Emang Kenapa Kalau Duda?

Emang Kenapa Kalau Duda?

Chapter 1

Teriknya panas matahari tak menggentarkan gadis berusia dua puluh tahun untuk tetap bekerja melayani pengunjung yang datang di jam makan siang untuk mengisi perut mereka yang lapar.

Dirinya sudah bekerja di sebuah Restoran Masakan Jawa selama dua tahun untuk menghidupi dirinya yang hidup hanya sebatang kara. Dia adalah Jessica Bellvania.

Dirinya mondar-mandir kesana kemari untuk mencatat pesanan pelanggan dan menggantungkan catatan di tali dapur agar chef dapat dengan cepat membuatkan pesanan untuk para pelanggan mereka.

Sekitar pukul dua siang Jessica baru bisa beristirahat dan makan siang bersama teman seperjuangannya yang bernama Rani. Mereka berdua makan di bangku yang tersedia di belakang Restoran.

"Sumpah laper banget aku" ucap Rani sambil membuka kotak bekalnya.

"Sama aku juga"

Mereka berdua pun segera memakan bekal masing-masing sebelum jam istirahat mereka habis. Maklum saja karena Restoran tempat kerja mereka sangat ramai pengunjung tak dapat dielakkan jika jam istirahat karyawan juga sebentar namun gaji yang mereka dapatkan juga tak main-main.

"Nanti malam temenin aku yuk Jes" ajak Rani.

"Kemana?" tanya Jessica sambil menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

"Ke rumah mantan aku" jawab Rani.

"Kau udah putus sama Rangga?" tanya Jessica tak percaya pasalnya yang ia tahu Rani sudah berpacaran dengan Rangga dari jama SMA dan hubungan keduanya terlihat sangat romantis jadi Jessica pikir kalau keduanya akan serius untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

"Iya gue putus Minggu lalu" jawab Rani nampak kesal.

"Kok bisa? Bukannya kau sama Rangga baik-baik aja deh" ucap Jessica.

"Iya kelihatannya baik-baik saja tapi kenyataannya enggak" ucap Rani ketus.

"Terus kau kesana mau ngapain?" tanya Jessica.

"Aku mau nagih duit aku yang dipinjam sama dia" jawab Rani.

"Bener tuh harus di tagih nanti aku temenin" ucap Jessica.

"Iyalah nanti keenakan Rangga. Dasar.. duit aja masih minjem sok-sokan bertingkah" ucap Rani.

"Tapi kau kok bisa sih putus sama Rangga?" tanya Jessica penasaran.

"Huh, dia ketahuan selingkuh sama teman masa kecilku"

Jawaban Rani mampu membuat Jessica geleng-geleng kepala tanda tak percaya, "Gue pikir Rangga orang yang setia ternyata enggak juga. Muka sih kelihatan polos tapi nyatanya hal tersebut tak bisa menentukan kesetiaan seseorang terhadap pasangan"

"Bener tuh jaman sekarang banyak banget orang yang selingkuh padahal udah punya pasangan yang cantik, ganteng masih aja kurang puas dan menurut kau, aku nih cantik kan?" ucap Rani meminta pendapat.

"Cantik kok, baik, jago masak dan aku yakin kalau kau juga jago ngurus suami kalau udah nikah" jawab Jessica memuji temannya.

"Iya kan Jes emang mata Rangga tuh udah ketutup sama peletnya grandong nyebelin itu saat tau yang jadi selingkuhan Rangga adalah teman masa kecil aku gak pakai lama lagi aku mengakhiri hubungan pertemanan aku sama dia" ucap Rani menggebu-gebu.

"Jadi bukan cinta kau aja nih yang putus tapi pertemanan kau juga kandas ya" ucap Jessica iba.

"Udah biasa temen makan temen" ujar Rani yang dapat anggukan dari Jessica.

Setelah makan siang mereka habis, mereka pun melanjutkan pekerjaan mereka.

Pukul lima sore Jessica dan juga Rani keluar dari Restoran karena jam kerja mereka sudah berakhir giliran shift malam yang bekerja. Mereka berdua sudah janjian akan ke rumah Rangga jam delapan malam nanti.

Mereka pun berpisah di depan Restoran karena tempat tinggal mereka tak sejalan. Jessica yang mengingat stok dapur menipis memutuskan untuk mampir ke Supermarket terlebih dahulu membeli bahan dapur untuk kebutuhan makannya selama dua Minggu.

Jessica membeli berbagai sayuran, telur, beberapa kilo daging ayam serta pisang dan susu. Setelah dirasa belanjaannya sudah ia dapatkan Jessica langsung pergi ke kasir untuk membayar barang belanjaannya.

Menjelang magrib cuaca di kotanya masih saja terasa panas dan keadaan juga masih terang benderang. Jessica melajukan motornya ke penjual es campur, ia akan membeli satu porsi untuk dibawa pulang.

"Mas, es campur satu ya dibungkus" ucap Jessica kepada penjual.

"Siap mbak"

Sambil menunggu pesanannya di buatkan Jessica mengambil ponselnya untuk melihat jadwal shift untuk Minggu depan dan ternyata tak ada perubahan membuatnya lega. Jessica sangat malas jika ia mendapatkan shift malam karena badannya akan dua kali lebih pegal dibanding jika bekerja di pagi hari.

"Mbak ini es nya" ucap penjual sambil memberikan pesanannya Jessica.

Jessica pun langsung menerima es campur pesanannya dan memberikan uang sepuluh ribu kepada penjual.

"Makasih mas" ucap Jessica.

"Oh iya mbak makasih" balas penjual dengan senyum yang ramah.

Sepeninggal Jessica ada seorang pria dengan anak berusia delapan tahun berjalan mendekat ke arah gerobak es campur.

"Beli lima mas" ucap pria tersebut.

"Baik mas" ucap penjual.

Anak yang bersama pria tersebut dari tadi memandang ke arah Jessica dari awal Jessica meninggalkan tempatnya sampai tak terlihat lagi dari penglihatannya.

"Kau lihat apa, Matt?"

"Gak ada pa"

Tepat di saat adzan Maghrib berkumandang Jessica baru sampai di rumahnya. Ia memarkirkan motornya di teras karena nanti akan dipakai lagi. Jessica pun masuk ke dalam rumah dan langsung menuju dapur. Dirinya menata barang belanjaannya di dalam kulkas setelah itu meminum es campur yang sudah ia beli di ruang tamu.

Saat dirasa badannya sudah tidak terlalu berkeringat dan es campurnya juga sudah habis Jessica baru melangkah kakinya untuk pergi mandi.

Waktu berlalu pukul delapan telah tiba. Jessica dan Rani saat ini sudah berada di depan rumah Rangga. Rani berkali-kali mengetuk pintu rumah Rangga namun tak ada sahutan dari dalam.

"Lagi gak ada orang kali Ran" ucap Jessica.

"Ah, biasanya juga Bapak Ibu Rangga ada di rumah" ucap Rani.

"Mungkin lagi pergi ada keperluan di luar bisa aja kan" ucap Jessica.

Rani memicingkan matanya tanda tak percaya. Dirinya yakin betul kalau ada seseorang yang berada di dalam rumah.

"Permisi yang ada di dalam saya mau nagih utang tolong keluar dong saya juga perlu makan" ucap Rani sedikit meninggikan suaranya.

Jessica melihat sekeliling merasa tak enak, "Udah Ran gak enak kalau ada tetangga yang dengar"

"Biarin mereka tahu kalau keluarga ini punya hutang. Gak bapaknya, gak ibunya, gak anaknya kok hobinya ngutang" ucap Rani sinis.

"Besok kita kesini lagi kalau gak ada hasil juga kita minta tolong pak RT kalau benar mereka menghindar untuk bayar hutang" tawar Jessica.

"Oke tapi janji ya kau temenin aku"

"Iya aku temenin"

Dengan berat hati Rani meninggalkan rumah Rangga padahal ia sangat yakin kalau di dalam rumah tersebut ada orangnya awas saja nanti kalau ketemu siap-siap Rangga akan diayak olehnya.

Setelah kepergian Jessica dan Rani pintu rumah Rangga terbuka menampilkan sosok Rangga yang celingukan melihat sekitar.

"Aman" ucapnya sambil mengelus dada lalu kembali masuk ke dalam rumah takut kalau ada yang melihatnya.

Terpopuler

Comments

NoviTa jungkook

NoviTa jungkook

semangat ya thor

2023-07-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!