Bab 11

Mendengar itu Eric terkejut sekaligus kebingungan harus melakukan apa. Sebab, harga makan di restoran ini sangatlah mahal.

"Kak, boleh tidak menunggu sebentar. Dompet ku tertinggal di rumah, dan aku sudah menyuruh seseorang untuk datang mengantarnya." ucap Lyra dengan sopan.

Mendengar itu, staf itu mengangguk ringan.“ Baik, saya akan menunggu disini.”

Melihat Lyra yang nampak memiliki raut wajah gelisah membuat Eric tidak tahan. Oleh karena itu, dia ingin membantu membayar biaya makan hari ini. Dia sama sekali tidak keberatan membayar nya, karena Eric merasa cukup bahagia makan bersama dengan sosok cantik seperti Lyra.

Mbak, sini mesinnya. Biar aku yang membayarnya!" ucap Eric sambil berdiri.

Mendengar Eric mengatakan itu, Lyra menarik pakaian nya." Eric, jangan lakukan itu. Kamu disini aku traktir, jadi aku yang harus melunasi tagihan disini."

"Tidak apa-apa nona Lyra, Anggap saja ini kebaikan dariku juga. Kan kita berdua adalah teman? Bukankah seorang teman harus saling membantu?" ucap Eric sambil tersenyum menatap Lyra.

Dengan cepat, Eric langsung menggesek kartunya dan memasukkan pin. Setelah itu, pembayaran terkonfirmasi berhasil. Staf itu kemudian langsung pergi setelah menerima pembayaran.

Lyra hanya bisa menatap pasrah terhadap Eric. "Kamu tidak perlu khawatir, Nanti aku akan mentransfer uangmu kembali." ucap Lyra menatap Eric.

Eric melambaikan tangannya." Tidak, aku tidak akan mau menerima uang itu kembali. Anggap saja ini sebagai kebaikan seorang teman."

Lyra mendengar itu hanya bisa menghela nafas panjang." Bagaimana kalo begini. Untuk hari ini kamu mentraktir ku, dan besoknya lagi kita makan bersama, aku yang akan mentraktir mu?"

Eric dengan cepat menganggukkan kepalanya dan buru-buru menyetujuinya." tidak masalah, tidak masalah."

Setelah berbicara singkat, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk segera pergi meningkatkan restoran itu.

"Apakah kamu mau aku antar pulang?" tawar Lyra

Eric dengan cepat melambaikan tangannya."Tidak perlu nona Lyra, aku lebih baik naik taksi."

Lyra mengangguk ringan mendengar itu." Kalo begitu, aku duluan pulang ya!"

Eric tersenyum dan mengangguk sebagai tanggapan.

Mereka berdua segera berpisah setelah melakukan pembicaraan singkat ditempat parkir itu.

Saat Eric dan Lyra berbicara singkat ditempat parkir tersebut, tiba-tiba seseorang diam-diam mengambil foto mereka berdua yang sedang berbicara.

Setelah orang itu mendapatkan foto Lyra bersama Eric, orang itu dengan cepat menyebarkan foto itu kesemua group diskusi universitas.

Dengan cepat, foto kencan Lyra itu menyebar di group-grup diskusi universitas. Dengan cepat, pesan yang masuk di ponsel Lyra menanyakan keadaan nya sangat banyak.

Semua orang yang melihat foto itu sangatlah terkejut. Ini baru pertama kalinya mereka melihat Lyra berkencan dengan seorang laki-laki. Mungkinkah laki-laki itu tunangan Lyra? Semua orang terus bertanya-tanya ketika melihat foto itu.

Sebagian besar fans Lyra di Universitas merasa ingin gila melihat pujaan hati mereka didekati oleh laki-laki lain.

Mereka yang melihat foto itu sama sekali tidak mengenali penampilan Eric. Karena jujur, pada saat itu penampilan Eric sangat berbeda dan jauh dari kata sama dengan sosok Eric yang sederhana yang mereka ketahui.

Saat itu Lyra membuka group diskusi universitas dan alangkah terkejut dia melihat fotonya dan Eric sedang trending topik didalam group.

Eric juga terkejut menyadari fotonya dan Lyra jadi bahan gosip di group kampus. Tetapi semua orang tidak mengetahui kalo itu adalah sosok Eric. Siapa yang menyangka kalo itu adalah Eric.

Eric pada saat didalam foto itu sangat tampil beda dari biasanya. Tidak ada ciri-ciri dirinya dalam foto itu.

Ketika hendak berjalan pulang, Dia melihat seorang kakek yang terlihat sangat menyedihkan bersandar ditembok gang kecil.

Eric adalah orang yang tipe suka menolong orang yang kesusahan. Dia sangat senang membantu orang apapun jenis bantuan itu.

Kemudian Eric menghampiri kakek itu sambil langsung menyapanya." Hai kek, apakah kakek baik-baik saja? Mengapa kakek tidur didekat jalan seperti ini?"

Orang tua itu dengan cepat menoleh lalu menyadari kehadiran seorang anak muda berdiri menatapnya. Aku benar-benar lapar, aku belum memakan sesuatu dari kemarin! "

Mendengar itu, Eric sangat prihatin. Dengan nada sedikit sedih Eric menenangkan orang tua itu.“Tunggu sebentar disini kalo begitu, aku akan mendapatkan beberapa makanan untuk kakek."

Setelah mengatakan itu, Eric buru-buru menuju ATM terdekat kemudian mengambil $300 dari rekening banknya.

Dengan cepat Eric membeli dua nasi bungkus lalu membawanya menuju kakek yang dia temui sebelumnya.

Eric lalu duduk di depan orang tua itu sambil menyerahkan satu nasi bungkus ditangannya." Ayo kakek kita makan bersama. Kebetulan aku juga belum makan."

Eric merasa masih lapar walaupun dia baru saja selesai makan bersama Lyra. Makanan di restoran itu belum membuat isi perut nya kenyang, karena makanan di sana terlalu sedikit tapi terlalu enak. Ini yang membuat Eric belum juga kenyang,

Sambil tersenyum lembut, kakek itu mengambil nasi bungkus dari tangan Eric." Terima kasih." orang tua itu menatap Eric penuh makna." Siapa namamu kalo kakek boleh tau?"

Sambilan menikmati makanannya, Eric membalas. "Namaku Eric brown." Eric kemudian kembali menatap orang tua itu dan bertanya balik." Kalo kakek namanya siapa?"

Seketika Kakek tua itu terkejut mendengar nama brown, dia kemudian tersenyum menyeringai dingin menata Eric sambil memperkenalkan dirinya juga." Perkenalkan namaku Yuzly! "

Eric mengangguk ringan mendengar itu." Cepat kakek, makan yang banyak."

Eric juga ikut menikmati makanan itu karena terasa sangat enak ketika lapar.

yuzly terus menatap Eric sambil berkata." Ternyata masih ada anak muda sepertimu yang baik hati. Aku akan membalas budi kepadamu jika ada kesempatan nantinya."

"Ha ha ha, tidak perlu kakek lakukan itu. Aku senang bertemu dengan kakek" balas Eric sambil tertawa.

Kemudian kakek yuzly bertanya kepada Eric." Nak, dimana kamu tinggal dan dengan siapa kamu tinggal sekarang?Apakah bersama keluarga mu?"

Mendengar pertanyaan itu, raut wajah Eric yang tadinya ceria kini terlihat bersedih." Aku tinggal sendirian. Aku sudah tidak memiliki keluarga satupun bersamaku. Aku hidup seorang diri! " Eric berkata sambil memaksakan senyuman.

Kakek yang mendengar itu terkejut dan sedikit senang, entah apa yang ada dipikiran orang tua tersebut.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KAKEK INI YG AKAN JDIKAN ERIC PRIA HEBAT..

2023-11-24

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjuuuuutt Thor 😛😀💪👍🙏

2023-11-08

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Siapakah Kakek itu .. tidaklah mungkin dia akan menghilang dan meninggalkan sistem buat Eric. wkwkwk...😛😀💪👍👍👍

2023-11-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!