Chapter 18

...✨✨✨...

Waktu berlalu begitu cepat dan siang telah berganti malam .

Saat ini kediaman Alexander terlihat tegang dimana Dafa dan Dafi sedang menunggu kedatangan daddy mereka.

Sedangkan Zoya ? dia sedang duduk dengan menikmati satu toples cookies di pangkuan nya .

Awalnya dia tidak tau mengapa daddy nya menyuruh mereka semua berkumpul ,tapi setelah Zoya melihat wajah Dafi yang resah dia menyadari jika daddy nya sudah tau siapa pelaku yang membuat dirinya terluka .

Krauk. Krauk. Krauk.

Nyam. Nyam. Nyam .

Zoya dengan sengaja memakan cookies nya hingga bersuara , dia dapat melihat tatapan jengkel dari Dafi .

" Apa ?! Lo mau cookies juga hm." ujar Zoya dengan tatapan meledek.

" Bisa diem nggak sih ! cara makan lo bikin gue enek." sinis Dafi menatap Zoya nyalang.

" Enek yah tinggal muntah apa susahnya ."

Zoya tertawa lirih saat melihat Dafi mengepalkan tangan nya.

" Lo bener-bener..."

" Cantik ! Gue tau kok ,kecantikan gue pari purna ." ujar Zoya memotong ucapan Dafi.

" Aarrghh lo ngeselin banget sih."

"Sama aja kaya lo." jawab Zoya acuh.

Dafi sangat kesal melihat wajah Zoya yang meledeknya ,dia ingin mencakar-cakar wajah menyebalkan Zoya.

Dafa hanya menghela nafas lelah ,setiap Zoya dan Dafi bertemu mereka selalu adu mulut membuat dirinya pusing.

" Udah Daf jangan bikin Zoya kesel terus." ujar Dafa menengahi .

" Lo kok belain dia sih ?! Gue juga kesel kali." Dafi menatap Dafa dengan tatapan tidak suka.

" Dih jadi orang baperan amat ,gue juga nggak butuh pembelaan saudara lo." sahut Zoya.

Dafa memijit pelipisnya pelan . " Zoy udah jangan ledekin Dafi terus ,kalian udah gede nggak malu berantem tiap hari ?"

" Coba lo tanya Dafi ,kenapa dia suka banget ribut sama gue ?! Atau jangan-jangan dia ngefans sama gue ." ujarnya sambil melirik Dafi .

" Najis !! Nggak sudi gue ngefans modelan dajjal kaya lo ."

" Dih siapa juga yang mau punya fans buluk kaya lo." saut Zoya tak kalah sinis.

Dafi berdiri dari duduknya. " Ganteng gini lo bilang buluk ?! Mata lo rabun ?"

Zoya ikut berdiri setelah meletakan toples ke atas meja . " Nggak mata gue waras saking waras nya gue bisa liat lo yang berjamur ."

" Sialan !! Lo menghina gue.?"

Zoya mengangkat kedua bahunya dengan acuh. " Kalo lo merasa kaya gitu berarti iya haha."

BUUK.!

Dafi melempar bantal tepat ke wajah Zoya . "Haha Mampus.!"

Tak terima dengan ulah Dafi ,Zoya melempar balik dua bantal pada wajah Dafi.

BUK.! BUK.!

"Hahah mamam tuh ,makanya jangan usil ." ledek Zoya ketika melihat lemparan nya berhasil mengenai Dafi.

Dafi mengambil bantal lain dan melemparnya pada Zoya , akhirnya perang bantal di mulai Dafi serta Zoya melepar bantal tak tentu arah.

Dafa yang melihat kekacauan yang di buat kedua adiknya merasa lelah ,dia seperti menjaga dua bayi sekaligus.

Tak ingin rumahnya semakin berantakan Dafa bergegas menghentikan perang bantal tersebut , tapi sayang nya hal itu gagal.

" DAFI ! ZOYA BERHENTI ." teriak Dafa sambil berkacak pinggang membuat kedua adiknya menoleh .

" Kalian mau bikin rumah hancur hah ?!" Lanjutnya dengan tatapan seperti emak-emak.

Zoya menatap Dafi yang sedang menatapnya balik ,keduanya tersenyum jail dan mengkode satu sama lain .

" Kenapa kalian diam hah ?!" ujar Dafa dengan galak.

" Garang kali macam kak ros .!" ujar Zoya menirukan suara upin.

" Betul betul betul ." lanjut Dafi menimpali ucapan Zoya ! setelahnya mereka berdua tertawa bersamaan .

Dafa semakin geram ,dia melangkah hendak menghampiri Zoya dan Dafi yang sudah bersiap untuk kabur .

" Mau kemana kalian hm." ujar Dafa semakin mendekati mereka.

Zoya mengedipkan satu matanya pada Dafi yang di balas anggukan.

" SERANGGGG.!" teriak mereka berdua.

BUK.! BUK.! BUK.

Saat itu juga mereka melempari Dafa dengan bantal ,akhirnya mereka bertiga terlibat perang bantal yang sejenak membuat mereka seperti keluarga sesungguh nya.

Di sisi lain daddy Cakra yang melihat ketiga anaknya sedang asik bermain ,mengurungkan niatnya untuk menghampiri mereka .

Dia menatap ketiga anaknya dengan tatapan terharu , baru kali dia melihat ketiga anaknya akur.

" HAHAHA DAFI ANJ** LEMPAR YANG BANYAK." teriak Zoya di sela tawanya.

" LO JUGA A** !! JANGAN GUE DOANG ." balas Dafi ikut berteriak.

Mereka menimpuk Dafa berkali-kali sambil berlarian kesana kemari , Dafa tak tinggal diam dia mengejar Zoya serta Dafi secara acak.

GREEEP !!

" Kena lo sekarang." Dafa berhasil menangkap Zoya.

" HAHA DAFI ANJ*** TOLONGIN GUE BEGO !" teriak Zoya meminta bantuan.

" SIAP BANGSAT !" jawab Dafi dengan lantang .

BUUUKK .!

Dafi melempar bantal sofa tepat di kepala Dafa . " ZOYA INJEK KAKI DAFA TOLOL."

Benar saja setelah Dafi mengatakan hal itu Zoya langsung menginjak kaki Dafa hingga dia mengaduh.

KREK.!

" Aarrghh sakit Zoy. " Dafa melepaskan Zoya dia memegang kakinya yang terasa nyeri.

" Wleee rasain tuh haha. " ujar Zoya meledek Dafa sebelum berlari menghampiri Dafi .

Mereka ber'tos' ria setelah berhasil membuat Dafa tidak mengejar mereka lagi .

" Hah...hah ..hah.. Cape njir , udahan yuk." usul Zoya dengan nafas yang memburu.

Dafi mengangguk . " Gue kayanya encok deh Zoy ! Punggung gue sakit."

Mendengar hal itu ,dengan usil Zoya menggeplak punggung Dafi sangat keras.

PLAAAK.!

" Eh monyet pake kolor Dafa." latah Dafi.

" Haha Dafa kolor lo di pake monyet noh ." ujar Zoya pada Dafa yang kini sedang mengelus kakinya yang terinjak tadi .

" Iya monyet yang kepalanya item. " saut Dafa asal.

" Uuuhhh monyet apa tuhhh. " sahut Zoya bernada.

" Monyet yang di depan lo." jawab Dafa sambil melirik pada Dafi.

Zoya menatap Dafi . " Wihh gue baru tau lo kembaran nya monyet Daf ."

" Kalo gue monyet berarti lo juga kali !"

" Enak aja ,gue bukan saudara lo goblok ." jawaban Zoya membuat Dafi tersadar .

DEGH.!

Seketika suasana yang tadinya nyaman menjadi kikuk ,Dafa seperti tertampar kenyataan jika sekarang Zoya tidak lagi menganggapnya kakak , sedangkan Zoya yang juga baru sadar menjadi bengong.

'Anjir gue ngapain tadi sama mereka bangsat.' batin Zoya tak karuan.

Mereka bertiga sama-sama diam ,tak berselang lama daddy Cakra datang dan mereka bertiga bergegas kembali duduk di sofa.

Daddy Cakra mengambil tempat duduk di sofa single dan menatap ketiga anaknya.

" Kenapa daddy ngumpulin kita di sini ?!" ujar Dafa memulai pembicaraan .

"Daddy ingin tau jawaban dan kejujuran kalian ."

DEGH .!

Perasaan Dafa dan Dafi tak enak ,mereka berdua menatap Zoya yang acuh tak acuh bahkan dia dengan santai nya kembali memakan cookies yang tadi dia tinggal .

'Dasar licik.' Batin Dafi melirik Zoya dengan sinis .

"Mampus." ujar Zoya tanpa suara.

Dafi membulatkan kedua bola matanya ,sayang nya hal itu terlihat oleh daddy Cakra.

" Dafi ! Kamu berani melotot sama daddy ?!" tegur daddy .

Dafi menggeleng brutal. " N-nggak dad ,aku nggak mungkin berani sama daddy. "

" Lalu yang barusan apa maksudnya ?!"

"Itu a-aku .. Nggak intinya aku nggak melotot ke daddy sumpah ." ujarnya sungguh-sungguh.

Daddy Cakra mengangguk , dia juga tak mau membahas lebih lama masalah sepele seperti itu .

" Daddy mau tanya apa sama kita ?!" ujar Dafa ,dia sudah lelah menunggu sejak tadi.

Daddy Cakra menunjukan laptop nya ,dia memutar ulang rekaman yang diberikan oleh asisten nya.

" Coba jelaskan apa yang sebenarnya terjadi ?! Kenapa kalian tidak bisa menjaga adik kalian hm ."

Tatapan tajam mengarah pada Dafa dan Dafi , mereka berdua meneguk ludahnya dengan kasar 'GLEK' .

" Dad i-itu Zoya duluan yang mulai , dia yang bikin Aruna nangis !" ujar Dafi membela diri .

" Dafa ,menurut kamu bagaimana ?!" tatapan daddy Cakra sangat menusuk.

"Maaf dad ,aku salah harusnya aku jagain Zoya tapi aku malah diem aja."

Daddy Cakra mengangguk . " Dan kamu Dafi kenapa kamu dorong Zoya ?! Alasan apa yang membuat kamu ngelakuin hal itu ?!"

" A-aku cuma terkejut dad ,aku nggak sengaja dorong dia !" elak Dafi dengan ragu-ragu.

" Cuma kamu bilang ?! Dafi apa orang luar lebih berharga dari pada keluarga kamu sendiri ?!" ujar daddy Cakra dengan wajah tenangnya yang berhasil membuat Dafi kelabakan.

" Aku cuma membela yang lemah dad ,Zoya udah bikin Aruna sedih tapi dia nggak mau minta maaf !"

" Apa kamu liat kejadian nya dari awal ?!sekarang kamu liat baik-baik rekaman ini apa benar Zoya yang salah ?!" ujar daddy Cakra.

Dafi melihat kembali rekaman tadi ,dan dia terkejut melihat fakta yang sama sekali tidak dia duga.

"Gimana hm ? Apa kamu tau Zoya sama sekali tidak melakukan apa pun dia bahkan memilih tidak mengungkit hal tersebut ! Dan kamu sebagai kakaknya malah menuduh dia penjahat ?! DIMANA OTAK KAMU DAFI ... DIMANA ?!"

" HANYA KARENA KEBENCIAN KAMU TERHADAP ZOYA ! MATA DAN HATI KAMU TERTUTUP BAHKAN KAMU TIDAK BISA MEMBEDAKAN MANA KORBAN MANA PELAKU !!" ucap daddy Cakra dengan marah.

Dafi terkejut baru kali ini dia melihat daddy nya marah sebesar itu , Dafi berusaha menjelaskan pada daddy nya namun belum sempat dia bicara ,ucapan sang daddy membuyarkan semua nya.

"Daddy nggak butuh penjelasan kamu !! Daddy kecewa sama kamu Dafi ! Mulai besok motor serta kartu kamu daddy sita selama dua bulan ! " ujar daddy Cakra tak terbantahkan.

" Daddy serius ?! "

" Yah dan kalian berdua harus pulang sebelum makan malam setiap hari !! Jika ada yang melanggar maka daddy akan menambah hukuman buat kalian menjadi dua kali lipat."

Diam-diam Zoya tersenyum puas , meski hukuman nya terlalu ringan tapi tak masalah Zoya bisa membalas Dafi lebih dari sekarang.

" Sekarang kalian minta maaf sama Zoya !" perintah daddy dengan tegas.

" Nggak !! Aku nggak mau minta maaf sama dia !"

Dafi menatap Zoya dengan sinis. " Pasti lo kan yang ngadu sama daddy !!"

" Kenapa jadi gue ?! Bukan nya daddy udah nunjukin rekaman nya sama lo ? Itu berarti daddy udah nyari tau sendiri ! Jadi orang kok bego amat."

" Halah ngaku lo anj*** gue yakin lo yang ngaduin kita sama daddy ." Dafi terus menerus menuduh Zoya tanpa memperdulikan bukti yang ada di depan matanya .

Mendengar ucapan putranya ,seketika daddy Cakra kembali marah .

" DAFI !!" bentak daddy membuat Dafi terlonjak kaget.

" MASUK KE KAMAR DAN RENUNGKAN KESALAHAN KAMU !! " lanjutnya.

Dengan kesal Dafi berdiri dan pergi menuju kamar ,namun sebelum dia menaiki tangga Dafi yang melewati tempat duduk Zoya berucap lirih padanya.

" Gue nggak akan tinggal diam ! Gue bakalan bales perbuatan lo bangsat ."

Zoya tersenyum simpul. "Oke gue tunggu pembalasan dari lo."

Mendengar jawaban Zoya ,Dafi menjadi kesal niatnya dia ingin mengancam Zoya tapi ternyata tidak mempan .

Sedangkan Dafa menatap Zoya yang sedang tersenyum kemenangan .

" Apa liat-liat ,mau gue colok mata lo hah ?!" sinis Zoya ketika sadar jika Dafa memperhatikan nya sejak tadi.

Dafa mengalihkan pandangan nya ke samping , daddy Cakra kembali berkata pada Dafa.

" Kamu juga pergi kamar mu ,renungkan kesalahan kamu dan serahkan kartu yang daddy berikan sama kamu dan Dafi besok pagi." ujar daddy tak terbantahkan.

Dafa mengangguk ,dia tidak ingin memancing emosi daddy nya kembali, dia berjalan menghampiri Zoya.

" Gue minta maaf karena nggak bisa jagain lo !" ujar Dafa sendu.

Zoya menatap Dafa dengan tatapan muak ." **** you ! Gue nggak bakal maafin lo meski pun lo sujud di kaki gue."

Dafa terkejut mendengar ucapan Zoya ! daddy Cakra yang melihat hal itu kembali menyuruh Dafa meninggalkan ruang keluarga ,dia tau sebesar apa rasa sakit yang Zoya terima selama ini.

Setelah kepergian Dafa ,daddy Cakra menghampiri Zoya yang duduk dan memainkan ponsel. " Besok malam kita akan ke rumah Sagara , apa kamu yakin tidak akan merubah keputusan kamu ?!"

" Aku yakin dad.!" jawab Zoya serius.

" Baiklah !sekarang kamu istirahat ,daddy juga mau istirahat." ujar nya.

Zoya mengangguk ,dia bergegas kembali ke dalam kamarnya begitu juga dengan daddy Cakra.

...See you next time........

Terpopuler

Comments

devaloka

devaloka

zoya mau mommy tiri gak, aku bakal jadi mommy yg baik deh 🙃🙃

2023-12-01

0

Ezar Faruq

Ezar Faruq

daddy idaman gak pilih kasih siapa yang salah mendapat hukuman biar ada efek jera.

2023-09-08

2

X'tine

X'tine

Daddy bijaksana 👍

2023-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Extra Chapter
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!