Mariana tidak bisa tidur semalaman, pasalnya sudah pukul 03.00 dini hari suaminya tidak nampak bakalan pulang.
Sebagai seorang istri tentu saja wanita itu merasa cemas sekaligus heran dan juga penasaran, karena bisa-bisanya Elang seolah-olah lupa dengan keberadaannya di rumah itu.
padahal pria itu tentu saja tidak akan pernah lupa dengan statusnya, karena mereka baru saja menikah dalam hitungan hari jadi otomatis Masih panas-panasnya dong.
Mariana terlihat sesekali membuka pintu kamarnya kemudian turun ke lantai bawah untuk memastikan keberadaan suaminya, Namun sepertinya tidak ada tanda-tanda sama sekali Ada orang di tempat itu karena terbukti suasana dalam keadaan yang begitu sunyi.
maka dari itu dirinya memilih untuk kembali ke kamar dan menghubungi suaminya melalui ponselnya lagi, karena Dari tadi dihubungi tidak bisa tersambung karena elang yang memilih untuk mengabaikan panggilan itu sendiri.
Timothy merasa heran dengan ponsel Elang yang dari tadi bergetar tetapi tidak dihiraukan oleh pemiliknya, sudah begitu panggilan itu berasal dari nomor yang sama sejak tadi membuat dirinya mau tidak mau merespon soalnya sepertinya Elang tidak peduli.
" Ya halo, " ujar Timothy penasaran dengan orang yang menelpon Elang dari tadi itu.
Mariana mengerutkan keningnya ketika mendengar suara yang begitu berbeda dibandingkan suara suaminya, padahal setahunya Elang itu kan katanya tidak suka jika barang pribadinya disentuh?
" ini dengan siapa ya? kenapa sampai ponsel Mas Elang ada pada kamu, kamu nyolong atau gimana sih? " tanya Mariana memastikan.
Timothy menjauhkan ponsel dari telinganya soalnya teriakan Mariana dari seberang itu benar-benar lumayan dahsyat, membuat dirinya ingin sekali mematikan panggilan tersebut tetapi ingatannya kembali ketika wanita di seberang itu menyebut Mas Elang.
Bukankah setahu dirinya kalau adiknya Elang itu memanggilnya dengan sebutan kakak, dan panggilan yang ini itu terkesan seperti seorang istri yang tengah menghormati suaminya.
"kamu yang siapa? Kenapa bisa Kamu memanggil Elang dengan sebutan itu, memangnya kamu ini siapa sampai begitu lancang menghubunginya dari tadi? " tanya Timothy penasaran.
" Ya karena itu aku kan istrinya, maka dari itu berhak dong kalau misalnya aku tahu di mana dia sekarang? Lagian masa iya sudah sepagi ini juga tidak mau pulang ke rumah, kalian sedang melakukan apa sih sampai membuat dia lupa? " tanya Mariana emosi membuat Timothy melebarkan matanya sempurna karena tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan.
" kamu pasti berhalusinasi kan? Sejak kapan Elang itu menikah dan kami sahabatnya tidak tahu sama sekali, Sudahlah nona manis jangan terlalu mengada-ada nanti takutnya kamu bakalan stres loh! "ujar Timothy Sambil tertawa membuat Mariana mendengung kesal.
"eh asal kamu tahu saja ya manusia gila mana yang bakalan mengaku menjadi seorang istri Padahal dia masih ingin bebas, Jadi sekarang tolong katakan kepada suamiku untuk pulang atau aku yang bakalan menjemputnya sekarang juga! " perintah Mariana tegas selalu mematikan panggilan itu.
timothy benar-benar tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan, ingin mengelak tetapi betul sih apa yang dikatakan oleh wanita itu.
Elang yang dari tadi sibuk memainkan PlayStation miliknya langsung menghentikan kegiatannya itu, saat melihat Timoti datang dengan wajah yang sangat tidak menyenangkan seolah-olah beban pikirannya begitu banyak saat ini.
" Wajah kamu kenapa? Apakah ada sesuatu yang menjadi beban pikiran kamu, tidak perlu kamu memikirkan soal Rebecca dan juga aku Karena bagiku kami berdua itu sudah selesai, "ujar Elang sambil tertawa.
"Sejak kapan kamu menikah? Kenapa kamu sekarang malah ada di sini bukannya menemani istri kamu, kenapa kamu berbohong dan bersikap seolah-olah status kamu masih single sama seperti kemarin-kemarin? "tanya Timoti perlahan membuat Elang menatap heran ke arahnya.
"ngawur kamu kalau berbicara, aku masih single kok seperti kemarin kenapa malah bertanya seperti itu? "tanya Elang heran.
Timothy ingin sekali tertawa namun memilih untuk mengurungkan niatnya itu dan memberikan ponsel Elang kepada pemiliknya, karena dirinya yakin pemiliknya itu lebih berhak untuk tahu Apapun Yang Terjadi.
" Periksa sendiri itu kira-kira panggilan dari siapa dengan kamu menyimpan nomornya menggunakan kata kampungan, karena dari tadi dia menghubungi kamu terus tetapi tidak direspon makanya aku mengangkatnya, "jelas Timothy membuat Elang membulatkan matanya sempurna.
pria itu jelas saja tidak percaya jika Mariana dengan lancang menelepon dirinya, dan dengan begitu wanita itu juga mengaku sebagai istrinya ya kalau begini otomatis ada begitu banyak pertanyaan yang terjadi.
"ah itu wanita yang terlalu berambisi untuk menjadi istriku makanya dia mengakui hal yang tidak-tidak, Lagian kalau memang dia adalah istriku tidak mungkin aku menulis nomor ponselnya dengan kata kampungan kan? " tanya Elang Sambil tertawa berusaha mengusir kegugupannya.
timothy menggelengkan kepalanya karena dirinya bukanlah anak kecil yang bisa saja dibohongi oleh siapapun, Lagian Apa susahnya sih untuk jujur dan mengatakan semua kebenaran.
"Terserah kamu mau mengatakan apapun yang penting intinya tolong sekarang kamu pulang dan temui istrimu, aku tidak peduli Mau kamu masih berstatus single atau Pria beristri yang penting Intinya jangan membuat aku bingung!" saran Timothy yang memilih untuk mematikan televisi kemudian segala sesuatu yang ada di hadapannya.
Elang mau tidak mau mengikuti saran yang diberikan oleh Timothy meskipun ada perasaan emosi di dalamnya, karena menurutnya Mariana itu terlalu lancang dan juga kurang ajar sampai mengakui sesuatu sebelum diperintahkan olehnya.
" kurang ajar sekali Wanita itu sudah berani mengatakan sesuatu sebelum aku suruh, pokoknya Sesampai di rumah aku bakalan bikin perhitungan dengannya dan membuat dirinya sampai lupa untuk bernafas, "gumam elang yang merasa bahwa harga dirinya sudah hancur berantakan.
oleh karena jalanan yang sudah Sunyi sepi dan juga lengang akibat semua orang yang memilih untuk beristirahat, membuat pria itu tidak membutuhkan waktu yang lama agar bisa sampai ke rumahnya.
Mariana yang tidak bisa tertidur langsung tersenyum saat mendengar mobil suaminya sudah memasuki halaman rumah, tanpa banyak menunggu lagi dirinya langsung pergi menunggu elang di depan pintu.
"Akhirnya kamu pulang juga, Mas!" ujar Mariana.
Plakk
bukannya jawaban yang didapatkan oleh Mariana melainkan sebuah tamparan yang begitu keras, sampai-sampai membuat pandangan wanita itu mengabur akibat Apa yang dilakukan oleh suaminya itu.
Mariana menatap nanor ke arah suaminya karena bisa-bisanya menyakitinya di pagi buta seperti ini, harusnya apapun yang dilakukan olehnya meskipun itu salah yang sangat besar tentu harus dibicarakan terlebih dahulu bukan langsung main tangan.
" jangan memasang tatapan seperti itu! Aku tidak pernah menyuruh kamu menghubungiku dan juga mengakui soal status kita, tetapi kenapa kamu malah dengan lancang mengakui hal itu kepada temanku? "tanya Elang dengan suaranya yang menggelegar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments