Kecewa

Mariana merasa sakit hati dengan Sikap yang ditunjukkan oleh suaminya kepadanya tadi, karena dengan keterlaluan tanpa memikirkan perasaannya pria itu menyuruhnya untuk tidur di sofa.

Elang memberikan alasan kalau dirinya tidak biasa tidur dengan orang lain karena nantinya tidak akan membuat dirinya terlelap, maka dari itu ia meminta kepada Mariana supaya tidur saja di sofa.

Mariana jelas saja sempat melayangkan protes tidak terima, karena menurutnya mereka itu suami istri Ya jelas saja wajar dong kalau tidur bersama-sama.

pertanyaannya kalau misalnya mereka seperti ini ya untuk apa menikah lebih baik kan dari awal tidak usah ada namanya pernikahan, jika akhirnya diabaikan diperlakukan layaknya orang asing dan juga tidak dihargai.

" Mas, kamu keterlaluan sekali loh membiarkan aku tidur di sini! padahal kamu tahu sendiri kalau kita itu sudah sah sebagai suami istri, Ya jelas saja tidur berdua itu bukanlah sebuah hal yang dilarang! kalau misalnya kamu merasa terlebih tidak terbiasa ya Harusnya kamu mulai biasakan diri mulai dari sekarang, karena aku paling tidak terima ketika diperlakukan seperti begini. "Mariana melayangkan protes seperti itu sebab dirinya juga capek dan juga tidak terima dengan apapun yang terjadi karena menurutnya ini semua sangat-sangat keterlaluan dan juga tidak sesuai dengan keinginannya.

Elang mendengus kesal ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Mariana, sebab sepertinya wanita itu masih mempermasalahkan Apa yang dilakukan olehnya.

pria itu menatap tidak suka ke arah wanita yang sudah sah menjadi istrinya tersebut, karena terlalu cerewet dan juga banyak bicara serta sangat menyebalkan.

" Kamu kenapa dari tadi menggerutu terus? kamu pikir saya tidak perlu istirahat dan juga tidak perlu untuk berpikir jernih, kalau misalnya kamu terus mengganggu nanti saya bakalan seperti apa? " tanya pria itu yang benar-benar emosi dan juga sangat tidak terima sama sekali.

mariana menatap tidak suka ke arah suaminya itu karena menurutnya alasan yang diberikan sangat tidak masuk akal tanpa, dirinya diperlakukan seperti ini dan juga seolah-olah tidak dianggap kehadirannya.

" Ya habisnya kamu memang sangat keterlaluan Soalnya dari tadi kamu mengabaikanku terus, saat datang ke tempat ini pun rasa-rasanya Sepertinya kamu tidak ada niatan untuk membuat kita selalu bersama? sebab buktinya ketika orang tua kamu memberikan perintah kepadaku ini itu kamu tidak pernah memberikan alasan untuk membelaku, Padahal kita sama-sama loh melakukan perjalanan yang jauh bukan hanya kamu saja? " ujar Mariana yang tidak suka.

Elang yang dari tadi sudah perbaring langsung bangkit dan memasang tatapan tajamnya kepada wanita itu, karena menurutnya jika dibiarkan maka bisa dipastikan Mariana bakalan tambah kurang ajar lagi.

" Ya sudah kalau memang kamu tidak ada niatan membantu pekerjaan di rumah ini, lebih baik kamu pulang ke kampung dan pastinya Aku tidak akan pernah mengantarkan kamu ke sana."Elang mengatakan hal itu dengan penuh ketegasan tidak peduli dengan apapun yang terjadi.

mariana menatap tak percaya ke arah suaminya karena bisa-bisanya mengatakan hal seperti itu, seharusnya pria itu memikirkan cara bagaimana biar membujuknya supaya jangan merajuk lagi Eh malah mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakitkan.

"kamu mengusirku? pada hari pertama saat kamu mengajakku datang ke rumah ini sebagai seorang istri, dan sekarang kamu malah menyuruhku pergi seolah-olah aku ini seseorang yang sangat tidak berharga? "tanya Mariana dengan Tatapan yang tak percaya.

Elang masih saja merasa kesal dengan wanita itu membuat dirinya memilih untuk pergi begitu saja, karena menurutnya sebagai seorang pria tentu saja berkelahi dengan wanita itu adalah sesuatu yang sangat tidak etis.

mariana terduduk di sofa yang dipakainya untuk tidur, wanita itu tidak percaya jika suaminya pergi meninggalkannya begitu saja tanpa ada niatan untuk menyelesaikan masalah yang tengah mereka hadapi.

Elang kini sudah menyusul Mamanya di meja makan tidak peduli dengan keadaan istrinya dalam kamar, karena menurutnya wanita itu terlalu cerewet dan juga terlalu banyak menuntut.

Sundari hanya menatap ke arah putarannya Itu sekilas selalu memilih untuk melanjutkan makannya meskipun dalam keadaan yang terpaksa, karena Percayalah apa yang disiapkan oleh Mariana ini begitu menyiksa dan juga berbanding terbalik dengan selera makan mereka selama ini.

" Kenapa wajahnya seperti itu? Bukankah wanita itu pilihan kamu bukan karena keinginan kami, jadi Hadapi Saja jangan Banyak mengeluh toh kamu juga kan yang membawa dia datang ke sini? " tanya Sundari.

" yang mana ku tahu kalau dia yang awalnya nurut ternyata sangat keras kepala dan juga susah diatur , sudah begitu banyak sekali maunya sampai membuat aku pusing sendiri. "Elang merasa benar-benar tertekan dengan semua ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!