Chapter 2 Penindasan

Beberapa Saat kemudian ...

Setelah mendapatkan lampu hijau dari tuan Abraham, begitu laki-laki itu pergi, Claudia dan nyonya Sarah langsung bersiap. Kedua perempuan itu meminta sopir keluarga untuk mengantarkan mereka untuk menuju ke dealer langganan keluarga itu. Ketika dua perempuan itu akan berjalan keluar rumah, mereka berpapasan dengan Arine yang akan menuju ke arah dapur. Tatapan mata perempuan paruh baya itu berkilat, dan memindai putri tirinya itu.

"Sudah puaskah menjual dirimu tadi malam Arine... Kamu seharusnya tidak layak untuk berada dan tinggal di rumah ini, dengan keliaran dan kebejatanmu.. Tubuhmu sudah kotor dan najis.. " tiba-tiba dengan sinis, nyonya Sarah menegur Arine.

Arine yang merasa disebut namanya tersenyum, dan kemudian berjalan mendekati dua perempuan itu. Dengan mengatakan hal itu kepadanya, Arine tahu siapa yang berada di balik kejadian tadi malam yang dialaminya. Kemudian, dengan berani Arine menatap balik ke mata mama tirinya ...

"Hempphh... apa yang kamu katakan perempuan culas.. Mungkin kali ini, papaku terbuai dengan mulut manis kalian, tapi lihat saja... Tidak akan lama lagi, aku akan membawa kalian berdua keluar dari rumah ini.. Dan apa yang kamu katakan dan tuduhkan padaku, aku mengiyakan. Ternyata sangat enak dan menyenangkan bisa tidur dengan laki-laki kaya, he.. he.. he.. " bukannya merasa terpojok, Arine malah memberikan tanggapan sambil tersenyum sinis pada perempuan paruh baya itu.

Tatapan mata gadis itu seakan menelanjangi dua perempuan di depannya. Claudia merasa ngeri dan begidik melihat ekspresi Arine, dan gadis itu merapat ke arah mamanya. Tetapi dengan tatapan beringas, nyonya Sarah tampak tidak berkenan dengan ucapan putri tirinya. Perempuan paruh baya yang masih terlihat cantik dan seksi itu mendekat, dan mengangkat tangannya untuk memukul Arine. Tetapi ....

"Ooppss.. apa yang akan kamu lakukan nyonya Sarah..? Jangan kamu pikir, aku akan tinggal diam ketika kamu akan menindasku. Hanya di depan papa saja, aku akan pura-pura memperhatikanmu. Tetapi di belakangnya, aku akan bermain denganmu, aku masih sanggup untuk meladeni permainan kalian berdua .." dengan berani Arine menangkap pergelangan tangan mama tirinya, kemudian dengan sekuat tenaga menghempaskan ke bawah.

"Kamu... " nyonya Sarah merasa kesakitan, dan segera menarik tangannya kembali, kemudian mengusap tangan serta lengannya.

Melihat mamanya kesakitan, Claudia mendekat dan membantu mamanya dengan ikut mengusap-usap lengan tersebut.

"Dasar gadis urakan, tidak punya tata krama dan etika. Aku akan membalasmu, dan mengadukan pada papa tentang sifat urakanmu, yang tidak bisa menghargai mama selaku orang tua.." Claudia berteriak pada Arine. Tatapan mata Claudia seakan mau meloncat keluar dari kelopak matanya.

Tapi Arine bukanlah gadis yang mudah untuk mereka tindas. Tanpa kata, Arine malah berjalan meninggalkan kedua perempuan itu untuk menuju ke arah dapur. Di luar sepengetahuan gadis itu, nyonya Sarah sudah memerintahkan pada para ART untuk menyembunyikan semua lauk yang sudah disiapkan. Dan bagi ART yang ketahuan memberikan pelayanan pada Arine, akan diberikan hukuman oleh perempuan paruh baya itu.

"Sudahlah Claudia, kita tinggalkan saja gadis tidak berguna itu. Mumpung papamu baru berkata tadi pagi, kita harus segera berangkat menuju ke dealer. Kamu akan bisa memilih mobil sesukamu, dan bisa memamerkan pada ****** itu.." merasa tidak  bisa berargumentasi dengan Arine, akhirnya nyonya Sarah memilih untuk mengalah.

"Baik ma.." akhirnya kedua orang itu segera berjalan menuju ke arah pintu keluar.

Di garasi, pak Bahar sudah menunggu kedua perempuan itu untuk mengantarkan mereka pergi.

*********

Di perjalanan...

"Claudia... coba kamu hubungi dua preman yang kamu bayar untuk memperkosa Arine tadi malam. Mama curiga, dua preman itu gagal melakukannya, karena gadis itu masih terlihat seperti tidak terjadi sesuatu padanya.." tidak melihat ada keanehan dalam perilaku Arine, nyonya Sarah meminta putrinya untuk mencari informasi.

"Baik ma.. tunggu sebentar.,"

Claudia segera menggulir ponsel di tangannya, dan tidak lama kemudian gadis itu melakukan panggilan keluar. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya..

"John... bagaimana dengan tadi malam. Apakah kamu dan temanmu berhasil melakukan apa yang sudah kita rencanakan..?" tanpa basa-basi, Claudia mengajukan pertanyaan.

Dari belakang kemudi, pak Bahar sopir keluarga yang sudah lama mengabdi pada keluarga Abraham, hanya bisa menghela nafas. Laki-laki itu sangat paham, bagaimana mama Arine yang bernama Arimbi sangat menyayangi dan memperhatikan putrinya. Demikian juga dengan tuan Abraham.. Tapi kecelakaan sudah mengambil nafas perempuan baik itu duluan..

"Target lepas non... maafkan kami. Pada saat gadis itu keluar dari club, kami sudah mengikutinya. Tapi tahu-tahu gadis itu sudah hilang dari pantauan kami, dan beberapa saat mencari, kami tidak bisa menemukannya non.." peryataan yang disampaikan John membuat gadis itu terkejut.

"Dasar bego... aku sudah mengeluarkan banyak uang untuk membayarmu.. Tapi dengan mudahnya, kalian melepaskan buruan yang sudah ada di depan mata. Pembayaran tahap kedua akan aku tahan. sebelum kalian bisa merealisasikan rencana itu. Jangan muncul dulu di depanku, atau aku akan menghabisimu dengan tanganku sendiri.." gadis itu berteriak marah. Wajah Claudia dan nyonya Sarah terlihat sangat kecewa.

"Baik non... maaf, kami akan berusaha di lain waktu. Dan akan aku pastikan, jika kali lain, kami tidak akan bisa melepaskannya.." suara John berusaha melunakkan hati Claudia.

Tetapi Claudia sudah sangat marah. Gadis itu secara sepihak mematikan panggilan telpon.

Melihat ekspresi dan reaksi putrinya, nyonya Sarah sepertinya sudah bisa mengambil kesimpulan apa yang telah terjadi. Perempuan itu tampak mengambil nafas dalam, dan menatap ke depan..

"John dan temannya telah gagal ma.. Tapi John berjanji, meminta waktu untuk mewujudkan keinginan kita. Buronan tadi malam terlepas, dan John tidak dapat menemukannya.." dengan lesu, Claudia melaporkan apa yang terjadi pada mamanya.

"Hempph.., mama sudah menduga dan mendengar sendiri apa kata John .. Claudia. Tapi kenapa gadis itu baru pulang setelah pagi hari, ada dimana dirinya tadi malam.. Jikapun gadis itu tidak mendapatkan pelampiasan, seharusnya ****** itu tidak bisa pulang dalam kondisi sesehat itu. Sarafnya seharusnya ikut terkena " nyonya Sarah berbicara sendiri, dan berusaha menduga apa yang dilakukan oleh Arine tadi malam.

"Benar ma.., aku malah tidak mengingatnya. Padahal melihat obat yang aku masukkan pada minuman,. saraf gadis itu akan rusak jika tidak mendapatkan pelampiasan untuk menyalurkan nafsunya. Atau jika tidak, harus mendapatkan penanganan serius dari dokter, itupun tidak bisa menjamin.." seperti sudah mempelajari dengan benar, dampak yang ditimbulkan dari obat aphrosidiac itu, Claudia menjelaskan.

Perempuan paruh baya itu terdiam beberapa saat. Kemudian..

"Ataukah tadi malam Arine menemukan laki-laki asal, kemudian mereka melampiaskan keadaan itu. Karena tadi pagi, melihat ekspresi Arine, seperti tidak terjadi apa-apa dengan gadis itu.." nyonya Sarah berbicara sendiri.

"Tapi ma... setahuku, untuk pertama kalinya seorang gadis melakukan hubungan intim, gadis itu akan merasa kesulitan untuk berjalan, karena akan menimbulkan luka. Tapi.. tadi aku lihat, Arine masih bisa berdiri tegak, dan berjalan seperti biasanya. Ataukah Arine menahannya, agar tidak terdeteksi oleh papa dan kita ya ma.." Claudia melanjutkan, dan dengan sikap penasaran gadis itu mencari tahu lebih lanjut.

Mendengarkan penjelasan putrinya, nyonya Sarah malah beralih melihat ke arah gadis itu. Ada kecurigaan dalam tatapan itu..

"Ada apa ma... kenapa mama menatap Claudia seperti itu.." gadis itu menjadi bingung.

"Bagaimana kamu bisa mengetahuinya dengan jelas Claudia.. Apakah kamu sudah pernah melakukannya..?" mendapatkan pertanyaan dari mamanya, gadis itu malah menjadi gugup.

Tapi dengan cepat Claudia menyembunyikan kegugupannya..

"Wah .., mama ini membuatku takut. Aku pikir mama akan melakukan apa pada Claudia.  Jika hanya tentang reaksi pertama kali seorang gadis kesakitan setelah pengalaman pertamanya, kita bisa mengetahui banyak dari internet ma.. Juga, waktu SMA di pelajaran IPA terutama Biologi, guru juga menjelaskannya dengan rinci.." dengan alasan ilmiah, Claudia menjelaskan.

Nyonya Sarah tampak bernafas lega, dan mengusap dadanya ke atas dan ke bawah. Dari sebelahnya, Claudia melirik mamanya sambil ketar ketir.

*************

Episodes
1 Chapter 1 Kenangan Semalam
2 Chapter 2 Penindasan
3 Chapter 3 Bingung
4 Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5 Chapter 5 Selamat Tinggal
6 Chapter 6 Pamit Pergi
7 Chapter 7 Kenyataan Pahit
8 Bab 8 Ketinggalan Informasi
9 Bab 9 Undangan Jamuan
10 Bab 10 Merasakan Ketenangan
11 Bab 11. Moerenuma Park
12 Bab 12. Harapan
13 Bab 13. Kabar Bahagia
14 Bab 14 Mengisi Kekosongan
15 Bab 15. Aku akan Menjagamu
16 Bab. 16 Data Analyst
17 Bab. 17 Terjerat
18 Bab. 18 Menemuinya
19 Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20 Bab 20. Menegangkan
21 Bab 21. Doa Papa
22 Bab 22. Amarah
23 Bab 23. Pendekatan
24 Bab 24. Brian Butuh Papa
25 Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26 Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27 Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28 Bab 28. Bertemu Uncle
29 Bab. 29 Cute Brian
30 Bab. 30 Gelisah
31 Bab. 31 Siapa Papa Brian
32 Bab. 32 Mencari Kejelasan
33 Bab. 33 Penolakan Halus
34 Bab. 34. Panik
35 Bab. 35 Pengujian DNA
36 Bab. 36 Serba Kebetulan
37 Bab 37. Call Me Daddy
38 Bab 38. Mengenalkan Diri
39 Bab 39. Melihatmu Kembali
40 Bab 40. Perubahan Sikap
41 Bab 41. Niat Buruk
42 Bab 42. Berbicara di Dalam
43 Bab 43. Menikahlah Denganku
44 Bab 44. Konflik Kecil
45 Bab 45. Penjelasan
46 Bab 46. Kehilangan
47 Bab 47. Terlena
48 Bab 48. Bersikap Tegas
49 Bab. 49 Berusaha Keras
50 BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51 Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52 Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53 Bab 53. Sikap Kepemilikan
54 Bab 54. Malam Naas
55 Bab 55. Memberi Nasehat
56 Bab 56. Somasi
57 Bab 57. Memenuhi Panggilan
58 Bab 58. Kejadian Gawat
59 Bab 59 Kedatangan
60 Bab 60. Intimidasi
61 Bab 61. Pertolongan
62 Bab 62. Provokatif
63 Bab 63. Melakukan Pendekatan
64 Bab 64. Rasa Trauma
65 Bab 65. Pengakuan
66 Bab 66. Bersama Mommy
67 Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68 Bab 68. Meyakinkanmu
69 Bab 69 Memohon Restu
70 Bab 70 Gayung Bersambut
71 Bab 71 Kamu adalah Candu
72 Bab 72 Menikah
73 Bab 73 Bucin
74 Bab 74 Luluh
75 Bab 75 Lupa Diri
76 Bab 76 Merindukannya
77 Bab 77 Ke Rumah Opa
78 Bab 78 Menemukan Jodoh
79 Bab 79 Pasangan Suami Istri
80 Bab 80 Kejutan Pagi
81 Bab 81 Approach
82 Bab 82 Pulang ke Mansion
83 Bab 83 Baru Menyadarinya
84 Bab 84 Marry Me.
85 Bab 85 Rencana Royal Wedding
86 Bab 86 Bersyukur
87 Bab 87 Berpikir ke Depan
88 Bab 88 Menunjukkan Status
89 Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90 Bab 90 Amarah
91 Bab 91 Jealous
92 Bab 92 Titah Bagiku
93 Bab 93 Persiapan Kembali
94 Bab 94 Pengakuan
95 Bab 95 Akhir Cerita
96 Cerita Baru
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Chapter 1 Kenangan Semalam
2
Chapter 2 Penindasan
3
Chapter 3 Bingung
4
Chapter 4 Bertemu Mantan Pacar
5
Chapter 5 Selamat Tinggal
6
Chapter 6 Pamit Pergi
7
Chapter 7 Kenyataan Pahit
8
Bab 8 Ketinggalan Informasi
9
Bab 9 Undangan Jamuan
10
Bab 10 Merasakan Ketenangan
11
Bab 11. Moerenuma Park
12
Bab 12. Harapan
13
Bab 13. Kabar Bahagia
14
Bab 14 Mengisi Kekosongan
15
Bab 15. Aku akan Menjagamu
16
Bab. 16 Data Analyst
17
Bab. 17 Terjerat
18
Bab. 18 Menemuinya
19
Bab. 19 Aku Tidak Berurusan
20
Bab 20. Menegangkan
21
Bab 21. Doa Papa
22
Bab 22. Amarah
23
Bab 23. Pendekatan
24
Bab 24. Brian Butuh Papa
25
Bab 25. Kita Seperti Keluarga Sebenarnya
26
Bab 26. Generasi Penerus Ketiga
27
Bab 27. Janji dengan Laboratorium
28
Bab 28. Bertemu Uncle
29
Bab. 29 Cute Brian
30
Bab. 30 Gelisah
31
Bab. 31 Siapa Papa Brian
32
Bab. 32 Mencari Kejelasan
33
Bab. 33 Penolakan Halus
34
Bab. 34. Panik
35
Bab. 35 Pengujian DNA
36
Bab. 36 Serba Kebetulan
37
Bab 37. Call Me Daddy
38
Bab 38. Mengenalkan Diri
39
Bab 39. Melihatmu Kembali
40
Bab 40. Perubahan Sikap
41
Bab 41. Niat Buruk
42
Bab 42. Berbicara di Dalam
43
Bab 43. Menikahlah Denganku
44
Bab 44. Konflik Kecil
45
Bab 45. Penjelasan
46
Bab 46. Kehilangan
47
Bab 47. Terlena
48
Bab 48. Bersikap Tegas
49
Bab. 49 Berusaha Keras
50
BAB 50. Tiba-tiba Menghilang
51
Bab 51 Teringat Memori Masa Lalu
52
Bab 52. Aku Bukan Anak Haram
53
Bab 53. Sikap Kepemilikan
54
Bab 54. Malam Naas
55
Bab 55. Memberi Nasehat
56
Bab 56. Somasi
57
Bab 57. Memenuhi Panggilan
58
Bab 58. Kejadian Gawat
59
Bab 59 Kedatangan
60
Bab 60. Intimidasi
61
Bab 61. Pertolongan
62
Bab 62. Provokatif
63
Bab 63. Melakukan Pendekatan
64
Bab 64. Rasa Trauma
65
Bab 65. Pengakuan
66
Bab 66. Bersama Mommy
67
Bab 67 Tidak akan Ada Kata Maaf
68
Bab 68. Meyakinkanmu
69
Bab 69 Memohon Restu
70
Bab 70 Gayung Bersambut
71
Bab 71 Kamu adalah Candu
72
Bab 72 Menikah
73
Bab 73 Bucin
74
Bab 74 Luluh
75
Bab 75 Lupa Diri
76
Bab 76 Merindukannya
77
Bab 77 Ke Rumah Opa
78
Bab 78 Menemukan Jodoh
79
Bab 79 Pasangan Suami Istri
80
Bab 80 Kejutan Pagi
81
Bab 81 Approach
82
Bab 82 Pulang ke Mansion
83
Bab 83 Baru Menyadarinya
84
Bab 84 Marry Me.
85
Bab 85 Rencana Royal Wedding
86
Bab 86 Bersyukur
87
Bab 87 Berpikir ke Depan
88
Bab 88 Menunjukkan Status
89
Bab 89 Salah Mengambil Keputusan
90
Bab 90 Amarah
91
Bab 91 Jealous
92
Bab 92 Titah Bagiku
93
Bab 93 Persiapan Kembali
94
Bab 94 Pengakuan
95
Bab 95 Akhir Cerita
96
Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!