Eric percaya akan ada saatnya dia bisa berkuasa dan membalas mereka yang menindas nya. Bukannya tidak ada keadilan di Universitas ini, Sebenarnya eric sering melaporkan masalah pembullyan seperti ini, akan tetapi keluarga pelaku mempunyai banyak uang.
Mereka dengan mudahnya menyelesaikan masalah seperti ini hanya dengan mengeluarkan uang. Yang pada akhirnya laporan Eric itu tidak berguna sama sekali, dan pernah sekali terjadi dimana laporan yang Eric laporkan diputar balikkan faktanya oleh pelaku yang berujung Eric yang seolah-olah pelakunya.
Terkesan kejam tapi memang itulah realita nya dalam dunia saat ini. Orang kaya dengan mudahnya membeli nyawa seseorang jika orang itu membuat mereka tidak senang. Mereka juga bisa mengendalikan kekuasaan pemerintahan dengan uang mereka. Siapa yang tidak membutuhkan uang pada saat ini? Apalagi uang itu berjumlah banyak.
Setelah selesai memukuli Eric, David dan temannya langsung pergi begitu saja tanpa merasa sedikit salah. Melihat David dan temannya sudah meninggalkan eric, seorang pemuda tiba-tiba datang menyapa eric.
"Bagaimana keadaan mu eric.? Apakah banyak yang terluka.?" Dia adalah bill.
Dia teman dekat eric dulu ketika disekolah menengah atas.
Sebenarnya, Bill juga menyaksikan adegan Eric dipukuli barusan, tetapi dia sama sekali tidak berani untuk ikut campur.
Pernah juga sekali bill membela eric, tapi pada akhirnya dia yang dipukuli lebih kejam oleh mereka. Sejak saat itu dia tidak bisa membantu eric.
Menyadari bill menghampirinya, eric hanya tersenyum kecil sambil berdiri.
" Oh bill..! Tenang, aku baik-baik saja!"
"Maaf ya Eric, aku tidak bisa membantu mu barusan!"
Bill berkata dengan dipenuhi rasa bersalah. Eric tersenyum menepuk bahu bill dan membalas,
" Tidak apa-apa. Semuanya baik-baik saja, kamu tidak perlu khawatir!"
Eric dan bill sedikit berbincang singkat, tapi setelah beberapa saat mereka berdua berpisah lagi. Bill sudah sering melihat eric diperlakukan seperti ini. Oleh karena itu bill tidak merasa asing atau terlalu bersimpati dengan nasib eric. Jadi bill menganggap kejadian seperti ini sudah biasa.
Setelah Eric berpisah dengan bill, dia memutuskan langsung pulang untuk mengobati luka-lukanya. Eric berjalan sedikit terengah-engah, karena dia masih kesakitan akibat dipukuli oleh david. Sesaat Eric berjalan sambil memegangi perutnya yang sakit dan sedikit luka memar diwajahnya, ia tanpa sengaja berjalan berpapasan dengan bella dan Isabel.
Seketika Bella melihat kondisi eric, bella langsung terkejut dan merasa sangat perihatin.
"Tunggu eric, siapa yang melakukan ini?" tanya bella dengan sedikit penasaran.
Eric yang mendengar bella memanggilnya, tetapi Eric tidak memperdulikan panggilan Bella itu karena dia tidak mau memperpanjang masalah ini. Jadi Eric terus fokus berjalan pulang keluar gerbang Universitas itu. Eric tidak ingin menambah masalah jika ia menjelaskannya pada bella.
Isabel hanya tersenyum puas saat melihat Eric dengan muka penuh luka yang sepertinya habis dipukuli oleh seseorang. Bella merasa sangat bersalah melihat kondisi eric seperti itu tapi dia tidak bisa membantunya.
Dulu ketika di SMA, hanya Bella orang yang sering melindungi Eric dari bully an teman-temannya. Dia dan eric berteman dekat waktu itu.
Namun sekarang, bella tidak bisa sepenuhnya melindungi eric. Karena dia juga sedikit merasa malu bergaul dengan eric sekarang. Dia takut menjadi pembicaraan satu universitas jika dia bergaul dengan eric.
Eric berjalan keluar dari universitas nya untuk pulang ke tempat tinggalnya saat ini. Sebelum eric pulang ke kosnya, Eric terlebih dahulu menuju ke apotek untuk membeli beberapa obat mengobati lukanya.
Ketika Eric tiba di apotek, dia sudah mengetahui obat jenis apa yang ia butuhkan. Sebab Eric sudah sering membeli obat jenis ini untuk mengobati luka-lukanya saat mengalami perundungan. Kemudian Eric mengambil beberapa obat yang ia butuhkan untuk mengobati luka-lukanya.
Pada saat Eric hendak membayar obat itu, tetapi tiba-tiba dia kekurangan uang. Eric tidak tau harus melakukan apa, sebab kosnya masih lumayan jauh dari apotek itu
"Pak, saya kekurangan uang $7, bisakah saya membawa obat ini dulu kembali ke rumah saya? Nanti saya akan datang kembali membawa uangnya ?" ucap Eric dengan hormat. Penjaga toko memandangi Eric sambil berkata.
"Maaf, tidak bisa. Itu adalah aturan tetap apotek kami." Eric bingung harus berbuat apalagi, eric juga merasa akan sangat lelah jika ia harus bolak balik. sebab, luka-lukanya harus segera diobati.
Eric kebingungan harus berbuat apalagi, tetapi tiba-tiba ada suara yang terdengar dari belakangnya.
"Aku yang akan membayar semuanya."
Eric terkejut mendengar suara yang sedikit familiar ditelinga nya. Kemudian tanpa sadar Eric berbalik dan melihat sesosok gadis cantik yang tak lain adalah Bella. Bella sudah diam-diam mengikuti Eric.
Bella juga sudah menebak pasti Eric akan pergi ke apotek untuk membeli obat. Jadi dia kesini untuk memastikan kondisi eric juga.
Pengalaman ini Bella sering alami ketika masa SMA bersama Eric, dia akan menemani Eric membeli beberapa jenis obat di apotek.
"Bella? Kapan kamu ke sini?" tanya eric kebingungan.
Mendengar pertanyaan eric, Bella hanya membalas dengan senyuman kepada Eric kemudian ia pergi tanpa mengatakan apapun.
Eric sudah lama mengenal Bella ketika berada di SMA. jadi eric juga sedikit akrab dengan sifat Bella. Setelah mendapatkan obat yang dia butuhkan, Eric langsung Pulang ke kosnya untuk mengobati luka-lukanya.
Dulu Kejadian seperti ini sudah sering Eric alami dari dulu. Mengobati luka-lukanya juga sudah menjadi kebiasaannya. Karena eric sudah tidak mempunyai kedua orang tua, jadi Eric adalah sasaran bully sejak ia kecil.
Setibanya di kos nya, Eric langsung mengobati luka-lukanya dengan obat dari apotek yang ia beli tadi.
Rasa perih dan sakit di seluruh bagian yang terluka sudah Eric tidak rasakan lagi, Eric sudah mati rasa ketika mengobati luka-lukanya karena terlalu sering mengalaminya. Setelah mengobati beberapa luka-lukanya, Eric tidak istirahat untuk menyembuhkan lukanya. Tetapi Eric langsung mengenakan pakaian kerjanya.
Eric tidak mau hanya karena luka kecil seperti ini akan membuatnya tidak masuk kerja dan tidak mendapatkan uang. Karena ia harus memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa ada bantuan dari orang lain.
Jika ia tidak bekerja, maka bisa jadi Eric sudah tidur di jalanan dan tidak mempunyai tempat tinggal. Eric sangat pekerja keras dalam menjalani kehidupannya. Sebab eric percaya akan ada waktunya dia berada bisa di puncak.
Eric berusaha keras sampai ketempat kerjanya dengan secepat mungkin. Karena dia takut mandornya akan memarahinya. Tetapi beruntung saja tempat kerja Eric tidak terlalu jauh dari kosnya. Jadi setelah berlari beberapa saat Eric sampai ditempat kerjanya. Sesampainya di tempat kerja, eric langsung bekerja seperti biasa.
"Terlambat lagi ya masuknya. Eric, eric..! Kenapa kamu sering terlambat akhir-akhir ini?"
seorang laki-laki paruh baya gendut berkata menasehati eric. Eric menjawab dengan senyuman hangat yang membuat siapa saja melihat nya akan merasa kasihan,
" Maaf bos, ada sedikit masalah."
Melihat eric terlihat serius, jadi mandor kerjanya itu hanya mengangguk ringan,
" Lain kali jangan terlambat lagi. Oke?"
"Oke, terimakasih bos!" balas eric lalu langsung memulai pekerjaannya.
Pekerjaan Eric ialah sebagai buruh serabutan untuk mengangkat hasil panen sayur ke gudang. Eric bekerja dibawah teriknya sinar matahari, hal seperti ini sudah lumrah terjadi baginya.
Ini semua Eric lakukan untuk membiayai kehidupannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Widodo Wilujeng
begitulah kehidupan orang2 yang jauh dari Tuhan.. sifat dan kelakuannya seperti binatang.
sopo salah bakale seleh, becik ketitik olo ketoro.. Ada timbal balik atas semua perbuatan kita
2023-11-08
4
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😛😀💪👍🙏
2023-11-08
0
Hades Riyadi
Wow...Kisah perjalanan hidup pemuda miskin tanpa sistem yaaaa. tentunya mengenaskan terus menerus neeehh...🤔🙄😩😛😠💪👍
2023-11-08
0