BAB 13

"Bau masakan apa ini?"

Liam nampak mengendus kan hidungnya mencari arah bau yang terasa begitu nikmat. Ia berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan, yang dimana di sana terlihat seluruh keluarga sudah berkumpul bersama.

"Selamat pagi Liam." Sapa Angela melihat putranya yang baru saja tiba.

"Pagi juga Bunda..." Balas Liam kembali.

"Duduk dulu sini, kita makan sama-sama." Perintah Angela yang langsung dituruti oleh Liam.

Liam segera duduk dimana hanya ada satu kursi kosong di sana, yaitu kursi di samping Alina yang saat ini tengah duduk juga.

"Alina..." Panggil Angela yang tersenyum manis sambil menatap Alina.

Alina nampak bingung dengan maksud Bunda Angela di hadapannya, apalagi saat Bunda Angela memanggil namanya sambil melemparkan pandangannya pada Liam.

"Ada apa Bunda?" Tanya Alina yang penasaran dan tidak paham.

"Suami kamu lapar Alina..." Balas Angela yang membuat Fino tertawa kecil mendengarnya.

Barulah Alina mengerti maksud perkataan Bunda memanggilnya tadi. Dan dengan sigap Alina segera mengambilkan nasi dan lauk untuk Liam di sampingnya.

"Silahkan di makan." Ucap Alina pada Liam dengan sedikit malu.

Liam mengangguk pelan, ekspresi wajahnya nampak masih datar seperti biasa. Meski sebelumnya Alina beberapa kali sudah melihat Liam tersenyum, namun hal itu seperti mimpi bagi Alina.

"Gimana?" Tanya Angela sambil menatap Liam.

"Enak, baru kali ini rasanya Liam merasakan makanan seenak ini." Balas Liam jujur.

Angela hanya tersenyum puas mendengarnya, sementara itu Alina nampak tersipu malu mendengar ucapan jujur dari Liam.

"Iya enak, kan yang masak istri kamu." Sambung Fino.

Liam terdiam sejenak sambil menatap Alina di sampingnya, mendengar itu nampaknya membuat Liam sedikit terkejut mengetahui masakan enak yang baru saja ia puji adalah masakan wanita di sampingnya.

"Cantik, pintar masak, perhatian lagi!" Lanjut Desy yang kembali membuat Alina semakin malu mendengarnya.

"Kak Desy bisa aja, Kak Desy juga cantik kok, bahkan lebih hebat dari Alina." Balas Alina kembali memuji.

Desy tersenyum lebar mendengarnya, ia merasa senang dengan pujian yang Alina berikan padanya.

Angela hanya tersenyum melihat keakraban antara anak menantunya itu. Ia merasa suasana begitu hangat saat merasakan momen kebersamaan ini.

Apalagi sebelumnya Angela hanya berdua di rumah bersama Liam, ditambah pada saat itu suasana rumah begitu sepi karena hanya ada keduanya dan beberapa pelayan.

Dan juga mengingat sebentar lagi Liam akan pergi meninggalkan rumah ini bersama istrinya, entah mengapa membuat hati Angela begitu sakit rasanya.

Meski begitu Angela tak memperlihatkan kesedihannya itu di hadapan anak-anaknya. Ia tau jika anak-anaknya berhak memilih hidup dan kebahagiaan mereka masing-masing.

"Bunda tenang aja ... Liam bakalan lebih sering untuk datang kemari." Ucap Liam yang seakan tau setelah melihat ekspresi Angela yang diam dengan tatapan sayu.

Angela tersenyum mendengarnya, ia sedikit malu melihat Liam yang seakan tau akan kek khawatirannya saat ini.

"Bunda harap nanti kalian bisa menjalankan kehidupan kalian dengan baik ... Dan Liam Bunda minta tolong untuk menjaga istri kamu." Nasehat Angela sambil menatap Liam dan Alina.

"Iya Bunda ... Liam akan jaga istri Liam dengan baik." Balas Liam sambil memberikan senyuman terbaiknya pada malaikat tak bersayap di hadapannya.

Melihat momen di hadapannya sedikit membuat Alina senang rasanya, apalagi ia sangat jarang melihat Liam tersenyum. Namun siapa sangka, pria yang rasanya begitu dingin itu bisa sehangat ini di hadapan malaikatnya.

Terpopuler

Comments

Zolojulo

Zolojulo

Semangat...

Mampir juga ya😊

2023-07-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!