Bab 10

"Jika mereka berani memukulimu lagi, jangan ragu untuk memberitahuku! Oke?"

Eric hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan.

Rasa nyaman berbicara dengan seorang laki-laki baru pertama kali Lyra rasakan. Sebab dia sangat tidak suka dengan laki-laki yang terus memuji dirinya dan memanjakannya. Lyra bisa melihat Eric sebagai orang polos dan baik hati. Oleh karena itu, dia mau mengajak Eric berbicara dan bercanda.

"Aku sebenarnya masih ingin mengobrol bersamamu Eric, tapi tidak ada waktuku sekarang." Lyra tertegun sejenak lalu menatap Eric sambil berkata." Bagaimana dengan ini, aku akan mengajak anda makan bersama sambil mengobrol di restoran Leonard Lee. Aku akan mentraktir anda sebagai tanda Terima kasihku karena anda telah menyelamatkan tas ku tempo hari. Bagaimana?"

Mata Eric ketika pertama kali mendengar ini langsung berbinar. Tetapi selanjutnya dia menjadi lesu dan lemas mengingat dia sama sekali tidak cocok berada di dekat Lyra seperti yang dikatakan temannya. Dia adalah anak muda miskin dan tidak mempunyai apa-apa, sedangkan Lyra adalah wanita yang cantik karismatik dan juga anak orang kaya.

Dengan cepat, Eric menggelengkan kepalanya." Anda tidak perlu melakukan itu nona Lyra. Kejadian itu hanya sebuah kebetulan, jadi untuk apa menganggapnya serius."

Lyra menggelengkan kepala sambil terus mengompres luka-luka Eric." Kamu benar-benar laki-laki bodoh ya Eric. Diajak makan oleh wanita kamu tolak." Lyra menggelengkan kepalanya dalam ketidakberdayaan.

Eric segera membalas." bukan seperti itu nona Lyra, aku merasa tidak pantas saja menerima tawaran anda."

"Apakah kamu menganggap ku seorang teman? Lyra menatap Eric dengan tajam sambil berkata." Pokoknya aku tidak mau tahu, Kamu harus menemui besok di restoran Leonard Lee."

Siapa sih yang tidak senang dan bahagia ketika diajak makan bersama oleh wanita cantik seperti Lyra? Tentu saja Eric saat ini sangat bersemangat mendengar hal itu.

"Apa yang akan kita bicarakan ketika bertemu nanti nona Lyra?" tanya Eric.

Mendengar itu Lyra merasa jengkel, dia menampar pipi Eric yang terluka dengan lembut sambil berkata. "Kamu jangan terlalu banyak bertanya saat bersamaku. Kamu hanya perlu cukup mengangguk dan menyetujui pengaturan ku." Lyra menghela nafas lalu melanjutkan." Jika kamu tidak mau datang besok menemui ku, Aku akan menyuruh David dan Daniel memukulimu lagi." ucap Lyra dengan sedikit mengancam.

Eric yang mendengar itu tak bisa berkata apa-apa, dia menganggukkan kepalanya tanpa daya. "Baiklah, Aku akan datang besok menerima traktiran nona Lyra."

Lyra tersenyum kecil mendengar Eric menyetujuinya." Nah, jawaban seperti itu yang aku tunggu."

Setelah berbicara singkat dan sudah selesai mengobati Eric, Lyra dan Eric dengan cepat keluar dari UKS itu dan berpisah satu sama lain.

Eric dipenuhi dengan kebahagian saat itu juga karen sebentar lagi impian dia makan bersama dengan gadis cantik seperti Lyra akan segera tercapai. Eric tidak takut jika ia harus berurusan dengan Daniel atau David lagi, ini semau demi impiannya.

Eric sore itu dengan cepat pulang ke kosnya.

Dia terus mengingat kejadian sebelumnya Lyra mengobati luka-lukanya. Itu menurut Eric pengalaman paling indah dalam hidupnya diobati langsung oleh wanita tercantik di Universitas nya. Eric merasa pukulan David dan Daniel hari ini membawa berkah baginya.

Hingga malam hari tiba, Eric tidak henti-henti memikirkan Lyra dan tidak sabar ingin segera menemuinya.

Singkat nya, pagi hari telah tiba. Hari ini dan pagi ini juga, Eric akan bertemu dan makan bersama dengan Lyra.

Jadi Eric tidak mau berpenampilan lusuh seperti biasanya. Karena bagaimanapun, restoran tempat dia makan kali ini benar-benar mewah, jadi bagaimana mungkin dia akan memakai pakaian casual yang hambar dipandang?

Eric dengan cepat mengenakan pakaian jas hitam dan berpenampilan seperti detektif. Eric terlihat sangat perkasa dan tampan ketika mengenakan pakaian seperti itu. Sebagian besar teman dekatnya mungkin saja tidak mengenalinya karena perbedaan Eric yang lusuh dan berpakaian rapi sangat berbeda jauh.

Eric pagi itu dengan cepat datang ke restoran Leonard Lee itu untuk menerima undangan Lyra.

Eric terus menerus mencari untuk menemukan sosok Lyra, sampai ketika Eric melihat Lyra duduk sendiri dengan memainkan ponsel miliknya.

Dengan cepat, Eric menghampiri Lyra dan tak lupa menyapanya." Maaf nona Lyra karena membuat Anda menunggu lama! "

Lyra yang mendengar suara yang sangat familiar di telinganya segera menoleh kesamping. Tetapi dia hanya menemukan pemuda berpakaian rapi dan tampan. Dia mengira itu Eric, tenyata bukan. Dengan cepat Lyra mengabaikan pemuda itu yang tak lain adlah Eric sendiri.

"Nona Lyra, apakah kau tidak mengenaliku sama sekali?" ucap Eric.

Lyra sekali lagi menatap pemuda yang berdiri disampingnya sambil memperhatikan nya lebih teliti.

"Apakah itu kamu Eric?" tanya Lyra dengan sedikit ketidakpercayaan.

Eric mengangguk ringan." Tentu saja nona Lyra, siapa lagi yang akan datang menemui anda kalo begitu?"

Lyra seketika saat itu terkejut mengetahui kalo pemuda tampan didepannya adalah Eric cupu yang ia kenal. Lyra menelan ludahnya sambil berkata." Silahkan duduk dulu!"

Eric mengangguk ringan dan duduk mendengar Lyra mengatakan itu.

"Aku benar-benar tidak menyangka kalo sosok Eric yang berpakaian lusuh ternyata akan sangat tampan seperti ini jika mengenakan pakaian rapi." ucap Lyra memuji.

Mendengar itu Eric hanya tersipu malu." Aku bahkan tidak setampan yang anda katakan itu!"

Eric perlahan mulai beradaptasi berbicara dengan Lyra. Dia mengurangi kecanggungan nya ketika berbicara dengan Lyra.

Lyra tertawa kecil mendengar hal itu." Ha ha ha, Itu benar loh! Andai kamu mengunakan pakaian seperti ini di Universitas, maka akan sangat mungkin kamu banyak disukai cewek-cewek di sana.”

Eric hanya tersenyum masam menanggapi Lyra mengatakan itu.

"Tahukah kamu? Kamu adalah laki-laki pertama yang aku ajak bertemu dan berbicara berdua seperti ini!" ucap Lyra kepada Eric.

Eric menelan ludahnya mendengar itu." Kenapa bisa seperti itu?"

Lyra tersenyum dan membalas Eric." Karena aku merasa kamu itu sangat lucu dan asik untuk menjadi teman bicaraku."

Eric langsung tertawa kecil dan tersenyum bahagia mendengar Lyra mengatakan itu.

Mereka berdua terus mengobrol di sana sambil menikmati makanan lezat. Perbincangan santai hari ini benar-benar sangat membuat Eric bahagia. Begitupun dengan Lyra, Lyra perlahan mulai merasa nyaman berteman dengan sosok seperti Eric.

Setelah beberapa saat menikmati makanan. Akhirnya mereka berdua selesai untuk makannya.

Kini staf datang membawa mesin penggesek kartu ATM datang menghampiri meja Eric dan Lyra.

"Total keseluruhannya $4,5 ribu kak. Apakah anda mau membayar tunai atau kartu?" tanya staf itu kepada meja Eric dan Lyra.

Mendengar itu, Lyra dengan cepat membuka tasnya untuk membayar itu. Tetapi dompet nya sama sekali tidak ada didalam tas miliknya. Lyra benar-benar meninggalkan dompetnya diatas meja sebelum dia datang kesini. Jadi Lyra tidak membawa apapun untuk membayar nya.

Lyra berbisik kepada Eric." Astaga, aku lupa membawa dompet ku. Mungkin itu tertinggal diatas meja sebelum aku berangkat kesini," ucap Lyra dengan nada pasrah.

Terpopuler

Comments

Hapid228 Hapid

Hapid228 Hapid

cerita tentang buling/apa hadeh

2024-09-20

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

lanjuuuuutt Thor 😛😀💪👍🙏

2023-11-08

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Dasaarr perempuan...masa janji mo menraktir malahan tidak bawa dompet berisi uang dan yang dibawa cuman dompet aslinya... hadeehh...😛😀💪👍👍👍

2023-11-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!