Kerinduan

"Sepertinya aku sudah terlalu lama melihat ponsel, Kak Vhy. Aku takut jadi tidak enak kalau dia melihatnya," ucap Yea, lalu mengembalikan hp suaminya ke meja semula.

Benar saja, tidak lama setelah ia meletakkan ponsel itu, Vhy kembali dari dapur setelah membereskan makan malam mereka.

"Apa Kakak terlalu lama, sayang?" tanya Vhy sambil mendaratkan diri di kursi santai.

"Ah, tidak, sayang," jawab Yea dengan sedikit gugup.

"Apa Kak Vhy melihatku?" ucapnya dalam hati.

Vhy menuang minumannya lagi ke dalam gelasnya, lalu ia melirik ke arah ponselnya sambil meneguk minumannya.

Yea bangkit dari duduknya dan mendekati pinggiran balkon. Wajahnya tersapu angin malam, dan rambutnya terkibas saat angin menyapu wajahnya. Tatapannya mengarah pada bangunan-bangunan tinggi yang ada di hadapannya. Kota itu terlihat indah saat malam. Banyak hal yang ada dalam pikiran wanita bernama Yea ini, namun ia sejenak melupakan beban itu dan menikmati momen bersama suaminya malam itu.

Vhy melihat ke arahnya sambil meneguk minuman di tangannya. Melihat wajah cantik istri tercintanya tersapu angin malam membuat rambut panjangnya menari indah. Senyuman terukir di bibirnya saat ia menikmati pemandangan indah di hadapannya. Hatinya terasa sejuk dan damai melihat kekasihnya itu, seolah-olah jatuh cinta pada pandangan pertama.

Ada rasa yang membuatnya tidak ingin berjauhan dengan kekasihnya. Ia berjalan mendekati wanitanya. Tangannya melingkar seperti pagar mengelilingi taman, memeluk kekasihnya dengan dekapan hangat.

"Apa yang sedang kamu lihat, sayang?" ucapnya berbisik di telinga Yea dengan suara berat.

Yea hanya menggelengkan kepala sambil tetap memandang ke depan, menatap cahaya-cahaya indah di atas kota. Vhy mengeratkan pelukannya lalu bersandar dengan kepalanya di bahu Yea, sambil berbisik,

"Sepertinya sudah sangat malam, Yea. Apakah kamu tidak kedinginan?"

"Sedikit dingin, tapi jika kamu memelukku seperti ini, rasanya tidak terlalu."

"Aku merindukanmu, sayang," bisik Vhy dengan suara lirih di telinga Yea.

"Lalu?" jawab Yea singkat.

"Aku menginginkanmu sekarang juga!" godanya.

Sontak, Yea langsung melepas pelukan Vhy.

"Aku masih kesal denganmu, Kak Vhy, jadi tidurlah sendiri!"

"Kesal kenapa?"

"Kamu lupa? Tadi bilang apa? Aku beratkan!"

"Ah, tidak. Kenapa kamu sangat marah kalau soal berat badan?"

"Karena itu kata-kata yang sakral, seharusnya tidak boleh sembarangan diucapkan oleh seorang pria kepada kekasihnya."

Vhy menatap Yea dengan gemas melihatnya sedang mengomel.

"Tidurlah sendiri, Vhy!" ucap Yea sambil mendorong perlahan agar memberi jarak di antara mereka.

"Apa? Vhy? Apa aku ini temanmu?" ucap Vhy sambil membalikkan badan Yea dan mendekati wajahnya, merapatkan tubuh mereka.

"Suamimu ini sangat kuat, Yea sayang. Berat 57kg bukanlah masalah besar bagi Vhy," bisiknya dengan penuh godaan, lalu ia mengangkat tubuh Yea dan menggendongnya.

"Akh!" Yea terkejut karena tiba-tiba Vhy menggendongnya.

"Apa yang Kakak lakukan?"

"Menghukummu!" jawabnya singkat, lalu membawa Yea masuk ke dalam rumah.

"Tidak, turunkan aku, Kak! Aku masih kesal denganmu!"

"Tidak ada penolakan!"

Vhy membaringkan Yea di tempat tidur, lalu dengan cepat melepas bajunya. Yea menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya, bersembunyi dari pandangan.

"Kenapa kamu bersembunyi, sayang?" Vhy langsung menarik kuat selimutnya, membalikkan tubuh Yea menghadapnya.

Yea dan Vhy saling menatap dengan penuh rasa. Mereka membiarkan emosi berbicara tanpa perlu kata-kata. Dalam momen intim itu, ciuman mereka berpadu dengan hasrat yang tak terbendung, merasakan bibir manis Yea yang sangat dirindukan. Penuh kasih, mereka terhanyut dalam pergulatan malam yang memperlihatkan betapa kuatnya rindu di antara mereka.

Seolah menjadi binatang kelaparan, Yea tidak ingin kalah dalam keintiman ini. Dengan penuh emosi, ia membalik posisi tubuh Vhy dan kini mendominasi. Dia menggenggam erat, menghubungkan mereka dengan penuh gairah.

"Kak Vhy, aku tidak akan membiarkan siapapun merebutmu dariku," bisik Yea dalam hati dengan perasaan yang kuat, meyakinkan hatinya sendiri bahwa Vhy adalah miliknya.

Yea mengekspresikan semua emosinya melalui pergulatan tersebut, menunjukkan betapa dia merindukan dan mencintai Vhy.

Vhy juga tidak tinggal diam. Dalam posisi ini, tangannya dengan lembut menyusuri tubuh Yea, menciptakan sentuhan yang menyenangkan. Ia menyapa setiap bagian dengan penuh kasih, memberikan rasa nyaman dan kehangatan.

"Kamu begitu cantik, sayang," ucap Vhy dengan penuh kagum, melambangkan keindahan Yea selain fisiknya.

Pergulatan berlanjut, mereka saling beralih posisi dengan penuh gairah, merasakan kenikmatan yang telah lama ditunggu-tunggu. Meski terkadang ada rasa sakit karena intensitasnya, mereka berdua saling memperhatikan dan memahami.

Malam itu menjadi momen indah, di mana keduanya melepas segala kerinduan dengan kehangatan dan semangat yang meluap. Keringat mengalir deras, mengisi ruangan yang awalnya dingin dengan kehangatan gairah mereka.

Semua perasaan yang tak tergambarkan terpancar dalam pergulatan itu. Setiap sentuhan, setiap belaian, dan setiap ******* merupakan bahasa cinta dan keintiman mereka.

Akhirnya, pergulatan itu mencapai puncaknya. Dengan nafas tersengal, mata terpejam, dan hati yang penuh kasih, mereka mengakhiri momen indah itu dengan penuh kebahagiaan.

***

Matahari memancarkan sinarnya yang hangat ke dalam ruangan apartemen, menerangi setiap sudut dengan keceriaan. Baby Vhy terlihat begitu bahagia, digendong dengan penuh kasih sayang oleh Papanya, sambil merasakan hangatnya sinar matahari. Momen ini menggambarkan ikatan yang tak tergantikan antara seorang ayah dan bayinya. Dalam keheningan, mata mereka saling terikat dalam keajaiban kehidupan. Bola matanya yang indah berbinar, mencerminkan rasa kasih sayang yang mendalam dari sang ayah.

"Kamu sungguh anak yang pintar, sayang. Ingatlah, jangan rewel jika Papa tidak ada di rumah, ya?" rayu sang ayah sambil menyentuh lembut hidung si bayi.

Di sisi lain, Yea sibuk di dapur, mempersiapkan sarapan pagi mereka. Telur gulung dipanggang berulang kali di atas teflon, diolah dengan penuh kepiawaian. Tangan Yea bergerak dengan lincah, menata satu per satu hidangan yang terdiri dari lauk-pauk dan sayuran segar. Asap kelezatan pun mulai tercium, sementara wanita itu tampak puas dengan hasil masakannya.

"Aku sudah lama tidak membuat sup. Rasanya luar biasa enak," ucapnya sambil memuaskan diri dengan mencicipi hasil karyanya. Lalu dengan penuh kebanggaan, ia meletakkan hidangan-hidangan yang tersusun rapi di atas meja makan.

Setelah itu, Yea berjalan ke ruang tengah sambil memanggil suaminya yang sedang menggendong anak mereka. "Kak, ayo sarapan!" ajaknya dengan penuh keceriaan.

Keluarga kecil itu berkumpul di meja makan, menyantap sarapan pagi mereka dengan penuh kehangatan.

"Biarkan aku saja yang menggendongnya, Kak," pinta Yea. Namun sang ayah menolak dengan lembut, menginginkan Momennya untuk terhubung dengan anaknya. Vhy, yang jarang ada di rumah, ingin mengisi kekosongan dengan mengasuh anaknya sendiri, sekaligus memenuhi rindu yang tak terhingga. Dan tentu saja, bayinya pun membutuhkan kasih sayang dari sosok ayahnya.

Makan siang berlalu dengan kebahagiaan. Kini, keluarga kecil itu tengah bersantai di ruang tengah, menikmati acara televisi sambil Baby Vhy terlelap dalam tidurnya. Mata Yea yang jeli melihat kuku suaminya yang sudah tumbuh panjang. Dengan hati yang penuh kepedulian, ia bangkit dari sofa dan mengambil gunting kuku untuk memotongnya.

"Sini, sayang," panggil Yea seraya menarik tangan Vhy ke arahnya. "Lihatlah kukumu, Kak. Seperti anak kecil saja." Kuku Vhy tampak panjang dan sedikit kotor.

Vhy membiarkan Yea memotong kukunya, sambil sesekali melihat wajah istrinya yang tengah fokus dalam memotong kukunya. Rasa syukur yang mendalam mengisi hatinya, merasakan betapa beruntungnya dirinya memiliki Yea. Namun, terkadang Vhy juga merasa iba melihat istrinya yang sulit mengungkapkan perasaannya, entah itu karena rasa malu atau hal-hal lain yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!