Malam harinya di sebuah restoran mewah. Alina berjalan dengan kedua orang tuanya dan dari sebuah meja seseorang nampak memanggil.
"Samanta!" Panggil seorang wanita yang nampak seumuran.
Ketiganya segera berjalan menghampiri wanita yang memanggil itu. Samanta segera berjalan untuk memeluk pelan wanita di hadapannya dan Kevin ia memberikan salam.
"Maaf membuat mu menunggu Angela..." Ucap Samanta.
Angela menggelengkan kepalanya, "tidak masalah lagi pula putra ku juga sepertinya belum tiba."
"Jadi apa kau disini sendirian dari tadi?" Tanya Samanta.
Angela mengangguk sambil tersenyum tipis dan tiba-tiba pandangannya teralihkan pada wanita cantik, di samping Samanta.
"Ini Alina?"
Alina tersenyum sembari mencium punggung tangan wanita di hadapannya.
"Iya Aku Alina Tante!" Jawab Alina dengan tersenyum balik.
"Cantik! Kamu memang seperti yang orang tua kamu katakan!" Balas Angela sambil mengelus rambut Alina.
"Mari silahkan duduk dulu, tidak enak jika terus berdiri seperti ini."
Semuanya segera duduk di kursinya masing-masing, dan satu kursi di hadapan Alina nampak masih kosong menuggu seseorang.
"Maaf ya sepertinya putra ku agak lama..."
"Tidak apa-apa, lagi pula kita tidak sedang terburu-buru." Balas Kevin.
***
Liam mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh untuk segera sampai di tempat tujuan. Hampir saja ia hari ini melupakan tentang janji pertemuan itu.
"Sial! Kuharap Bunda tidak marah." Ucap Liam sambil fokus mengemudikan mobilnya.
Setelah beberapa menit kemudian melewati jalanan yang untungnya bebas macet, Liam akhirnya tiba di sebuah restoran yang dikatakan sebelumnya.
Liam dengan segera keluar dari mobilnya dengan terburu-buru, sambil merapikan blazer yang tengah ia gunakan saat ini.
Beberapa mata terlihat memandang kearah sesosok pria tampan yang baru saja keluar dari mobilnya. Liam berjalan untuk mencari meja makan tempat bundanya.
"Liam!" Panggil Angela.
Mata Alina seketika nampak serius saat mendengar Angela memanggil nama yang sangat tidak asing bagi Alina.
"Liam?" Tanya Alina dalam hatinya.
Liam berjalan menuju wanita yang memanggilnya, keluarga Alina nampak tersenyum dengan kedatangannya, namun Alina masih membelakangi tanpa melihat siapa yang datang.
"Bunda ... Maaf Liam telat." Ucap Liam langsung mencium wajah wanita yang telah melahirkannya.
"Tidak masalah, yang penting kamu datang mari duduk dulu."
Mata Alina terbelalak tak percaya dengan apa yang ia lihat, pikirannya mengenai seseorang yang dia kenal nampaknya tak salah.
Liam segera duduk di kursi hadapan Alina. Matanya nampak terkejut dengan wanita yang tidak asing di hadapannya, namun Liam masih bisa mengendalikan ekspresi nya.
"Pak Liam!" Kata-kata yang tiba-tiba muncul dari mulut Alina.
"Kamu?"
Angela, Samanta dan Kevin ikut melirik kearah keduanya yang nampak saling mengenal satu sama lain itu.
"Kalian saling kenal?" Tanya Kevin.
"Itu..."
"Dia karyawan staff accounting di perusahaan Liam om." Balas Liam tanpa perduli apapun.
"Owh ... Jadi kalian satu perusahaan kerja dong!" Samanta menyambar.
Liam mengangguk sembari tersenyum tipis, ia tak perduli dengan Alina yang masih nampak kebingungan dengan suasana kali ini.
Sementara Alina masih terdiam membeku di hadapan Liam. Ia tak percaya jika pria yang akan menjadi calon suaminya, merupakan pria yang menyebalkan dari perusahaan tempatnya bekerja.
"Alina kenapa kamu diam aja?"
"Eh! Itu Mom enggak kok..."
"Jadi bagaimana kinerja Alina di perusahaan kamu Liam? Apa dia selama ini merepotkan?" Tanya Kevin yang membuat Alina memandang kearahnya.
Liam menghela nafasnya pelan sembari tersenyum kecil, "tidak, Alina sangat hebat dalam melakukan pekerjaannya." Ucap Liam yang membuat semuanya tersenyum.
"Hebat? Bukankah selama ini sifatnya begitu acuh dengan ku?" Tanya Alina dalam benaknya.
"Syukurlah kalau begitu, kami selalu berharap yang terbaik untuk Alina." Balas Samanta.
"Ngomong-ngomong soal pekerjaan ... Bukankah kita harus menetapkan tanggal pernikahan kedua anak kita?" Angela tiba-tiba berbicara yang membuat pembicaraan teralihkan.
"Aku setuju, sepertinya lebih cepat lebih baik!" Ungkap Samanta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments