"Akh!" terdengar desir erangan saat dia melihat sesuatu dibawah sana.
"S-sakit! Jangan begitu. Miring sedikit," pintanya.
"Nah, beginikan lebih enak."
"Aghhh. Akhirnya," ucapnya dengan perasaan puas.
"Mengapa bisa menjadi sempit seperti ini, Vhy? Bukankah kemarin kau sudah mencobanya?" tanya pria yang bangkit dari posisi jongkoknya.
"Aku tidak tahu, Kak. Mungkin berat badanku naik, jadinya terasa sempit dari pergelangan hingga betisku," jawabnya sambil mencoba sepatu boat mewah yang terlihat seperti Kavalier tangguh. Pakaian mewah ala bangsawan kerajaan melekat di badannya, terlihat sangat gagah.
"Vhy, bersiaplah. Kamu akan tampil setelah ini," ucap pria yang tadi berjongkok.
"Oke!"
Lampu panggung menyinari wajah tampannya. Suara sorakan bergema di seluruh ruangan. Penampilan sang Mega bintang dimulai.
"Aaaaaaaa!"
"Vhy!!! Kamu sangat tampan!" sorakan para penggemar saat dia hendak memulai penampilannya di panggung gembira itu.
Sementara di lain ruangan. Kini terlihat seorang wanita menyendok makanan ke mulutnya sambil menatap layar televisi yang menampilkan penampilan para mega bintang di panggung musik.
"Marilah kita sambut mega bintang, Vhy!" suara pembawa acara di televisi bersemangat.
"Wah, luar biasa. Bahkan di televisi saja, suara para penggemar terdengar begitu keras. Bagaimana ya suasana di sana? Aku rasa telingaku akan sakit," ucapnya sambil tersenyum kecil.
Setelah selesai dengan makanannya, acara televisi pun berakhir. Wanita itu melihat ponselnya dan ternyata ada pesan yang masuk satu jam lalu. Ia membukanya dan membacanya.
Yea, aku akan pulang ke rumah malam ini. Dah!
Wanita itu hanya membaca pesan tersebut, lalu memasuki ruangan yang merupakan kamarnya. "Aku benar-benar lelah," ucapnya sambil meregangkan badan dan memasuki kamarnya. "Sepertinya besok aku akan pergi berbelanja," ucapnya sambil merebahkan diri untuk tidur.
***
"Selamat datang di Supermarket X-Bar Mall, tempat berbelanja hemat! Jangan lewatkan kesempatan istimewa untuk mendapatkan diskon hingga 50% dengan menggunakan X-Bar Pay. Mari rasakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan." Suara penuh semangat itu bergema di pusat perbelanjaan.
Terlihat seorang wanita muda yang tengah terfokus menatap warna-warni alami rak berisi sayur di hadapannya. Pandangannya yang intens mengisyaratkan bahwa ia sedang memilih produk terbaik untuk dibeli. Troli-nya sudah hampir penuh terisi dengan banyak keperluan rumah tangga.
"Sayur buah sudah, deterjen, pewangi, tisu juga sudah. Apalagi ya yang belum?" tanya wanita itu pada dirinya sendiri sambil membayangkan setiap sudut rumah untuk memastikan bahwa barang yang diperlukan sudah masuk semua ke dalam troli.
"Ah, benar. Untung kau ingat, Yea," katanya setelah mengingat sesuatu.
Dengan langkah cepat, wanita itu langsung menggerakkan troli belanjanya menuju bagian perlengkapan anak. Dengan teliti, ia mengambil dua paket besar popok bayi. Setelah mantap dengan belanjaannya, ia melanjutkan perjalanannya menuju kasir untuk menebus semua belanjaannya.
"Akhirnya selesai juga," pikirnya dengan gembira sambil mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya untuk menghubungi seseorang.
"Halo, pak. Saya sudah selesai berbelanja. Troli-nya sudah saya serahkan ke penitipan. Untuk barang belanjaan, langsung dimasukkan ke dalam bagasi ya, pak. Saya mau beli minum dulu," perintahnya dengan sopan, kemudian ia menutup teleponnya.
"Aku ingin kopi latte," gumamnya sambil melangkah menuju toko minuman.
Belum sampai separuh jalan, ia tersentak oleh teriakan riuh histeris di sekitarnya. Terlihat kerumunan orang di lobi mal, sebagian besar adalah perempuan yang terlihat teruja dan bersemangat. Wanita itu tiba di toko minuman yang dituju.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu untuk pesanannya?" sapa salah seorang kru penjual stand minuman dengan ramah.
"Saya pesan satu Coffee Latte less sugar dan less ice ukuran large ya, mbak," pesannya.
"Baik, apa ada lagi?" tanya penjual dengan sopan.
"Tidak, itu saja, mbak," jawabnya singkat.
"Untuk pesanannya atas nama siapa?" tanya penjual itu lagi.
"Yea, mbak," jawab Yea sambil tersenyum.
"Baik, silakan duduk untuk menunggu pesanannya," kata penjual dengan ramah.
Suasana riuh tersebut membangkitkan rasa penasaran Yea. Matanya kembali tertuju pada kerumunan itu, karena setelah ini ia berniat untuk mendatanginya.
"Mbak, maaf, saya mau tanya, itu di sana ada apa ya kok ramai banget?" tanya Yea penasaran kepada salah satu kru penjual yang melintas di depannya.
"Oh itu, Bu. Mereka sedang memasang spanduk dan videotron besar iklan wajah Vhy. Katanya, itu bakal bagus banget buat jadi spot foto," jelas penjual dengan antusias.
"Oh begitu, terima kasih ya," balas Yea dengan senyum kecil mendengar jawaban kru penjual.
"Iya, Bu," balas kru penjual itu.
Tak lama kemudian, "Pesanan atas nama Bu Yea," panggil kru penjual.
Yea pun bangkit dari duduknya untuk mengambil pesanannya.
"Terima kasih," balas Yea sambil berlalu pergi, dengan hati yang penuh rasa ingin tahu.
Yea melangkah menuju kerumunan dengan segelas kopi latte favorit di tangannya. Ia berhenti sejenak, membiarkan pandangannya tertuju pada salah satu spanduk yang telah terpasang, sambil sesekali menikmati tegukan dari minumannya. Yea berdiri di samping dua perempuan muda yang sedang terpana dengan pesona sang mega bintang.
"Astaga! Aku bisa kehilangan akal! Dia sungguh tampan sekali!"
"Darn! Aku sepertinya benar-benar terpesona dengan tatapannya yang begitu dalam."
"Aku ingin menjadi pacarnya!"
"Kalau begitu, aku akan menjadi istrinya!" ujar Yea yang tiba-tiba ikut terlibat dalam percakapan kedua gadis yang belum ia kenal.
Kedua gadis itu menoleh ke arah suara dan melihat seorang wanita cantik yang tampak lebih dewasa memberikan senyuman kepada mereka. Salah satu dari gadis itu pun bertanya, "Apakah Kakak CHOA juga?"
CHOA adalah sebutan penggemar untuk artis bernama Vhy Vincent Lee, yang lebih dikenal dengan nama Vhy. Ia merupakan salah satu mega bintang di industri hiburan. Vhy memiliki karir yang mencakup bidang penyanyi solo, model, bintang iklan, dan kini sedang menjajaki dunia akting. Ia adalah seorang pria muda yang tampan keturunan Korea-Prancis. Vhy memiliki bakat yang luar biasa dan juga sangat peduli terhadap isu-isu sosial. Ia dikenal karena sikapnya yang ramah dan perhatian, sehingga membuatnya dicintai oleh banyak orang, terutama wanita. Namun, popularitasnya tidak luput dari gosip dan rumor yang sering tersebar. Ditambah lagi, usianya sudah mencapai 33 tahun, membuat pesonanya semakin menarik dan karismatik. Jadi tidak heran jika dirinya selalu menjadi bulan-bulanan media.
"Tidak, aku adalah istri Vhy," jawab Yea sambil tersenyum dengan gaya lucu.
"Sudah bisa dipastikan kalau Kakak adalah seorang CHOA," kata gadis yang satunya dengan tegas.
Yea bertanya, "Kalau boleh tahu, sejak kapan kalian menjadi penggemar Vhy? Dan kenapa kalian begitu mengidolakannya?"
"Ini sudah tahun keempat kami menjadi penggemarnya, Kak. Kami menyukainya karena dia sangat menginspirasi. Dia tampan, berbakat, sukses, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi," jawab salah satu gadis dengan semangat.
Yea tersenyum senang mendengar jawaban gadis itu. Dia memberikan pesan kepada mereka, "Teruslah belajar dan terus lakukan hal-hal baik di mana pun dan kapan pun. Juga, gunakan uang saku kalian dengan bijak, ya. Sepertinya Kakak harus pergi sekarang. Jadi, selamat menjalani hari yang menyenangkan, ya! Sampai jumpa!"
Yea melambaikan tangan sambil berjalan pergi dengan senyum di wajahnya.
"Iya, Kak. Hati-hati ya," sahut gadis-gadis itu.
Yea melanjutkan perjalanannya.
Yea tiba di depan pintu apartemennya, dan kini ia sedang menekan tombol kode keamanan untuk masuk. Disampingnya berdiri seorang pria paruh baya yang ia telepon sebelumnya, membawa barang-barang belanjaan yang dibelinya.
"Letakkan belanjaannya di dapur saja, Pak," instruksi Yea sambil menunjukkan dengan pandangannya.
"Baik, Bu," kata pria tersebut. Tak lama kemudian, dia kembali setelah meletakkan semua barang belanjaan.
"Terima kasih banyak, Pak. Hati-hati di jalan," ucap Yea.
"Baik, Bu. Kalau begitu, saya permisi," pamit pria paruh baya tersebut, yang merupakan supir pribadi yang bekerja paruh waktu untuk Yea. Pria itu hanya dipanggil ketika Yea bepergian tanpa kekasihnya.
Yea membawa beberapa kantong belanjaan di tangannya saat menuju ke dapur. Setelah meletakkan kantong-kantong itu, ia mencuci tangannya. Yea merasa bingung karena rumahnya terasa begitu sepi. Matanya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 11 siang.
Tanpa membuang waktu, Yea langsung menuju salah satu ruang tidur. Namun, dia sangat terkejut dengan pemandangan yang ada di depan matanya.
"Oh tidak! Mengapa kau membiarkannya bermain sendirian?" serunya dengan kesal saat melihat seorang bayi yang berusia 4 bulan sedang bermain sendirian, dengan setengah kepalanya tertutup oleh selimut.
Yea segera menggendong bayi itu dengan rasa khawatir dan sedikit kesal. "Apakah kamu sudah lama terbangun, sayang? Berapa lama papamu membiarkanmu bermain sendirian?" ucapnya sambil berdialog dengan bayi tersebut.
Di samping itu, terlihat seorang lelaki masih tertidur. Yea mendekati pria itu untuk membangunkannya. Ia mengguncang-guncang tubuhnya dan memukul bokongnya dengan keras agar segera bangun.
“Bangunlah! Sudah pukul 11 siang, kenapa kamu masih tidur? Aku menitipkan anakmu untuk belanja sebentar, kenapa malah kau tinggal tidur. Cepat bangun! Jangan sampai aku menyirammu dengan air es, Kak Vhy!” perintah Yea menyuruh pria bernama Vhy untuk segera bangun dari tidurnya.
Vhy Vincent Lee saat manggung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments