Sah

Mariana tidak peduli Mau kedua orang tuanya Elang datang atau tidak mau melamarnya secara nyata atau kasat mata pun dirinya sudah tidak peduli sama sekali yang penting intinya menikah dan juga terbebas dari yang namanya jeratan kemiskinan seperti saat ini, Lagian Apalagi sih yang harus dipermasalahkan oleh Naimah jika pada akhirnya Elang datang itu melamarnya dengan baik-baik kemudian sekarang bahkan sudah menyiapkan pakaian yang bakalan dipakainya besok dan segala macam urusan catering pun sudah diurus jadi dirinya tinggal terima bersih maka dari itu tentu saja kalau bukan serius menikah ya Apalagi coba sebutannya?

naimah jelas aja tidak terima jika anak semata wayangnya itu menikah tanpa ada kejelasan Siapa orang tua mantunya kemudian Apa pekerjaan mereka dan bagaimana sikap mereka Takutnya nanti saat sampai di sana Mariana bakalan kesulitan, karena tidak mengenali orang tua mantunya dengan baik dan takutnya jangan sampai mereka memperlakukannya juga dengan tidak baik karena kalau misalnya mereka mau tentu saja mereka akan datang menemani anak mereka itu untuk melamar gadis Pujaan hatinya bukan Malah seperti begini.

"mama aku mohon ya tolong jangan sampai membuat aku menjadi anak durhaka yang kesekian kalinya hanya karena Mulut mama yang tidak bisa dijaga, aku kan sudah bilang Apapun yang terjadi aku bakalan menghadapinya dan juga tidak akan pernah membiarkan siapapun mengganggu pernikahanku besok termaksud Mama sendiri! kalau masih cerewet berarti besok jangan coba-coba hadir di hari bahagia aku karena aku tidak ingin membuat malu di depan semua orang yang berpikir bahwa pernikahanku ini adalah hasil paksaan dan dia merupakan suaminya orang, ingat ya perkataanku ini tidak main-main dan satu lagi setelah menikah pun aku janji tidak akan pernah datang ke tempat ini lagi soalnya aku sudah muak dan juga capek melihat wajah orang-orang yang selama ini sudah membuat hidupku sengsara," Mariana tidak pernah memikirkan apa yang dikatakan itu bisa berdampak pada kondisi hati ibunya yang benar-benar merasa terpuruk dan juga Terpukul di saat anak semata wayangnya itu sepertinya tidak pernah menghargainya kemudian memperlakukannya dengan begitu buruk.

naimah memilih hanya bisa menundukkan kepalanya kemudian masuk ke dalam kamarnya soalnya dirinya sudah tidak tahu lagi harus mencari pinjaman di bagian mananya di sudut kampung itu karena semua orang tidak ada yang mau memberikan pinjaman untuknya, sedangkan di luar sana Mariana terlihat begitu memaksa agar pernikahannya terlihat begitu meriah dan maksudnya biar nanti orang-orang Kampung bakalan merasa iri ketika dirinya menikah dengan pria kota dan pernikahannya pun digelar dengan begitu Semarak.

mariana yang melihat Mamanya itu sudah masuk ke dalam kamarnya dan Mengunci pintu ya jelas nanti dirinya tidak merasa Terima dong karena menurutnya urusan mereka itu belum selesai, kalau mau masuk ke dalam kamar ya nanti mau mengendap kek mau mengeram Kek tidak masalah yang penting jangan sekarang karena ini ada hal darurat yang harus segera diselesaikan.

tok tok tok tok

"Jangan coba-coba pura-pura tidur ya karena urusan kita belum selesai lebih baik sekarang keluar kemudian carikan pinjaman uang yang begitu banyak, Bila perlu jual sekalian lahan yang ada itu karena nanti juga aku tidak bakalan menikmati hasilnya kok! ingat ya pokoknya aku tidak ingin saat menikah nanti tidak punya uang sepeserpun karena kalau sampai hal itu terjadi nanti apa yang akan dikatakan orang-orang yang mulutnya tidak tahu diri di Kampung ini, Pokoknya sekarang bangun kemudian cari pinjaman tidak peduli Mau gelap atau tidak yang penting jalan sekarang, "perintah Mariana sambil setengah berteriak membuat Elang hanya bisa tertawa sebab menurutnya wanita itu Sekarang terserah mau cerewet mau percaya diri sepuas hatinya karena nanti sampai di kota segala macam itu sudah bakalan dipegang kendali oleh mamanya karena Sundari itu memang merupakan seseorang yang paling tidak bisa ditekan oleh orang-orang luar.

" ya silahkan tekan terus mamamu itu bila perbuat dia sampai seperti orang stres dan akhirnya masuk rumah sakit jiwa, Karena nanti saat sampai di rumahku Jangan harap kamu bakalan bisa bersuara besar seperti itu karena nanti yang ada kamu bakalan hanya bisa menundukkan kepala tanpa bisa berbicara apalagi membantah, "gumam elang dalam hati.

Naima terlihat hanya bisa menghela nafasnya kasar soalnya mau bagaimana lagi ketika anaknya itu selalu saja tetap pada pendiriannya, bahkan terkesan seperti memaksakan diri dan Memang sebagai orang tua dirinya tentu harus melakukan apapun yang diinginkan oleh Mariana.

" Ibu punya perhiasan peninggalan bapak kamu yang selama ini tidak pernah Mama pakai buat apapun, ini untuk pernikahan kamu besok kalau sepasang cincinnya kawin kemudian ini ada kalung 5 gram miliknya Mama nanti bisa kamu gadai ataupun kamu jual tapi selain itu Mama sudah tidak punya apapun lagi! " ujar Naimah sambil menyerahkan

benda berharga yang merupakan peninggalan dari suaminya saat mereka menikah dulu selama ini dirinya tidak pernah memakai benda tersebut karena menurutnya itu adalah peninggalan suaminya satu-satunya sebagai bukti kesetiaan dan juga janji mereka tetapi karena Mariana lebih membutuhkan makanya ia rela memberikannya padahal susah seperti apapun dirinya tidak pernah berniat untuk menjualnya.

mariana membulatkan matanya sempurna karena tidak menyangka jika mamanya selama ini menyimpan barang berharga seperti itu, dan setelah dicobanya ternyata cincin kawin sepasang tersebut benar-benar pas di tangannya dan juga Elang membuat mereka berdua tersenyum senang karena dengan begitu tidak perlu harus memikirkan hal yang lain lagi.

" coba kek dari tadi supaya aku juga tidak bingung, Jadi orang kok perhitungan sekali sih! " ujar Mariana mengomeli mamanya yang menurutnya tidak pernah mengerti dengan kesusahan yang sedang dialami oleh anaknya sendiri.

" tapi nak, Bisakah saat kamu menjual perhiasan itu berikan kepada Ibu barang Rp1.500.000 begitu Soalnya biar bagaimanapun itu peninggalan bapak kamu satu-satunya dan Mama harus membeli barang yang mengingatkan akan perhiasan itu biar nantinya peninggalan bapak kamu tidak akan pernah hilang? "tawar Naimah membuat Mariana menatap tidak suka ke arah Mamanya itu karena bisa-bisanya mau minta sesuatu yang jelas-jelas nanti kalau dijual pun Harganya tidak seberapa.

"Ya ampun Astaga mana bisa begitu? Aku kan mau ke kota harus membeli pakaian yang bagus kemudian harus membawa bingkisan untuk mertuaku, Kenapa harus dikasih lagi buat mama dan yang ada hanya mempermalukanku karena pergi ke kota membawa tangan yang kosong begitu? "tanya Mariana tidak suka dengan permintaan yang dilontarkan oleh wanita yang sudah melahirkan yaitu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!