Sakit,Mas!

Mariana tidak percaya hanya karena pengakuannya tentang statusnya sebagai istrinya Elang, membuat pria itu langsung menyakitinya seperti ini dan tidak memikirkan perasaannya.

bukankah wajar dirinya melakukan hal itu soalnya status mereka yang memang seperti itu yaitu sebagai pasangan suami istri tanpa, kalau misalnya dirinya mengenalkan sebagai orang lain ya itulah letak masalahnya Tetapi kalau seperti ini sepertinya tidak masalah?

wanita itu bahkan tidak menyangka jika suaminya begitu ringan tangan di waktu pernikahan mereka baru berusia beberapa hari, mana Janji Manis yang selalu diucapkan dulu selagi mereka berhubungan lewat media sosial dan juga janji yang diucapkan tepat dihadapan Mamanya di kampung?

kalaupun sekarang ada penyesalan ya Otomatis itu mungkin karena kesalahannya, tetapi selama di sini dirinya bahkan tidak dibiarkan untuk bernafas dengan bebas soalnya hanya diberikan pekerjaan saja.

"aku salah apa, sampai kamu menyakitiku seperti ini? kalau memang kesalahanku itu fatal, Oke aku minta maaf tapi kalau yang seperti ini yang ada kamu yang salah kan? "tanya Mariana dengan suaranya yang bergetar menahan rasa sakit di pipi dan juga hatinya.

Elang tertawa ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Mariana barusan, seharusnya wanita itu tidak terlalu banyak main drama di hadapannya soalnya dirinya benar-benar muak dengan semuanya.

"kamu tanya salah kamu itu di mana? pertanyaannya sekarang itu aku harus menjelaskan satu persatu begitu, dan juga memberitahu kepada kamu tentang apa saja yang kamu lakukan? Apapun yang seharusnya kamu ketahui seharusnya itu kan kamu bisa jaga mulut dan tidak mengabarkan kepada semuanya, karena pernikahan ini bagiku adalah sebuah malapetaka bukanlah Anugerah, "sarkas Elang begitu kasar.

Mariana merasa bahwa kakinya itu sudah tidak mampu menopang berat tubuhnya, dirinya benar-benar diberi kejutan yang sangat sadis oleh suaminya sendiri dengan perkataannya barusan.

Wanita mana sih yang tidak bakalan kecewa ketika diperlakukan seperti ini, ketika kemarin-kemarin dikira bakalan menjadi ratu di kehidupan suaminya eh malah dijadikan babu.

Sundari sedikit terganggu dengan suara keributan yang di depan pintu, tetapi ketika dilihatnya itu berasal dari anak dan juga menantunya maka wanita itu memilih untuk membiarkan saja.

Wanita paruh baya itu bahkan tidak ada niatan untuk menghentikan keributan yang terjadi, atau mungkin sekedar menunjukkan rasa ibanya terhadap menantu yang sudah disakiti oleh anaknya sendiri.

" Kamu sebenarnya berniat untuk menikahiku atau tidak, atau mungkin kamu pikir pernikahan itu hanyalah barang mainan gitu? Wah kurang ajar sekali ya kamu, semakin ke sini sikap kamu kok semakin sangat tidak tahu diri? "tanya Mariana yang sudah berusaha Sabar dari kemarin-kemarin tapi kalau tidak dihargai Ya Sudahlah.

Elang menarik kasar rambut istrinya itu membuat kulit kepala Mariana itu rasa-rasanya mau copot dari tempatnya, rasa sakit itu tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata tidak bisa dideskripsikan pada sebuah gambar soalnya dirinya sendiri yang merasakannya.

"Sudah tidur Kan dari tadi jadi sekarang giliran kamu untuk bekerja, di sini tidak ada yang gratis kecuali kalau kamu mau menjadi gembel di luaran sana? "tanya Elang sambil menyeret tubuh istrinya agar ikut dengannya ke tempat pencucian di rumah itu soalnya sudah seminggu cucian pakaian menumpuk.

Mariana ingin sekali mendorong tubuh elang tetapi ternyata pria itu lebih kuat dari dugaannya, terlihat Elang sepertinya benar-benar tidak ada belas kasihan dengan keadaan istrinya yang benar-benar sangat miris saat ini.

" Aku sedang berbaik hati dengan tidak membuat kamu menjadi gembel di luaran sana, Jadi jika ingin tetap tinggal di rumah mewah ini kerjakan semua pekerjaan rumah tanpa terkecuali! kalau kamu sudah selesai mengerjakan pekerjaan ini nanti jangan lupa naik ke atas kamar dan bereskan semua pakaian kamu, karena aku tidak ada niatan untuk tidur bersama dengan wanita kampungan seperti kamu! "jelas Elang lalu segera pergi dari situ.

Tubuh Mariana langsung mulai ke bawah lantai dirinya benar-benar tidak menyangka diperlakukan seperti ini, harusnya kalau memang dari awal tidak menyukainya kenapa malah memaksa dirinya untuk menikah.

Wanita itu menangis dengan suara yang begitu lirih antara sakit hati dan juga kecewa, dulu dirinya tidak pernah diperlakukan seperti ini oleh Naimah sebab wanita itu yang selalu menuruti semua perintah darinya.

Mariana dulu adalah ratu di rumahnya sendiri dan ketika yang menjadi pembantu adalah mamanya, namun Lihatlah sekarang ketika kemarin sempat mengejek orang kampung dengan statusnya sebagai istri dari pemuda kota ternyata malah datang dan diperlakukan layaknya seseorang yang tidak punya harganya.

mau kembali ke kamar rasanya sudah percuma maka dari itu wanita itu memilih untuk mencuci, pakaian di dalam tempat pencucian itu aromanya memang sudah tidak sedap tapi mau bagaimana lagi ketika dirinya harus mengerjakan semuanya.

Sundari yang baru dari dapur berpapasan dengan putranya itu yang terlihat begitu kelelahan, wanita itu tidak ada niatan untuk marah ketika melihat sifat anaknya yang begitu kasar namun yang ada dirinya begitu bersyukur ketika semua pekerjaan ada yang menghandle.

" Besok pagi jangan lupa untuk Sita semua ponselnya kemudian batasi ruang geraknya, agar orang di luar tidak tahu kalau Sebenarnya kamu itu sudah menikah dan wanita itu ada tinggal di dalam rumah ini, " saran Sundari lalu masuk kembali ke dalam kamarnya.

Sundari Tentu saja tidak ingin menimbulkan begitu banyak pertanyaan dan juga spekulasi di publik, soal status dari Elang kemudian kenapa sampai istrinya tidak dibiarkan bebas dan juga Kenapa wanita itu malah terkesan seperti dikekang kebebasannya?

Elang yang sudah merasa capek dan juga ngantuk memilih untuk istirahat tidak peduli dengan keadaan di luar sana, Persetan juga dengan keadaan Mariana karena Bukankah wanita itu kemarin begitu bahagia saat dirinya bahwa ke kota sampai-sampai tidak sadar bakalan diperlakukan seperti ini.

Naima malam ini tidak bisa tidur Soalnya benar-benar merasa ada sesuatu yang tidak beres, apalagi bayangan Mariana yang terus-menerus menari di dalam pikirannya membuat dirinya benar-benar merasa terganggu.

Naima tidak tahu harus menghubungi siapa ketika ponsel Mariana semenjak meninggalkan kampung tidak bisa dihubungi, Mungkinkah anaknya itu sudah memblokir nomornya karena tidak ingin diganggu oleh wanita tua yang sangat menyusahkan seperti dirinya ini.

"ya Tuhan, aku tidak minta banyak dalam hidupku! cukupkan makanku Berilah aku umur yang panjang dan juga jagalah kebahagiaan anakku, setelah itu aku tidak akan meminta segala sesuatu yang berlebihan cukup jaga anakku sampai nanti aku bisa bertemu dengannya lagi, "lirih Naimah yang berusaha untuk berpikir positif tidak ingin mendoakan yang buruk-buruk tentang anaknya apalagi mencurigai sampai ke hal yang berlebihan'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!