaf, kami akan berusaha di lain waktu. Dan akan aku pastikan, jika kali lain, kami tidak akan bisa melepaskannya.." suara John berusaha melunakkan hati Claudia.
Tetapi Claudia sudah sangat marah. Gadis itu secara sepihak mematikan panggilan telpon.
Melihat ekspresi dan reaksi putrinya, nyonya Sarah sepertinya sudah bisa mengambil kesimpulan apa yang telah terjadi. Perempuan itu tampak mengambil nafas dalam, dan menatap ke depan..
"John dan temannya telah gagal ma.. Tapi John berjanji, meminta waktu untuk mewujudkan keinginan kita. Buronan tadi malam terlepas, dan John tidak dapat menemukannya.." dengan lesu, Claudia melaporkan apa yang terjadi pada mamanya.
"Hempph.., mama sudah menduga dan mendengar sendiri apa kata John .. Claudia. Tapi kenapa gadis itu baru pulang setelah pagi hari, ada dimana dirinya tadi malam.. Jikapun gadis itu tidak mendapatkan pelampiasan, seharusnya ****** itu tidak bisa pulang dalam kondisi sesehat itu. Sarafnya seharusnya ikut terkena " nyonya Sarah berbicara sendiri, dan berusaha menduga apa yang dilakukan oleh Arine tadi malam.
"Benar ma.., aku malah tidak mengingatnya. Padahal melihat obat yang aku masukkan pada minuman,. saraf gadis itu akan rusak jika tidak mendapatkan pelampiasan untuk menyalurkan nafsunya. Atau jika tidak, harus mendapatkan penanganan serius dari dokter, itupun tidak bisa menjamin.." seperti sudah mempelajari dengan benar, dampak yang ditimbulkan dari obat aphrosidiac itu, Claudia menjelaskan.
Perempuan paruh baya itu terdiam beberapa saat. Kemudian..
"Ataukah tadi malam Arine menemukan laki-laki asal, kemudian mereka melampiaskan keadaan itu. Karena tadi pagi, melihat ekspresi Arine, seperti tidak terjadi apa-apa dengan gadis itu.." nyonya Sarah berbicara sendiri.
"Tapi ma... setahuku, untuk pertama kalinya seorang gadis melakukan hubungan intim, gadis itu akan merasa kesulitan untuk berjalan, karena akan menimbulkan luka. Tapi.. tadi aku lihat, Arine masih bisa berdiri tegak, dan berjalan seperti biasanya. Ataukah Arine menahannya, agar tidak terdeteksi oleh papa dan kita ya ma.." Claudia melanjutkan, dan dengan sikap penasaran gadis itu mencari tahu lebih lanjut.
Mendengarkan penjelasan putrinya, nyonya Sarah malah beralih melihat ke arah gadis itu. Ada kecurigaan dalam tatapan itu..
"Ada apa ma... kenapa mama menatap Claudia seperti itu.." gadis itu menjadi bingung.
"Bagaimana kamu bisa mengetahuinya dengan jelas Claudia.. Apakah kamu sudah pernah melakukannya..?" mendapatkan pertanyaan dari mamanya, gadis itu malah menjadi gugup.
Tapi dengan cepat Claudia menyembunyikan kegugupannya..
"Wah .., mama ini membuatku takut. Aku pikir mama akan melakukan apa pada Claudia. Jika hanya tentang reaksi pertama kali seorang gadis kesakitan setelah pengalaman pertamanya, kita bisa mengetahui banyak dari internet ma.. Juga, waktu SMA di pelajaran IPA terutama Biologi, guru juga menjelaskannya dengan rinci.." dengan alasan ilmiah, Claudia menjelaskan.
Nyonya Sarah tampak bernafas lega, dan mengusap dadanya ke atas dan ke bawah. Dari sebelahnya, Claudia melirik mamanya sambil ketar ketir.
*************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments