Chapter 11

...✨✨✨...

Satu jam setelah kejadian penyerangan di kamar Zoya , kini kediaman Alexander telah memeriksa cctv namun tidak ada bukti apa pun, cctv mereka ternyata telah di rusak terlebih dulu.

Di ruang keluarga tidak hanya ada daddy Cakra ,tapi ada Zoya dan juga kedua kakaknya Dafa dan Dafi .

Mereka baru saja pulang dari basecamp.

" Sebenarnya ada apa daddy ngumpulin kita di sini ?!" ujar Dafa yang belum tau kejadian barusan .

Namun tatapan matanya tertuju pada lengan Zoya yang terbungkus perban dan pipinya yang membiru.

" Adik kalian baru saja mendapat serangan dari pembunuh bayaran , untung nya dia bisa melawan pembunuh itu ." ujar daddy Cakra pada Dafa.

Dafa dan Dafi terkejut , bukan karena penyerangan nya tapi karena ucapan daddy nya yang mengatakan Zoya bisa melawan pembunuh bayaran.

"Daddy serius ?! " ujar Dafi dengan tatapan tak percaya.

Daddy Cakra mengangguk. " Daddy bahkan tidak tau jika adik kalian sedang bertarung di dalam kamarnya."

Dafi menggeleng tak percaya. " Daddy mimpi yah ?! Nggak mungkin anak bodoh kaya dia bisa lawan pembunuh bayaran dad ."

" Yah daddy awalnya juga tidak percaya , tapi faktanya memang seperti itu ."

" Kalian liat kondisi Zoya , apa dia terlihat baik-baik aja." ucap daddy Cakra sambil melihat Zoya yang duduk di samping nya.

Mereka berdua melihat Zoya yang menampilkan wajah datar tanpa ekspresi apa pun.

" Dia baik-baik aja tuh." sinis Dafi.

" Kamu benar , berarti adik kamu pandai membela diri." ujar daddy Cakra dengan bangga.

Namun berbeda dengan daddy nya , Zoya malah sibuk memikirkan siapa dalang di balik penyerangan tadi.

" Dad , kira-kira siapa orang yang berani nyuruh pembunuh bayaran masuk ke rumah kita ?! Padahal pengawasan di sini cukup ketat." ujar Zoya.

" Udah pasti itu lo ! Pasti lo yang nyuruh dia biar lo dapat simpati dari kita." tuduh Dafi tanpa alasan.

Zoya menatap malas Dafi. " Punya otak kan ? kalo punya lo pake dong jangan di pajang doang ! logika nya aja kalo dia orang suruhan gue buat apa gue mati-matian bertahan lawan dia hah ?! !"

" Lo kira nyari pembunuh bayaran gampang ?! Apa lagi yang udah berpengalaman !"

" Bisa aja kan lo nyuruh orang lain buat nyariin." ujar Dafi tetap dengan tuduhan nya.

" Ini nih definisi otaknya ketinggalan di basecamp , udah salah masih aja ngotot."

Dafi menatap sengit Zoya . " Sialan ! Lo itu mencurigakan , gimana gue bisa percaya sama hal itu."

" Emang nya kapan gue minta lo percaya ?!" ujar Zoya dengan santai.

Skakmat .

Dafi tak bisa menjawab lagi , daddy Cakra menggeleng pelan melihat kedua anaknya selalu ribut jika bertemu.

" Sudah - sudah , kalian tiap hari berantem terus apa nggak cape.?" ujar daddy pada kedua anaknya dengan lembut.

" Dia yang mulai dad ." Dafi menunjuk Zoya.

" Enak aja !! Lo duluan kali ." Zoya membela diri.

Daddy Cakra memijit pelipisnya yang terasa pening , Zoya yang merasa sangat lelah memilih berpamitan untuk kembali ke kamarnya yang sudah bersih seperti semula.

" Dad aku balik ke kamar aja yah ." ujar Zoya .

Daddy Cakra mengangguk ,dia mengelus rambut putrinya dengan sayang. "Kamu jangan masuk sekolah dulu yah ,biar abang kamu yang ngizinin kamu ke kepala sekolah."

Zoya mengangguk , dia bangkit dari duduknya tak lupa mencium pipi daddy nya sebelum beranjak meninggalkan ruang keluarga .

Setelah kepergian Zoya ,daddy Cakra menatap kedua putranya dengan serius .

" Kalian berdua harus jagain adik kalian selama di luar ! Daddy takut kejadian kali ini berlanjut padanya." ujar daddy.

" Ogah ! Dia bukan anak kecil lagi dad , jangan manjain Zoya berlebihan." ujar Dafi menolak usul dari daddy nya.

" Daddy nggak manjain dia Dafi ! Tapi keselamatan Zoya penting buat daddy." ujarnya dengan tegas .

" Terus gimana dengan kita berdua ?! Apa daddy pikir keselamatan kita nggak penting ?! Daddy selalu nurutin apa mau Zoya , tapi daddy nggak pernah perduli sama aku dan Dafa." ucap Dafi dengan nada marah.

" Jaga bicara lo Daf ! Nggak sopan lo bicara kaya gitu sama daddy." tegur Dafa.

Dafi memalingkan wajahnya ,dalam hati kecilnya dia merasa iri pada adiknya karena daddy mereka sangat menyayangi Zoya padahal daddy Cakra memperlakukan mereka dengan adil namun Dafi tak bisa menerima jika Zoya masuk dalam prioritas daddy nya .

Dafa menghela nafas berat ,dia menatap daddy nya. " Daddy nggak perlu khawatir ,aku bakal pantau Zoya sesuai kemauan daddy ."

Daddy Cakra menghela nafas lega , setelahnya mereka kembali berbincang namun kali ini Dafi tidak ikut dia sudah kembali ke dalam kamarnya.

...______________________...

Di tempat lain tepatnya kediaman Aruna Zetana , di sana terlihat ada dua gadis orang yang sedang berkumpul.

" Lo tau kan apa yang harus lo lakuin setelah pindah ke sekolah gue !"

" Lo harus buat Zoya makin di benci semua orang ." ujar seorang gadis pada Aruna.

" T-tapi kalo aku ketahuan gimana ?!" ujar Aruna cemas.

" Lo tenang aja ,ada gue yang bakal bantuin lo.!" jawab gadis tersebut.

Aruna meremas bajunya ,dia merasa takut apa lagi jika dia mengusik keluarga Alexander.

Gadis tersebut menghampiri Aruna dan duduk di sampingnya. " Lo harus inget siapa yang biayain nyokap lo di rumah sakit ! Kalo bukan karena gue lo nggak mungkin bisa bayar semuanya."

Aruna mengangguk. " Apa kamu nggak kasihan sama Zoya ?! Dia nggak salah apa-apa tapi kenapa kamu jahat sama dia ?!"

Gadis itu menatap kedua netra Aruna , dia mencengkeram dan menarik dagu Aruna agar mendekat padanya.

SRETT.!

" Karena dia telah merebut apa yang harusnya jadi milik gue ! Tugas lo cuma bikin dia semakin di benci kedua kakaknya ! Kalo bisa lo juga hasut daddy nya agar mereka semua benci sama Zoya ." ujar gadis tersebut dengan tajam.

Aruna mengangguk . " Tapi gimana kalo anggota Alaska ada yang tau dan mereka membongkar semuanya ?!"

" Makanya gue minta lo deketin anak-anak Beeatles , kalo mereka ada di pihak lo pasti mereka nggak bakal biarin Alaska ganggu lo gitu aja ." ujarnya dengan senyum smirk.

Aruna kembali mengangguk ,dia tidak punya kekuatan untuk melawan gadis di hadapan nya ,bahkan urusan nya dengan Alaska belum selesai entah apa yang akan terjadi kedepan nya Aruna pun tidak tau .

TIN. TIN. TIN.

Terdengar suara klakson mobil dari luar rumah aruna, gadis di hadapan aruna tersenyum senang.

" Gue cabut dulu ! Inget pesan gue lo harus dapatin simpati mereka ,buat mereka ada di pihak lo ."

" Kalo aku gagal gimana ?!" ujar Aruna takut-takut.

" Nyawa lo taruhan nya.!" jawab gadis itu sebelum menghilang di balik pintu.

Aruna mengintip dari kaca rumahnya ,dia dapat melihat gadis tersebut bersama seorang pemuda yang merupakan kakak kelasnya .

" Apa mungkin jalan aku benar ?! Coba aja mamah nggak sakit pasti aku nggak bakal terjebak dalam situasi kaya gini ." lirihnya.

Aruna tidak membenci Zoya ,dia hanya menjalankan perintah untuk membuat Zoya terkesan menjadi penjahat , tapi di sudut hati kecilnya Aruna merupakan pengagum rahasia Zoya .

Seandainya alam berpihak padanya , pasti aruna akan berada di garis terdepan untuk membela Zoya.

Aruna menatap langit malam sorot matanya terlihat sayu , dia lelah namun kondisi ekonominya memaksa dia untuk kuat.

" Tuhan jika memang ada jalan lain untuk kesembuhan mamah ,tolong kasih tau aku ! "

Aruna menghela nafas lelah. " Aku takut kali ini akibatnya akan fatal dan aku nggak mau menambah korban lagi .!"

Aruna menutup tirai jendelanya ,dan kembali pada kegiatan belajarnya , dia merupakan murid yang pintar hanya saja dia salah dalam pergaulan dan membuat hidupnya berantakan.

...__________________...

Berbeda dengan kedua gadis yang memiliki masalah masing-masing .

Seorang pemuda sedang melamun di jembatan penyebrangan , dia beberapa kali mengepalkan kedua tangan nya.

Dia alvaz ,pemuda yang menyimpan banyak misteri .

" Aarrghhh BAJINGAN .!" teriakan amarah keluar dari mulut Alvaz.

" Gue akan balas kalian !! Gue nggak akan biarin kalian hidup bahagia di saat bunda gue menderita ." ucap Alvaz dengan tajam.

Dia kembali menyalakan rokoknya , rasa marah bercampur benci membuat Alvaz benar-benar tertekan .

Bertahun-tahun dia menahan diri untuk tidak membunuh ayah biologisnya .

" Tunggu pembalasan gue sialan."

Alvaz membuang puntung rokoknya sembarangan , dia menghela nafas berat .

Tadi saat di perjalanan pulang dari apart naufan , Alvaz melihat ayahnya bersama perempuan yang telah menghancurkan kebahagiaan keluarganya .

Alvaz semakin benci saat melihat anak mereka yang merupakan musuh Alaska sekaligus musuh pribadinya sedang tertawa bahagia terlihat seperti keluarga yang harmonis.

Alvaz bersumpah akan menghancur kan kebahagian mereka seperti mereka merebut kebahagiaan Alvaz dan bundanya.

...See you next time.......

Terpopuler

Comments

Armyati

Armyati

terlalu byk misteri dan msh blm ada titik terang🤔

2024-02-20

0

Oky Cerry

Oky Cerry

masih banyak teka teki hd penasaran bacanya

2024-01-02

0

Sulati Cus

Sulati Cus

kyknya saudara tiri sm gara

2023-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Chapter 1
3 Chapter 2
4 Chapter 3
5 Chapter 4
6 Chapter 5
7 Chapter 6
8 chapter 7
9 Chapter 8
10 Chapter 9
11 Chapter 10
12 Chapter 11
13 Chapter 12
14 Chapter 13
15 Chapter 14
16 Chapter 15
17 Chapter 16
18 Chapter 17
19 Chapter 18
20 Chapter 19
21 Chapter 20
22 Chapter 21
23 Chapter 22
24 Chapter 23
25 Chapter 24
26 Chapter 25
27 Chapter 26
28 Chapter 27
29 Chapter 28
30 Chapter 29
31 Chapter 30
32 Chapter 31
33 Chapter 32
34 Chapter 33
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38
40 Chapter 39
41 Chapter 40
42 Chapter 41
43 Chapter 42
44 Chapter 43
45 Chapter 44
46 Chapter 45
47 Chapter 46
48 Chapter 47
49 Chapter 48
50 Chapter 49
51 Chapter 50
52 Chapter 51
53 Chapter 52
54 Chapter 53
55 Chapter 54
56 Chapter 55
57 Chapter 56
58 Chapter 57
59 Chapter 58
60 Chapter 59
61 Chapter 60
62 Chapter 61
63 Chapter 62
64 Chapter 63
65 Chapter 64
66 Chapter 65
67 Chapter 66
68 Chapter 67
69 Chapter 68
70 Chapter 69
71 Chapter 70
72 Chapter 71
73 Chapter 72
74 Chapter 73
75 Chapter 74
76 Chapter 75
77 Chapter 76
78 Chapter 77
79 Chapter 78
80 Chapter 79
81 Chapter 80
82 Chapter 81
83 Chapter 82
84 Chapter 83
85 Chapter 84
86 Chapter 85
87 Chapter 86
88 Chapter 87
89 Chapter 88
90 Chapter 89
91 Chapter 90
92 Chapter 91
93 Chapter 92
94 Chapter 93
95 Chapter 94
96 Chapter 95
97 Chapter 96
98 Chapter 97
99 Chapter 98
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Chapter 101
103 Extra Chapter
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Prolog
2
Chapter 1
3
Chapter 2
4
Chapter 3
5
Chapter 4
6
Chapter 5
7
Chapter 6
8
chapter 7
9
Chapter 8
10
Chapter 9
11
Chapter 10
12
Chapter 11
13
Chapter 12
14
Chapter 13
15
Chapter 14
16
Chapter 15
17
Chapter 16
18
Chapter 17
19
Chapter 18
20
Chapter 19
21
Chapter 20
22
Chapter 21
23
Chapter 22
24
Chapter 23
25
Chapter 24
26
Chapter 25
27
Chapter 26
28
Chapter 27
29
Chapter 28
30
Chapter 29
31
Chapter 30
32
Chapter 31
33
Chapter 32
34
Chapter 33
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38
40
Chapter 39
41
Chapter 40
42
Chapter 41
43
Chapter 42
44
Chapter 43
45
Chapter 44
46
Chapter 45
47
Chapter 46
48
Chapter 47
49
Chapter 48
50
Chapter 49
51
Chapter 50
52
Chapter 51
53
Chapter 52
54
Chapter 53
55
Chapter 54
56
Chapter 55
57
Chapter 56
58
Chapter 57
59
Chapter 58
60
Chapter 59
61
Chapter 60
62
Chapter 61
63
Chapter 62
64
Chapter 63
65
Chapter 64
66
Chapter 65
67
Chapter 66
68
Chapter 67
69
Chapter 68
70
Chapter 69
71
Chapter 70
72
Chapter 71
73
Chapter 72
74
Chapter 73
75
Chapter 74
76
Chapter 75
77
Chapter 76
78
Chapter 77
79
Chapter 78
80
Chapter 79
81
Chapter 80
82
Chapter 81
83
Chapter 82
84
Chapter 83
85
Chapter 84
86
Chapter 85
87
Chapter 86
88
Chapter 87
89
Chapter 88
90
Chapter 89
91
Chapter 90
92
Chapter 91
93
Chapter 92
94
Chapter 93
95
Chapter 94
96
Chapter 95
97
Chapter 96
98
Chapter 97
99
Chapter 98
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Chapter 101
103
Extra Chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!