Astaga!

Sundari benar-benar merasa emosi dengan permintaan dari putranya itu untung saja ini semua juga demi kebaikan mereka semua, kalau tidak mah jangan harap dirinya mau mengikuti apa yang diinginkan oleh anaknya itu sebab jumlah yang diminta itu kalau bisa dibilang bukanlah jumlah yang kecil.

Elang terpaksa melakukan itu karena Biar bagaimanapun dirinya hanya harus bisa memastikan dan juga membuat keluarga dari Mariana itu percaya jika dirinya adalah seorang pria berada kemudian benar-benar bertanggung jawab dengan anak mereka itu, karena terbukti apapun yang diinginkan langsung dikabulkan oleh pria tersebut dan dengan begini kan mereka akan yakin jika dirinya tidak pernah bermain dengan pernikahan itu.

Naima tidak tahu lagi harus mencari pinjaman ke mananya soalnya semua tempat sudah didatangi dan mereka tidak bisa memberikannya karena Biar bagaimanapun hutang wanita itu yang lama saja belum dibayar masa iya sekarang mau mengutang lagi dalam jumlah yang begitu besar lagi, Sebenarnya ada yang sudah menawarkan kalau wanita itu mau yang lebih baik jual sawah peninggalan suaminya maka dengan begitu kan tidak ada lagi yang namanya utang dan juga tidak ada lagi wanita itu bakalan memikirkan Bagaimana caranya untuk mengembalikan uang yang dipinjam.

"Naima, saya itu bukannya tidak mau membantu kamu tetapi melihat ekonomi kamu yang seperti itu maka otomatis pikiran saya itu kadang-kadang merasa was-was jangan sampai kamu tidak bisa mengembalikannya sampai kamu mati! jadi lebih baik jual saja itu sawah peninggalan suami kamu lalu Nanti kamu pergi mengikuti anak perempuan kamu itu setelah dia menikah, Bukankah anaknya kamu itu kan hanya dia saja jadi tidak ada salahnya kan kalau misalnya dia mengurus kamu untuk menjalani masa tua bersamanya di kota nanti? "saran dari orang tua Ningsih yang memang benar-benar tidak bisa membantu kesusahan Naima kali ini.

sebenarnya mereka itu mau saja membantu kalau misalnya keperluan itu menyangkut soal diri Naimah sendiri, tetapi kalau soal Mariana mereka semua bakalan tidak akan pernah memberikannya sebab Bagaimana sikap anak itu selama ini terhadap ibunya kemudian Bagaimana pula cara bicaranya terhadap orang-orang Kampung maka dari itu mereka tidak akan pernah mau membantu jika anak Naimah mencari pinjaman hanya untuk membuat anaknya itu menikah dengan pesta yang lumayan meriah.

Naima mendesah nafasnya kasar bukan karena tidak ingin menjual tanah tersebut hanya saja itu merupakan satu-satunya peninggalan dari suaminya, dan juga merupakan sumber mata pencahariannya selama ini jadi kalau misalnya dijual pertanyaannya dirinya bakalan makan dari apa?

"Ya sudah nanti saya kompromi dulu sama Mariana kira-kira dia mau tidak kalau misalnya saya menjual tanah itu kemudian pergi ikut tinggal dengannya di kota, atau tapi kalau misalnya dia menolak Ya sudah tidak masalah nanti saya bakalan cari jalan sendiri!" jelas Naimah lalu segera pergi dari tempat itu sebab menurutnya Takutnya nanti kalau dirinya terlambat sedikit saja bisa dipastikan anaknya akan marah-marah.

Mariana terlihat begitu gemas dengan mamanya dan juga calon suaminya yang dari tadi sibuk urusan masing-masing sampai melupakan dirinya, wanita itu bahkan berjalan mondar-mandir ke sana kemari menunggu tanpa kepastian membuat mulutnya itu tidak pernah berhenti untuk menggerutu.

" Mama itu ke mana saja sih? dari tadi aku tungguin di sini tapi kau tidak ada yang muncul seolah-olah sedang mempermainkanku, Memangnya kalian pikir pekerjaan menunggu itu enak? "omel Mariana tidak suka saat melihat Naimah datang dengan wajahnya yang kurang semangat pertanda pastinya wanita itu tidak mendapatkan apa yang diinginkan olehnya.

Mariana paling tidak suka ketika apa yang sudah diinginkan lalu tidak dikabulkan maka itu rasa-rasanya seperti dirinya memang benar-benar memiliki orang tua yang tidak berguna, Padahal selama ini kan dirinya sudah mau diajak hidup susah bersama-sama meskipun setiap hari kerjaannya hanya mengomel saja namun kan ini untuk terakhir kalinya.

" Maaf tadi itu Mama sedang mencari pinjaman untuk biaya pernikahan kamu besok, tapi...

Mariana memicingkan matanya melihat ke arah Mamanya itu sebab dirinya yakin sebentar lagi ada pernyataan yang paling tidak disukai olehnya, Oleh karena itu sebelum wanita tersebut melanjutkan perkataannya lebih baik dirinya langsung memotongnya dengan segera biar nantinya Naimah sadar jika dirinya benar-benar sedang tidak bisa diajak kompromi untuk saat ini.

" aku tidak peduli Mau apapun itu yang penting aku tanya sekarang di mana uangnya, Memangnya besok aku mau menikah pakai daun kemudian nanti mau membeli perlengkapanku juga pakai apa? " tanya Mariana langsung Memotong pembicaraan Mamanya itu tanpa peduli apapun yang akan dijelaskan oleh wanita itu saat sekarang sebab menurutnya keinginannya itu mutlak tidak boleh ada yang membantah apalagi mencoba untuk mengajaknya berkompromi hanya agar keinginannya itu tidak bisa dipenuhi.

Naima terlihat menghela nafasnya secara perlahan sepertinya anaknya itu memang tidak akan pernah berubah pikiran dan juga tidak akan pernah mengerti dengan keadaannya, akan tetapi memang ini semua masuk akal karena tugasnya orang tua itu bukan hanya melahirkan dan juga membesarkan anak saja tetapi mereka harus menyediakan segala sesuatu yang membuat anak itu merasa bahagia apalagi di saat-saat seperti begini.

" Bagaimana kalau misalnya Mama menjual peninggalan dari papa kamu, tetapi setelah itu mama ikut kamu ya ke kota Soalnya mama sudah tidak punya apa lagi di sini kalau misalnya menjual tanah itu lagi! "tawar Naimah membuat Mariana membulatkan matanya sempurna karena jangankan ada bayangan berpikir untuk memboyong mamanya ikut serta dengannya berpikir ke arah situ saja tidak ada sama sekali dan kenapa wanita itu malah dengan beraninya mengatakan hal tersebut seolah-olah dirinya benar-benar akan mengizinkan.

" apa mama bilang? mau ikut tinggal denganku dan juga suamiku di kota, Wah kayaknya bukan hanya sudah tua dan juga miskin tapi gaya pemikiran Mama itu semakin ke sini semakin sempit ya? aku itu ke sana bukannya mau sengsara diri dengan mengurus orang-orang yang tidak berguna dan hanya menjadi beban bagiku dan juga suami, jadi jangan pernah berpikiran ke arah sana ya karena aku saja tidak pernah memikirkan hal itu dan bagiku tempatnya Mama itu di sini bukan mengikutiku ya yang hanya akan menjadi beban dalam kehidupanku saja," tolong Mariana bahkan kini dengan suaranya yang begitu meninggi sebab menurutnya permintaan dari Naimah itu Yang benar saja dan intinya hanya akan membuat dirinya merasa emosi sebab bisa-bisanya memiliki pemikiran yang tidak jelas seperti itu dan Kok bisa sih sampai-sampai ingin mengikutinya padahal dirinya saja sengaja menikah dengan orang kota biar maksudnya terbebas dari yang namanya jeratan kemiskinan dan juga ke kampungan.

Terpopuler

Comments

Ma Em

Ma Em

Mariana sombong banget sama ibunya belum tentu suaminya beneran cinta sama dia.

2023-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!