Ta'arufan

siang itu Dimas dan Andi sudah bersiap hendak ke panti asuhan. Dimas memakai kemeja kotak kotak berwarna abu-abu dipadu dengan celana hitamnya. sedangkan Andi juga mengenakan kemeja warna hitam.

" kenapa turun disini?" tanya Andi pada Dimas. karena tiba-tiba saja Dimas menghentikan laju motornya.

" mau cari oleh oleh dulu buat anak anak panti" jawab Dimas singkat.

Kemudian dia masuk ke swalayan terdekat dan beberapa saat kemudian Dimas kembali dengan beberapa kresek besar berisi snack .

" ini pegang!. jangan sampai jatoh". Dimas menjulurkan beberapa kresek berisi snack itu untuk Andi pegang.

Tak lama kemudian Dimas sudah sampai. Dia memasuki gerbang rumah panti dan memarkirkan motornya di halaman. Dimas langsung menuju ke pintu utama dengan diikuti Andi dari belakang.

" Assalamu'alaikum... " Dimas agak mengeraskan suaranya sambil kepalanya melongo kesana kemari mencari seseorang.

" waalaikumsalam.... " jawab seseorang dari dalam rumah.

tak lama kemudian terlihat pintu terbuka.

" Eh nak Dimas, Silahkan masuk nak Dimas" .

Yulia tersenyum melihat kedatangan Dimas.

"Zahra nya ada bu? " Tanya Dimas kemudian.

" Zahra masih mengajar. Tapi sebentar lagi pasti pulang, Silahkan duduk dulu". Yulia mempersilahkan duduk tamunya.

" oh ya bu, ini ada beberapa makanan kecil buat anak anak panti".Dimas memberikan bungkusan kresek itu pada Yulia.

"Makasih nak Dimas". jawab Yulia sambil menerima bungkusan itu.

Beberapa saat kemudian terdengar suara motor berhenti di depan.

" itu pasti Zahra sudah pulang, kata Yulia yang langsung berdiri dan menuju pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Zahra. kenapa dengan Zahra? " Terlihat Aisyah sedang memapah Zahra.

" Gak apa apa bu. Zahra baik baik saja. Hanya sedikit pusing soalnya tadi telat makan" ucapan Zahra terdengar melemah.

" makasih nak Aisyah, mau mengantarkan Zahra pulang " . kata Yulia.

"ia bu gak apa apa". jawab Aisyah.

setelah memasuki ruang tamu, Zahra terkejut melihat ada tamu yang mungkin dari kemaren dia tunggu tunggu.

" Mas Dimas? "

"Zahra? ". Mereka hampir bersamaan.

" kamu kenapa Ra" Dimas pun ikut cemas melihat Zahra yang pucat.

"" aku gak apa apa mas Dimas, mas sudah dari tadi? kata Zahra.

" Sebentar, aku masuk dulu" pamit Zahra dan Aisyah pun ikut masuk bersama Zahra.

Dimas mengulas senyum di bibirnya. Melihat Zahra mengenakan cincin pemberiannya.

Beberapa saat kemudian Zahra pun keluar bersama Aisyah. Dan disitu juga ada Ambar yang keluar dengan membawa hidangan kue dan teh hangat. Terlihat Zahra lebih segar dari yang tadi.

Mereka semua Duduk di sofa besar ruang tamu itu. Kemudian Dimas mengutarakan niat baiknya datang kesana.

" Maafkan saya Bu Yulia, bu Ambar. Terutama Zahra. Seharusnya saya datang kemarin. Tapi saya malah telat sehari. saya harap Zahra tidak kecewa dengan keterlambatan saya.

Mereka semua tampak serius mendengarkan pembicaraan Dimas. Seolah sedang mendengarkan pengajian seorang ustadz di masjid yang begitu khidmat.

" Saya ucapkan terimakasih buat Zahra karena bersedia menerima cincin pemberian saya yang itu artinya dia pun menerima saya dan membukakan hati buat saya. Dan untuk selanjutnya saya akan membawa kedua orang tua saya untuk meminang Zahra.

Zahra hanya menunduk saja. tak bicara sepatah katapun. Sebenarnya banyak hal yang ingin ia ketahui lebih banyak tentang calon imamnya itu.

Melihat Zahra hanya tertunduk Yulia paham betul dengan hati dan perasaan anak asuhnya itu. akhirnya dia mulai bicara mewakili Zahra.

" maaf nak Dimas, saya ingin tau tau banyak hal tentang nak Dimas, dan tentu saja Zahra pun begitu. Bagaimana latarbelakang kehidupan nak Dimas, keluarganya dan lain lain. Baik dan buruknya saya harap jangan disembunyikan". kata Yulia.

"Baiklah, silahkan apa yang ingin kalian tanyakan dari saya? ". Tanya Dimas sambil sesekali melirik ke arah Zahra.

" Begini nak Dimas, kemarin Zahra bertemu salah satu temanmu, Dan dia bilang katanya nak Dimas mempunyai niat tak baik terhadap Zahra. Dan katanya lagi nak Dimas adalah seorang yang suka main perempuan. Dan itu pula yang membuat Zahra kepikiran terus hingga kondisinya seperti saat ini, seperti yang kamu lihat". sambung Yulia.

"deg... ". jantung Dimas seakan berhenti. masa lalu yang ia sembunyikan ternyata tercium juga. "Kira kira siapa yang memberitahu Zahra? teman yang mana? ". Dimas mengalihkan pandangannya pada Andi berusaha mencari jawaban. Sedang Andi hanya mengedikkan bahu pertanda dia tidak tau.

" maaf Bu. jika kejujuran saya akan membuat Zahra kecewa. saya... sa ya.. dulu memang seorang playboy. Tapi saya bersumpah , itu hanya masa lalu dan saya berjanji hanya akan setia bersama satu wanita saja yaitu orang yang akan saya jadikan istri saya". suara Dimas terdengar berat. Namun ia harus jujur, apapun akhirnya akan ia Terima.

" Bagaimana Zahra? " tanya Yulia.

Aisyah yang duduk di samping kanan Zahra menggenggam tangan sahabatnya, berusaha meyakinkan.

Sedang Ambar juga ada disebelah kiri Zahra mengusap pundak Zahra juga memberi keyakinan.

Akhirnya Zahra pun mengangguk Dengan tatapan tertuju ke lantai.

Mereka semua tersenyum.

" Terimakasih Zahra atas kepercayaannya padaku. Terus apakah kamu juga menerima kekurangan saya yang hanya berpenghasilan kecil seperti ini? ". Dimas kembali melihat bagaimana reaksi wajah Zahra.

" Aku tidak butuh apapun dari mas Dimas, selain cinta, kesetiaan dan kejujuran. itu saja. Masalah harta dan kekuasaan, aku tak masalah jika memulai dari bawah". jawab Zahra.

Dimas terlihat lega sekali. Dia sangat bahagia mendengar ucapan Zahra. Andi menepuk nepuk pundak sahabatnya memberi semangat. Dia juga tersenyum melihat raut bahagia sahabatnya.

" Biar gak tegang, yuk diminum dulu tehnya dan makanan nya juga di cicipi ". Kata Ambar.

Saat semua sedang asyik menikmati hidangan tiba-tiba

" Assalamu'alaikum..." Tiara datang.

"waalaikum salam" jawab mereka hampir bersamaan.

" wah ada tamu. kayaknya sedang terlihat bahagia nih ada apa? "Tanpa rasa canggung sedikitpun Tiara langsung duduk di samping Yulia.

" Begini Tiara, sekarang Dimas dan Zahra sedang ta'arufan. Dan sebentar lagi mereka akan bertunangan ". Jelas Yulia.

"Wah kabar bahagia dong. jangan lama lama ta'arufan nya cepat diresmikan. Entar si Zahra keburu jatuh hati sama laki-laki yang lebih kaya. Contohnya saja si anaknya pak RT, anak pak RW, juga ada anaknya pak Camat". Kata kata Tiara setengah menyindir Dimas dan mengingatkan Dimas bahwa dia hanya sekedar kurir dan banyak lelaki kaya yang menginginkan Zahra.

Sebenarnya Tiara sangat iri dengan keberuntungan yang sering di dapat Zahra. Banyak anak orang kaya yang menginginkan Zahra, padahal dia juga tak kalah cantik. sama-sama anak panti juga. lalu apa bedanya dia dengan Zahra. Entahlah.

" tapi ingat satu hal, meskipun ta'arufan, tetap saja kalian harus menjaga batasan. Ingat juga, kalian belum muhrim. Jangan melakukan hal-hal yang dilarang agama ". Yulia memberi nasehat pada keduanya.

Dimas dan Zahra hanya mengangguk saja.

Episodes
1 abang kurir
2 siapa kamu nona?
3 Hujan
4 pedekate
5 banyak sekali Rivalku
6 ini terlalu berlebihan
7 sepuluh hari
8 Kembali ke Kota
9 Keharmonisan sebuah keluarga
10 Zahra wanita yang berbeda
11 Keraguan
12 niat baik
13 Ta'arufan
14 Zahra kamu dimana?
15 Diculik
16 panik
17 rumah kontrakan
18 kiss me
19 aku bisa jelaskan
20 godaan iman terberat
21 calon suami
22 mencari tau
23 sugar mommy
24 Andi tau
25 Rahasia Besar
26 Tamu istimewa
27 Surprise
28 ijab qobul
29 tak percaya
30 aku akan menunggu
31 Penjemputan
32 cinta yang tak berbalas
33 pulang membawa menantu
34 tantangan mertua
35 pewaris satu satunya
36 hadiah untuk opah
37 IRI
38 fitting baju pengantin
39 gelang yang sama
40 pria misterius
41 saya tak tau apapun
42 mungkinkah salah sasaran?
43 resepsi pernikahan
44 Unboxing
45 Keterangan Tiara
46 Selamat Datang kembali QUEEN
47 Keputusan Aresh
48 pindah kerumah besar.
49 menemui titik terang
50 honeymoon
51 penyelidikan
52 Kecelakaan
53 Dirundung nestapa
54 penyelidikan 2
55 Dimana istriku?
56 Dendam masa lalu
57 putri titipan
58 kelahiran baby QUEENZHA
59 melindungi baby queen
60 Berlibur di Manchester
61 Dia bukan Zahra
62 kejadian memalukan
63 pertemuan ibu dan anak
64 queen putriku
65 namaku queen
66 Zahra kembali
67 keteguhan iman Zahra
68 surat dari Pauline
69 Pauline meninggal dunia
70 keputusan Erick
71 akhir yang bahagia
Episodes

Updated 71 Episodes

1
abang kurir
2
siapa kamu nona?
3
Hujan
4
pedekate
5
banyak sekali Rivalku
6
ini terlalu berlebihan
7
sepuluh hari
8
Kembali ke Kota
9
Keharmonisan sebuah keluarga
10
Zahra wanita yang berbeda
11
Keraguan
12
niat baik
13
Ta'arufan
14
Zahra kamu dimana?
15
Diculik
16
panik
17
rumah kontrakan
18
kiss me
19
aku bisa jelaskan
20
godaan iman terberat
21
calon suami
22
mencari tau
23
sugar mommy
24
Andi tau
25
Rahasia Besar
26
Tamu istimewa
27
Surprise
28
ijab qobul
29
tak percaya
30
aku akan menunggu
31
Penjemputan
32
cinta yang tak berbalas
33
pulang membawa menantu
34
tantangan mertua
35
pewaris satu satunya
36
hadiah untuk opah
37
IRI
38
fitting baju pengantin
39
gelang yang sama
40
pria misterius
41
saya tak tau apapun
42
mungkinkah salah sasaran?
43
resepsi pernikahan
44
Unboxing
45
Keterangan Tiara
46
Selamat Datang kembali QUEEN
47
Keputusan Aresh
48
pindah kerumah besar.
49
menemui titik terang
50
honeymoon
51
penyelidikan
52
Kecelakaan
53
Dirundung nestapa
54
penyelidikan 2
55
Dimana istriku?
56
Dendam masa lalu
57
putri titipan
58
kelahiran baby QUEENZHA
59
melindungi baby queen
60
Berlibur di Manchester
61
Dia bukan Zahra
62
kejadian memalukan
63
pertemuan ibu dan anak
64
queen putriku
65
namaku queen
66
Zahra kembali
67
keteguhan iman Zahra
68
surat dari Pauline
69
Pauline meninggal dunia
70
keputusan Erick
71
akhir yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!