Fandom

Hari berikutnya...

Setelah menyelesaikan segala pekerjaan rumah dan melihat bayinya Yea yang tampak santai, seperti bingung tentang apa yang ingin dilakukannya. Yea sudah menulis buku hariannya, namun sepertinya dia ingin melakukan sesuatu yang lain. Tiba-tiba, sebuah ingatan muncul dalam benaknya. Dia pergi ke meja rias dan mengambil sebuah ponsel yang tergeletak di sana. Yea mengisi daya ponsel tersebut dan menunggu hingga baterainya terisi penuh, lalu menghidupkannya.

Layar ponsel menyala setelah baterainya terisi. Yea membuka obrolan dalam sebuah aplikasi dan terkejut melihat begitu banyak pesan yang menumpuk, mencapai ratusan ribu. Seperti mengalami lag, ponselnya tampaknya kewalahan dengan pesan-pesan tersebut. Tidak heran obrolan tersebut menumpuk, sejak masa kehamilannya hingga melahirkan, Yea tidak pernah menyentuh ponsel khusus yang digunakan untuk kegiatan fandomnya, CHOA, sebelum menikah dengan Vhy dan sebelum hadirnya Baby Vhy.

Terlihat bahwa nama pengguna Karincute dominan mengirim pesan dalam grup tersebut. Karincute adalah pemilik grup tersebut. Salah satu pesan dan gambar menarik perhatian Yea. Gambar tersebut bertuliskan "Happy 101 juta pendengar untuk lagu utama Vhy berjudul Paragraf dalam album Paragraph." Grup tersebut akan merayakan pencapaian seratus satu juta pendengar lagu tersebut.

"Wah, sungguh luar biasa. Aku sendiri tidak tahu kalau Kak Vhy tidak memberitahuku," ucapnya kaget mengetahui lagu suaminya telah mencapai seratus satu juta pendengar.

Yea melanjutkan menggeser layar ponsel sambil membaca pesan-pesan yang masuk. Sambil membaca pesan-pesan tersebut, Yea tersenyum karena merasa lucu dengan apa yang dia baca.

CHVYlv: Berbagi gambar.

urpavgirl: Suamiku tampan sekali!!!

hothevhy: Tolong selamatkan aku!

Yea sejenak menurunkan ponselnya. Dia berpikir mengapa dia harus begitu penasaran tentang kehidupan suaminya, padahal dia sudah menjadi istri yang telah memenangkan hati Vhy dari semua wanita di sekitarnya. Yea merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Namun, dia memutuskan bahwa tidak masalah juga jika dia lebih tahu tentang kehidupan suaminya yang sering dibicarakan oleh penggemar.

Yea kembali mengangkat ponselnya dan membaca pesan-pesan tersebut.

"Oh, acaranya akan dilaksanakan dalam tiga hari di Idol Store," ucapnya terputus sambil memikirkan sesuatu. "Kak Vhy memang menyuruhku untuk pergi ke dokter untuk perawatan rambutku. Aku bisa menitipkan Baby Vhy kepada Mama Inha dengan alasan pergi ke dokter, dan setelah itu aku bisa mampir ke acara tersebut." Mata Yea berbinar-binar dengan ide tersebut.

Tanpa menunggu lama, dia segera mengisi formulir registrasi sebagai tamu acara tersebut. Setelah mengisi formulir, Yea kembali membaca dan melihat draf pesan dan video di obrolan media. Matanya tertuju pada video yang penuh semangat dengan judul "Vincent & Gangster," yang tidak lain adalah foto Vhy. Yea sedikit mengerti maksud video tersebut, dan ternyata video itu adalah cerita yang dibuat oleh para penggemar dengan karakter yang terinspirasi dari suaminya.

"YN? Apa itu?" Yea mempertanyakan dengan rasa ingin tahu. Tiba-tiba dia terkejut. "Kenapa ini terlihat begitu intim?" Dia merengek karena menyadari bahwa suaminya menjadi karakter dalam cerita yang penuh gairah tersebut.

Yea tidak bisa menahan rasa penasarannya, dia bertekad untuk hadir pada acara tersebut. Namun, tangis Bayi Vhy terdengar.

"Oh, sayang, Mama di sini," ucapnya sambil menuju kamar Bayi Vhy.

***

Tahun 2018

Kenapa aku gugup sekali? ucap Yea dalam hati sambil melihat gelang yang terdesain wajah Vhy untuk konsernya. Lagian, orang lain juga ga akan tahu kamu pacarnya, ucap Yea meyakinkan dirinya.

Tahun 2018 adalah pertama kalinya Yea memberanikan diri untuk melihat konser Vhy kekasihnya. Yea tidak punya siapapun untuk diajak kesana, karena hanya dia dan keluarga merekalah yang tahu tentang hubungan asmaranya dengan Vhy. Mungkin semua orang akan merasa gugup dan sedikit aneh juga kalau datang ke konser sendirian tanpa teman, atau orang-orang dekat.

Saat sedang asik menunggu antrian untuk masuk ke Venue konser, tiba-tiba Yea dikejutkan dengan seorang gadis yang baru beranjak remaja menepuk pelan punggungnya.

"Astaga!" Yea menoleh.

"Ada apa, dik?" tanya Yea.

"Kak, aku boleh ga pinjam ponsel kakak?" tanya gadis itu.

"Buat apa, dik? Siapa yang ingin kamu hubungi?" tanya Yea penasaran.

"Aku ingin menelfon pamanku. Tadi aku ke toilet umum bersamanya, dan aku menyuruhnya menunggu di luar, tapi pas aku balik dia tidak ada," cerita gadis itu.

"Kenapa bisa begitu?" tanya Yea.

"Sebenarnya ini bukan pertama kalinya, tapi dia membang kebiasaan kalau pergi bersamaku selalu jelalatan dengan wanita-wanita muda di konser. Aku sudah lelah mencarinya, jadi bolehkan aku meminjam ponsel kakak?" jelas gadis itu.

Yea berpikir sejenak, karena dia sangat takut jika ponselnya hilang atau disalahgunakan, terutama karena privasi besar yang dimilikinya dengan Vhy. Namun, akhirnya dia mengalah dan memberikan ponselnya kepada gadis itu. Setelah selesai menelfon, Yea berinisiatif untuk menunggu gadis kecil itu didatangi oleh pamannya.

Tidak lama kemudian, sosok pria dewasa itu datang menghampiri mereka. "Maafkan, Karin. Tadi paman mau beli minum malah nyasar," kata pria itu.

"Sudahlah, paman. Tidak perlu beralasan. Kau sedang menggatal kan dengan wanita di sini," sindir gadis itu.

Pria itu menyebut gadis itu dengan nama Karin. Yea berbicara dalam hati. Tidak lama setelah itu, pria itu menoleh ke arah Yea, dan Yea tersenyum sedikit menganggukkan kepala sebagai salam.

"Siapa wanita cantik ini, Karin?" tanya pria itu.

"Aku tadi meminjam ponselnya untuk menelfonmu," jelas Karin singkat.

"Maaf sudah merepotkanmu, nona cantik. Terima kasih telah membantu keponakan saya. Perkenalkan, saya Oh Jeong-seong, dan ini keponakan saya, Oh Karin," ucapnya sambil mengulurkan tangan.

Yea menyambutnya. "Tidak apa-apa, paman. Saya Yea, Hong Yea."

"Apa kamu ingin menonton konser juga?" tanya Paman Jeong.

"Iya, paman. Aku mendapat tiket di Balcony View Green nomor 342," jawab Yea sedikit gugup.

"342?" tanya Paman Jeong lagi.

"Iya."

Paman dan keponakan itu saling bertatap-tatapan. Ternyata, takdir lagi-lagi mempertemukan Yea dengan orang baru. Benar saja, Paman Jeong dan Karin berada di kursi yang berderet dengan kursi konser Yea.

Setelah mengantri, kini mereka bertiga telah duduk di kursi masing-masing untuk menunggu konser dimulai. "Kakak tidak menyangka bisa duduk dekat kalian," ucap Yea antusias.

"Iya, kak. Setidaknya aku punya teman kali ini. Aku muak dengan pamanku terus," keluh Karin.

"Jangan begitu, lihatlah pamanmu itu lucu, Karin," ucap Yea sambil melihat ke arah Paman Jeong dengan kehebohannya meneriaki nama Vhy sambil mengangkat banner berisi tulisan "I Love Vhy."

"Ngomong-ngomong, kakak sudah berapa lama jadi fansnya Vhy?" tanya Karin.

"Ka-kak baru-baru aja sih, baru 4 bulan lalu. Jadi ini konser pertama," jawab Yea sedikit gugup.

"Jadi udah masuk grup fandom atau belum?" tanya Karin.

"Belum," jawab Yea.

"Kalau begitu, bergabunglah di grup yang ku buat, kak. Anggotanya masih 34 orang, belum banyak," ajak Karin antusias.

"Boleh ya?" tanya Yea.

"Ya, tentu boleh lah. Aku sangat senang siapapun yang ingin bergabung di grup yang kubuat. Karena aku ingin membuat grup ini penuh suka cita," ucap Karin dengan percaya diri.

"Yasudah, kalau begitu, kakak mau bergabung," kata Yea.

Karin pun memasukkan Yea ke dalam grup fandom yang dibuatnya. Inilah menjadi awal kenapa Yea bisa bergabung di grup fandom suaminya itu, karena pertemuan yang tidak disengaja itu.

Dengan hati yang berdebar-debar, Yea merasakan kehangatan dan persahabatan baru dalam konser itu. Dia tidak lagi merasa sendirian dan gugup. Tidak hanya mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan, tetapi juga menemukan teman-teman sejati yang selalu mendukungnya dalam cinta dan kegemarannya.

Bersama Karin dan grup fandom yang semakin berkembang, Yea menjalani babak baru dalam hidupnya sebagai seorang fans Vhy. Siapa sangka, sebuah kesempatan kecil membawa keajaiban dan mengubah segalanya. Dan di balik kisah cinta dan kegembiraan mereka, ada satu kalimat yang meyakinkan Yea bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan: bahwa dia bukan hanya seorang fans, tetapi  juga bagian dari keluarga besar yang saling mendukung dan menyemangati.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!