Chapter 12

...✨✨✨✨...

Waktu berlalu begitu cepat ,tanpa terasa enam bulan sudah Alesha menjadi Zoya dan waktunya untuk bertahan hidup tinggal satu setengah tahun .

Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu ,Zoya berhasil mendapatkan petunjuk siapa orang yang menyerangnya ternyata itu suruhan F.D.

Zoya beberapa hari ini begadang demi mencari petunjuk lain ,sampai akhirnya dia menemukan hal yang membuatnya tersenyum senang ,yaitu kunci awal untuk membuat F.D keluar dari sarang nya.

Saat ini Zoya tengah melamun di balkon kamarnya , suasana hening menyelimuti kediaman Alexander .

Zoya menatap bintang yang bertaburan di langit , dia berkali-kali menghela nafas berat .

" Anna lagi ngapain yah ? apa gue beneran udah meninggal ?!"

" Gue mau pulang , gue nggak betah di sini .!" Lirih Zoya putus asa , selama dia menjadi Zoya sudah banyak hal yang hampir membuatnya menyerah.

Tatapan sendu terlihat jelas di wajahnya,dia merindukan kehidupan nya yang dulu dimana dia bisa bebas tanpa harus menghadapi masalah setiap hari .

" Anna ,gue mau pulang gue mau ketemu lo mau ketemu mama lo , gue takut di sini sendirian ." Zoya menumpahkan kesedihan nya .

Tanpa dia sadari ada sesosok pria mendengar tangisan Zoya di balkon kamarnya , pria tersebut tertegun baru kali ini dia melihat Zoya menangis ,sayang nya dia tidak mendengar ucapan Zoya yang lain dia hanya mendengar suara Zoya yang mengatakan jika dia ingin pulang dan menangis di gelap nya malam.

Satu jam berlalu setelah Zoya puas mengeluarkan segala keluh kesahnya ,dia kembali ke dalam kamarnya yang sudah berganti warna menjadi biru gelap .

Zoya berjalan menuju nakas ,sejak dia masuk ke dalam novel dia belum pernah membongkar isi kamar milik Zoya .

Zoya mendudukan tubuhnya di kursi , Dia melihat foto dirinya bersama seorang pria yang tak lain adalah Gara.

" Kenapa lo bisa ngejar-ngejar Dirga Zoy ? padahal lo suka sama Gara ? gue bener-bener nggak tau jalan pikiran lo." ujar Zoya lirih.

" Di novel lo benci banget sama Gara tapi nggak pernah di jelasin kenapa lo bisa benci sama dia ?! Tapi di sini lo nyimpen foto Gara dan hampir semua foto Gara ada di setiap sudut kamar lo.!" Zoya benar-benar heran dengan semuanya.

Tatapan nya berganti pada sebuah buku berwarna gelap dengan motif tengkorak di sampulnya.

Zoya mengambil buku tersebut yang ternyata terkunci . " Ck buku apa sih sampe di gembok segala."

Zoya melihat-lihat sampul buku tersebut yang seperti buku diary .

" Apa ini buku diary nya Zoya ?! tapi kunci nya dimana ?"

Zoya mulai mengobrak-abrik laci mejanya , sampai dia berhasil menemukan kunci buku diary tersebut.

" Maaf yah Zoy ,gue lancang buka buku lo ." ucap Zoya meminta izin pada pemilik buku sebelum membukanya.

Meski pun dia tau sekarang dirinya lah yang memiliki buku tersebut.

KLEK.!

Akhirnya gembok buku tersebut terbuka , Zoya mulai membaca lembar pertama di sana tertulis nama Zoya raveena alexander.

Zoya membacanya dengan seksama sampai akhirnya dia mendapat hal yang mengejutkan.

" Hari ini gue pulang sendiri ,supir gue sakit dan daddy pergi perjalanan bisnis ."

" Gue berharap salah satu abang gue ngajakin gue pulang bareng ,meski gue tau itu mustahil ."

Zoya terdiam , perasaan nya menjadi sesak namun dia kembali melanjutkan membaca tulisan Zoya asli.

Saat lembar kelima Zoya kembali terkejut. " Hari ini hujan deras dan gue udah bilang bakal pulang sama **G**ara , tapi ternyata gara ninggalin gue gitu aja ."

"Gue masih berharap gara datang lagi dan nganterin gue pulang tapi ternyata gue salah haha ,salama gue masuk SMA gue selalu berharap *G***ara yang bakal jadi suami gue di masa depan tapi ternyata* tuhan terlalu baik sama gue ,dia memperlihatkan hal yang mampu membuat tekad gue berubah ,bahkan sampai gue nggak punya satu orang pun yang bisa gue percaya ,gue tau ada daddy yang mau dengerin gue tapi gue nggak mau bikin beban sama daddy* ."

Zoya mengernyit heran ,dia merasa janggal dengan diary milik Zoya asli , dia kembali membaca . "Sagara *G*anendra laki-laki yang jadi cinta pertama gue sejak SMP dan akhirnya jadi tunangan gue , awalnya gue bahagia tapi setelah gue tau dia ngelakuin hal 'itu' gue berubah gue nggak mau dia ada dalam hidup gue , gue berkali-kali minta daddy buat batalin pertunangan gue sama dia tapi daddy selalu nolak."

" Gue bingung ,gue nggak tau harus gimana ? Gue juga nggak mungkin kasih tau daddy kalau gara merencanakan hal buruk sama gue"

" Akhirnya gue milih jadi pemberontak agar daddy mau nurutin permintaan gue sebelum terlambat ."

"Satu hal yang bikin gue shock !! Ada penghianat di samping gue dan dia orang yang menjadi benalu dalam hubungan gue sama Gara , dia orang terdekat gue."

Zoya menutup buku tersebut . " Jadi yang gue lihat kemarin bukan mimpi hahaha ! Anj** banget mereka ! Pantes aja Zoya beralih ke Dirga , ternyata Gara bajingan sialan itu yang bikin kesayangan gue hancur ."

Tiba-tiba Zoya memukul dadanya pelan ,rasa sesak menghimpit perasaan nya.

BUK.! BUK.! BUK .!

" HAH....HAH...HAH.." Zoya ngos-ngosan , lintasan memori milik Zoya asli mulai memasuki kepalanya .

' Garaaaa.'

' Kamu kemana aja '

' Abang kenapa jahat sama aku '

' Pembunuh.'

' Minggir sialan '

' Lebih baik lo mati.'

' Pergi sialan.'

' Kalian jahat hiks...hiks..'

' Gue terpaksa tunangan sama lo.'

' Menjauh dari gue jala** '

Berbagai memori bergantian memasuki kepala Zoya ,mulai awal dia bertemu Gara sampai sikap kedua kakaknya dan berbagai macam peristiwa yang Zoya asli alami.

" AAARRGHH !! HAH....HAH...SAKIT.!" Zoya meremas kepalanya dengan sangat kencang , entah bagaiman seluruh ingatan Zoya asli bukan kebahagian melainkan penderitaan.

" Aarghh... sakit .." suara Zoya melemah , sampai akhirnya dia pingsan dan jatuh di lantai.

BRUUK.!

...Saat itu juga pintu kamar Zoya di dobrak oleh daddy nya karena dia tidak mendengar jawaban Zoya sejak dia mengetuk pintu ....

BRAK.!

" ZOYA .!" daddy Cakra berlari menghampiri Zoya .

" Sayang hey bangun .! Zoya ." tak mendapat respon dari putrinya .

Daddy Cakra membopong Zoya dan membawanya keluar dari kamar menuju rumah sakit.

DRAP.! DRAP.! DRAP.!

Daddy Cakra berlari menuruni tangga , dia baru saja kembali dari kantor saat mendengar Zoya berteriak histeris.

" SIAPKAN MOBIL SEKARANG .!" teriak daddy Cakra pada supirnya.

Rasa panik menyerang nya ,dia takut putrinya kenapa-napa . Dafi dan Dafa yang melihat daddy nya berlarian dengan menggendong Zoya menjadi heran.

" Zoya kenapa yah ?" ujar Dafi ketika memperhatikan daddy nya berlarian di lantai bawah.

Dafa mengangkat kedua bahunya acuh.

" Mau lo susulin ?"

Dafi menggeleng. " Ogah."

Dafa mengangguk ,mereka kembali ke kamar masing-masing ,tanpa perduli dengan keadaan adik mereka.

...___________________...

Di sisi lain tepatnya sebuah apartemen yang terkesan mewah , terdapat dua sejoli sedang bermesraan .

" Kamu makin cantik aja !" ujar pemuda yang sedang mengelus rambut gadis di sampingnya.

" Lebih cantik aku apa Zoya ?" ujarnya.

" Kamu dong ! Zoya nggak ada apa-apanya di banding kamu." jawab pemuda tersebut.

Gadis di samping nya tersenyum lebar.

" Kamu yang terbaik."

Pemuda tersebut mengangguk senang, dia mengelus lembut pinggang ramping gadis di sampingnya.

" iiihh geli tau." rajuk gadis tersebut.

Pemuda itu tertawa pelan . "Dia nggak curiga sama kamu kan . ?"

Gadis tersebut menggeleng pelan . "Tapi dia nempelin kamu terus aku jadi cemburu."

"Bukan nya itu bagus buat rencana kita ?! kalau aku berhasil dapatin cinta dia pasti semua bakalan mudah dan kita nggak perlu sembunyi lagi dari mereka." ujar si pemuda.

Gadis tersebut mengangguk. " Tapi aku cemburu tau , aku kan pacar kamu tapi kamu malah sama dia mulu."

Pemuda yang tak lain adalah Sagara mencubit hidung gadis di sampingnya.

" Kamu tenang aja ,aku nggak bakal suka sama dia !! aku udah punya kamu calon ibu dari anak-anak aku." ujar Gara menghibur gadis di samping nya.

" Aaaahhh makasih sayang.!"

Gadis itu memeluk tubuh Gara dengan erat , diam-diam dia tersenyum smirk dia sudah lama merencanakan untuk mengambil semua yang menjadi milik Zoya dan kali ini dia harus berhasil menyingkirkan Zoya , Gara akan menjadi alat terbaik untuk menghancurkan keluarga Zoya dan mereka harus berhasil demi mendapatkan apa yang mereka mau.

Namun berbeda dengan gadis di pelukan nya ,Gara menjadi ragu entah kenapa dia merasa jika mereka tetap menjalankan rencananya maka Zoya akan membalasnya lebih dari yang mereka buat .

Gara merasa sosok Zoya kali ini tidak akan main-main jika di usik.

Akankah rencana mereka berjalan mulus ?! apa rencana mereka sesungguhnya dan apa tujuan utama mereka ?! mampukah Zoya membongkar semuanya dan mencegah hal buruk terjadi padanya dan keluarganya?!

...see you next time.......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***