Mega Bintang

"Kak Vhy, mau pakai baju yang mana?" Tanya Yea sambil mengambil beberapa pakaian dari dalam lemari.

"Kaos Celine hitam sama jeans yang warna smoke, jangan lupa bawakan jaket, Kakak," pinta Vhy sambil berjalan ke ruang tengah.

Yea pun kembali menyusun sisa pakaian ke dalam lemari. Setelah itu, Ia menaruh jaket yang diminta Vhy ke dalam sebuah paperbag.

"Oh ya!, tolong carikan tali pinggang warna hitam yang biasa, Kakak, pakai. Kakak, lupa letaknya dimana, mungkin ada di laci?" Pinta Vhy dengan suara agak keras karena sedang sarapan di ruang tengah sambil mengawasi Baby Vhy.

Sementara itu, Yea sibuk mencari-cari tali pinggang favorit suaminya di dalam laci aksesoris. "Emang kebiasaan banget kamu, Kak. Habis pakai, letaknya sembarangan saja, giliran mau dipakai sibuk nyariin. Apa suamiku saja yang seperti ini, atau semua lelaki sama saja?" Keluh Yea dengan sedikit kesal.

Aktivitas pagi Yea yang sibuk mulai mereda ketika suaminya akan berangkat kerja. Meskipun suaminya mampu membayar asisten rumah tangga, namun semua tugas rumah tangga dilakukan oleh Yea atas permintaannya sendiri. Yea khawatir jika terlalu banyak orang lain terlibat dalam kehidupan mereka, hal itu dapat membahayakan keselamatan Vhy dan anak mereka. Mengingat suaminya adalah seorang Mega Bintang, banyak orang yang terobsesi padanya. Oleh karena itu, apartemen tempat mereka tinggal dilengkapi dengan perabotan rumah tangga yang canggih, yang membantu Yea dalam mengurus rumah tanpa banyak campur tangan dari orang lain.

"Kakak berangkat kerja dulu ya, jaga dirimu dan anak kita dengan baik. Kakak, selalu merindukanmu, Yea," ucap Vhy sambil mencium kening, pipi, dan akhirnya bibir Yea.

Yea membalas dengan menganggukkan kepala dan senyuman hangat. 

"Hati-hati di jalan, Kak, Vhy." Sambil menggendong Baby Vhy dan mengangkat tangan bayi itu untuk mengucap selamat tinggal kepada papanya, Yea berkata, "Dada papa... semangat bekerja dan cepat pulang ya," seolah-olah menirukan suara Baby Vhy.

Vhy pun membalas sambil meninggalkan apartemen dengan perlahan.

/

Mobil yang mengantar Vhy memasuki gedung besar dengan tulisan "US The Label". Gedung tersebut merupakan tempat Vhy bekerja dan meliputi semua kegiatan keartisannya. US The Label adalah induk perusahaan yang mengelola beberapa agensi, di antaranya Lemon Entertainment (agensi Vhy) yang berada di lantai 5, dan Cocopuff Music yang berada di lantai 7.

Vhy memasuki kantor Lemon Entertainment dan menuju ruangannya untuk melakukan briefing pagi. Sambil duduk, Ia membaca surat kabar yang ada di atas meja. Tak lama kemudian, seseorang membuka pintu ruangan tersebut, dan seorang pria berkacamata masuk kedalam ruangan itu.

"Oh, kau sudah datang," ucap pria tersebut dengan santai, sambil membawa minuman dan beberapa berkas.

Vhy melirik sebentar sebelum melanjutkan bacaannya, sambil bertanya, "Oh, Kak, apa saja jadwalku hari ini? Bukankah malam ini aku akan hadir di Gala Premier Film QWERTY?"

Pria tersebut menjawab sambil membolak-balik halaman berkas di tangannya, "Kau ada syuting iklan bir, promosi albummu, podcast, Gala premier, dan terakhir live."

Setelah mendengar jawaban pria tersebut, Vhy merebahkan tubuhnya di sofa tempat duduknya. Pria tersebut bertanya, "Kau sudah sarapan, Vhy?"

Vhy menjawab singkat, "Sudah, Kak."

Pria itu tersenyum kecil sambil berkata, "Jangan tidur lagi, nanti gula darahmu naik!" Mereka berdua saling tertawa.

Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu ruangan itu dan memberitahu bahwa beberapa produser Cocopuff sudah menunggu di ruangan Manajer Hanbin. Manajer Hanbin adalah orang yang bersama Vhy saat ini. Pria bernama Hanbin tersebut segera pergi menjumpai tamu-tamunya.

Hanbin, seorang pria berusia 41 tahun yang menjabat sebagai Manajer Utama Vhy dan juga salah satu produser musik utama di US The Label, terutama di Lemon Entertainment, telah lama mengenal Vhy sejak ia masih menjadi trainee. Ia sangat dekat dengan Vhy dan memperlakukannya seperti adik sendiri.

Setelah setengah jam berlalu, Manajer Hanbin kembali masuk ke ruangan dan membangunkan Vhy. "Vhy, bangun! Ayo kita berangkat, sudah pukul 10.45 KST," perintahnya. Vhy segera bangkit dari tidurnya tanpa banyak menunggu.

/

Suara penuh semangat mengumumkan, "1, 2, 3, action!" Cahaya sorotan menerangi pria tampan di sebelahnya saat Ia membuka botol bir di depan kamera. Pekerjaan sang mega bintang dimulai, dengan penampilannya yang menawan dan profesional dalam iklan bir tersebut. Di tengah keseriusannya, pria yang memegang kamera berkali-kali memuji Vhy, "Oke, bagus sekali! Angkat gelasnya, minum, dan lihat kamera. Luar biasa!"

Agenda pertama selesai.

/

Kita...

Kita adalah imajinasi yang melebur dalam fantasi. Memikat seperti kutub magnet. Berakhir dengan titik, lalu di sambung dengan kalimat baru.

*Penggalan lirik lagu Paragraph

Vhy duduk di kursi di tengah panggung dan menyanyikan lagu utama dari album Paragraph yang berjudul "Paragraph".

Agenda kedua selesai.

/

Waktu berlalu, Vhy terlibat dalam berbagai aktivitas, termasuk menjadi tamu dalam acara Idol Podcast. Di akhir podcast, penyiar tersebut menanyakan satu kalimat yang ingin Vhy sampaikan kepada para CHOA (penggemar).

Vhy menjawab, "Untuk para CHOA, aku sangat berterima kasih dan menghargai kalian semua. Semoga kalian sehat dan bahagia selalu."

Agenda ketiga selesai.

/

Vhy berada dalam mobil van bersama Manajer Hanbin dan para staf. Manajer Hanbin bertanya, "Kau ingin makan apa, Vhy? Masih ada satu setengah jam sebelum pergi ke Gala Premier."

Vhy meminta burger, "Aku hanya ingin burger, Kak. Aku akan makan berat setelah live nanti." Sambil menatap layar ponselnya, Vhy melihat foto-foto istri dan anaknya.

"Mari kita sambut sang Mega Bintang Vhy Vincent Lee!" seru MC dengan semangat. Vhy berjalan di red carpet untuk difoto oleh para wartawan yang berlomba-lomba mengabadikan momen tersebut.

Kini Vhy berada di ruang bioskop untuk menyaksikan film QWERTY, dan Ia tertawa melihat adegan lucu dalam film tersebut.

Agenda keempat selesai.

/

Waktu terus berlalu hingga Vhy sampai pada acara terakhirnya, yaitu tampil live di Idol Conference untuk menyapa para CHOA. Kolom chat live dipenuhi dengan tanda hati dan dukungan dari para CHOA. "Karena sudah hampir pukul 1 dini hari, aku akan mengakhiri live ini. Selamat beristirahat, sampai jumpa di waktu berharga kita selanjutnya," ucap Vhy mengucapkan selamat tinggal kepada penggemarnya.

Manajer Hanbin memuji Vhy atas kerjanya yang baik ketika melihat Vhy sudah tergeletak di sofa ruangan tadi pagi.

"Vhy, makanlah dulu. Kau belum makan nasi sejak sore," kata Manajer Hanbin seraya menawarkan makanan.

"Kak, bisakah kau menyuapiku? Aku benar-benar lelah," rengek Vhy sambil membenarkan posisinya untuk duduk.

"Kenapa kau bertingkah seperti bayi? Padahal kau sendiri sudah memiliki bayi," kata Hanbin sambil bercanda.

Vhy langsung makan karena dia merasa sangat lelah dan ingin segera tidur. Dia akan beristirahat di asrama agensi yang hanya berjarak 20 menit dari US The Label, karena jadwalnya sangat padat dalam waktu dekat. Setelah membersihkan diri, Vhy mengambil ponselnya dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Dia membuka obrolan dengan Yea dan mengirim pesan. 

Sayang... kamu pasti sudah tidur. Maaf aku baru mengabari. Jadwalku sangat padat dan kita akan jarang bertemu dalam beberapa waktu kedepan. Aku harap kamu tidak bosan merindukan dan mencintaiku. Aku sangat ingin memelukmu dan anak kita. Aku berharap kamu selalu sehat dan bahagia, Yea. Aku akan mengirimkan hadiah untukmu, jadi tunggulah. Semoga kamu menyukainya. Sekarang aku mau istirahat. Sampai jumpa, sayangku. Aku mencintaimu.

Vhy menutup ponselnya dan melihat jam, ternyata sudah pukul 02.24 dini hari. Ia bergegas tidur karena harus kembali bekerja pukul 9 pagi.

***

Pagi harinya.

"Sayang, cup cup sayangnya, mama," pujuk Yea kepada Baby Vhy yang sedang menangis karena merasa bosan dan mungkin juga lapar.

Yea dengan lembut menyusui Baby Vhy sambil menghadap jendela apartemen, menikmati sinar matahari pagi. "Tumbuhlah menjadi anak yang baik, tangguh, dan kuat, sayang. Mama dan papa akan selalu melindungimu," kata Yea sambil sesekali mencium pipi Baby Vhy.

Yea bangkit dari duduknya untuk mengambil ponsel yang ada di meja. Ia melihat notifikasi pesan dari suaminya pada pukul 02.15 dini hari.  "Oh, pesan dari kak Vhy," ucap Yea. 

Lalu, Ia membuka pesan tersebut dan membacanya dengan senyum bahagia di mata yang sedikit berkaca-kaca. Yea kemudian membalas pesan Vhy.

Iya, sayang, tidak apa-apa. Terima kasih hadiahnya. Semangat bekerja. Makanlah makanan yang sehat dan jangan terlambat. Kurangi bir dan minuman bersoda. Kami menunggumu di rumah.

Yea juga mengirimkan foto dirinya bersama Baby Vhy yang sedang berjemur.

Sementara itu, Vhy berdiri di depan cermin untuk bersiap-siap pergi kerja. Suara notifikasi terdengar dan muncul di layar ponselnya. Sambil mengenakan jaket, Ia melihat pesan yang baru masuk. "Yea?" Vhy membuka dan membaca pesan dari istrinya. Kemudian, dia tersenyum, memperlihatkan barisan giginya yang rapi, melihat foto dua orang yang sangat lucu dan menggemaskan yang sangat ia sayangi.

/

Di lobi agensi, terlihat seorang pria dewasa tampan sedang berjalan menuju lift. Pria berkacamata itu adalah Manajer Hanbin.

Hentakan suara sepatu wanita terdengar di lobi. Dua wanita berjalan menuju Hanbin. "Selamat pagi, Manajer Hanbin," sapa seorang wanita sebaya dengannya "Selamat pagi, Manajer Rii," balas Hanbin. 

Sementara itu, wanita yang jauh lebih muda dari Manajer Rii terlihat mengenakan masker di wajahnya tengah sibuk dengan ponselnya.

Pintu lift terbuka, dan mereka bertiga masuk ke dalamnya. Hanbin, yang sudah hafal, langsung menekan tombol lantai 5 dan 7. "Terima kasih, Manajer Hanbin, kau sangat perhatian," ucap Manajer Rii. Hanbin membalas dengan senyuman. 

Meskipun Hanbin terlihat dingin dan serius, namun Ia sangat ramah dengan para pekerja di agensi tersebut. Aura dan kepemimpinannya membuatnya dihormati oleh semua orang.

Lift berhenti di lantai 5. "Aku duluan ya, Rii," pamit Hanbin sambil tersenyum lalu melihat sekilas wanita yang masih sibuk dengan ponselnya. "Iya, Bin," balas Manajer Rii.

Siapakah wanita muda itu yang mengenakan masker dan sibuk dengan ponselnya? Apa perannya dalam agensi ini? Apa hubungannya dengan Manajer Hanbin?

Jangan lupa sama orang-orang ini!

Manajer Hanbin

Manajer Rii

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!