BAB 20

Di malam harinya Liam terlihat sudah rapi dengan setelan blazer nya, ia sudah bersiap malam itu untuk pergi menuju pesta Tuan Alexa, meski sebenarnya ada rasa malas dalam diri Liam tapi mau bagaimana lagi karena ini adalah salah satu cara mempererat hubungan bisnis.

"Apa kau yakin tidak ikut?" Tanya Liam kembali berusaha memastikan.

Alina tersenyum ia menggelengkan kepala menandakan ia menolak untuk ikut.

"Maaf aku belum bisa." Jawab Alina meski merasa tidak enak.

"Baiklah kalau begitu aku akan berangkat."

Alina mengangguk sembari mencium punggung tangan Suaminya, serta tidak lupa untuk pergi ke depan untuk mengantarkan Liam.

"Hati-hati!"

Liam menoleh kearah Alina saat hendak masuk mobil. Dan yang mengejutkan Liam membalas ucapan itu dengan tersenyum.

Deg

Sebuah ekspresi wajah yang cukup membuat Alina berdebar, apalagi Liam dari pertama bertemu tidak pernah tersenyum untuknya.

"Tampan." Ucap Alina dengan penuh kejujuran dalam hatinya.

***

Sesampainya di pesta Liam segera turun dari mobilnya, ia berjalan masuk sambil tidak luput dari tatapan orang-orang yang berada di sekelilingnya.

Apalagi saat seorang Liam Ernesta tengah berjalan dengan begitu berwibawa, serta penuh akan kehormatan. Sesampainya di ruangan aula yang besar Alexa nampak berjalan menghampiri.

"Selamat datang Tuan Liam Ernesta!" Sambut Alexa dengan penuh bangga.

"Terimakasih Tuan Alexa karena sudah mengundang Saya kemari." Balas Liam tersenyum tipis.

Tidak hanya Alexa saja yang datang menghampiri, tetapi beberapa orang lain juga datang menyambut. Apalagi beberapa pebisnis dapat memanfaatkan momen ini sebagai upaya membangun kerja sama.

Beberapa saat setelah pembicaraan dengan beberapa orang, tiba-tiba Alexa memanggil putrinya untuk datang membawakan minuman untuk tamu spesialnya.

"Ellen." Panggil Alexa yang seketika diketahui oleh Ellen.

Dengan bak seorang artis terkenal, Ellen berjalan sembari membawa segelas minuman di tangannya. Dan hal itu sudah pasti tidak akan luput dari perhatian beberapa paparazi, mengingat Ellen ada seorang artis yang tengah naik daun saat ini.

"Silahkan Tuan Liam." Ucap Ellen dengan senyuman terbaik di wajahnya.

Liam menyambut pula pemberian Ellen saat itu, tidak mungkin saat ini Liam mengabaikan Ellen, apalagi dengan kehadiran beberapa rekan bisnisnya.

"Terimakasih." Jawab Liam singkat tanpa membalas senyuman Ellen.

Ellen hanya tersenyum puas melihatnya, ia hanya perlu menunggu sampai waktunya tiba untuk mendapatkan Liam.

Beberapa saat kemudian Alexa di panggil untuk menyampaikan pidatonya di hadapan orang-orang, dan beberapa orang seketika datang berkerumun untuk menyambut Alexa.

Namun berbeda dengan Liam yang sedari tadi nampak terengah-engah seperti sedang dikejar-kejar. Ditambah Liam juga nampak gelisah dengan keanehan di tubuhnya.

"Liam, kamu kenapa? Kamu sakit?" Tanya Ellen menghampiri yang sedari tadi melihat Liam gelisah.

Liam tak menghiraukan pertanyaan Ellen, dengan terburu-buru Liam bergegas pergi menuju toilet, dan sesampainya disana dengan terburu-buru Liam membasuh wajahnya.

Melihat kesempatan di depan mata Ellen berlari kecil untuk menemui Liam. Nampak jelas senyuman di wajah Ellen saat itu.

"Liam kamu baik-baik saja?" Tanya Ellen yang ikut masuk kedalam toilet.

Liam tak menjawab selain diam terpaku menatap Ellen di hadapannya saat ini, entah mengapa Ellen yang biasanya Liam lihat biasa saja, malam ini nampak berbeda.

"Liam..." Panggil Ellen sembari memegang pundak Liam.

"Menyingkir dari ku!" Bentak Liam yang masih berusaha mengkontrol dirinya.

"Liam tidak apa-apa, kau boleh melakukannya." Ucap Ellen yang semakin memancing.

Sementara itu Liam hanya diam tak menjawab dengan tatapan tajam menatap Ellen di sampingnya, apalagi dengan keadaan tubuh yang saat ini membuat Liam begitu tersiksa.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***