Felix menghela napasnya berulang kali kala mobil miliknya sudah terparkir di pekarangan rumahnya. Berat sekali rasanya untuk turun dan masuk ke dalam rumah itu. Laki laki itu kemudian membuka pintu mobilnya lalu turun.
Kaki jenjangnya itu berjalan masuk ke dalam rumah. Lagi-lagi ia harus merasakan sakit hati yang sangat sesak. Ia benci, sangat benci.
"Tuan Na Hyunseo?!" panggil Felix dengan suara tinggi.
Laki-laki paruh baya yang merasa terpanggil itu pun menoleh. Berdiri kemudian menghampiri Felix dan menatapnya dengan tatapan tajam.
"Tidak sopan sekali kamu?!" bentak laki-laki paruh baya bernama lengkap Na Hyunseo itu.
Felix menyunggingkan satu sudut bibirnya. "Gue muak lihat lo di sini terus. Bisa pergi nggak?!" Nada bicara Felix terlihat tidak suka dengan laki-laki itu.
"Felix, jangan bicara seperti itu!" Lee Freya, mama Felix, perempuan paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu menghampiri Felix dan Hyunseo.
"Mama kenapa belain dia terus, sih?!" Felix menujuk Hyunseo dengan menatapnya tajam. "Dia tuh cuma benalu, ma!" kesal Felix.
Plakk
"Jaga bicara kamu, Felix!" Freya refleks menampar Felix karena geram akan perlakuan tidak sopan anak semata wayangnya ini.
"Cuma gara gara laki-laki sialan ini mama berani nampar Felix?!" Felix tersenyum getir.
"Anak tidak tahu diri! Kenapa bisa anak kamu tumbuh jadi brandalan kayak gini, Freya?!" Itu suara Na Hyunseo.
Felix mendecih, ia menatap kedua bola mata Hyunseo dengan sorot mata tajam penuh kebencian. "Nggak anak nggak bokap, sama aja bikin muak. Kalo lo bukan bokapnya si Jaemin udah gue buat mati tau nggak?!" kesal Felix. Kemudian ia berjalan meninggalkan Freya dan Hyunseo menuju kamarnya.
"Felix, tunggu!" Freya mengejar Felix kemudian menahan lengan anaknya itu. "Kamu jangan bersikap seperti tadi! Dia itu calon papa baru kamu!" bisik Freya.
"Mama sehat? Mama mau punya suami pengangguran kayak dia?! Anak kandungnya aja ditelantarin, gimana nanti sama kita, ma?!" Mata Felix memanas. Ia benar-benar tidak mau memiliki papa baru apalagi itu Na Hyunseo.
"Felix?! Kamu mau mobil baru, kan? Dia bakal beliin kamu mobil baru setelah mama dan dia menikah, sayang." Freya mengusap lembut bahu Felix.
Felix mendecih. "Emang dia dapat uang dari mana? Orang kerjaannya cuma malakin uang mama!" kesal Felix.
"Bicara apa kamu ini, Felix!"
"Bicara kenyataan, kenapa?" Setelah mengatakan itu, tak ingin mempedulikan mamanya, Felix lantas berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Felix membanting tas sekolahnya kesembarang arah, ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Rasanya, ia benar-benar ingin membunuh Hyunseo. Kesal bercampur jadi satu. Ia tak ingin sang mama menikah dengan laki-laki pengangguran dan kasar seperti Na Hyunseo.
Iya. Na Hyunseo adalah ayah Jaemin dan Jisung. Si pengangguran yang tahunya hanya uang, uang dan uang.
Mama Felix dan ayah Jaemin sudah menjalin hubungan cukup lama. Dalam hubungan keduanya itu, Felix merasa sangat tersiksa, ia tidak tega dengan sang mama yang selalu dimintai uang oleh pengangguran itu. Tak hanya itu, Felix kerap menjadi pelampiasan kemarahan laki-laki itu. Tak lain ia juga diperlakukan kasar seperti Jaemin dan Jisung.
Ketika Felix berbicara kasar karena tidak suka dengan laki-laki itu, laki-laki itu tidak segan-segan akan menampar, meninju dan melakukan tindakan kekerasan lainnya.
"ARGHHHH!" Felix menjambak kasar rambutnya hingga rontok beberapa helai. Ia berdiri, membenturkan kepalanya pada dinding. Ia benar-benar tidak siap jika sang mama benar-benar akan menikah dengan laki-laki sialan itu.
Terus berada di sini tidak akan membuat keadaan hati Felix membaik, ia memutuskan untuk pergi ke rumah Jeno.
Langkah Felix kala sudah menuruni tangga terhenti. Ia menyipitkan matanya, melihat dengan jelas apa yang sedang Hyunseo bawa.
"Hah, sertifikat rumah?" Samar-samar Felix melihat yang Hyunseo dan mamanya bawa adalah sertifikat rumah.
Tak ingin mempedulikan hal tidak penting itu, Felix lantas melewati keduanya untuk pergi ke luar tanpa menyapa dan berpamitan.
Kala hendak memasuki mobil, pergerakannya terhenti manakala Felix mendengar suara-suara yang sangat ia benci. Siapa lagi kalau bukan suara tetangga.
"Mama kamu matre ya?" Suara tetangga drkat rumah Felix yang kebetulan melewati depan rumah Felix.
Felix mengerutkan keningnya tidak suka.
"Kamu bisa beli mobil, bisa beli apa-apa itu gara gara laki-laki yang sama mama kamu itu, kan?" lanjutnya.
"Gak usah sok tahu!" kesal Felix.
"Mama kamu perutnya besar tuh, jangan-jangan hamil di luar nikah, ya?" Pertanyaan tetangga Felix barusan membuat emosi Felix semakin membara.
"Masa hamil di luar nikah lagi, sih?" Tetangga itu tertawa.
"KALO GAK TAHU APA-APA GAK USAH BACOT!" bentak Felix.
"Anak gak sopan. Didikan siapa sih? Emang anak sama ibu sama-sama gak bener ya!" Setelah mengatakan itu, tetangga Felix pergi berlalu begitu saja.
Felix masuk ke dalam mobil, ia membanting dengan kasar pintu mobilnya. "Bangsat!" umpat Felix sembari mulai melajukan mobilnya.
Di dalam mobil, Felix terus merutuki dirinya sendiri karena terlahir dari keluarga yang tidak benar, itu kata orang-orang sekitarnya.
Dari dulu, Felix tidak pernah tahu siapa papa kandungnya. Banyak desas-desus dari orang terdekatnya mengatakan bahwa Felix adalah anak yang terjadi sebelum adanya pernikahan.
Keluarga besarnya selalu mengucilkan dirinya karena menganggap Felix adalah anak haram dan tidak sepantasnya ada. Dan sekarang, sang mama memiliki hubungan yang cukup lama dengan Na Hyunseo tanpa adanya ikatan yang sah, dan desas-desus dari tetangga dan keluarga besarnya mencurigai bahwa sang mama tengah mengandung anak dari Na Hyunseo karena perut sang mama terlihat besar.
Dan Felix benci itu. Ia benci desas-desus tidak benar tentang mamanya yang sudah menyebar dikalangan terdekatnya.
Felix memukul setir mobilnya berulang kali, kepalanya terasa ingin pecah. Ia benar-benar tidak mau jika sang mama menikah dengan laki laki itu.
Tangan satunya lalu merogoh saku celanya, ia mengambil ponsel, kemudian mencari nama sang mama dalam kontak pencariannya.
Felix menekan tombol telpon, tak perlu menunggu waktu yang lama, panggilan terhubung.
"Ada apa, Felix?" tanya mama dari sambungan telfon.
^^^"Mama sayang sama Felix, kan?"^^^
"Mama sayang sama kamu, nak."
^^^"Kalo mama sayang sama Felix, mama batalin permikahan mama sama laki-laki sialan itu, ya?" ^^^
^^^Suara Felix bergetar, laki-laki itu nampak menahan tangisnya. ^^^
"Felix.." lirih sang mama.
^^^"Mama sayang Felix, nggak?"^^^
"Felix, kamu mau mama bahagia, kan?"
^^^"Mama nggak akan pernah bahagia sama laki-laki itu."^^^
"Mama bahagia, Felix."
^^^"Oke, fine! Sekarang mama pilih Felix atau laki-laki itu?!"^^^
"Mama sayang kalian berdua."
^^^"Bohong! Mama lebih sayang laki-laki itu, kan?"^^^
"Jangan bicara seperti itu, Felix."
^^^"Ma?"^^^
"Hm, kenapa, nak?"
^^^"Sekarang Felix ada di dekat jurang, kalau misal Felix jatuhin diri di sana gimana?"^^^
"Jangan macam-macam kamu, Felix!"
^^^"Felix tanya sekali lagi, mama pilih Felix atau laki-laki itu?" ^^^
"Felix. Mama sayang kalian berdua!"
Panggilan diputus sepihak oleh Felix.
Detik itu juga, ia melempar ponselnya kemudian menjambak frustasi rambutnya. Pertahanan laki-laki itu runtuh, ia menangis.
Kemudian netranya menatap jurang yang ada di sampingnya, jurang yang terlihat sangat dalam. Entah, sebenarnya ia tidak ingin melakukan hal bodoh ini. Namun, tanpa pikir panjang, laki-laki itu membanting stirnya ke arah jurang, hingga mobil yang ia naiki terjatuh di jurang yang cukup dalam.
"Mama jahat," lirih Felix dalam keadaan tubuh yang sudah berlumuran darah.
...🌵🌵🌵...
...Haii. Gimana sama cerita ini? ...
...Kalian suka, nggak?...
...Kalau misal ada kritik atau saran, bisa yuk kasih aku kritik/saran di sini?...
...Makasih ya❤...
...Sayang kalian....
...⚠️⚠️⚠️...
...Tokoh Na Hyun Seo tidak ada visualisasinya. Nama hanya karangan author, begitu pun dengan Lee Freya....
...Yang belum vote, tolong vote dulu ya. Makasih:))...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
LISA
Ceritanya sedih bgt Kak
2023-06-28
0