"Jadi apa kalian telah memutuskan bagaimana selanjutnya, setelah pernikahan kalian?" Tanya Angela pada kedua orang yang akan menikah sebentar lagi.
"Kami sudah menyiapkan semuanya, dan untuk tempat tinggal kami berdua akan pindah setelah seminggu di sini." Jelas Liam sambil menyuap makanan.
"Iya Bun ... Kami berdua sudah sepakat kalau kami tidak akan buru-buru pindah." Sambung Alina juga.
Sebelumnya Liam dan Alina sepakat jika setelah menikah ini keduanya tidak akan pergi meninggalkan rumah keluarga Liam sementara. Dan hal itu dilakukan agar Angela tidak mendadak merasa kesepian jika di tinggalkan.
"Kalau begitu Bunda tidak masalah ... Dan juga Liam kamu tidak perlu khawatir, setelah kalian menikah nanti Fino akan pindah kesini." Jelas Angela.
"Kak Fino? Memangnya kenapa dia ingin tinggal di sini?" Tanya Liam.
"Katanya dia kasihan sama Bunda, jadi nanti bakalan balik dari inggris untuk tinggal di sini bersama istrinya, dan juga anaknya."
Liam mengangguk pelan. Fino merupakan saudara laki-laki dari Liam yang saat ini tengah sibuk berada di luar negeri. Setelah kematian Ayah mereka Fino menjadi jarang untuk menetap di rumah, sebagian waktunya di habiskan dengan bekerja di luar negeri.
Apalagi setelah kematian ayah saat itu cukup membuat Fino depresi di buatnya, dan juga saat itu kehidupan keluarga begitu hancur. Ditambah dengan usia Fino yang masih sangat muda untuk mengelola sebuah perusahaan.
Namun dikarenakan kerja kerasnya serta otak yang ia miliki, Fino berhasil mengelola perusahaan peninggalan Ayah mereka dengan baik, dan kini ia tengah berada di inggris bersama anak istrinya.
"Liam punya saudara laki-laki?" Tanya Alina yang tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.
"Iya ... Kebetulan usianya beda tiga tahun lebih tua." Jelas Angela sambil tersenyum manis.
Alina mengangguk paham, ia baru tau jika Liam mempunyai saudara laki-laki, karena selama beberapa hari ini Alina hanya melihat Liam beserta Ibunya, jadi wajar jika Alina tidak tau akan hal ini.
***
Setelah makan siang singkat itu Alina berencana untuk kembali ke rumah orang tuanya, namun hal itu sempat di cegat oleh Angela yang mengatakan bahwa Liam akan mengantar Alina pulang.
"Liam kamu antar Alina pulang." Pinta Angela pada anaknya.
"Baik Bunda..." Balas Liam mengangguk.
"Alina bisa pakai taksi kok Bunda..." Ucap Alina yang berusaha menolak tawaran itu.
"Jangan menolak, lebih baik aku antar biar Bunda tidak khawatir." Jelas Liam dengan raut datarnya.
Alina akhirnya mengalah ia tak bisa menolak, apalagi setelah dapat tekanan dari Liam tadi ditambah dengan paksaan Angela padanya.
"Baiklah kalau begitu." Jawab Alina pasrah
"Ya sudah, kalian hati-hati di jalan!" Ucap Angela mengantarkan kepergian keduanya di depan teras rumah.
Liam mengangguk dari dalam mobilnya, setelah itu mobil berjalan pergi meninggalkan kediaman Angela.
Sementara itu di dalam mobil suasana begitu hening, sama sekali tidak ada topik pembicaraan dari keduanya. Liam nampak fokus dengan setir mobilnya, sementara Alina hanya mencari kesibukan dengan memandang suasana sekitar.
Namun di tengah keheningan, suasana seketika berubah ketika dering ponsel Liam berdering, yang di mana panggilan tersebut berasal dari seseorang yang paling Liam hindari.
"Drrrrzzz!"
Sorot mata Liam hanya menatap sekali namun tidak berusaha di angkat. Alina hanya memandang bingung dengan pria di sampingnya saat ada panggilan hanya di abaikan.
"Kenapa tidak di angkat?" Tanya Alina
"Biarkan saja, bukan urusan yang penting" jawab Liam yang seolah tau apa yang terjadi jika panggilan itu di angkat.
"Bisa saja ada yang penting? Bukankah lebih baik di angkat?" Tanya Alina kembali.
Liam tak membalas ia hanya fokus kearah depan, dan sama sekali tidak perduli dengan dering ponsel yang berbunyi sedari tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Popon Sukaesih
lanjut thoor
2023-07-17
0